Share

003

last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-25 18:19:38

003. THE PRINCE'S LIES

FRNR00150

Lelaki itu berdiri di bawah rembulan, meski sekarang ia berada di dalam ruangan. Tidak menolak juga bila cahaya bulan masuk melalui celah jendela. Beberapa saat lalu, Varose memberinya sepasang pakaian. Ia tersenyum menyadari perhatian gadis itu.

Meski tempat yang ia tinggali tidak begitu besar seperti rumahnya di kota, tapi ia sudah merasa nyaman dengan ruangan ini.

"Hendery, ini selimut untuk mu tidur, maaf, ya, hanya ada satu kamar di rumah

"Kau bisa menggunakan kasur ku, aku akan tidur di kasur orang tua ku, jika ada yang ingin kau butuhkan bangunkan aku saja" lanjut Varose, tanpa mendengar jawaban lawan bicaranya.

Hendery tersenyum kecil melihat Varose telah terlelap di kasur sampingnya, sepertinya ia harus memberi banyak ucapan terimakasih kepada Varose. Ia bisa sampai disini dengan selamat juga karenanya, apalagi tujuannya kemari menjadi lebih mudah.

Lelaki itu meletakkan selimut diatas kasur sebelum berjalan mendekati kasur Varose, ia kembali tersenyum saat melihat keadaan gadis itu terlelap dengan nyenyak.

"Maafkan aku, mulai besok aku lebih merepotkan mu" ucap Hendery, lelaki itu berdiri dari kasur setelah duduk di samping bantal Varose.

Malam ini adalah perjalanan keluar kastil untuk pertama kalinya, bagaimana, pun juga dua atau tiga hari kedepan ia pasti sudah tertangkap lagi.

Hendery berjalan menuju jendela dan membukanya perlahan, kepalanya sedikit keluar untuk melihat keadaan sekitar yang lumayan sepi, meski begitu ia tetap harus berhati-hati, sebab beberapa saat nanti listrik akan menyala. Lelaki itu kembali menatap Varose.

"Terimakasih untuk rotinya, aku menyukainya" ucap Hendery, lalu ia memasang sebuah cadar hitam di sebagian wajahnya dan segera loncat keluar dari jendela.

Brakk

---

Aku menatap Hendery yang terduduk dengan rapi di kursi makan, tangannya ia letakkan  di atas kedua paha dan kedua mata yang terbuka lebar. Jangan lupa bila matanya sedang memerah sekarang, astaga aku tidak menyangka akan begini nantinya.

"Kau yakin tidak mau tidur? Kau bisa makan nanti setelah istirahat" kata ku membuka perbincangan.

Sangat pagi aku terbangun karena keterkejutan ku melihat Hendery di depan pintu kamar mandi, lelaki itu ternyata tidak bisa tidur sedari malam. Aku menduga penyebabnya karena roti yang ia makan semalam.

"Tidak perlu, aku sudah terbiasa" jawabannya benar-benar membuat ku tidak percaya. Terbiasa tapi, kantong matanya sudah terlihat jelas.

"Kau yakin? Kegiatan ku hari ini hanya pergi ke perpustakaan Bibi Chitta dan meracik beberapa obat pesanan saja, dari pada kau bosan, bukankah lebih baik tidu-"

Brag

Aku hampir tertawa melihat keadaan Hendery yang mengenaskan di atas meja makan, lucu sekali. Tadi, aku sempat mengungkapkan dalam hati jika dirinya adalah lelaki yang kuat, tapi saat melihat kelakuannya saat ini, ku rasa tidak begitu.

Ku letakkan buku di dalam rak sebelum berjalan menuju meja makan, dari jauh sampai dekat pesona lelaki ini semakin tampan saja. Aku jadi berpikir, mungkin semua bangsawan di kota memiliki wajah yang sama tampannya atau bisa saja lebih tampan darinya. Aku jadi ingin tau seberapa tampan Pangeran yang selalu di ceritakan Bibi Rain.

