"Keberadaan Lembah Langit Tersembunyi agak jauh dari Istana Kekaisaran. Sebentar lagi kita akan tiba, Tuan Zhou," ucap Kaisar Long dengan nada tenang, memecah keheningan di antara mereka."Mhm," Zhou Ning hanya mengangguk pelan, pandangannya lurus ke depan, terpaku pada cakrawala yang masih tertutup awan.Perjalanan panjang selama sepuluh hari membawa mereka melintasi lautan awan yang berarak, hingga akhirnya tiba di tempat tujuan—Lembah Langit Tersembunyi. Di sana, suasana terasa hening dan dalam, tidak tampak apa pun di depan mereka selain hamparan awan tebal dan kabut yang membingungkan.Ketika mereka mendekat, di balik awan tebal perlahan tampak sebuah segel raksasa berbentuk lingkaran bercahaya. Garis-garis rumit dan pola kuno menghiasi permukaannya, bersinar dalam cahaya biru terang yang menjulang tinggi ke langit, menciptakan aura keagungan yang mendalam. Aliran energi spiritual berputar dengan tenang di sekitar segel tersebut, mengalir seperti sungai surgawi yang membentuk pu
Begitu segel raksasa itu pecah, cahaya biru terang yang memancar dari dalam segel menyapu seluruh tubuh Zhou Ning. Ia merasakan aliran energi yang kuat memasuki dirinya, menyebar ke setiap sudut tubuhnya. Dalam sekejap, energi itu membuatnya merasa terhubung dengan kekuatan alam yang ada di sekelilingnya.“Apa ini?” seru Zhou Ning, terkejut, menatap cahaya biru yang membungkus tubuhnya. Namun, hanya sekejap, cahaya itu kemudian menghilang.“Itu adalah tanda pengakuan," jelas Roh Kaisar Legendaris, suaranya tenang dan penuh wibawa. “Sebenarnya Formasi ini cukup unik; siapa pun yang berhasil menghancurkannya akan diakui sebagai tuan. Sekarang, setelah kau melakukannya, kau memiliki hak yang sama seperti Kaisar Pertama Benua Tianyan. Kau bisa memasuki lembah ini kapan pun kau mau, dan formasi segel akan otomatis terbuka untukmu.”Di sebelahnya, Kaisar Long terpaku diam sambil menatap puing-puing formasi yang terurai di udara. Ekspresinya campur aduk antara kagum dan tak percaya. “Segelny
Zhou Ning berbalik ke arah Kaisar Long, mencoba menenangkan kekhawatiran di wajahnya. "Kaisar Long, jangan khawatir. Kita aman di sini. Ini hanyalah mekanisme perlindungan agar tidak ada orang lain yang bisa menyusup ke dalam lembah ini tanpa izin. Kapanpun aku bisa membukanya lagi."Kaisar Long mendesah lega, meskipun wajahnya masih tampak tegang. "Baguslah, kalau begitu."Zhou Ning berpikir sejenak, memahami situasi yang ada. "Rupanya begitu, sekarang aku mengerti," gumamnya. Lalu ia bertanya kepada Roh Kaisar Legendaris, "Kaisar Dewa Roh, apa kau yang membuat formasi ini? Kau begitu mengenalnya."Dengan suara yang tenang namun penuh wibawa, Roh Kaisar Legendaris menjawab, "Tidak, aku hanya memperkuat formasi ini saja. Formasi segel sebelumnya sangat lemah, hancur begitu saja hanya dengan beberapa sentuhan kecil, membiarkan tempat seperti ini terbuka untuk semua orang hanya akan membuat mereka datang tanpa henti, lalu menghancurkan keseimbangan spiritual di sini.""Aku juga tidak su
