Share

005

last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-29 21:28:48

005. PRINCE'S WORRIES

FRNR00150

"Lalu, kau menyuruh ku menikahi Raja?" tanya ku, badan ku menghadap Hendery sembari meletakkan semangkok makanan di atas meja. *

"Tidak perlu, yang kau bantu itu aku, nikahi aku saja" aku sedikit terkejut dengan ucapan Hendery yang membuat jantung ku langsung berdebar. Bisa-bisanya kalimat seperti keluar dengan lancar dari mulutnya.

"Kau! Astaga.. " aku menyentuh dada ku, rasanya jantung berdegup kencang saat di goda oleh lelaki begini ya. Jadi, inikah yang di rasakan oleh Channie saat di goda oleh bangsawan kaya dulu? Gadis itu beruntung sekali.

"Ku pukul kau kalau berani menggoda ku lagi" ancam ku sebelum berlari memasuki kamar mandi.

---

Hendery tersenyum melihat tingkah Varose yang sedang berlari memasuki kamar mandi, gadis itu selalu saja memiliki cara yang aneh dan langka untuk membuat hatinya seakan di lupakan ketika menatap gadis itu.

Tiba-tiba pikirannya melayang mengarah istana, jika dirinya telah sampai di istana nanti, apa gadis itu merindukannya ya? Batin Hendery. Entahlah, tapi Hendery begitu nyaman berada di rumah ini.

Rumah ini terlihat luas untuk di tinggali tiga orang saja, bila di tambah dirinya mungkin tidak begitu sesak juga.

"Astaga!! Aku berpikir apa??" tanya Hendery kepada dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia memikirkan untuk membangun keluarga kecil bersama Varose.

"Tapi, menjadi pemimpin keluarga juga tidak masalah jika itu anak ku dan Varose haha" Hendery akui dirinya sedang gila saat ini.

Membayangkan masa depan yang indah, saat ia bangun pagi menatap Varose dan anak-anak mereka, lalu selalu makan bersama dan ia mengajak anak-anaknya keluar untuk bermain bersama. Bukankah itu memori yang indah? Bahkan kini Hendery tersenyum tidak jelas, sepertinya ia juga tidak merasakan kedua sudut bibirnya semakin tertarik ke atas.

Namun, senyum itu langsung lenyap ketika Hendery tidak sengaja mengingat kejadian siang tadi. Matanya sedikit berkaca seperti tidak ingin semua ini segera usai.

"Paman itu bisa di percaya, kan?" Hendery berbisik sangat kecil. Lelaki itu tidak ingin membuat khawatir Varose, bila dirinya telah tertangkap basah oleh salah satu pria di desa ini.

Flashback on

Hendery sama sekali tidak bisa tidur, meski matanya begitu melelahkan, namun di satu sisi pikirannya kalut. Setelah Varose tadi pergi dan mengunci rumah, gadis itu belum juga datang siang ini, seakan sengaja untuk menghindar.

"Memangnya berapa lama untuk meminjam buku? Bukankah, meminjam buku caranya sama, hanya mengambil buku, izin, lalu pulang" ocehnya kepada dirinya sendiri.

Lelaki itu juga terduduk gusar, di dalam rumah yang nyaman seperti ini kenapa tidak ada jam dinding? Setidaknya ia menemukan arloji, batinnya.

Ia jadi teringat dengan Tuan Teil, lelaki itu benar-benar sangat baik ketika mengobati neneknya yang sudah tidak di anggap oleh keluarga istana. Tentu saja Hendery melihat hal itu saat ia berkunjung ke kediaman neneknya, itu pun diam-diam. Ia beruntung memiliki Paman yang cukup cerdas dan tanggap.

"Keadaan Paman Julio di sana bagaimana, ya? Semoga baik-baik saja" katanya.

Untuk mengisi kekosongan waktu yang cukup lama, lelaki itu berjalan menuju rak buku yang letaknya dekat dengan meja makan. Terus terang saja, rumah ini sangat simple, ada banyak barang yang sangat penting, tapi semua tertata dengan rapi. Tidak seperti di istana, untuk menuju perpustakaan saja, harus melewati kamar wanita jelek itu, batin Hendery.