"Hendery, bangunlah, kau harus tidur di kasur" kata ku, ku tepuk pelan punggungnya berkali-kali.

"Hendery.. "

Sepertinya lelaki ini sangat lelah, memangnya semalam ia mengisi kekosongan waktu dengan apa ya? Berlari? Tidak mungkin, Hendery mana tau jalanan daerah sini.

Aku segera membuang pikiran ku mengenai hal yang semalam terjadi, ku rasa tidak ada yang aneh.

Kaki ku dengan cepat berjalan keluar rumah setelah mendapatkan buku dari rak yang harus ku tukar di perpustakaan Bibi Chitta.

Tangan ku kembali mendobrak pintu ku pelan untuk memastikan sudah terkunci, bisa gawat bila ada yang mengetahui keadaan Hendery. Sebenarnya tidak baik juga merahasiakan lelaki di dalam rumah jika kami tidak memiliki hubungan apapun.

"Hei Varose!"

Astaga, dengan spontan aku menyentuh dada ku karena keterkejutan ku. Mata ku hampir membola saat melihat Nyonya Rain memasuki halaman rumah.

"Kenapa terkejut begitu? Kau ini seperti bersama siapa saja" katanya, wanita ini apa tidak sedikit kurang sopan?

"Selamat pagi, Nyonya Rain"

"Pagi, oiya, kau ingin tau sesuatu? Semua orang harus tau ini karena ini perintah langsung dari Raja" aku mengerutkan dahi ku. Ku rasa aku sudah membersihkan telinga ku dengan baik, tapi yang dikatakan oleh Nyonya Rain hampir tidak bisa ku pahami.

"Maksud Nyonya apa?" tanya ku.

"Astaga, Raja memberi surat perintah pagi tadi melalui pengawal Kerajaan, beliau bilang jika ada salah satu anggota kerajaan yang telah hilang"

"Seseorang yang membantunya untuk bersembunyi akan dikenakan hukuman berat, eum.. tapi pengawal itu tidak menjelaskan hukuman apa, mungkin itu rahasia Kerajaan" lanjut Nyonya Rain, entah mengapa ucapan wanita itu membuat ku semakin penasaran dan bertanya.

"Apa pengawal itu memberi gambaran seperti apa orang itu? Mungkin seperti tahi lalat atau semacamnya?"

"Ah! Aku hampir lupa memberi mu" Nyonya Rain tergerak merogoh saku roknya, sebuah kertas yang dilipat kecil terlihat dengan jelas di sana.

"Semua warga sudah mendapatkannya, ini untuk mu, di rumah ku ada banyak yang seperti itu" ucap Nyonya Rain, kertas itu telah berpindah ke dalam telapak tangan ku.

Ku buka lipatan itu dari kecil semakin membesar, gambar yang awalnya setengah atau garis semakin jelas, apalagi lukisan itu memiliki warna dengan corak yang hampir mirip seperti potretan secara langsung. Ini terlihat benar-benar dari perintah Raja.

Tapi, wajah di gambar ini membuat ku hampir berteriak. Ku gigit kecil bibir dalam ku, seolah kelu, aku hampir tidak bisa bicara sekarang.

"Tampan, kan? Warga juga kaget melihat lukisan itu, apa mungkin itu pangeran yang di sembunyi-"

Tubuh ku langsung berputar menatap pintu sebelum membukanya dengan cepat melalui kunci. Aku tidak sanggup mendengar kelanjutan dari perkataan Nonya Rain dan tentu saja aku menghiraukan panggilan keras dari wanita itu.

Aku menatap pintu yang telah ku kunci rapat, bagaimana bisa semua ini terjadi? Di rumah ku, lelaki itu. Seakan tidak percaya dengan kejadian ini, langkah ku perlahan mundur, berharap jika aku bisa ikut mundur untuk tidak ikut campur urusan kerajaan. Kerajaan di daerah kami terkenal dengan peraturan yang tidak dapat diganggu gugat dan tentu saja semua itu harus dilancarkan hukum.

