Kapal yang dinaiki Zhou Ning, Kaisar Long, dan para alkemis pun melesat di langit menuju Lembah Langit Tersembunyi. Perjalanan mereka dipenuhi suasana yang berat, dengan bisikan-bisikan penuh kegelisahan di antara para alkemis. “Lembah Langit Tersembunyi? Bukankah tempat itu telah tersegel ribuan tahun? Setelah penguasa pertama benua Tianyan tiada. Tempat itu tidak pernah terbuka lagi,” bisik seorang alkemis, mencoba menahan suaranya agar tidak terdengar terlalu keras. “Apakah kita benar-benar akan ke sana? Lembah Langit Tersembunyi? Kukira tadi aku salah dengar,” gumam alkemis lainnya dengan nada penuh kebingungan.“Kudengar Formasi segel yang ada di Lembah Langit tersembunyi sanga kuat! Siapa pun yang mencoba masuk akan tercabik-cabik!” sahut yang lain, suaranya dipenuhi kecemasan.“Bahkan ribuan ahli formasi tingkat dewa pun hancur saat mencoba membukanya,” tambah seorang alkemis, wajahnya mencerminkan ketakutan mendalam.“Kurasa tidak. Bagaimana mungkin kita ke sana? Mungkin y
"Energi Dao di sini sangat melimpah," Lady Qing berbicara dengan perasaan kagum, membiarkan butiran-butiran energi Dao jatuh di telapak tangannya.“Tempat ini ribuan kali lebih baik dari tempat mana pun di benua Tianyan! Aku tidak pernah membayangkan akan melihatnya langsung! Tidak ada yang sebanding dengannya!” ucap yang lain sambil memandang sekeliling dengan mata berkaca-kaca. “Jika aku mati sekarang, aku tidak akan menyesal.”Di tengah-tengah keterpukauan itu, beberapa alkemis tidak bisa menahan diri untuk memuji Zhou Ning.“Pemahaman Tuan Zhou tentang formasi benar-benar tidak tertandingi. Saya sangat mengaguminya,” ucap alkemis Wang, menyatukan tangan dengan penuh hormat, diikuti dengan alkemis lainnya. “Saya benar-benar berterima kasih. Tuan Zhou memberikan kesempatan yang begitu berharga ini kepada saya,” alkemis di sebelahnya menundukkan kepala dalam dengan tangan menyatu.“Jika bukan karena Tuan Zhou, kita semua tidak akan pernah bisa melihat Lembah Langit Tersembunyi den
Di aula megah Paviliun Pilar Emas, Zhou Ning berdiri di tengah-tengah para Dewa Alkemis. Wajah-wajah yang dihiasi pengalaman ribuan tahun menatapnya dengan penuh keraguan setelah mendengar kata-katanya.“Aku akan membuat pil surgawi,” suara Zhou Ning tegas, tidak menunjukkan keraguan sedikit pun.Para alkemis terdiam sejenak. Lalu, suara-suara pelan mulai memenuhi ruangan, berubah menjadi gumaman penuh kebingungan dan ketidakpercayaan.Mereka adalah orang-orang yang telah mendedikasikan hidup mereka pada seni alkimia, namun tak satu pun dari mereka berani bermimpi dapat membuat pil surgawi.“Pil surgawi?” salah satu dari mereka mengulang dengan nada ragu. "Apakah ada seseorang yang dapat membuatnya?" Lanjutnya dengan bisikan pelan.Master Wang mengerutkan kening. Dia mengelus janggut panjangnya sambil bergumam, "Pil surgawi adalah sesuatu yang mendekati legenda. Penuh dengan vitalitas yang mampu mengokohkan terobosan ranah fondasi dewa. Seseorang yang menelannya, bahkan jika dia tak m