"Dia rajin sekali mengumpulkan banyak buku" tangan lelaki itu mulai menelisik jejeran buku dalam rak. Ia cukup terkejut ketika melihat banyak buku dari kota berada disini.

"Bahkan ada buku Ekatolia, ini susah sekali di dapat di kota"

Hendery meraih buku berjudul Ekatolia itu sebelum dalam genggamannya, tapi yang membuatnya penasaran adalah ada sebuah halaman yang kertasnya tidak begitu rata. Seperti halaman itu sedang di tandai oleh pembatas buku.

Setelah ia buka, senyumnya mengembang melihat pembatas yang di gunakan dalam buku itu. Seorang gadis kisaran umur sepuluh atau sebelas tahun sedang berdiri sembari membawa buku, hasil potretan seperti itu saja mampu membuat jantungnya berdegup kencang.

"Dia bahkan tidak tersenyum salam foto ini, tapi kenapa manis sekali" itu bukan sebuah pertanyaan, pernyataan yang di berikan olehnya langsung membuat insting di dalam pikirannya. Foto Varose mampu membuat suasana kembali menjadi jauh lebih baik.

Sedangkan di luar rumah, seorang pria berjalan memasuki sebuah halaman rumah. Pria itu membawa sepucuk surat yang harus dibaca oleh pemilik rumah itu, beruntung karena pria itu juga membawa kunci rumah.

Pria itu mulai memasukkan kunci itu ke dalam lobang pembuka pintu, setelah beberapa kali di putar, akhirnya pintu itu terbuka. Namun, siapa sangka, pria itu tidak mendapati sang pemilik rumah, melainkan seorang lelaki yang begitu ia kenal.

"Yang Mulia.. "

"Tuan John.. " ucap mereka bersamaan.

Bisa di bayangkan dari kedua belah pihak tersebut sama terkejutnya, bahkan John sendiri tidak kuasa melihat kejadian di dalam rumah itu.

Dengan terburu-buru, John segera menutup pintunya dan mengunci rapat-rapat sebelum membalikkan tubuhnya untuk melihat lelaki yang membuat pikirannya gundah.

"Yang Mulia, bagaimana anda bisa berada disini?" tanya John cepat, Hendery yang melihat keresahan dari sang lawan bicaranya sontak menutup buku sebelum mengembalikannya.

"Tuan John, tenang lah"

"Bagaimana aku bisa tenang, anda sedang berada di rumah anak kerabat saya, gadis itu tidak memiliki kesalahan apa pun yang mengharuskan dirinya-"

"Tuan John, saya bilang tenang!" John langsung terdiam mendengar perkataan dari sang majikan.

"Saya bertemu dengannya di hutan kemarin, Varose tidak memiliki masalah apapun, bahkan saya yang berhutang budi dengannya" kata Hendery memulai pembicaraannya.

Kemudian, John di giring perlahan untuk duduk di kursi meja makan. Hendery tidak ingin ada emosi di setiap pembicaraan mereka, apalagi ada orang kepercayaan di sisinya saat ini.

"Varose menyelamatkan saya dan memberi tumpangan, saya kabur di istana malam setelah pembukaan cuti di buka" Hendery menatap John yang kini tengah mendengar dengan seksama ceritanya.

"Hanya di malam itu saya bebas dari pengawasan, tapi tenang saja, Paman Julio mengetahui keberadaan ku"

"Tapi untuk apa anda kemari? " Hendery terdiam mendengar pertanyaan John, lelaki itu hanya bisa menelan ludah yang sedikit susah untuk di telan.

"Saya ada misi untuk mencari barang bukti tentang ibunda Selir, tolong jangan ceritakan ini kepada siapapun" kata Hendery membuat John seketika membola.

"Apa misi itu sudah selesai?" tanya John, pria itu menatap Hendery meminta kepastian. Sejujurnya, ia tidak ingin lelaki itu berada di daerah kawasan ini terlalu lama.