"Varose" aku terkejut mendengar suara itu, pikiran ku seakan kosong setelah mendapatkan lukisan orang yang sedang di cari oleh Raja.

"Aku tau isi pikiran mu, aku juga sudah mendengar semuanya" suara Hendery seakan tersendat mengatakan hal itu.

"Tapi..

tolong dengarkan aku

sebentar saja dan aku..

Aku akan jelaskan semuanya" lanjutnya.

Badan ku masih kaku, bahkan untuk membalik dan menatapnya saja aku enggan.

---

Di meja makan kami termenung, saling merasakan canggung, namun tidak ada yang berniat untuk membuka suara. Semenjak beberapa menit lalu aku mengambil langkah untuk mendengarnya, ia hanya menyuruh ku untuk duduk di hadapannya.

"Anda bisa memulai bicara" aku mendengar deru nafas Hendery yang sedikit memaksa untuk tenang.

"Kau tidak perlu bicara seformal itu" kata Hendery. Jika memang benar ia keluarga kerajaan, tentu saja aku harus menaati peraturan pemerintah untuk memanggil sesuai dengan derajat. Terasa sekali sekatan diantara kami.

"Sebelumnya aku minta maaf, karena menipu mu sampai sejauh ini" tatapan ku sedikit menunduk, bukan karena aku merasa sedih karena ditipu.

"Mengaku sebagai bangsawan biasa, meminta mu untuk berbagi kamar, dan mengganggu mu"

"Heuh.. " deru nafas Hendery yang terdengar jelas dan kasar itu membuat ku melirik yang sesaat.

"Aku memang anggota Kerajaan yang hilang"

Sekarang gantian aku yang menarik nafas dalam, pikiran ku mulai malayang. Hukuman apa yang akan diberikan oleh pemerintah untuk ku nanti setelah mengetahui hal ini.

"Aku Hendery Wiliam Aralos, keturunan ke dua puluh satu dari Kerajaan Aralos" gigi ku bergemeretak pelan, keturunan? Berarti secara tidak langsung aku sedang berhadapan dengan anak Raja. Lebih tepatnya calon Raja.

"Senang bertemu dengan mu Nona Varose" lanjutnya, aku mengangguk sebelum berdiri.

Aku sudah mengerti dengan semua ini, penjelasan yang mudah untuk dicerna. Sebaiknya aku tidak berbicara yang melanggar kesopanan Kerajaan saat kami saling bertemu.

"Baiklah, saya paham, anda boleh melanjutkan istirahat"

"Setelah Anda segar nanti, tolong tinggalkan rumah saya, terimakasih" lanjut ku, kemudian aku berjalan cukup cepat pergi meninggalkan rumah.

Ini bukan hal yang baik untuk nyawa ku, bisa saja aku dipenggal saat menerima hukuman di Istana nanti. Aku tidak mau mengacau pekerjaan Ayah dan Ibu, itulah yang terbaik. Mengusirnya..

Atau mengantarnya menuju kerajaan dengan selamat. Dan aku mendapatkan belas kasih dari Raja karena membawa anaknya sampai Istana dengan baik. Ya, itu hanya harapan ku

Bab terkait

  • ROSES   004

    004. BeatFRNR00150Rencana ku menuju perpustakaan Bibi Chitta menjadi sedikit lebih lambat, bahkan wanita tadi sempat mempertanyakan keterlambatan ku."Ini bukunya, beruntung Chanie mengingatkan ku untuk meminjamkannya kepada mu" ucap Bibi Chitta, aku hanya bisa tersenyum, pikiran ku sedikit kalut siang ini."Kau bisa duduk di sana, sudah ditunggu oleh Channie""Terimakasih, Bibi" jawab ku, kaki ku berjalan meninggalkan wanita itu menyusuri lorong rak buku.Pemasukan buku di desa tidak begitu banyak, tapi beruntungnya Bibi Chitta memiliki ketertarikan yang tidak jauh berbeda dengan Ibu dan Ayah. Apalagi Paman Johnny juga suka mengoleksi berbagai macam buku pengetahuan."Varose!"Senyum ku mengembang saat melihat Channie mengangkat tangannya dari kursi tempat ia duduk, tumben sekali gadis itu datang lebih awal. Biasanya pukul segini ia masih bergelut dengan mainannya di t