Suasana di aula Paviliun Alkimia terasa semakin berat. Para alkemis yang berkumpul mulai berbicara dengan nada rendah, masing-masing membagikan pengalaman mereka dalam mencoba membuat pil surgawi. Namun, cerita-cerita mereka berujung pada kegagalan dan rasa frustrasi. “Energi tanaman obat itu sering tidak stabil,” seorang alkemis tua berseru dengan wajah penuh tekanan. “Satu kesalahan kecil saja, dan pil akan hancur sebelum sempat terbentuk.”“Belum lagi tingkat kesulitan proses pemurniannya,” tambah alkemis lain. “Tidak ada satu pun alkemis yang berhasil. Semua berakhir dalam kegagalan.”Di tengah percakapan yang penuh dengan keputusasaan itu, seorang alkemis muda berbalut jubah putih melirik Zhou Ning yang duduk diam. “Namun, jika Tuan Zhou telah mengatakan ingin membuatnya, mungkin anda memiliki cara?”Seluruh perhatian kini tertuju pada Zhou Ning. Namun, pria itu hanya berdiri di tempatnya dengan mata terpejam, tubuhnya tak bergerak sedikit pun. Para alkemis saling bertukar panda
Energi yang melonjak dari tubuh Zhou Ning mengguncang seluruh aula Paviliun Pilar Emas. Para alkemis yang hadir buru-buru mengaktifkan formasi pelindung mereka masing-masing. Bahkan Master Wang, dengan tingkatannya yang tinggi, mundur beberapa langkah, wajahnya berubah serius.“Apa yang sedang terjadi?!” seru seorang alkemis muda, gemetar karena tekanan energi yang luar biasa itu.“Aura yang mengerikan? Lebih menakutkan dari seorang Raja Dewa Puncak!” ucap Lady Qing, mencoba untuk mengangkat kepalanya, menatap badai aura yang keluar dari tubuh Zhou Ning.Energi yang melonjak dari tubuh Zhou Ning semakin menggila, mengalir dengan kekuatan dahsyat yang memenuhi setiap sudut ruangan. Suara gemuruh menggema, menciptakan tekanan yang membuat udara begitu berat. Di tengah kekacauan itu, sebuah garis keemasan muncul di udara, memancarkan aura yang penuh dengan keagungan, membuat setiap mata tertuju ke arahnya.Garis itu mulai bergerak perlahan, mengikuti lintasan yang penuh ketegasan. Setia
Suasana di aula Paviliun Pilar Emas semakin tegang. Setiap alkemis saling pandang, kebingungan dan keraguan masih menyelimuti wajah mereka. Bahkan Master Wang, yang dikenal sebagai salah satu alkemis paling berpengalaman, tidak berani bergerak maju."Jika bukan Kaisar Dewa Roh yang mengatakannya aku juga tidak akan percaya. Pil Surgawi memang luar biasa, tapi juga penuh resiko. Wajar jika mereka bersikap seperti ini," pikir Zhou Ning dengan wajah serius.Master Wang, yang berdiri di barisan depan bergumam, "Bahkan dengan berkumpulnya semua alkemis di sini, usaha seperti ini tetap terasa hampir mustahil.""Memang ada beberapa Alkemis Misterius yang pernah berhasil membuatnya. Namun, keberadaan mereka sangat tertutup, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana atau kapan mereka muncul. Mungkinkah ...." Master Wang menatap Zhou Ning, berpikir dia adalah salah satu dari Alkemis Misterius."Dengan kekuatannya, itu mungkin saja," pikirnya sembari menoleh ke arah Zhou Ning.Sementa
Api hijau giok yang sebelumnya menyala di telapak tangan Lady Qing kini berubah menjadi ungu gelap yang memancar dengan kekuatan luar biasa. Gelombang energi yang terpancar mengguncang udara di sekitarnya, menciptakan getaran yang menggetarkan seluruh ruangan.Apaa!"Menakjubkan, dan itu Masih berlanjut!" gumam salah seorang alkemis tua.Tak lama kemudian, semburat keemasan mulai menyatu dengan api ungu Nirwana, memenuhi ruangan dengan aura megah yang menembus batas pandangan. Setiap alkemis yang menyaksikan perubahan ini terdiam, terperangah oleh keagungannya. "Aku tak pernah melihat Api yang begitu indah, ini mengagumkan!" gumam salah seorang alkemis di antara mereka."Aku juga belum pernah melihat atau mendengar yang seperti ini," seru alkemis lainnya."Ini adalah Api ungu Nirwana yang telah mencapai kesempurnaan!" sahut Master Wang.Salah satu dewa alkemis yang memiliki beberapa pengetahuan tentang api langka bersuara, "Api Ungu Nirwana memiliki tahapan perkembangan yang sangat