Zhou Lou, yang berdiri di dekat Zhou Ning, menatap adiknya penuh kebingungan dan sedikit canggung. "Ning Di Di, kenapa makhluk ini berlutut padamu? Dia terlihat sangat ketakutan ... Apa yang sebenarnya terjadi di sini?" Tanyanya dengan perasaan merinding.Wu Xia, dengan suara lembut namun penuh keterkejutan, bergumam dalam hatinya, "Makhluk sekuat ini, berlutut di hadapan kakak. Sebenarnya sekuat apa kakak sekarang, aku tidak boleh tertinggal jauh, aku harus berlatih hingga mencapai puncak agar dapat membantu kakak."Qianyu, dengan tatapan penuh tanya, bergumam sambil sedikit mundur, "Entah apa yang telah tuan lakukan, hingga makhluk mengerikan seperti ini berlutut di hadapannya."Zhou Ning sendiri merasa sedikit canggung dengan situasi ini, menyadari bahwa sosok Roh Kaisar Legendaris di dalam tubuhnya telah membuat makhluk besar itu gemetar ketakutan. Dia tidak menyangka bahwa aura Roh Kaisar Legendaris bisa menekan makhluk kuat seperti Xiao Ping hingga berlutut tanpa perlawanan.Tib
Zhou Ning menatap Xiao Ping yang masih berlutut, wajahnya dipenuhi rasa ketakutan dan penyesalan. Dengan suara tenang, dia berkata, "Bangunlah, Xiao Ping. Aku tidak akan menghukummu."Xiao Ping membuka matanya perlahan, terkejut mendengar kata-kata Zhou Ning. Sebuah perasaan lega mengalir dalam dirinya saat dia menyadari bahwa tuannya tidak akan memberinya hukuman. "Terima kasih, Tuan," jawabnya, suaranya bergetar penuh rasa syukur. Ia segera berdiri, menegakkan punggungnya dengan penuh hormat.Dengan semangat baru, Xiao Ping mengibaskan tangannya. Sebuah cahaya terang memancar dari telapak tangannya, dan dalam sekejap, udara di sekitar mereka mulai bergetar. Sebuah bangunan megah muncul dari kabut putih yang mengelilingi mereka, terbuat dari giok berkilau yang memancarkan warna hijau lembut.Istana Giok Abadi berdiri kokoh, sembilan lantai menjulang tinggi di atas awan. Setiap lapisan dihiasi ukiran yang rumit dan ornamen yang berkilau, memancarkan aura magis yang menyelimuti sekelil
"Menara Kristal Abadi," ucap Xiao Ping lalu melanjutkan "Setiap lantainya memiliki medan gravitasi spiritual yang akan meningkatkan kekuatan fisik dan mental siapa pun yang berlatih di dalamnya. Semakin tinggi lantai yang dicapai, semakin kuat tekanan gravitasi yang dirasakan, menjadikannya tempat latihan yang ideal untuk meningkatkan ketahanan tubuh dewa."Wu Xia, Zhou Lou dan yang lainnya memandang Menara Kristal Abadi dengan perasaan campur aduk antara kagum dan gentar. Aura tekanan spiritual yang terpancar dari menara tersebut begitu kuat hingga membuat jantung mereka berdebar kencang. Mereka bisa merasakan bahwa menara ini bukanlah tempat latihan sembarangan; setiap langkah menuju lantai berikutnya adalah budidaya neraka yang menakutkan.Dengan sekali kibasan lagi, Menara Kristal Abadi lenyap, berganti dengan Paviliun Giok Hitam yang melayang di atas awan putih, megah dan kokoh dengan pilar-pilar emas di setiap sudutnya. Paviliun itu memancarkan aura kedamaian, namun di baliknya
"Ada masalah?" Zhou Ning bertanya dengan alis terangkat.Xiao Ping segera membungkuk dalam-dalam. "Tidak, Tuan," jawabnya dengan nada hormat. "Kalau begitu sesuai keinginan anda, saya akan memperlihatkan seluruh tempat suci."Dengan satu kibasan tangan, tiba-tiba udara di sekeliling bergemuruh hebat, menciptakan suara menggelegar yang menggema di sekeliling mereka. Langit di atas mereka terbelah, dan dari celah itu ribuan tempat suci muncul perlahan, seperti bintang-bintang yang turun dari angkasa. Setiap tempat memancarkan cahaya luar biasa, menyelimuti seluruh area dalam aura yang begitu kuat.Di tengah pusaran energi yang meluap dahsyat, tiba-tiba muncul sebuah barier pelindung transparan dari Lembah Langit, memancarkan kilau keperakan yang lembut namun kuat. Barier itu melingkupi seluruh area, melindungi mereka dari hempasan energi buas yang terlepas dari setiap tempat suci di langit. Aura pelindungnya menyebar lembut, mengisolasi energi ganas yang menyelubungi ribuan tempat suci