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • ROSES   005

    005. PRINCE'S WORRIESFRNR00150"Lalu, kau menyuruh ku menikahi Raja?" tanya ku, badan ku menghadap Hendery sembari meletakkan semangkok makanan di atas meja. *"Tidak perlu, yang kau bantu itu aku, nikahi aku saja" aku sedikit terkejut dengan ucapan Hendery yang membuat jantung ku langsung berdebar. Bisa-bisanya kalimat seperti keluar dengan lancar dari mulutnya."Kau! Astaga.. " aku menyentuh dada ku, rasanya jantung berdegup kencang saat di goda oleh lelaki begini ya. Jadi, inikah yang di rasakan oleh Channie saat di goda oleh bangsawan kaya dulu? Gadis itu beruntung sekali."Ku pukul kau kalau berani menggoda ku lagi" ancam ku sebelum berlari memasuki kamar mandi.---Hendery tersenyum melihat tingkah Varose yang sedang berlari memasuki kamar mandi, gadis itu selalu saja memiliki cara yang aneh dan lan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • ROSES   006

    006. TOUCHING THE HEART OF THE FUTURE QUEENFRUSERR001570Aku dan Hendery sedang menikmati makan malam di tengah rembulan setelah aku membuka lukanya yang mulai membaik, bagus, lelaki itu bisa pergi setelah semua urusannya selesai. Arloji ku sedang menunjukkan pukul tujuh malam, tentu saja pukul segini listrik tidak nyala dengan rata, hanya sebagian rumah. Sepertinya desa sebelah sudah menyala.Tapi, suasana malam ini sedikit romantis. Entahla, padahal kemarin malam juga tidak jauh berbeda. Hanya tiga lilin yang menyala, di atas nakas, dapur, dan atas meja."Apa listrik akan terus begini?" tanya Hendery membuka topik, ku tatap dirinya sedikit malu. Aku tidak tau, tapi sejak tadi hati ku berdegup kencang saat menatapnya."Listrik akan bergilir, sedari kecil desa kami melewati jam-jam seperti ini" jawab ku, perasaan ku mengatakan bila dirinya akan menjadi calon Raja selanjutnya. S

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • ROSES   007

    007. THE CONFUSION OF THE LITTLE GIRL AND THE CAPTURE OF HANDSOME PRINCEFRNR00150Aku termenung melihat wajah yang sedang tertidur nyenyak itu, mata indah yang di hiasi alis tajam, hidung mancung tegap itu terlihat menggemaskan di mata ku, jangan lupa rahangnya yang tegas. Mungkin, aku bisa lupa diri jika tidak mengingat sedang berhadapan dengan siapa sekarang.Pagi ini, ku hitung telah tiga hari Hendery telah menginap, tapi rasa kagum ku baru sadar saat ini. Aku memang sadar sebelumnya bila dirinya tampan, tapi tidak sampai mengunci tatapan ku kepada setiap inci wajahnya. Apa ketampanan seorang juga anugerah? Tidak jauh berbeda dengan cinta."Lanjutkan, aku menikmati tatapan mu" aku langsung menarik tubuh ku berdiri dan mundur beberapa langkah dengan cepat.Dug!"Awhh" rintih ku tidak sengaja setelah lengan kaki ku terbentur ujung kasur milik orang tua ku