"Menggabungkan tanaman spiritual membutuhkan kekuatan mental yang besar, tapi aku tidak merasa lelah sedikitpun, tubuhku penuh dengan energi, kurasa semua ini karena benda itu,"Lady Qing menegaskan kendali apinya, mengurai seluruh tanaman spiritual hingga ke tingkat paling halus. "Sangat Cepat! Hanya tiga nafas dan seluruh tanaman spiritual telah dimurnikan!" Batinnya.Beberapa detik kemudian, tanaman spiritual yang terlah dimurnikan berkumpul dengan sempurna, tanpa hambatan sedikit pun. "Apa! Bukankah ini terlalu cepat! Biasanya aku hanya menggunakan tanaman spiritual ribuan tahun. Butuh waktu lima hari untuk membentuk mereka menjadi pil kasar.""Tapi Sekarang aku menggunakan tanaman spiritual jutaan tahun yang telah mengembangkan kebijaksanaannya, dan pil kasar sudah terbentuk hanya dalam beberapa detik saja, ini luar biasa."Seisi ruangan terdiam. Alkemis-alkemis yang menyaksikan, termasuk Master Wang, memandang dengan mata terbelalak."Dia berhasil melewati tahap pertama dengan m
"Kalian adalah dewa alkemis terbaik dari Benua Tianyan. Jika kalian pergi, apakah itu tidak akan menimbulkan masalah bagi Kaisar Long?" tanya Zhou Ning kepada para alkemis yang berkumpul. Master Wang segera menjawab, "Tidak, tentu saja tidak masalah, Tuan Zhou. Kaisar Long pasti juga ingin yang terbaik untuk kami. Bukankah begitu, semuanya?" Ia melirik para alkemis lain di sana. Semua orang menangguk setuju, membenarkan ucapan Master Wang. Sesaat kemudian, Lady Qing angkat bicara, "Tuan Zhou, apa yang dikatakan Master Wang memang benar. Kaisar Long pasti tidak akan mempermasalahkan hal ini." "Lagipula, dengan menjelajah benua yang lebih luas, barulah kami bisa menemukan potensi dan peluang yang lebih besar," lanjut Master Wang, mencoba meyakinkan Zhou Ning.Zhou Ning berpikir sejenak, mempertimbangkan kata-kata mereka, lalu mengangguk. "Kalau begitu, baiklah." Ia kemudian menatap para pengikutnya dengan tatapan tajam penuh kesungguhan. "Apakah kalian benar-benar yakin untuk me
"Begini, Kak, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada semua orang." Zhou Ning memulai dengan nada serius."Apa itu?" tanya Zhou Lou di depannya.Zhou Ning mengalihkan pandangannya ke arah semua orang yang berkumpul. Mata mereka memancarkan rasa ingin tahu yang mendalam, menanti apa yang akan dikatakan olehnya. Setelah menarik napas dalam, ia melanjutkan, "Aku berencana untuk pergi ke Benua Tersembunyi.""Benua Tersembunyi?" Zhou Lou mengerutkan kening. Jelas sekali ia tak pernah mendengar nama itu sebelumnya, begitu pula yang lainnya."Benua tersembunyi, belum pernah mendengar tempat itu sebelumnya?" Gumam Master Wang dengan suara pelan.Melihat kebingungan semua orang, Zhou Ning pun menjelaskan, "Benua Tersembunyi adalah tempat yang berada di dimensi paling misterius di alam semesta. Bahkan para kaisar dewa tertinggi pun akan kesulitan untuk menemukannya.""Berbeda dengan benua Abadi yang kita lihat selama ini, benua tersembunyi diberkahi dengan energi suci, di mana udara dapat me
