Cantik dan berbakat dua hal dalam diri Sarah yang banyak membuat orang lain iri. Meski usianya baru menginjak 18 tahun, Sarah sudah menjelma menjadi salah satu aktris yang diperhitungkan di negaranya.
Sarah memiliki seorang kakak perempuan yang usianya terpaut 2 tahun saja. Sang kakak juga merupakan seorang publik figure sama seperti Sarah. Namun Nindi belum bisa menandingi pencapaian yang didapat adiknya. Nindi selalu menjadi bayang-bayang semu dibalik kesuksesan Sarah.Orang tua Nindi dan juga Sarah selalu mendukung karier kedua anaknya. Trisno dan Melinda bangga memiliki dua anak yang sama-sama terjun ke dunia hiburan. Tak jarang mereka dibuat bangga dengan pencapaian anak-anaknya terutama Sarah.Trisno dan Melinda memberikan kebebasan pada Sarah menjalani kehidupannya, mereka tidak pernah mengekang atau ikut campur dalam urusan anaknya tersebut.Kebebasan itu tentu dimanfaatkan Sarah dengan sangat baik. Selain bekerja, Sarah sering pulang malam karena pergi bersenang-senang.Trisno dan Melinda seakan lupa bahwa Sarah masih seorang gadis yang labil dan butuh bimbingan. Mata mereka seakan tertutupi oleh kegemilangan pekerjaan Sarah.Malam hari ketika Sarah pulang lebih cepat dari biasanya. Keluarga itu meluangkan waktu untuk bercengkrama di ruang keluarga.“Pa, besok Sarah pergi tiga hari ke luar kota. Ada pemotretan.” Sarah terdengar meminta izin kepada Trisno.Setelah menyeruput kopi miliknya, Trisno lantas mengangguk. “Hebat kamu Dek.”“Mama minta oleh-oleh ya Dek,” Melinda menimpali. Sarah yang sibuk dengan ponselnya mengacungkan satu jempolnya pertanda siap melaksanakan permintaan mamanya.
“Kamu hati-hati, jaga diri ya Dek.” Nindi yang sedari tadi menyimak pembicaraan kini ikut mengobrol.“Sudah pasti Sarah itu jaga diri, kamu itu jangan ngurusin Adekmu aja. Urus masalah kamu sendiri! Papa lihat udah dua minggu kamu di rumah terus.” Trisno memotong pembicaraan.“Lagi sepi Pa.”Seketika Nindi menunduk.“Sepi bagaimana? Lihat Sarah! Tiap hari kerja gak ada liburnya. Kamu kurang usaha Nindi.” Melinda seakan ikut menghakimi Nindi.
Nindi terdiam, jika harus memilih dia pun ingin seperti Sarah. Apa boleh buat keberuntungan belum berpihak kepadanya.Sarah tersenyum ke arah Nindi seakan-akan puas dengan keadaan yang selalu mendukungnya.
Didukung penuh oleh kedua orang tuanya, Sarah semakin percaya diri. Pagi itu dia berangkat ditemani managernya, kacamata hitam bertengger cantik menutupi matanya. Ketika berada di dalam mobil, sang manager membuka ponsel miliknya guna melihat jadwal yang dimiliki Sarah.“Ingat ya Sar, kamu harus profesional. Produk yang kamu iklanin ini adalah salah satu produk terlaris di dunia. Kalau kamu berhasil dengan produk ini, dijamin karier kamu semakin gemilang.”Seperti biasa Sinta mengingatkan kepada Sarah agar selalu profesional dalam bekerja. Sebagai manager dia merasa perlu untuk menjaga artisnya dari hal-hal yang tidak diinginkan.Sarah yang duduk di sebelah Sinta berdecak, dirinya merasa bosan selalu diingatkan hal yang sama setiap kali bekerja. “Bawel ah.”
Sarah segera memasang headset ke telinganya, duduk bersandar dan menutup matanya. Jika sudah begini, Sinta akan menyerah dan membiarkan Sarah beristirahat sebelum pekerjaan yang melelahkan dilakoni artisnya tersebut.Setibanya di tempat tujuan, Sarah melenggang masuk ke dalam kamar hotel yang sudah dipersiapkan untuknya. Sarah memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan sprei putih khas hotel berbintang.
Pemotretan akan dilakukan sore hari untuk itu Sarah memilih untuk bersantai.“Makanya lain kali cari tahu yang bener jadwalnya kapan! Kebiasaan deh datang lebih awal kayak gini, dikiranya aku butuh banget kerjaan ini.”Sinta sibuk dengan koper milik Sarah sambil mendengarkan omelan dari artisnya itu.“Kalau gini terus, bisa aja aku pecat kamu!”“Iya-iya maaf, sebenernya jadwal emang siang. Tapi kameramennya minta dimundurin ada kerjaan lain katanya.”
