Setibanya di kantor, Sarah bergegas menuju sebuah ruangan. Di sana terlihat Sinta yang sedang sibuk dengan laptopnya.
“Kamu sudah tahu?”Setelah membuka pintu tanpa permisi, Sarah langsung melayangkan pertanyaan yang membuat Sinta bingung.Sinta mengernyit bingung.“Film the wings udah melanggar kontrak,” ucap Sarah menggebu-gebu.“Gimana?”
Sarah berdecak kesal melihat ekspresi Sinta yang biasa saja.“Tadi aku ke lokasi the wings, di sana aku melihat dengan mataku kalau peranku dimainkan orang lain. Pas aku tanya, katanya aku diganti. Bisa ya mereka seenaknya? Mereka gak tahu itu ada hukum yang mengatur.”
“Sudah kuduga.”
Sinta mengalihkan pandangannya kembali ke laptop, melihat itu Sarah semakin kesal.“Kita harus tuntut mereka!”Kali ini Sinta yang berdecak keras.
“Tuntut? Kamu mau nuntut rumah produksi terbesar di negara ini? Sadar Sar! Mereka melakukan itu karena apa? Kamu sadar gak sih di sini kamu yang salah.”Sarah diam.
“Berkali-kali aku mengingatkan supaya kamu berhati-hati. Tapi ini apa? Aku kecewa.”Perkataan Sinta membuat Sarah tertohok.“Sebelum ada projek baru, sebaiknya kamu introspeksi diri. Kamu bisa liburan dulu atau apa aja terserah kamu. Sementara waktu aku akan atur jadwal yang terlanjur acak-acakkan karena banyak yang batalin jadwal.”*Sarah berjalan pelan meninggalkan kantor yang menaunginya. Sarah tidak menyangka peristiwa itu akan berpengaruh besar terhadap kariernya.Sarah masuk ke dalam mobil, setir mobil kembali menjadi pelampiasannya. Sarah memukul setir mobilnya berkali-kali. Sarah merasa dirinya adalah korban. Tapi kenapa semua menghakiminya seolah-olah tahu kejadian yang sebenarnya.
Sarah ingin berteriak sekeras mungkin. Sarah benci keadaan ini.
6Setelah amarahnya agak reda, Sarah melajukan mobilnya menuju arah rumahnya.
Baru sampai di pintu kompleks, Sarah melihat wartawan yang berkerumun di depan rumahnya. Ah Sarah benar-benar putus asa.Memantau sejenak, dirasa tidak ada celah Sarah pun memutar balik mobilnya.Kini Sarah tidak punya tujuan, hidup itu aneh bagi Sarah. Dia melakukan apapun selalu salah. Pokoknya Sarah harus membuat orang-orang yang melecehkannya menyesal.
Sarah menepikan mobilnya di pinggir jalan, dia mengecek ponsel miliknya. Nama Sandi akan menjadi sasaran balas dendam Sarah selanjutnya.
Sandi hanya seorang pemilik warteg?Sarah membaca pesan dari Kevin tempo hari itu berkali-kali. Memang benar Sandi adalah teman Kevin yang ikut menjamahnya malam itu.Ternyata pusaran pertemanan Kevin tidak melulu orang berada. Sarah menarik napasnya dan mengangguk-angguk.Kemudian sebuah suara dari ponselnya membuat Sarah sedikit kaget. Ternyata Melinda meneleponnya.
“Iya Ma?”
“Kamu sudah pulang?”
Sarah menghela napas, “belum.”
“Jangan pulang! Mending susulin Mama ke salon biasa. Nanti malam temenin Mama ke acara launching tas incaran Mama ya? Kamu free ‘kan?”
Sarah pun mengiyakan dan melajukan mobilnya menuju ke salon yang biasa dia datangi dengan ibunya.