"Aku beruntung, dalam semalam semua bukti sudah ku kumpulkan"

"Ah iya, itu bagus, kapan anda akan pergi? " ucapan John memberi tanda tanya banyak kepada Hendery. Entahla, tapi Hendery tidak menyetujui perkataan itu.

"Bukannya saya mengusir anda, tapi jika anda berada disini terlalu lama, lalu pengawal kerajaan mengetahui keberadaan anda, nasib gadis itu bagaimana?" lanjut John.

"Itu urusan saya, anda bisa diajak bermain sebentar, kan? Saya juga ingin menguji sesuatu kepada Varose" kata Hendery di selingi senyuman di wajahnya. John hampir tidak bisa mengetahui arti senyuman itu, hanya saja, pertama kalinya ia melihat senyuman itu tertancap indah di wajah sang Pangeran. 

Flashback off

"Aku harap semua berjalan lancar, aku yakin Tuan John dapat di percaya"

Bab terkait

  • ROSES   006

    006. TOUCHING THE HEART OF THE FUTURE QUEENFRUSERR001570Aku dan Hendery sedang menikmati makan malam di tengah rembulan setelah aku membuka lukanya yang mulai membaik, bagus, lelaki itu bisa pergi setelah semua urusannya selesai. Arloji ku sedang menunjukkan pukul tujuh malam, tentu saja pukul segini listrik tidak nyala dengan rata, hanya sebagian rumah. Sepertinya desa sebelah sudah menyala.Tapi, suasana malam ini sedikit romantis. Entahla, padahal kemarin malam juga tidak jauh berbeda. Hanya tiga lilin yang menyala, di atas nakas, dapur, dan atas meja."Apa listrik akan terus begini?" tanya Hendery membuka topik, ku tatap dirinya sedikit malu. Aku tidak tau, tapi sejak tadi hati ku berdegup kencang saat menatapnya."Listrik akan bergilir, sedari kecil desa kami melewati jam-jam seperti ini" jawab ku, perasaan ku mengatakan bila dirinya akan menjadi calon Raja selanjutnya. S

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • ROSES   007

    007. THE CONFUSION OF THE LITTLE GIRL AND THE CAPTURE OF HANDSOME PRINCEFRNR00150Aku termenung melihat wajah yang sedang tertidur nyenyak itu, mata indah yang di hiasi alis tajam, hidung mancung tegap itu terlihat menggemaskan di mata ku, jangan lupa rahangnya yang tegas. Mungkin, aku bisa lupa diri jika tidak mengingat sedang berhadapan dengan siapa sekarang.Pagi ini, ku hitung telah tiga hari Hendery telah menginap, tapi rasa kagum ku baru sadar saat ini. Aku memang sadar sebelumnya bila dirinya tampan, tapi tidak sampai mengunci tatapan ku kepada setiap inci wajahnya. Apa ketampanan seorang juga anugerah? Tidak jauh berbeda dengan cinta."Lanjutkan, aku menikmati tatapan mu" aku langsung menarik tubuh ku berdiri dan mundur beberapa langkah dengan cepat.Dug!"Awhh" rintih ku tidak sengaja setelah lengan kaki ku terbentur ujung kasur milik orang tua ku

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • ROSES   008

    008. THE PAIN WILL BE FELT WHEN TEH MELT HAS FALLEN ON THE TOE OF THE SHOEFNR00150"Dia bilang bukan hari ini" lirih Vara sebelum berbalik untuk membuka pintu yang terkunci.Tapi, gadis itu kalah cepat dengan Nyonya Taena, wanita itu langsung menarik Varose hingga tanpa sadar punggung gadis itu menubruk dadanya dan langsung ia peluk dari belakang sembari membekap mulut gadis itu."Tidak sekarang, Varose, Channie, ambil sapu tangan dan tali" ucap Bibi Chitta, Channie tidak mendengar penuh perkataan ibunya. Gadis itu masih terpaku dengan keadaan saat ini, ia masih tidak mengert