“Halah sok banget kameramennya, siapa sih? Bang Imron?” Sarah beranjak duduk dari posisinya.“Kamu bakal kaget.”
Sarah mengernyit heran dengan ucapan Sinta, tetapi dia memilih tidak ambil pusing.Sore hari pun tiba, Sarah sudah bersiap di tepi pantai dengan dress kuning menyala lengkap dengan topi besar yang berbentuk bundar.“Sorry telat.”Sebuah suara mengalihkan perhatian semua kru, termasuk Sarah.“Sinta, dia kan?” bisik Sarah. Sinta menyunggingkan senyum meledek, “Iya, dia Kevin Pribadi. Kameramen terkenal dan terganteng sejauh ini. Gimana?”“Lumayan.”Sarah bersemangat untuk pemotretan kali ini, karena ternyata Sarah mengagumi Kevin sudah sejak lama. Sarah akan memanfaatkan hal ini untuk bisa dekat Kevin. Tidak butuh waktu lama sesi pemotretan dimulai.Sarah berpose sesuai arahan, gambar yang dihasilkan pun hampir sempurna. Kevin sangat puas dengan hasil jepretannya kali ini.
Saat waktu istirahat tiba, Kevin menghampiri Sarah yang sedang duduk di kursi miliknya.“Kevin.”Tiba-tiba Kevin menyodorkan tangannya pada Sarah. Sarah sedikit kaget tetapi dia segera sadar dan menyambut tangan Kevin, mereka pun bersalaman.“Boleh duduk di sini?”Kevin menunjuk satu kursi di sebelah Sarah.Sarah mengangguk tanpa ekspresi padahal dalam hatinya kini sedang bersorak sorai. Sebisa mungkin Sarah menyembunyikan perasaannya hanya untuk menarik perhatian Kevin.“Baru kali ini gambar model yang saya foto terlihat begitu sempurna.”
“Terima kasih,” ucap Sarah singkat.Ternyata Kevin masuk le dalam jebakan Sarah, dirinya kini penasaran pada Sarah. Hingga pada akhirnya mereka pun bertukar nomor ponsel.
Tiga hari sudah berlalu, semua kru bersiap untuk pesta perpisahan nanti malam. Ya, seperti biasa setelah pekerjaan selesai mereka selalu melepas penat dengan cara berpesta. Tentu Sarah tidak pernah ketinggalan dalam pesta perayaan seperti itu.
Kali ini berbeda, Sinta memilih untuk pulang lebih dulu karena sang ibu tiba-tiba masuk rumah sakit. Sebenarnya Sinta khawatir meninggalkan Sarah hanya dengan kru-kru yang belum semuanya dikenal, tetapi Sinta tidak bisa memaksa Sarah untuk pulang terlebih tabiat Sarah yang sudah diketahuinya.
Oleh karena itu Sinta memilih pergi.Ketika malam tiba, ombak dan dedaunan menari-nari diiringi hentakkan musik yang sengaja diputar oleh mereka yang sedang berpesta. Semua orang yang didominasi anak muda tersebut larut dalam suka ria.Begitupun dengan Sarah, dia sangat menikmati pesta malam ini. Sarah dan Kevin bertambah dekat berkat pesta ini. Mereka duduk berdua dengan santainya saling memuji satu sama lain.Tiba-tiba satu dari mereka datang dengan membawa beberapa botol minuman keras. Bak semut melihat gula, mereka semua menyerbu minuman keras tersebut. Sarah ikut menenggak minuman terlarang itu dengan santainya.Bahkan Sarah tidak segan berfoto ria bersama Kevin dan juga yang lain. Sungguh malam itu adalah pesta yang sangat meriah.Video-video dan foto-foto mereka buat untuk mengabadikan moment langka tersebut.Sarah yang sudah mabuk berat pun berjalan sempoyongan dan berjoget tanpa malu. Aksinya tersebut menjadi tontonan semua yang ada di sana..