*Malam ini, Sarah dan ibunya berjalan di redcarpet. Bukan redcarpet yang sesungguhnya melainkan pintu masuk tempat sebuah brand tas terkenal mengadakan acara.
Konsep yang begitu megah dan mewah menjadi ajang gengsi siapa saja yang datang ke acara itu.
Suasana di dalam tak kalah megahnya, para sosialita berkumpul di sana. Mereka bersiap untuk menyerbu tas incaran yang akan rillis malam ini.
“Jeng!”
Melinda berhenti tatkala ada yang menyapanya.Temannya sesama sosialita mendatangi dan menyambutnya dengan pelukan hangat bermartabat.“Kirain enggak jadi datang loh tadi.”
“Masa sih acara sebesar ini aku enggak datang, pokoknya tas itu malam ini harus ikut pulang sama aku.” Melinda bersemangat.
Temannya tertawa dengan elegan. “Pasti Jeng.”
Ketika matanya melirik ke samping Melinda, temannya itu langsung mengenali Sarah.“Wah Sarah, aslinya cantik banget ya. Pantesan banyak yang suka,” celetuknya.Sarah tersenyum kaku, Sarah tahu itu bukan sebuah pujian tetapi Sarah akan bersikap tidak peduli akan hal apa pun malam ini. Beruntung, di acara ini tidak akan ada orang yang mengerubunginya. Mereka yang ada di sini hanya peduli akan harta dan gengsi diluar itu semua segalanya tidak penting.
Melinda masih betah berbincang dengan temannya, sementara Sarah memilih mencari minum untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering.
Sarah meminum jus yang dibawa seorang pelayan, baru satu kali tegukkan ruangan mendadak gelap gulita. Bukan mati lampu, melainkan satu pertanda bahwa acara akan segera dimulai.Seseorang yang bertindak sebagai host membuka acara. Awalnya Sarah tidak peduli sampai kemudian host itu memperkenalkan bos baru yang memegang brand tas terkenal itu.Seseorang yang nampak berwibawa dan muda. Sarah sedikit mengenalnya, dia adalah seorang duda beranak dua yang baru saja bercerai dari istrinya.
Dia adalah Renald Kohl.
Dahulu Sarah sangat mengagumi pasangan harmonis itu bahkan iri melihatnya. Namun setelah perceraian terjadi Sarah sempat bertanya-tanya apa penyebabnya. Padahal mereka sangat terkenal dengan image keluarga bahagia.Mungkin jodohnya telah usai begitu pemikiran Sarah saat itu. Kini, Sarah tidak menyangka dia akan bertemu dalam acara sebesar ini.Sepanjang acara Sarah tidak pernah berpaling memandangi Renald walau dari kejauhan. Sungguh dia tidak punya keberanian untuk sekedar menyapa.*
Meski matanya memandangi Renald tetapi Sarah tidak sadar jika kini Renald sudah berada tepat di depannya. Renald berbincang dengan salah satu tamunya.
Sarah bergumam, “ganteng banget sih.”
Gumaman Sarah ternyata dapat di dengar oleh Renald. Renald refleks memandang ke arah Sarah dan tersenyum. Rupanya Sarah masih belum tersadar dari angannya. Walau matanya tertuju pada Renald tetapi dia tidak sadar bahwa Renald benar-benar berada di depannya. Sarah hanya mengira itu adalah hayalannya.
Renald heran melihat Sarah yang tidak berkedip memandanginya. Renald melihat setiap sudut pakaian yang dipakainya tetapi dia tidak menemukan keanehan dari penampilannya.
“Sarah Samanta?” Renald memutuskan untuk menyapa Sarah.Lagi-lagi Sarah menganggap itu hanya hayalannya.“Tuh ‘kan sampai kebawa mimpi gini disapa orang ganteng.” Sarah mendumel sangat jelas terdengar di telinga Renald.
Seketika Renald geli mendengarnya, sambil menahan senyum dia menyodorkan tangannya kepada Sarah.