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-01
  • ROSES   009

    009. PRISONER OF MISS FRNR00150 Kereta Kerajaan berjalan beriringan dengan beberapa pengawal di sisinya, para lelaki itu saling terdiam tanpa ada yang ingin membuka suara. Termasuk sang Pangeran yang telah duduk di dalam kereta yang kini sedang mencoba untuk menghalau rasa sesak di dada, seolah ia di tenggelamkan oleh ribuan kenyataan bila dirinya belum tentu bisa menemui gadis idamannya itu. Kegiatan sang Pangeran tidak luput oleh perasaan bersalah dari salah satu kepercayaannya yang kini hanya bisa menatap sang Pangeran dari jendela yang terbuka di sisi kereta. Ksatria Luke, seorang yang di beri kepercayaan penuh oleh Pangeran. Tapi, sepertinya kali ini Pangeran hanya bisa berdehem sembari memikirkan nasibnya nanti setelah sampai Kerajaan. Dragg! Luke turun dari kuda yang menemaninya hingga separuh jalan itu, ia memberikan kedua tali yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • ROSES   010

    010. THE GIRL WHO IS ALWAYS A JEWEL IN THE EYES OF THE PRINCEFNR00150TCASH!Luke menatap tusuk panah yang telah tertancap di papan yang bergelantungan di tengah pohon. Sangat sempurna. Tapi Luke masih belum percaya, hanya dengan satu kesalahan Hendery saja hampir membuatnya mengatai Pangeran itu bodoh."Bagaimana bisa saat itu panahan mu meleset?" bisik Luke, ia melirik beberapa tempat yang perlu mereka waspadai. Sesungguhnya, tidak ada tempat aman di dalam Istana ini untuk mereka berbicara berdua."Mungkin ada yang memberi anggur kepada kuda yang ku bawa" jawab Hendery dengan asal, Luke kian menatap datar sangat Pangeran."Buka mata mu, perlu ku pukul supaya kau sadar?" Luke bermonolog pelan kepada dirinya sendiri. Hendery sontak terkekeh mendengar hal itu, ia mengerti Luke sangat takut dengan aturan Kerajaan yang sangat menjaga keluarga Istana den

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • ROSES   011

    011. HEARTWARMING JOURNEY FNR00150 "Itu memang tujuan ku"Hendery kembali menatap pemandangan kota dari tempatnya berdiri, sangat bersyukur dirinya telah mendapatkan kehidupan yang penuh nikmat. Mungkin untuk mempertahankan kakinya yang berdiri kokoh ini memerlukan begitu banyak perjuangan. "Rencana ku selanjutnya adalah.." seketika Hendery mengingat kembali wajah gadis yang selama ini selalu membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang, sikap dan kenangan yang membekas hampir membuat indra Hendery seakan tertuju oleh gadis itu. Tanpa disadari, tatapan Hendery sedikit mengabur ketika kumpulan air itu memenuhi indra penglihatannya. "Menuntaskan kerinduan ku" lanjut&

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • ROSES   012

    012. NEW COLOUR FOR HEARTFRNR00150Sudah tiga buku telah selesai ku baca hari ini, sepertinya aku mulai lelah. Beberapa saat lalu mataku terasa sedikit berkunang-kunang, padahal buku disini sangat bagus dan memiliki kualitas tulisan yang gampang dicerna. Selain itu banyak sekali ilmu pengetahuan mengenai kesehatan yang belum aku ketahui. Aku juga banyak belajar dari pengalaman orang lain di buku ini, termasuk lengkap bagiku."Hey, makanlah, gadis rajin! Kau terlalu bersemangat membaca buku" aku menoleh kearah sumber suara dari pintu. Senyumku mengembang saat gadis itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01
  • ROSES   013

    013. COMEBACK EVEN THOUGHT NOT THE SAME FRNR00150 Aku melepaskan sepatu dan kaitan pakaian yang begitu erat ini, untung saja kasur di asrama ini begitu empuk hingga dapat menampung badanku yang remuk. Aku melirik Channie yang kini tengah meletakkan tubuhnya di atas lantai, terlihat aneh memang. Tapi, gadis itu sering memiliki kebiasaan yang buruk, salah satunya seperti itu. Pikiran ku benar-benar lelah, kukira mendaftar jalur undangan itu akan mudah. Ternyata sama saja, kami harus melakukan tes untuk penentuan kelas dan dimana jurusan yang akan kami tempuh.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04

