Zhou Lou, yang berdiri di dekat Zhou Ning, menatap adiknya penuh kebingungan dan sedikit canggung. "Ning Di Di, kenapa makhluk ini berlutut padamu? Dia terlihat sangat ketakutan ... Apa yang sebenarnya terjadi di sini?" Tanyanya dengan perasaan merinding.Wu Xia, dengan suara lembut namun penuh keterkejutan, bergumam dalam hatinya, "Makhluk sekuat ini, berlutut di hadapan kakak. Sebenarnya sekuat apa kakak sekarang, aku tidak boleh tertinggal jauh, aku harus berlatih hingga mencapai puncak agar dapat membantu kakak."Qianyu, dengan tatapan penuh tanya, bergumam sambil sedikit mundur, "Entah apa yang telah tuan lakukan, hingga makhluk mengerikan seperti ini berlutut di hadapannya."Zhou Ning sendiri merasa sedikit canggung dengan situasi ini, menyadari bahwa sosok Roh Kaisar Legendaris di dalam tubuhnya telah membuat makhluk besar itu gemetar ketakutan. Dia tidak menyangka bahwa aura Roh Kaisar Legendaris bisa menekan makhluk kuat seperti Xiao Ping hingga berlutut tanpa perlawanan.Tib
Zhou Ning menatap Xiao Ping yang masih berlutut, wajahnya dipenuhi rasa ketakutan dan penyesalan. Dengan suara tenang, dia berkata, "Bangunlah, Xiao Ping. Aku tidak akan menghukummu."Xiao Ping membuka matanya perlahan, terkejut mendengar kata-kata Zhou Ning. Sebuah perasaan lega mengalir dalam dirinya saat dia menyadari bahwa tuannya tidak akan memberinya hukuman. "Terima kasih, Tuan," jawabnya, suaranya bergetar penuh rasa syukur. Ia segera berdiri, menegakkan punggungnya dengan penuh hormat.Dengan semangat baru, Xiao Ping mengibaskan tangannya. Sebuah cahaya terang memancar dari telapak tangannya, dan dalam sekejap, udara di sekitar mereka mulai bergetar. Sebuah bangunan megah muncul dari kabut putih yang mengelilingi mereka, terbuat dari giok berkilau yang memancarkan warna hijau lembut.Istana Giok Abadi berdiri kokoh, sembilan lantai menjulang tinggi di atas awan. Setiap lapisan dihiasi ukiran yang rumit dan ornamen yang berkilau, memancarkan aura magis yang menyelimuti sekelil
"Menara Kristal Abadi," ucap Xiao Ping lalu melanjutkan "Setiap lantainya memiliki medan gravitasi spiritual yang akan meningkatkan kekuatan fisik dan mental siapa pun yang berlatih di dalamnya. Semakin tinggi lantai yang dicapai, semakin kuat tekanan gravitasi yang dirasakan, menjadikannya tempat latihan yang ideal untuk meningkatkan ketahanan tubuh dewa."Wu Xia, Zhou Lou dan yang lainnya memandang Menara Kristal Abadi dengan perasaan campur aduk antara kagum dan gentar. Aura tekanan spiritual yang terpancar dari menara tersebut begitu kuat hingga membuat jantung mereka berdebar kencang. Mereka bisa merasakan bahwa menara ini bukanlah tempat latihan sembarangan; setiap langkah menuju lantai berikutnya adalah budidaya neraka yang menakutkan.Dengan sekali kibasan lagi, Menara Kristal Abadi lenyap, berganti dengan Paviliun Giok Hitam yang melayang di atas awan putih, megah dan kokoh dengan pilar-pilar emas di setiap sudutnya. Paviliun itu memancarkan aura kedamaian, namun di baliknya
"Ada masalah?" Zhou Ning bertanya dengan alis terangkat.Xiao Ping segera membungkuk dalam-dalam. "Tidak, Tuan," jawabnya dengan nada hormat. "Kalau begitu sesuai keinginan anda, saya akan memperlihatkan seluruh tempat suci."Dengan satu kibasan tangan, tiba-tiba udara di sekeliling bergemuruh hebat, menciptakan suara menggelegar yang menggema di sekeliling mereka. Langit di atas mereka terbelah, dan dari celah itu ribuan tempat suci muncul perlahan, seperti bintang-bintang yang turun dari angkasa. Setiap tempat memancarkan cahaya luar biasa, menyelimuti seluruh area dalam aura yang begitu kuat.Di tengah pusaran energi yang meluap dahsyat, tiba-tiba muncul sebuah barier pelindung transparan dari Lembah Langit, memancarkan kilau keperakan yang lembut namun kuat. Barier itu melingkupi seluruh area, melindungi mereka dari hempasan energi buas yang terlepas dari setiap tempat suci di langit. Aura pelindungnya menyebar lembut, mengisolasi energi ganas yang menyelubungi ribuan tempat suci