“Senang bisa bertemu artis terkenal.”
Eh?
Perlahan kesadaran Sarah pulih. Sarah memandang Renald dari atas sampai bawah.
Ini nyata?Rasa malu tiba-tiba menyeruak membuat wajah Sarah nampak merah. Hal itu membuat Renal menahan tawanya dengan kepalan tangan.“Saya tidak menyangka Sarah Samanta lucu begini.”
Sarah benar-benar malu, ingin rasanya dia berlari menghindari Renald. Kenapa duda ini membuatnya salah tingkah?
“Maaf.”Akhirnya Sarah mewujudkan keinginannya, dia berlari kecil menuju toilet. Renald dibuat bingung tetapi menyunggingkan senyum dan geli akan tingkah Sarah.*Saat Sarah sudah berada di toilet dia menatap wajahnya di cermin. Sarah memukul kecil keningnya merasa heran dengan tingkahnya sendiri. Kenapa dia malu-malu kucing seperti itu.“Dasar bodoh!” hardik Sarah pada dirinya sendiri.
.....Cantik dan berbakat dua hal dalam diri Sarah yang banyak membuat orang lain iri. Meski usianya baru menginjak 18 tahun, Sarah sudah menjelma menjadi salah satu aktris yang diperhitungkan di negaranya.Sarah memiliki seorang kakak perempuan yang usianya terpaut 2 tahun saja. Sang kakak juga merupakan seorang publik figure sama seperti Sarah. Namun Nindi belum bisa menandingi pencapaian yang didapat adiknya. Nindi selalu menjadi bayang-bayang semu dibalik kesuksesan Sarah.Orang tua Nindi dan juga Sarah selalu mendukung karier kedua anaknya. Trisno dan Melinda bangga memiliki dua anak yang sama-sama terjun ke dunia hiburan. Tak jarang mereka dibuat bangga dengan pencapaian anak-anaknya terutama Sarah.Trisno dan Melinda memberikan kebebasan pada Sarah menjalani kehidupannya, mereka tidak pernah mengekang atau ikut campur dalam urusan anaknya tersebut.Kebebasan itu tentu dimanfaatkan Sarah dengan sangat baik. Selain bekerja, Sarah sering pulang
Seminggu telah berlalu, Sarah menjalani harinya masih dengan kesibukan. Dewi fortuna seakan betah hinggap dalam diri Sarah. Bahkan kali ini Sarah berkesempatan menjadi pemeran utama dalam sebuah judul film.Tentu hal itu membuat dirinya kian sibuk dan jarang pulang ke rumah. Hubungannya dengan Kevin semakin dekat, semua berjalan mulus bagaikan jalan bebas hambatan.Tidak beda jauh dari Sarah, sang kakak pun akhirnya mendapat pekerjaan yakni bermain sinetron striping.Meski bukan menjadi pemeran utama, Nindi tetap berusaha keras bekerja dengan baik. Sebenarnya Nindi merasa lelah terus dibandingkan dengan sang adik. Tidak sedikit para netizen di media sosial membullynya. Nindi tidak menyerah dia akan melakukan pekerjaannya walau banyak rintangan.Apa yang dirasakan oleh Nindi ternyata berbanding terbalik dengan apa yang Sarah alami. Sarah yang sedang berada di atas angin menganggap semua pekerjaannya mudah. Tidak jarang dia menyepelekan peke
Suara musik yang keras menjadi penyambut tatkala Kevin dan Sarah memasuki club. Sarah tidak pernah melepas genggaman tangan Kevin. Sarah merasa terlindungi karenanya.Kevin memang bukan yang pertama pernah menggenggam tangannya, tetapi Kevin menjadi yang paling dewasa dibandingkan mantan-mantan Sarah terdahulu yang masih teman sekolahnya.Ternyata mempunyai kekasih yang lebih matang membuat Sarah bahagia.“Nah, itu mereka. Yuk ke sana!” seru Kevin sembari menunjuk sebuah meja yang dikelilingi lima orang pria.“Hai bro, sorry telat.”Kevin menyapa teman-temannya dan menyalaminya satu persatu.Sementara Sarah terpaku sejenak dari tempatnya, dia bingung harus berbuat apa.Kemudian ....“Sarah ‘kan? Sarah Samanta?”Salah satu teman Kevin mengenali Sarah.Sarah tersenyum kaku, “hai.”“Gebetan loe?” tanya seorang teman yang duduk dekat deng