Setelah mereka semua masuk, Zhou Ning menatap satu tempat terakhir yang melayang tenang di udara. Tempat itu tampil berbeda dari yang lain; tidak megah ataupun mengintimidasi seperti tempat suci lainnya, namun justru memancarkan kesan mendalam yang sulit diabaikan.Tampak sederhana dari kejauhan, namun auranya memancarkan pesona yang memukau, cahaya emasnya berdenyut lembut, selaras dengan aliran energi alam semesta.Tatapan Zhou Ning mengeras, sudut matanya menyiratkan sedikit kepuasan. "Paviliun Pilar Emas," gumamnya pelan. Meski tampak sederhana, paviliun ini memancarkan keagungan yang tak terbantahkan, menantang siapa pun yang berani masuk untuk membuktikan kesucian jiwa dan ketajaman pemahaman mereka tentang Dao. "Dengan mata ilahi aku bisa merasakan, energi alkimia yang mendalam di dalamnya, setiap napas membawa misteri dan kekuatan murni Dao yang tak terukur."Sebuah cahaya samar menyinari wajahnya saat dia mengangguk pelan, matanya berkilat penuh tekad. "Ini adalah tempat yan
Zhou Ning memandang jiwa hitam yang melayang itu dengan sorot mata tajam, pikirannya diliputi kebimbangan. Ia merenung sejenak sebelum bergumam, “Jika aku menelan Pil Surgawi dari jiwa Dewa Iblis, aku mungkin bisa menembus Ranah Pembentukan Inti Dewa.” Namun, wajahnya berubah muram sesaat kemudian. “Hanya saja, itu hampir mustahil bagiku sekarang. Membuat pil ini tidak hanya membutuhkan teknik alkimia tingkat ilahi yang bahkan tidak bisa aku sentuh. Walaupun aku berhasil membuatnya, aku juga harus menahan ribuan bencana surgawi.”Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya mendesah panjang. “Kau benar, Zhou Ning. Membuat Pil Jiwa Surgawi adalah ujian yang hanya bisa dilalui oleh seorang alkemis dewa sejati. Tapi jangan khawatir, kau tidak perlu membuatnya sendiri.Zhou Ning mengernyitkan dahi, tidak yakin ke mana arah pembicaraan itu. “Maksudmu?”“Bukankah ada banyak alkemis dewa di benua Tianyan, kau bisa meminta bantuan mereka.""Kau benar. Tapi ... bahkan untuk dewa alkemis sekalipun, tet
Zhou Ning merenung dalam diam, sorot matanya penuh tekad saat mengingat pertarungan sengit yang baru saja dialaminya. "Aku masih sangat lemah," pikirnya. "Jika suatu saat aku harus menghadapi Dewa Iblis yang lebih kuat, mungkin aku tidak akan seberuntung sekarang. Aku harus menjadi lebih kuat. Aku ingin melindungi kakak, Wu Xia, dan semua orang!" Tangannya terkepal erat, menggenggam kekuatan dan tekad yang membara di dalam dirinya.Melihat tekad itu, Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya berbicara dengan nada bijaksana. "Di masa depan, jangan mengambil risiko seperti ini lagi. Nyawamu bukanlah sesuatu yang bisa kau pertaruhkan dengan sembarangan, bocah."Zhou Ning mengangguk pelan. "Mhm, aku tahu. Aku juga tidak berniat untuk mati. Aku ingin menjalani kehidupan ini dengan baik, bersama kakak, Wu Xia, Lu Zhe, dan semua orang." jawabnya, sambil bergumam dalam hati. "Untuk melindungi semua orang, aku harus menjadi lebih kuat!"Setelah mengatur napasnya sejenak, Zhou Ning memulai percakapa