.Seminggu telah berlalu, Sarah menjalani harinya masih dengan kesibukan. Dewi fortuna seakan betah hinggap dalam diri Sarah. Bahkan kali ini Sarah berkesempatan menjadi pemeran utama dalam sebuah judul film.Tentu hal itu membuat dirinya kian sibuk dan jarang pulang ke rumah. Hubungannya dengan Kevin semakin dekat, semua berjalan mulus bagaikan jalan bebas hambatan.Tidak beda jauh dari Sarah, sang kakak pun akhirnya mendapat pekerjaan yakni bermain sinetron striping.Meski bukan menjadi pemeran utama, Nindi tetap berusaha keras bekerja dengan baik. Sebenarnya Nindi merasa lelah terus dibandingkan dengan sang adik. Tidak sedikit para netizen di media sosial membullynya. Nindi tidak menyerah dia akan melakukan pekerjaannya walau banyak rintangan.Apa yang dirasakan oleh Nindi ternyata berbanding terbalik dengan apa yang Sarah alami. Sarah yang sedang berada di atas angin menganggap semua pekerjaannya mudah. Tidak jarang dia menyepelekan peke
Suara musik yang keras menjadi penyambut tatkala Kevin dan Sarah memasuki club. Sarah tidak pernah melepas genggaman tangan Kevin. Sarah merasa terlindungi karenanya.Kevin memang bukan yang pertama pernah menggenggam tangannya, tetapi Kevin menjadi yang paling dewasa dibandingkan mantan-mantan Sarah terdahulu yang masih teman sekolahnya.Ternyata mempunyai kekasih yang lebih matang membuat Sarah bahagia.“Nah, itu mereka. Yuk ke sana!” seru Kevin sembari menunjuk sebuah meja yang dikelilingi lima orang pria.“Hai bro, sorry telat.”Kevin menyapa teman-temannya dan menyalaminya satu persatu.Sementara Sarah terpaku sejenak dari tempatnya, dia bingung harus berbuat apa.Kemudian ....“Sarah ‘kan? Sarah Samanta?”Salah satu teman Kevin mengenali Sarah.Sarah tersenyum kaku, “hai.”“Gebetan loe?” tanya seorang teman yang duduk dekat deng
Sarah Samanta makin terkenal dari hari ke hari, puluhan iklan, puluhan film dibintanginya bahkan Sarah menjadi brand ambasador dari beberapa produk mulai dari kecantikan hingga makanan.Sarah semakin menjadi kebanggaan Melinda dan Trisno, sementara Nindi masih menatapaki jalan yang lambat.Soal asmara, semenjak hubungannya dengan Kevin kandas Sarah sering bergonta ganti pasangan. Hal tersebut dia lakukan untuk mengusir rasa trauma yang menderanya.Beberapa bulan berlalu, Sarah sedang menikmati manisnya kesuksesan. Film yang dia mainkan laku keras, peminatnya diluar dugaan. Film yang menjadi viral karena rekor penjualan yang melampaui film-film yang pernah ada.Sarah tengah disibukkan dengan pencapaian filmnya, mulai dari memenangkan award sampai beberapa kali diundang oleh stasiun televisi.Ditengah rasa bahagianya tiba-tiba sebuah berita muncul. Berita yang pertama kali muncul disebua
Bab 5Sarah terduduk lunglai di atas kasur miliknya, dia baru saja selesai menelepon Sinta. Sinta mengabarinya jika kasus yang sedang membawa namanya semakin ramai jadi perbincangan. Ada beberapa kerja sama yang dibatalkan akibat dari skandal ini. Bahkan ada beberapa pihak yang menuntut ganti rugi karena kejadian ini.Pihak agensi merasa rugi besar sehingga Sarah pun diminta untuk bertanggung jawab dan membayar sejumlah kerugian secara pribadi.Sarah tidak menyangka hubungannya yang telah berakhir bersama Kevin membawanya pada situasi sulit ini.Kevin.Ya, Kevin yang seharusnya bertanggung jawab. Karena rasa marahnya yang besar, Sarah tidak pernah menemui Kevin setelah kejadian itu. Padahal seharusnya Sarah memberikan satu kenang-kenangan menyakitkan yang patut Kevin dapatkan.Sarah segera mencari nomor ponsel Kevin yang sudah lama terblokir di ponselnya. Sarah mengajak Kevin untuk bertemu.Malam ini juga Sarah bergega