Sarah Samanta makin terkenal dari hari ke hari, puluhan iklan, puluhan film dibintanginya bahkan Sarah menjadi brand ambasador dari beberapa produk mulai dari kecantikan hingga makanan.Sarah semakin menjadi kebanggaan Melinda dan Trisno, sementara Nindi masih menatapaki jalan yang lambat.Soal asmara, semenjak hubungannya dengan Kevin kandas Sarah sering bergonta ganti pasangan. Hal tersebut dia lakukan untuk mengusir rasa trauma yang menderanya.Beberapa bulan berlalu, Sarah sedang menikmati manisnya kesuksesan. Film yang dia mainkan laku keras, peminatnya diluar dugaan. Film yang menjadi viral karena rekor penjualan yang melampaui film-film yang pernah ada.Sarah tengah disibukkan dengan pencapaian filmnya, mulai dari memenangkan award sampai beberapa kali diundang oleh stasiun televisi.Ditengah rasa bahagianya tiba-tiba sebuah berita muncul. Berita yang pertama kali muncul disebua
Bab 5Sarah terduduk lunglai di atas kasur miliknya, dia baru saja selesai menelepon Sinta. Sinta mengabarinya jika kasus yang sedang membawa namanya semakin ramai jadi perbincangan. Ada beberapa kerja sama yang dibatalkan akibat dari skandal ini. Bahkan ada beberapa pihak yang menuntut ganti rugi karena kejadian ini.Pihak agensi merasa rugi besar sehingga Sarah pun diminta untuk bertanggung jawab dan membayar sejumlah kerugian secara pribadi.Sarah tidak menyangka hubungannya yang telah berakhir bersama Kevin membawanya pada situasi sulit ini.Kevin.Ya, Kevin yang seharusnya bertanggung jawab. Karena rasa marahnya yang besar, Sarah tidak pernah menemui Kevin setelah kejadian itu. Padahal seharusnya Sarah memberikan satu kenang-kenangan menyakitkan yang patut Kevin dapatkan.Sarah segera mencari nomor ponsel Kevin yang sudah lama terblokir di ponselnya. Sarah mengajak Kevin untuk bertemu.Malam ini juga Sarah bergega
Sarah berada dalam mobil di parkiran sebuah bank. Sarah sedang mengintai situasi sekitar dan mencari sosok Andri. Menurut informasi yang didapatnya dari Kevin, Andri merupakan pegawai bank swasta.Andri sudah bertunangan dan akan segera menikah di akhir bulan ini. Begitu menurut Kevin.Sarah memegang kemudinya erat, matanya lincah berlari ke sana kemari. Kemudian sosok yang ditunggunya muncul, Andri keluar dari dalam sana. Sekarang adalah waktunya istirahat, Andri sepertinya akan segera menaiki mobilnya untuk itu Sarah bergegas keluar.“Permisi.”Andri mengerutkan keningnya, dia menatap Sarah dengan heran. Sarah menggunakan pakaian serba hitam serta kacamata hitam, topi yang dipakainya juga hitam. Wajar saja bila Andri tidak mengenalinya.Merasa dicurigai sebagai orang gila, Sarah pun akhirnya membuka topi dan kacamatanya.“Masih ingat saya?”Andri tidak dapat menyembunyikan rasa keterkejutannya dia bahka