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • ROSES   008

    008. THE PAIN WILL BE FELT WHEN TEH MELT HAS FALLEN ON THE TOE OF THE SHOEFNR00150"Dia bilang bukan hari ini" lirih Vara sebelum berbalik untuk membuka pintu yang terkunci.Tapi, gadis itu kalah cepat dengan Nyonya Taena, wanita itu langsung menarik Varose hingga tanpa sadar punggung gadis itu menubruk dadanya dan langsung ia peluk dari belakang sembari membekap mulut gadis itu."Tidak sekarang, Varose, Channie, ambil sapu tangan dan tali" ucap Bibi Chitta, Channie tidak mendengar penuh perkataan ibunya. Gadis itu masih terpaku dengan keadaan saat ini, ia masih tidak mengert

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-01
  • ROSES   009

    009. PRISONER OF MISS FRNR00150 Kereta Kerajaan berjalan beriringan dengan beberapa pengawal di sisinya, para lelaki itu saling terdiam tanpa ada yang ingin membuka suara. Termasuk sang Pangeran yang telah duduk di dalam kereta yang kini sedang mencoba untuk menghalau rasa sesak di dada, seolah ia di tenggelamkan oleh ribuan kenyataan bila dirinya belum tentu bisa menemui gadis idamannya itu. Kegiatan sang Pangeran tidak luput oleh perasaan bersalah dari salah satu kepercayaannya yang kini hanya bisa menatap sang Pangeran dari jendela yang terbuka di sisi kereta. Ksatria Luke, seorang yang di beri kepercayaan penuh oleh Pangeran. Tapi, sepertinya kali ini Pangeran hanya bisa berdehem sembari memikirkan nasibnya nanti setelah sampai Kerajaan. Dragg! Luke turun dari kuda yang menemaninya hingga separuh jalan itu, ia memberikan kedua tali yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • ROSES   010

    010. THE GIRL WHO IS ALWAYS A JEWEL IN THE EYES OF THE PRINCEFNR00150TCASH!Luke menatap tusuk panah yang telah tertancap di papan yang bergelantungan di tengah pohon. Sangat sempurna. Tapi Luke masih belum percaya, hanya dengan satu kesalahan Hendery saja hampir membuatnya mengatai Pangeran itu bodoh."Bagaimana bisa saat itu panahan mu meleset?" bisik Luke, ia melirik beberapa tempat yang perlu mereka waspadai. Sesungguhnya, tidak ada tempat aman di dalam Istana ini untuk mereka berbicara berdua."Mungkin ada yang memberi anggur kepada kuda yang ku bawa" jawab Hendery dengan asal, Luke kian menatap datar sangat Pangeran."Buka mata mu, perlu ku pukul supaya kau sadar?" Luke bermonolog pelan kepada dirinya sendiri. Hendery sontak terkekeh mendengar hal itu, ia mengerti Luke sangat takut dengan aturan Kerajaan yang sangat menjaga keluarga Istana den

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • ROSES   011

    011. HEARTWARMING JOURNEY FNR00150 "Itu memang tujuan ku"Hendery kembali menatap pemandangan kota dari tempatnya berdiri, sangat bersyukur dirinya telah mendapatkan kehidupan yang penuh nikmat. Mungkin untuk mempertahankan kakinya yang berdiri kokoh ini memerlukan begitu banyak perjuangan. "Rencana ku selanjutnya adalah.." seketika Hendery mengingat kembali wajah gadis yang selama ini selalu membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang, sikap dan kenangan yang membekas hampir membuat indra Hendery seakan tertuju oleh gadis itu. Tanpa disadari, tatapan Hendery sedikit mengabur ketika kumpulan air itu memenuhi indra penglihatannya. "Menuntaskan kerinduan ku" lanjut&