Sarah berada dalam mobil di parkiran sebuah bank. Sarah sedang mengintai situasi sekitar dan mencari sosok Andri. Menurut informasi yang didapatnya dari Kevin, Andri merupakan pegawai bank swasta.Andri sudah bertunangan dan akan segera menikah di akhir bulan ini. Begitu menurut Kevin.Sarah memegang kemudinya erat, matanya lincah berlari ke sana kemari. Kemudian sosok yang ditunggunya muncul, Andri keluar dari dalam sana. Sekarang adalah waktunya istirahat, Andri sepertinya akan segera menaiki mobilnya untuk itu Sarah bergegas keluar.“Permisi.”Andri mengerutkan keningnya, dia menatap Sarah dengan heran. Sarah menggunakan pakaian serba hitam serta kacamata hitam, topi yang dipakainya juga hitam. Wajar saja bila Andri tidak mengenalinya.Merasa dicurigai sebagai orang gila, Sarah pun akhirnya membuka topi dan kacamatanya.“Masih ingat saya?”Andri tidak dapat menyembunyikan rasa keterkejutannya dia bahka
Setibanya di kantor, Sarah bergegas menuju sebuah ruangan. Di sana terlihat Sinta yang sedang sibuk dengan laptopnya.“Kamu sudah tahu?”Setelah membuka pintu tanpa permisi, Sarah langsung melayangkan pertanyaan yang membuat Sinta bingung.Sinta mengernyit bingung.“Film the wings udah melanggar kontrak,” ucap Sarah menggebu-gebu.“Gimana?”Sarah berdecak kesal melihat ekspresi Sinta yang biasa saja.“Tadi aku ke lokasi the wings, di sana aku melihat dengan mataku kalau peranku dimainkan orang lain. Pas aku tanya, katanya aku diganti. Bisa ya mereka seenaknya? Mereka gak tahu itu ada hukum yang mengatur.”“Sudah kuduga.”Sinta mengalihkan pandangannya kembali ke laptop, melihat itu Sarah semakin kesal.“Kita harus tuntut mereka!”Kali ini Sinta yang berdecak keras.“Tuntut? Kamu mau nuntut rumah produksi terbesar di negara ini? Sadar
Setibanya di kantor, Sarah bergegas menuju sebuah ruangan. Di sana terlihat Sinta yang sedang sibuk dengan laptopnya.“Kamu sudah tahu?”Setelah membuka pintu tanpa permisi, Sarah langsung melayangkan pertanyaan yang membuat Sinta bingung.Sinta mengernyit bingung.“Film the wings udah melanggar kontrak,” ucap Sarah menggebu-gebu.“Gimana?”Sarah berdecak kesal melihat ekspresi Sinta yang biasa saja.“Tadi aku ke lokasi the wings, di sana aku melihat dengan mataku kalau peranku dimainkan orang lain. Pas aku tanya, katanya aku diganti. Bisa ya mereka seenaknya? Mereka gak tahu itu ada hukum yang mengatur.”“Sudah kuduga.”Sinta mengalihkan pandangannya kembali ke laptop, melihat itu Sarah semakin kesal.“Kita harus tuntut mereka!”Kali ini Sinta yang berdecak keras.“Tuntut? Kamu mau nuntut rumah produksi terbesar di negara ini? Sadar
Sarah berada dalam mobil di parkiran sebuah bank. Sarah sedang mengintai situasi sekitar dan mencari sosok Andri. Menurut informasi yang didapatnya dari Kevin, Andri merupakan pegawai bank swasta.Andri sudah bertunangan dan akan segera menikah di akhir bulan ini. Begitu menurut Kevin.Sarah memegang kemudinya erat, matanya lincah berlari ke sana kemari. Kemudian sosok yang ditunggunya muncul, Andri keluar dari dalam sana. Sekarang adalah waktunya istirahat, Andri sepertinya akan segera menaiki mobilnya untuk itu Sarah bergegas keluar.“Permisi.”Andri mengerutkan keningnya, dia menatap Sarah dengan heran. Sarah menggunakan pakaian serba hitam serta kacamata hitam, topi yang dipakainya juga hitam. Wajar saja bila Andri tidak mengenalinya.Merasa dicurigai sebagai orang gila, Sarah pun akhirnya membuka topi dan kacamatanya.“Masih ingat saya?”Andri tidak dapat menyembunyikan rasa keterkejutannya dia bahka
Bab 5Sarah terduduk lunglai di atas kasur miliknya, dia baru saja selesai menelepon Sinta. Sinta mengabarinya jika kasus yang sedang membawa namanya semakin ramai jadi perbincangan. Ada beberapa kerja sama yang dibatalkan akibat dari skandal ini. Bahkan ada beberapa pihak yang menuntut ganti rugi karena kejadian ini.Pihak agensi merasa rugi besar sehingga Sarah pun diminta untuk bertanggung jawab dan membayar sejumlah kerugian secara pribadi.Sarah tidak menyangka hubungannya yang telah berakhir bersama Kevin membawanya pada situasi sulit ini.Kevin.Ya, Kevin yang seharusnya bertanggung jawab. Karena rasa marahnya yang besar, Sarah tidak pernah menemui Kevin setelah kejadian itu. Padahal seharusnya Sarah memberikan satu kenang-kenangan menyakitkan yang patut Kevin dapatkan.Sarah segera mencari nomor ponsel Kevin yang sudah lama terblokir di ponselnya. Sarah mengajak Kevin untuk bertemu.Malam ini juga Sarah bergega