Setibanya di kantor, Sarah bergegas menuju sebuah ruangan. Di sana terlihat Sinta yang sedang sibuk dengan laptopnya.“Kamu sudah tahu?”Setelah membuka pintu tanpa permisi, Sarah langsung melayangkan pertanyaan yang membuat Sinta bingung.Sinta mengernyit bingung.“Film the wings udah melanggar kontrak,” ucap Sarah menggebu-gebu.“Gimana?”Sarah berdecak kesal melihat ekspresi Sinta yang biasa saja.“Tadi aku ke lokasi the wings, di sana aku melihat dengan mataku kalau peranku dimainkan orang lain. Pas aku tanya, katanya aku diganti. Bisa ya mereka seenaknya? Mereka gak tahu itu ada hukum yang mengatur.”“Sudah kuduga.”Sinta mengalihkan pandangannya kembali ke laptop, melihat itu Sarah semakin kesal.“Kita harus tuntut mereka!”Kali ini Sinta yang berdecak keras.“Tuntut? Kamu mau nuntut rumah produksi terbesar di negara ini? Sadar
Sarah berada dalam mobil di parkiran sebuah bank. Sarah sedang mengintai situasi sekitar dan mencari sosok Andri. Menurut informasi yang didapatnya dari Kevin, Andri merupakan pegawai bank swasta.Andri sudah bertunangan dan akan segera menikah di akhir bulan ini. Begitu menurut Kevin.Sarah memegang kemudinya erat, matanya lincah berlari ke sana kemari. Kemudian sosok yang ditunggunya muncul, Andri keluar dari dalam sana. Sekarang adalah waktunya istirahat, Andri sepertinya akan segera menaiki mobilnya untuk itu Sarah bergegas keluar.“Permisi.”Andri mengerutkan keningnya, dia menatap Sarah dengan heran. Sarah menggunakan pakaian serba hitam serta kacamata hitam, topi yang dipakainya juga hitam. Wajar saja bila Andri tidak mengenalinya.Merasa dicurigai sebagai orang gila, Sarah pun akhirnya membuka topi dan kacamatanya.“Masih ingat saya?”Andri tidak dapat menyembunyikan rasa keterkejutannya dia bahka
Bab 5Sarah terduduk lunglai di atas kasur miliknya, dia baru saja selesai menelepon Sinta. Sinta mengabarinya jika kasus yang sedang membawa namanya semakin ramai jadi perbincangan. Ada beberapa kerja sama yang dibatalkan akibat dari skandal ini. Bahkan ada beberapa pihak yang menuntut ganti rugi karena kejadian ini.Pihak agensi merasa rugi besar sehingga Sarah pun diminta untuk bertanggung jawab dan membayar sejumlah kerugian secara pribadi.Sarah tidak menyangka hubungannya yang telah berakhir bersama Kevin membawanya pada situasi sulit ini.Kevin.Ya, Kevin yang seharusnya bertanggung jawab. Karena rasa marahnya yang besar, Sarah tidak pernah menemui Kevin setelah kejadian itu. Padahal seharusnya Sarah memberikan satu kenang-kenangan menyakitkan yang patut Kevin dapatkan.Sarah segera mencari nomor ponsel Kevin yang sudah lama terblokir di ponselnya. Sarah mengajak Kevin untuk bertemu.Malam ini juga Sarah bergega
Sarah Samanta makin terkenal dari hari ke hari, puluhan iklan, puluhan film dibintanginya bahkan Sarah menjadi brand ambasador dari beberapa produk mulai dari kecantikan hingga makanan.Sarah semakin menjadi kebanggaan Melinda dan Trisno, sementara Nindi masih menatapaki jalan yang lambat.Soal asmara, semenjak hubungannya dengan Kevin kandas Sarah sering bergonta ganti pasangan. Hal tersebut dia lakukan untuk mengusir rasa trauma yang menderanya.Beberapa bulan berlalu, Sarah sedang menikmati manisnya kesuksesan. Film yang dia mainkan laku keras, peminatnya diluar dugaan. Film yang menjadi viral karena rekor penjualan yang melampaui film-film yang pernah ada.Sarah tengah disibukkan dengan pencapaian filmnya, mulai dari memenangkan award sampai beberapa kali diundang oleh stasiun televisi.Ditengah rasa bahagianya tiba-tiba sebuah berita muncul. Berita yang pertama kali muncul disebua