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21

Bab terbaru

  • ROSES   016

    016. SOUR FROM NOSTALGIAFRNR00150Channie memutar tubuhku untuk memusatkan seluruh perhatianku kepadanya, gadis ini memberikan tatapan sinis seolah diriku kapan saja bisa termakan oleh tatapan itu. Ku ulang memori beberapa saat lalu, mungkin saja ada sesuatu yang terlewat sehingga Channie menyimpan amarah kepadaku. Namun, pikiranku seketika buntu sesaat setelah menyadari banyak yang menatap kami sembari berbisik. Ku yakin Channie juga merasakan hal itu."Kau bodoh atau bagaimana?" bisik Channie yang membuat aku berpikir sesaat. Suara gadis ini sangat kecil sekali tiba-tiba."Memangnya aku kenapa?""Kau menerima ajakan Pangeran untuk menonton Teater itu sama saja kau menerima ajakan kencan darinya." jawaban Channie membuatku terkejut, aku pertama kali hidup di Kota dan belum sepaham arti kencan ataupun hal yang berbau asing seperti itu. Kemudian, aku terpikirkan sesuatu sebe

  • ROSES   15

    015. A JOURNEYFRNR00150Setiap pagi, Varose selalu melakukan rutinitas yang sangat menenangkan. Jika di rumah, ia akan mengawalinya dengan secangkir air dan beberapa roti yang telah ia siapkan untuk setiap pagi sembari menikmati cuaca dan indahnya pagi hari. Namun, hari ini sangat berbeda. Rutinitas yang awalnya begitu menyenangkan dengan kesendirian, kini berganti membangunkan beruang yang sedang berhibernasi."Channie! Bangun kau, kau tidak tau, ya, organisasi Siswa itu menuduh ku yang tidak-tidak!" dengan menggebu-gebu, Varose menarik tangan sekuat tenaga supaya Channie tidak terlambat. Hari ini adalah hari yang begitu spesial dan juga memuakkan.Spesial karena akademi mengadakan pameran di balai kota dan memuakkan karena Varose harus mendengar gosip tentang dirinya di lorong ketika sedang menyambut pagi hari."Kau ini! Se memuakkan apapun m

  • ROSES   014

    014. THE REASON FOR THE BURNING HEART BEAT FRNR00150 Degupan jantungku masih abnormal bersama kecemasan yang melingkup pikiranku, mengingat beberapa saat lalu seseorang kembali melalui perantara yang menurutku mereka memiliki keterikatan. Adik pangeran? Hubungan mereka sangat kuat sekali, tapi kenapa dirinya tidak pernah memberi tau kenyataan itu? Batinku bergejolak. Namun, aku segera menepuk kedua pipiku, sepertinya aku mulai gila untuk tidak melihat status yang sedang kupegang. "Sadarlah, Varose! Kau bukan siapa-siap

  • ROSES   013

    013. COMEBACK EVEN THOUGHT NOT THE SAME FRNR00150 Aku melepaskan sepatu dan kaitan pakaian yang begitu erat ini, untung saja kasur di asrama ini begitu empuk hingga dapat menampung badanku yang remuk. Aku melirik Channie yang kini tengah meletakkan tubuhnya di atas lantai, terlihat aneh memang. Tapi, gadis itu sering memiliki kebiasaan yang buruk, salah satunya seperti itu. Pikiran ku benar-benar lelah, kukira mendaftar jalur undangan itu akan mudah. Ternyata sama saja, kami harus melakukan tes untuk penentuan kelas dan dimana jurusan yang akan kami tempuh.

  • ROSES   012

    012. NEW COLOUR FOR HEARTFRNR00150Sudah tiga buku telah selesai ku baca hari ini, sepertinya aku mulai lelah. Beberapa saat lalu mataku terasa sedikit berkunang-kunang, padahal buku disini sangat bagus dan memiliki kualitas tulisan yang gampang dicerna. Selain itu banyak sekali ilmu pengetahuan mengenai kesehatan yang belum aku ketahui. Aku juga banyak belajar dari pengalaman orang lain di buku ini, termasuk lengkap bagiku."Hey, makanlah, gadis rajin! Kau terlalu bersemangat membaca buku" aku menoleh kearah sumber suara dari pintu. Senyumku mengembang saat gadis itu