Zhou Ning keluar dari lautan api penyucian, melangkah dengan tenang menuju Lembah Langit Tersembunyi. Di sana semua orang sudah berkumpul, para Alkemis, Wu Xia, Zhou Lou, Lu Zhe serta para pengikutnya. Mereka semua menunggu kedatangannya.Ketika kakinya menyentuh tanah, seketika semua mata tertuju padanya. Para pengikut setia dan para alkemis, yang telah menantikan kedatangannya, serempak memberikan hormat."Selamat datang kembali, Tuan Zhou!"Zhou Ning membalas dengan anggukan pelan penuh wibawa, matanya kemudian menyapu sekeliling, mengamati perubahan yang terjadi pada setiap orang. Dia dapat mengetahui aura setiap orang menjadi jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya. "Sangat bagus, rupanya latihan di wilayah suci telah membuahkan hasil yang luar biasa. Kalian semua telah bekerja keras," ucap Zhou Ning dengan suara puas."Kakak ...." Gumam Wu Xia ketika mendekat ke arah Zhou Ning, gadis cantik itu hanya menunduk malu tanpa mengatakan apapun.Zhou Ning mengamati gadis itu dengan sa
Mata naga purba Aeris melebar, sorot merah menyala di pupilnya tampak bergelora. Ia tidak pernah menduga akan menerima jawaban seperti itu. "Penakluk Api Kekacauan memintaku untuk menjadi mitranya? Bukan budak?" pikir Aeris. Tubuh raksasanya yang bersisik sempat bergerak gelisah, tetapi kemudian ia merunduk kembali, memberikan penghormatan.“Tuan ... saya bersedia!” kata Aeris dengan suara berat, namun dipenuhi rasa hormat yang tulus. Getaran suaranya menggema, membuat udara di sekitar mereka seakan beresonansi.Zhou Ning mengangguk pelan. “Bagus sekali. Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik.” 'Memiliki bantuan setara Kaisar Dewa adalah hal yang sangat bagus, dengan keberadaannya kekuatan tempurku bertambah kuat lagi.' batinnya.“Tuan, tolong terimalah ini,” Aeris mengeluarkan setetes darah yang bersinar merah keemasan dari tubuhnya. “Ini adalah Darah Kehidupan saya, tuan. Dengan ini, tuan dapat mengendalikan saya sepenuhnya. Asalkan tuan memikirkannya, tuan bahkan bisa menghanc
Zhou Ning berdiri di tengah lautan energi yang bergejolak. Tubuhnya kini menyatu dengan hukum Api Kekacauan, memberikan aura yang begitu mendominasi hingga ruang di sekitarnya tampak bergetar."Dia benar-benar menyatu dengan Api Kekacauan," gumam Roh Kaisar Legendaris dengan nada terkejut. "Siapa sebenarnya pemuda ini? Mampu menampung serpihan jiwaku, menyerap kekuatan berkah ilahi, bahkan menyatukan tubuhnya dengan Api Kekacauan. Manusia mustahil memiliki kemampuan seperti ini. Setelah Api Kekacauan masuk, wadah misterius di dalam tubuhnya semakin membesar. Benda apa itu sebenarnya?" Zhou Ning membuka matanya perlahan. Semburat hitam yang memenuhi pupilnya kini berubah menjadi kilauan terang, bagaikan percikan api yang hidup. Tatapannya penuh determinasi, memancarkan rasa percaya diri yang sulit digoyahkan. "Sekarang api kekacauan sudah menjadi satu denganku. Bukan hanya rumit, hukum yang ada di dalam Api kekacauan juga sangat misterius, dan keduanya saling terjalin, memerlukan ban
"Berhati-hatilah," suara Roh Kaisar Legendaris memperingati Zhou Ning."Api Kekacauan bukanlah sesuatu yang dapat didekati dengan sembarangan. Banyak ahli yang jauh lebih kuat darimu telah musnah karena mencoba menguasainya," tambahnya lagi.Zhou Ning terus melangkah maju, seolah tidak mendengar peringatan itu. Tatapannya terpaku pada kobaran Api Kekacauan yang sedari tadi terus menariknya untuk mendekat. Daya tarik Api Kekacauan itu begitu besar, membuat tubuhnya terus melangkah maju tanpa kendali. Karena Zhou Ning tak menghiraukannya, Roh Kaisar Legendaris kembali memanggilnya, dengan suara yang lebih tegas. "Zhou Ning, Kendalikan dirimu," memperingati sekali lagi, "Jika tidak berhenti, kau akan dilahap olehnya."Mendengar panggilan itu, Zhou Ning tersentak sadar. Namun, sudah terlambat—ujung jarinya telah menyentuh nyala Api Kekacauan. Seketika, kobaran itu bersinar terang, menyilaukan seluruh ruangan dan menelan Zhou Ning dalam semburan cahaya.Di saat cahaya mulai mereda, tampak