Suara musik yang keras menjadi penyambut tatkala Kevin dan Sarah memasuki club. Sarah tidak pernah melepas genggaman tangan Kevin. Sarah merasa terlindungi karenanya.Kevin memang bukan yang pertama pernah menggenggam tangannya, tetapi Kevin menjadi yang paling dewasa dibandingkan mantan-mantan Sarah terdahulu yang masih teman sekolahnya.Ternyata mempunyai kekasih yang lebih matang membuat Sarah bahagia.“Nah, itu mereka. Yuk ke sana!” seru Kevin sembari menunjuk sebuah meja yang dikelilingi lima orang pria.“Hai bro, sorry telat.”Kevin menyapa teman-temannya dan menyalaminya satu persatu.Sementara Sarah terpaku sejenak dari tempatnya, dia bingung harus berbuat apa.Kemudian ....“Sarah ‘kan? Sarah Samanta?”Salah satu teman Kevin mengenali Sarah.Sarah tersenyum kaku, “hai.”“Gebetan loe?” tanya seorang teman yang duduk dekat deng
Seminggu telah berlalu, Sarah menjalani harinya masih dengan kesibukan. Dewi fortuna seakan betah hinggap dalam diri Sarah. Bahkan kali ini Sarah berkesempatan menjadi pemeran utama dalam sebuah judul film.Tentu hal itu membuat dirinya kian sibuk dan jarang pulang ke rumah. Hubungannya dengan Kevin semakin dekat, semua berjalan mulus bagaikan jalan bebas hambatan.Tidak beda jauh dari Sarah, sang kakak pun akhirnya mendapat pekerjaan yakni bermain sinetron striping.Meski bukan menjadi pemeran utama, Nindi tetap berusaha keras bekerja dengan baik. Sebenarnya Nindi merasa lelah terus dibandingkan dengan sang adik. Tidak sedikit para netizen di media sosial membullynya. Nindi tidak menyerah dia akan melakukan pekerjaannya walau banyak rintangan.Apa yang dirasakan oleh Nindi ternyata berbanding terbalik dengan apa yang Sarah alami. Sarah yang sedang berada di atas angin menganggap semua pekerjaannya mudah. Tidak jarang dia menyepelekan peke
Cantik dan berbakat dua hal dalam diri Sarah yang banyak membuat orang lain iri. Meski usianya baru menginjak 18 tahun, Sarah sudah menjelma menjadi salah satu aktris yang diperhitungkan di negaranya.Sarah memiliki seorang kakak perempuan yang usianya terpaut 2 tahun saja. Sang kakak juga merupakan seorang publik figure sama seperti Sarah. Namun Nindi belum bisa menandingi pencapaian yang didapat adiknya. Nindi selalu menjadi bayang-bayang semu dibalik kesuksesan Sarah.Orang tua Nindi dan juga Sarah selalu mendukung karier kedua anaknya. Trisno dan Melinda bangga memiliki dua anak yang sama-sama terjun ke dunia hiburan. Tak jarang mereka dibuat bangga dengan pencapaian anak-anaknya terutama Sarah.Trisno dan Melinda memberikan kebebasan pada Sarah menjalani kehidupannya, mereka tidak pernah mengekang atau ikut campur dalam urusan anaknya tersebut.Kebebasan itu tentu dimanfaatkan Sarah dengan sangat baik. Selain bekerja, Sarah sering pulang