Setelah mereka semua masuk, Zhou Ning menatap satu tempat terakhir yang melayang tenang di udara. Tempat itu tampil berbeda dari yang lain; tidak megah ataupun mengintimidasi seperti tempat suci lainnya, namun justru memancarkan kesan mendalam yang sulit diabaikan.Tampak sederhana dari kejauhan, namun auranya memancarkan pesona yang memukau, cahaya emasnya berdenyut lembut, selaras dengan aliran energi alam semesta.Tatapan Zhou Ning mengeras, sudut matanya menyiratkan sedikit kepuasan. "Paviliun Pilar Emas," gumamnya pelan. Meski tampak sederhana, paviliun ini memancarkan keagungan yang tak terbantahkan, menantang siapa pun yang berani masuk untuk membuktikan kesucian jiwa dan ketajaman pemahaman mereka tentang Dao. "Dengan mata ilahi aku bisa merasakan, energi alkimia yang mendalam di dalamnya, setiap napas membawa misteri dan kekuatan murni Dao yang tak terukur."Sebuah cahaya samar menyinari wajahnya saat dia mengangguk pelan, matanya berkilat penuh tekad. "Ini adalah tempat yan
Zhou Ning mengamati ruangan di sekelilingnya. Tatapannya berhenti pada altar di tengah Paviliun Pilar Emas, tempat energi yang tak terlihat namun terasa sangat kuat, terjalin sempurna dengan setiap sudut ruangan. Ia mengangguk dengan kepuasan, lalu berbisik pada dirinya sendiri, "Sangat bagus! Ini benar-benar tempat yang sempurna untuk membangun Formasi Pengumpulan 9 Langit puncak.""Akan tetapi dalam pembentukan formasi, keseimbangan spiritual harus terjaga. Jika tidak, tempat suci ini mungkin akan meledak karena peningkatan energi yang tinggi!""Karena itulah, untuk membangun formasi sekuat ini, aku harus terlebih dahulu menyelaraskan hukum, sebagai kemutlakan tertinggi dari spiritual energi."Zhou Ning terdiam sejenak, mengingat sebuah kisah yang dia pelajari sejak lama, kisah yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya oleh para ahli tertinggi. "Di masa lalu," ucapnya perlahan, matanya menatap kosong seolah kembali ke zaman kuno, "dunia ini pernah disaksikan oleh tuj
Zhou Ning melanjutkan pengukiran Formasi Pengumpulan 9 Langit dengan hati-hati, setiap gerakan tangannya tampak anggun namun penuh kekuatan. "Untuk membentuk formasi pengumpulan 9 langit yang sempurna. Setiap simbol, setiap jalur energi, harus selaras dengan hukum alam. Kesalahan sekecil apapun akan merusak keseimbangan, membuat formasi menjadi bencana." ucapnya, matanya menyusuri setiap garis yang terbentuk di udara."Dalam ingatan asing, teknik pembuatan formasi benar-benar terarah dengan sempurna, bahkan seseorang sepertiku, dapat membuatnya, asalkan energi spiritual tersedia dalam jumlah yang besar di dalam tubuhku." Tambahnya.Garis-garis energi yang Zhou Ning ukir, mulai menyatu dengan presisi yang tajam, membentuk pola geometris yang semakin menawan namun juga mengintimidasi. Ia berhenti sejenak, mengambil napas panjang, lalu menggerakkan tangannya untuk menambahkan lapisan berikutnya. "Formasi Pengumpulan 9 Langit membutuhkan harmoni total. Energi ini harus dikendalikan tanpa
"Kakak," suara Xiao Bai terdengar lemah, meski tubuhnya yang penuh luka telah sembuh, kekuatannya belum kembali sepenuhnya."Jangan bicara lagi, kau baru saja pulih. Beristirahatlah." Zhou Ning menggerakkan tangannya, menciptakan teratai energi alam semesta sebagai tempat bagi Xiao Bai untuk beristirahat. "Aku akan membuatkan pil khusus untuk memperkuat tubuhmu," lanjut Zhou Ning, mantap. Seketika, sebuah meja, kertas, dan pena muncul di hadapannya. Tanpa ragu, Zhou Ning mulai menulis daftar tanaman roh pada beberapa lembar kertas."Xiao Ping," panggilnya tegas."Ya, Tuan," jawab Xiao Ping, menyatukan kedua tangan di depan dada sebagai tanda hormat yang dalam."Ambilkan semua tanaman roh yang ada di sini. Aku memerlukannya untuk membuat pil dan ramuan," ucap Zhou Ning menyerahkan daftar itu kepada Xiao Ping.Xiao Ping mengambilnya dan membungkuk dalam. "Baik, Tuan. Saya akan segera mengumpulkannya," ucapnya, dengan penuh hormat. Ketika Xiao Ping pergi, Zhou Ning terdiam, tenggelam