Zhou Ning berhasil lolos dari jangkauan serangan terakhir RaJi Ba, meskipun tubuhnya masih terasa sakit dan terkuras. Begitu muncul di tempat yang aman, ia terjatuh terduduk, lelah dan kelelahan. Dalam keadaan yang sangat terancam ini, ia segera mengeluarkan pil penyembuhan dari saku penyimpanannya. "Dewa Iblis sangat kuat, aku harus memulihkan diri dulu, baru aku akan kembali ke sana untuk memeriksa situasinya," ucap Zhou Ning seraya menelan pil tersebut.Uhuk!Darah tiba-tiba menyembur keluar dari mulutnya, disebabkan oleh serangan balik ketiga hukum yang dia gunakan sebelumnya.Zhou Ning segera mengelap darah di bibirnya, lalu memejamkan mata dan mengokohkan konsentrasinya. "Untuk mengatasi serangan balik, aku harus tenang. Semoga ketiga hukum ini tidak mengecewakanku!" Pikirnya sembari mengatur pernapasannya, dengan perlahan.Setelah beberapa saat kemudian, ketiga hukum saling berbenturan satu sama lain, satu hukum menekan hukum lainnya."Seperti dugaanku, ketiga hukum yang mend
“Kau kalah, RaJi Ba,” ucap Zhou Ning dengan suara tegas, tubuhnya yang dipenuhi dengan luka pertarungan berdiri tegak dan kokoh. “Bagaimana rasanya dikalahkan oleh seseorang yang kau hina sebagai semut?” tambahnya.“Kaauuu! Aku tidak percaya! Aku tidak percaya! Tidak mungkin! Aaaa!” Teriaknya hebat. Raji Ba sekalipun tak pernah menyangka bahwa Formasi Pembunuh Iblis belaka bisa menyakitinya sedemikian rupa.Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia menegakkan tubuhnya, lalu sebuah senyuman bengis muncul di wajahnya. “Hanya dengan dirimu, kau berpikir untuk membunuhku?!”“Tidak ada yang bisa membunuhku, baik kau, ataupun para dewa itu! Kalaupun harus mati, aku akan mati dengan tanganku sendiri!” serunya dengan suara yang menggema penuh kebencian. Tubuhnya tiba-tiba memancarkan cahaya hitam yang semakin terang, liar, dan tidak terkendali. Energi destruktifnya membuat tanah bergetar, memecah batu-batu besar di sekitarnya.Zhou Ning merasakan bahaya itu. Matanya yang tajam segera menangka
"Memaksaku menggunakan totemku ... Kau adalah yang kedua yang berhasil melakukannya! Tapi ini adalah akhir bagimu!" Dengan cepat, ia merapalkan mantra lain, menambah kekuatan pada Totem Lubang Hitam, yang kini semakin besar dan kuat. Pedang Petir Surgawi yang tadi hendak menghantamnya mulai terhisap ke dalam totém itu, meleleh seperti lilin yang dipanaskan. Keheningan sesaat menyelimuti medan pertempuran, hanya denting energi yang saling bertubrukan yang terdengar."Teknik Larangan Dewa Iblis: Sabit Api Kematian!" Dalam sekejap, aura kematian menyelimuti seluruh tempat. "Setiap sabitan adalah seribu kematian! Aku akan mengoyak inti jiwamu sampai tidak ada yang tersisa! Sekarang sudah berakhir untukmu, matilah semut rendahan!"Zhou Ning mengernyitkan dahi, matanya menyipit menatap RaJi Ba yang tampak begitu percaya diri. "Ini belum berakhir," gumamnya, kemudian menarik napas dalam. Di balik tatapannya yang penuh tekad, kekuatan yang lebih besar mulai mengalir.RaJi Ba menatap Zhou Ni
"Coba kulihat apa yang tersembunyi di dalam tubuhnya!" gumam RaJi Ba sambil mengaktifkan Mata Surgawi untuk menyelidiki rahasia tubuh Zhou Ning. "Aku tidak percaya anak ini bisa begitu kuat tanpa sebuah harta berharga, dia pasti menyimpannya di dalam tubuhnya. Jika aku mengambilnya, bukankah itu sangat menguntungkanku!" Pikirnya dengan tak sabar. Pandangannya tiba-tiba terhenti ketika ia mendapati keberadaan Dewa Rubah yang terikat jiwa dengan Zhou Ning. "Tidak mungkin! Dewa Rubah menjalin kontrak? Dewa sombong itu tidak pernah tunduk pada siapa pun!" teriaknya dengan keterkejutan yang tak tertahankan. Namun, sebelum ia dapat menggali lebih dalam, sebuah tatapan tajam dari Roh Kaisar Legendaris dalam tubuh Zhou Ning langsung menghantam kesadarannya. Energi yang terkandung dalam tatapan itu begitu kuat, seperti pedang tajam yang mengoyak jiwa RaJi Ba. Seketika darah segar menyembur dari mulutnya, tubuhnya gemetar hebat, dan wajahnya pucat pasi. "Apa ini ...?! Arghh!" raungnya kesa