Sarah Samanta makin terkenal dari hari ke hari, puluhan iklan, puluhan film dibintanginya bahkan Sarah menjadi brand ambasador dari beberapa produk mulai dari kecantikan hingga makanan.Sarah semakin menjadi kebanggaan Melinda dan Trisno, sementara Nindi masih menatapaki jalan yang lambat.Soal asmara, semenjak hubungannya dengan Kevin kandas Sarah sering bergonta ganti pasangan. Hal tersebut dia lakukan untuk mengusir rasa trauma yang menderanya.Beberapa bulan berlalu, Sarah sedang menikmati manisnya kesuksesan. Film yang dia mainkan laku keras, peminatnya diluar dugaan. Film yang menjadi viral karena rekor penjualan yang melampaui film-film yang pernah ada.Sarah tengah disibukkan dengan pencapaian filmnya, mulai dari memenangkan award sampai beberapa kali diundang oleh stasiun televisi.Ditengah rasa bahagianya tiba-tiba sebuah berita muncul. Berita yang pertama kali muncul disebua
Suara musik yang keras menjadi penyambut tatkala Kevin dan Sarah memasuki club. Sarah tidak pernah melepas genggaman tangan Kevin. Sarah merasa terlindungi karenanya.Kevin memang bukan yang pertama pernah menggenggam tangannya, tetapi Kevin menjadi yang paling dewasa dibandingkan mantan-mantan Sarah terdahulu yang masih teman sekolahnya.Ternyata mempunyai kekasih yang lebih matang membuat Sarah bahagia.“Nah, itu mereka. Yuk ke sana!” seru Kevin sembari menunjuk sebuah meja yang dikelilingi lima orang pria.“Hai bro, sorry telat.”Kevin menyapa teman-temannya dan menyalaminya satu persatu.Sementara Sarah terpaku sejenak dari tempatnya, dia bingung harus berbuat apa.Kemudian ....“Sarah ‘kan? Sarah Samanta?”Salah satu teman Kevin mengenali Sarah.Sarah tersenyum kaku, “hai.”“Gebetan loe?” tanya seorang teman yang duduk dekat deng
Seminggu telah berlalu, Sarah menjalani harinya masih dengan kesibukan. Dewi fortuna seakan betah hinggap dalam diri Sarah. Bahkan kali ini Sarah berkesempatan menjadi pemeran utama dalam sebuah judul film.Tentu hal itu membuat dirinya kian sibuk dan jarang pulang ke rumah. Hubungannya dengan Kevin semakin dekat, semua berjalan mulus bagaikan jalan bebas hambatan.Tidak beda jauh dari Sarah, sang kakak pun akhirnya mendapat pekerjaan yakni bermain sinetron striping.Meski bukan menjadi pemeran utama, Nindi tetap berusaha keras bekerja dengan baik. Sebenarnya Nindi merasa lelah terus dibandingkan dengan sang adik. Tidak sedikit para netizen di media sosial membullynya. Nindi tidak menyerah dia akan melakukan pekerjaannya walau banyak rintangan.Apa yang dirasakan oleh Nindi ternyata berbanding terbalik dengan apa yang Sarah alami. Sarah yang sedang berada di atas angin menganggap semua pekerjaannya mudah. Tidak jarang dia menyepelekan peke
Cantik dan berbakat dua hal dalam diri Sarah yang banyak membuat orang lain iri. Meski usianya baru menginjak 18 tahun, Sarah sudah menjelma menjadi salah satu aktris yang diperhitungkan di negaranya.Sarah memiliki seorang kakak perempuan yang usianya terpaut 2 tahun saja. Sang kakak juga merupakan seorang publik figure sama seperti Sarah. Namun Nindi belum bisa menandingi pencapaian yang didapat adiknya. Nindi selalu menjadi bayang-bayang semu dibalik kesuksesan Sarah.Orang tua Nindi dan juga Sarah selalu mendukung karier kedua anaknya. Trisno dan Melinda bangga memiliki dua anak yang sama-sama terjun ke dunia hiburan. Tak jarang mereka dibuat bangga dengan pencapaian anak-anaknya terutama Sarah.Trisno dan Melinda memberikan kebebasan pada Sarah menjalani kehidupannya, mereka tidak pernah mengekang atau ikut campur dalam urusan anaknya tersebut.Kebebasan itu tentu dimanfaatkan Sarah dengan sangat baik. Selain bekerja, Sarah sering pulang