Gelombang demi gelombang naga terus bermunculan, jumlahnya meningkat menjadi ribuan. Namun, Zhou Ning terus bertempur, tubuhnya bergerak seperti kilat, setiap pukulannya membawa kekuatan yang menghancurkan ribuan naga dalam sekejap. "Ujian di dalam wilayah suci utama tidak bisa diremehkan sama sekali. Aku tak bisa membayangkan ujian macam apa yang ada di delapan Wilyayah suci utama lainnya." Zhou Ning menarik napas dalam-dalam, matanya berkilat dengan tekad yang membara. Ia kembali bertempur, tanpa lelah, tanpa gentar. Setiap naga yang tumbang, energinya diserap oleh Zhou Ning, memperkuatnya lebih jauh.Di tengah lautan magma, Ia seperti pusaran api, menyerap setiap energi yang dilepaskan oleh naga-naga yang ia kalahkan. “Energi hukum dari Buah Api Jiwa telah mengangkat fisikku ke puncak alam Raja Dewa. Bahkan senjata tingkat suci pun takkan mudah melukaiku,” ucap Zhou Ning di tengah pertarungan.Setelah pertempuran yang tak terhitung lamanya, lautan magma akhirnya kembali tenang. Ri
"Buah Api Jiwa adalah manifestasi dari hukum api tertinggi. Jika aku bisa menyerapnya, kekuatan fisikku akan meningkat beberapa kali lipat." pikir Zhou Ning, menatap Buah Api Jiwa yang berada di tangannya, tekadnya bulat untuk menelannya.Dengan tekad yang telah membaja, Zhou Ning segera duduk bersila di atas magma yang mendidih. Ia menarik napas dalam-dalam, mengatur pernapasannya, dan mulai memusatkan pikirannya. Saat ia mulai menyerap energi Buah Api Jiwa, gelombang panas yang mengerikan langsung menghantam tubuhnya, bagaikan ribuan jarum api menusuk setiap pori-porinya."Argh …!" Zhou Ning menggertakkan gigi, rahangnya mengeras menahan gejolak energi dahsyat yang menyelimuti tubuhnya. Ia merasakan api hitam bercahaya emas mengalir deras ke pembuluh darahnya, memperkuat setiap ototnya dengan sensasi terbakar yang luar biasa, melapisi tulangnya dengan kekuatan baru, dan bahkan menembus inti jiwanya, membakar kelemahan terakhir yang masih tersisa.Di kedalaman kesadarannya, Roh Kaisa
Ketika Zhou Ning melangkah lebih jauh, setiap langkah membakar tubuhnya dengan intensitas luar biasa. Namun, panas itu tidak menghancurkannya, melainkan menempa dan memurnikan setiap bagian tubuhnya. Energi purba dari magma terus meresap ke dalam pori-porinya, membakar kelemahan yang tersisa dalam tubuhnya. Kulitnya menjadi sekeras logam, otot-ototnya mengeras dengan kekuatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, dan tulangnya kini sekokoh sebuah artefak suci. Merasa kekuatan baru mengalir dalam tubuhnya, Zhou Ning mengepalkan tangannya. Energi itu terasa begitu dahsyat. Ia menatap ke depan dengan penuh keyakinan. "Tubuhku telah mencapai tingkat kekuatan baru," ucapnya, "bahkan berada di dalam lautan api ini tidak terasa panas lagi."Namun, saat tatapannya menyapu lautan magma yang bergejolak di hadapannya, Zhou Ning merasakan sesuatu yang berbeda. Energi di sekitarnya bukan hanya panas belaka. Ada kekuatan lain yang mengalir, sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang berasal dari h