Langit semakin gelap, diselimuti aura kegelapan pedang hitam yang menenggelamkan setiap cahaya. Pedang hitam milik RaJi Ba bergetar, memancarkan aura kehancuran yang memenuhi seluruh jurangtanpa akhir. Di tengah kegelapan itu, Zhou Ning berdiri tegak, dikelilingi dua kekuatan besar—petir yang bergemuruh dan cahaya bulan yang tajam. Energi mereka saling hantam, menciptakan riak besar yang mengguncang udara, tanah, dan setiap partikel di sekitar mereka."Hahaha! Lihat dirimu sekarang, semut rendahan yang sombong! Aku akan menghancurkanmu!" RaJi Ba mengangkat pedang hitamnya, namun ucapannya terhenti mendadak ketika Zhou Ning melangkah maju, merapalkan kekuatan berkah dari mata ilahi."Mata Ilahi, Penindasan Mutlak!" Zhou Ning mengangkat tangan, dan hukum ilahi langsung mengunci kekuatan RaJi Ba. Pancaran aura miliknya yang sebelumnya begitu mendominasi tiba-tiba melemah, kekuatannya turun berkali-kali lipat hingga setara dengan Zhou Ning."Zhou Ning," suara tenang Roh Kaisar Legendaris
Saat tawa menyeramkan RaJi Ba bergema di Jurang Kematian, aura gelap semakin pekat, menyelimuti seluruh lembah. Angin bertiup kencang, membawa bau darah dan kesengsaraan yang membuat bulu kuduk merinding. Di hadapan Zhou Ning, sosok Chang Jing terus bergulat dengan kekuatan jahat yang berusaha mengendalikan tubuhnya sepenuhnya."Aku tak bisa membiarkannya mengambil alih tubuh Chang Jing!" Zhou Ning mengangkat tangannya, membentuk formasi spiritual yang memancarkan cahaya suci keemasan. "Formasi Pemurnian Langit!" serunya.Cahaya keemasan dari formasi itu mulai mengitari tubuh Chang Jing, menembus aura hitam yang menempel padanya. RaJi Ba, yang ada dalam tubuh Chang Jing, merasakan kekuatan itu mengancam eksistensinya dan mengeluarkan jeritan marah."Berani ikut campur dalam urusanku! Matilah!" RaJi Ba menggerakkan tangan Chang Jing, mengumpulkan kekuatan gelap yang terkonsentrasi, lalu menciptakan tebasan hitam yang membelah udara dengan kecepatan tinggi, menghantam formasi Zhou Ning
Di Ruang Puncak Naga Hitam, Lan Mo, Raja Singa Ungu, Raja Monster, para pemimpin klan, dan para Tetua Klan juga menghadapi tekanan yang luar biasa, namun mereka tak gentar. Setiap tetes keringat yang jatuh mewakili kerja keras mereka untuk mencapai pencerahan. Saat mereka menerima pil dari Zhou Ning, tanpa membuang waktu, mereka segera mengonsumsinya. Pil itu mengalirkan kekuatan yang luar biasa, membantu mereka menyapu habis rintangan yang selama ini menghalangi."Tembuslah untukku!" Kei Nuo membuka mata penuh kekuatan, dari tubuhnya cahaya ungu memncar hingga ke langit.Pilar-pilar terobosan memancar ke langit satu demi satu, bersahutan dengan intensitas yang kian meningkat. Cahaya energi dari para pengikut Zhou Ning terus naik, menandakan pencapaian besar mereka. Ruangan bergetar oleh kekuatan mereka yang meluap, memenuhi udara dengan aura yang mendalam dan penuh wibawa.Para pengikut Zhou Ning, baik Lan Mo, Raja Singa Ungu, Raja Monster, maupun para pemimpin dan Tetua Klan, semuan