Bab terbaru

  • ROSES   016

    016. SOUR FROM NOSTALGIAFRNR00150Channie memutar tubuhku untuk memusatkan seluruh perhatianku kepadanya, gadis ini memberikan tatapan sinis seolah diriku kapan saja bisa termakan oleh tatapan itu. Ku ulang memori beberapa saat lalu, mungkin saja ada sesuatu yang terlewat sehingga Channie menyimpan amarah kepadaku. Namun, pikiranku seketika buntu sesaat setelah menyadari banyak yang menatap kami sembari berbisik. Ku yakin Channie juga merasakan hal itu."Kau bodoh atau bagaimana?" bisik Channie yang membuat aku berpikir sesaat. Suara gadis ini sangat kecil sekali tiba-tiba."Memangnya aku kenapa?""Kau menerima ajakan Pangeran untuk menonton Teater itu sama saja kau menerima ajakan kencan darinya." jawaban Channie membuatku terkejut, aku pertama kali hidup di Kota dan belum sepaham arti kencan ataupun hal yang berbau asing seperti itu. Kemudian, aku terpikirkan sesuatu sebe

  • ROSES   15

    015. A JOURNEYFRNR00150Setiap pagi, Varose selalu melakukan rutinitas yang sangat menenangkan. Jika di rumah, ia akan mengawalinya dengan secangkir air dan beberapa roti yang telah ia siapkan untuk setiap pagi sembari menikmati cuaca dan indahnya pagi hari. Namun, hari ini sangat berbeda. Rutinitas yang awalnya begitu menyenangkan dengan kesendirian, kini berganti membangunkan beruang yang sedang berhibernasi."Channie! Bangun kau, kau tidak tau, ya, organisasi Siswa itu menuduh ku yang tidak-tidak!" dengan menggebu-gebu, Varose menarik tangan sekuat tenaga supaya Channie tidak terlambat. Hari ini adalah hari yang begitu spesial dan juga memuakkan.Spesial karena akademi mengadakan pameran di balai kota dan memuakkan karena Varose harus mendengar gosip tentang dirinya di lorong ketika sedang menyambut pagi hari."Kau ini! Se memuakkan apapun m

  • ROSES   014

    014. THE REASON FOR THE BURNING HEART BEAT FRNR00150 Degupan jantungku masih abnormal bersama kecemasan yang melingkup pikiranku, mengingat beberapa saat lalu seseorang kembali melalui perantara yang menurutku mereka memiliki keterikatan. Adik pangeran? Hubungan mereka sangat kuat sekali, tapi kenapa dirinya tidak pernah memberi tau kenyataan itu? Batinku bergejolak. Namun, aku segera menepuk kedua pipiku, sepertinya aku mulai gila untuk tidak melihat status yang sedang kupegang. "Sadarlah, Varose! Kau bukan siapa-siap

  • ROSES   013

    013. COMEBACK EVEN THOUGHT NOT THE SAME FRNR00150 Aku melepaskan sepatu dan kaitan pakaian yang begitu erat ini, untung saja kasur di asrama ini begitu empuk hingga dapat menampung badanku yang remuk. Aku melirik Channie yang kini tengah meletakkan tubuhnya di atas lantai, terlihat aneh memang. Tapi, gadis itu sering memiliki kebiasaan yang buruk, salah satunya seperti itu. Pikiran ku benar-benar lelah, kukira mendaftar jalur undangan itu akan mudah. Ternyata sama saja, kami harus melakukan tes untuk penentuan kelas dan dimana jurusan yang akan kami tempuh.