  • ROSES   011

    011. HEARTWARMING JOURNEY FNR00150 "Itu memang tujuan ku"Hendery kembali menatap pemandangan kota dari tempatnya berdiri, sangat bersyukur dirinya telah mendapatkan kehidupan yang penuh nikmat. Mungkin untuk mempertahankan kakinya yang berdiri kokoh ini memerlukan begitu banyak perjuangan. "Rencana ku selanjutnya adalah.." seketika Hendery mengingat kembali wajah gadis yang selama ini selalu membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang, sikap dan kenangan yang membekas hampir membuat indra Hendery seakan tertuju oleh gadis itu. Tanpa disadari, tatapan Hendery sedikit mengabur ketika kumpulan air itu memenuhi indra penglihatannya. "Menuntaskan kerinduan ku" lanjut&

  • ROSES   010

    010. THE GIRL WHO IS ALWAYS A JEWEL IN THE EYES OF THE PRINCEFNR00150TCASH!Luke menatap tusuk panah yang telah tertancap di papan yang bergelantungan di tengah pohon. Sangat sempurna. Tapi Luke masih belum percaya, hanya dengan satu kesalahan Hendery saja hampir membuatnya mengatai Pangeran itu bodoh."Bagaimana bisa saat itu panahan mu meleset?" bisik Luke, ia melirik beberapa tempat yang perlu mereka waspadai. Sesungguhnya, tidak ada tempat aman di dalam Istana ini untuk mereka berbicara berdua."Mungkin ada yang memberi anggur kepada kuda yang ku bawa" jawab Hendery dengan asal, Luke kian menatap datar sangat Pangeran."Buka mata mu, perlu ku pukul supaya kau sadar?" Luke bermonolog pelan kepada dirinya sendiri. Hendery sontak terkekeh mendengar hal itu, ia mengerti Luke sangat takut dengan aturan Kerajaan yang sangat menjaga keluarga Istana den

  • ROSES   009

    009. PRISONER OF MISS FRNR00150 Kereta Kerajaan berjalan beriringan dengan beberapa pengawal di sisinya, para lelaki itu saling terdiam tanpa ada yang ingin membuka suara. Termasuk sang Pangeran yang telah duduk di dalam kereta yang kini sedang mencoba untuk menghalau rasa sesak di dada, seolah ia di tenggelamkan oleh ribuan kenyataan bila dirinya belum tentu bisa menemui gadis idamannya itu. Kegiatan sang Pangeran tidak luput oleh perasaan bersalah dari salah satu kepercayaannya yang kini hanya bisa menatap sang Pangeran dari jendela yang terbuka di sisi kereta. Ksatria Luke, seorang yang di beri kepercayaan penuh oleh Pangeran. Tapi, sepertinya kali ini Pangeran hanya bisa berdehem sembari memikirkan nasibnya nanti setelah sampai Kerajaan. Dragg! Luke turun dari kuda yang menemaninya hingga separuh jalan itu, ia memberikan kedua tali yan

  • ROSES   008

    008. THE PAIN WILL BE FELT WHEN TEH MELT HAS FALLEN ON THE TOE OF THE SHOEFNR00150"Dia bilang bukan hari ini" lirih Vara sebelum berbalik untuk membuka pintu yang terkunci.Tapi, gadis itu kalah cepat dengan Nyonya Taena, wanita itu langsung menarik Varose hingga tanpa sadar punggung gadis itu menubruk dadanya dan langsung ia peluk dari belakang sembari membekap mulut gadis itu."Tidak sekarang, Varose, Channie, ambil sapu tangan dan tali" ucap Bibi Chitta, Channie tidak mendengar penuh perkataan ibunya. Gadis itu masih terpaku dengan keadaan saat ini, ia masih tidak mengert

DMCA.com Protection Status