  • ROSES   012

    012. NEW COLOUR FOR HEARTFRNR00150Sudah tiga buku telah selesai ku baca hari ini, sepertinya aku mulai lelah. Beberapa saat lalu mataku terasa sedikit berkunang-kunang, padahal buku disini sangat bagus dan memiliki kualitas tulisan yang gampang dicerna. Selain itu banyak sekali ilmu pengetahuan mengenai kesehatan yang belum aku ketahui. Aku juga banyak belajar dari pengalaman orang lain di buku ini, termasuk lengkap bagiku."Hey, makanlah, gadis rajin! Kau terlalu bersemangat membaca buku" aku menoleh kearah sumber suara dari pintu. Senyumku mengembang saat gadis itu

  • ROSES   011

    011. HEARTWARMING JOURNEY FNR00150 "Itu memang tujuan ku"Hendery kembali menatap pemandangan kota dari tempatnya berdiri, sangat bersyukur dirinya telah mendapatkan kehidupan yang penuh nikmat. Mungkin untuk mempertahankan kakinya yang berdiri kokoh ini memerlukan begitu banyak perjuangan. "Rencana ku selanjutnya adalah.." seketika Hendery mengingat kembali wajah gadis yang selama ini selalu membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang, sikap dan kenangan yang membekas hampir membuat indra Hendery seakan tertuju oleh gadis itu. Tanpa disadari, tatapan Hendery sedikit mengabur ketika kumpulan air itu memenuhi indra penglihatannya. "Menuntaskan kerinduan ku" lanjut&

  • ROSES   010

    010. THE GIRL WHO IS ALWAYS A JEWEL IN THE EYES OF THE PRINCEFNR00150TCASH!Luke menatap tusuk panah yang telah tertancap di papan yang bergelantungan di tengah pohon. Sangat sempurna. Tapi Luke masih belum percaya, hanya dengan satu kesalahan Hendery saja hampir membuatnya mengatai Pangeran itu bodoh."Bagaimana bisa saat itu panahan mu meleset?" bisik Luke, ia melirik beberapa tempat yang perlu mereka waspadai. Sesungguhnya, tidak ada tempat aman di dalam Istana ini untuk mereka berbicara berdua."Mungkin ada yang memberi anggur kepada kuda yang ku bawa" jawab Hendery dengan asal, Luke kian menatap datar sangat Pangeran."Buka mata mu, perlu ku pukul supaya kau sadar?" Luke bermonolog pelan kepada dirinya sendiri. Hendery sontak terkekeh mendengar hal itu, ia mengerti Luke sangat takut dengan aturan Kerajaan yang sangat menjaga keluarga Istana den

  • ROSES   009

    009. PRISONER OF MISS FRNR00150 Kereta Kerajaan berjalan beriringan dengan beberapa pengawal di sisinya, para lelaki itu saling terdiam tanpa ada yang ingin membuka suara. Termasuk sang Pangeran yang telah duduk di dalam kereta yang kini sedang mencoba untuk menghalau rasa sesak di dada, seolah ia di tenggelamkan oleh ribuan kenyataan bila dirinya belum tentu bisa menemui gadis idamannya itu. Kegiatan sang Pangeran tidak luput oleh perasaan bersalah dari salah satu kepercayaannya yang kini hanya bisa menatap sang Pangeran dari jendela yang terbuka di sisi kereta. Ksatria Luke, seorang yang di beri kepercayaan penuh oleh Pangeran. Tapi, sepertinya kali ini Pangeran hanya bisa berdehem sembari memikirkan nasibnya nanti setelah sampai Kerajaan. Dragg! Luke turun dari kuda yang menemaninya hingga separuh jalan itu, ia memberikan kedua tali yan

  • ROSES   008

    008. THE PAIN WILL BE FELT WHEN TEH MELT HAS FALLEN ON THE TOE OF THE SHOEFNR00150"Dia bilang bukan hari ini" lirih Vara sebelum berbalik untuk membuka pintu yang terkunci.Tapi, gadis itu kalah cepat dengan Nyonya Taena, wanita itu langsung menarik Varose hingga tanpa sadar punggung gadis itu menubruk dadanya dan langsung ia peluk dari belakang sembari membekap mulut gadis itu."Tidak sekarang, Varose, Channie, ambil sapu tangan dan tali" ucap Bibi Chitta, Channie tidak mendengar penuh perkataan ibunya. Gadis itu masih terpaku dengan keadaan saat ini, ia masih tidak mengert

DMCA.com Protection Status