"Zhou Ning, Berhentilah sekarang. Kau sudah mencapai batasmu," peringatan dari Roh Kaisar Legendaris bergema di kepala Zhou Ning, "Jika terus memaksakan diri, kau bisa kehilangan nyawamu," tambahnya.Zhou Ning menghela napas berat, matanya menatap lurus ke langit yang dipenuhi petir mengerikan. "Aku tidak bisa berhenti di sini," jawabnya penuh tekad. "Jika cobaan seperti ini saja tak mampu kulewati, bagaimana aku bisa menghadapi Dewa Pembantaian? Untuk melawan seseorang seperti dia, aku harus terus melampaui batas—bukan hanya batas tubuhku, tapi juga batas yang ditetapkan oleh dunia… bahkan batas yang ditetapkan oleh langit!""Kau sendiri bilang kalau dia sudah melepas segelmu, itu berarti aku harus menjadi kuat secepatnya. Terobosan ini adalah kesempatan, aku tidak akan menyia-nyiakannya."Langit terus bergemuruh, dan petir emas yang diselimuti kabut hitam semakin terkondensasi. Energi dahsyat berkumpul di satu titik, membentuk pusaran yang mengancam untuk melepaskan hukuman langit y
Tekanan dari terobosan Zhou Ning menyebar ke seluruh area di sekitar pondok Guru Agung. Energi yang terpancar begitu kuat hingga semua orang di sekitarnya merasakan dampaknya secara langsung."Tekanannya bertambah lagi," gumam seseorang di kerumunan, dia menggunakan aura spiritualnyan untuk melindungi tubuhnya."Apa dia akan menerobos lagi? Seharusnya tidak, kan?" tambah yang lain dengan nada ragu. Menerobos ranah yang lebih tinggi seharusnya membutuhkan waktu yang lama, dia tak percaya bahwa seseorang dapat menerobos beberapa ranah dalam waktu yang begitu singkat.Seorang kultivator lain menatap langit dengan mata terbelalak. "Entahlah.. gelombang energinya masih terus berubah. Dia sudah menerobos dua ranah berturut-turut dan tekanannya terus bertambah. Sepertinya dia akan menerobos lagi."Tak lama kemudian, warna pilar terobosan berubah semakin terang, pancaran emas bercampur ungu memenuhi langit, meledakkan gelombang energi yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Tanah bergetar
Di jalan surgawi, energi kebijaksanaan mengalir deras ke dalam tubuh Zhou Ning, menyusup ke setiap sudut dantiannya. Setiap langkah yang dia ambil mengguncang seluruh keberadaannya. Kekuatan yang masuk bukan hanya memenuhi tubuhnya, tetapi juga mengubahnya dari dalam. Zhou Ning bisa merasakan batasnya terus didorong ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap pori-porinya menyerap energi tanpa henti, menguatkan setiap serat otot, memperkokoh tulang, dan memperdalam pemahamannya tentang hukum dunia."Setelah melewati Ranah Dewa Bintang Satu, tekanan energinya semakin kuat. Tidak seperti sebelumnya, yang terasa halus dan hangat. Sekarang energi ini menjadi sangat berat, seperti sebuah gunung raksasa yang terus menekan tubuhku," ucap Zhou Ning, berusaha keras untuk melangkah maju meski setiap partikel kekuatan terus menekan dirinya ke bawah.Saat tubuhnya melewati ambang batas, energi kebijaksanaan dalam dirinya melonjak ke tingkat yang lebih tinggi. Meridian dan dantiannya bergetar hebat, me
Di dalam Gerbang Tianluo, para pendatang yang sudah lebih dulu masuk masih diselimuti keterkejutan akibat pilar cahaya yang menjulang tinggi ke langit. Mereka saling bertukar pandang, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi."Pilar cahaya yang ada di sana begitu menarik perhatian, sebenarnya apa itu?" tanya salah seorang di antara mereka.Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap menatap ke kejauhan, ekspresinya serius. "Seseorang telah menyelesaikan teka-teki catur kuno," jawabnya dengan suara berat.Orang-orang di sekitarnya langsung terdiam. Beberapa dari mereka terkejut, sementara yang lain mengerutkan kening, mencoba memahami apa yang baru saja mereka dengar."Teka-teki catur kuno?""Tidak mungkin! Kudengar teka-teki itu adalah peninggalan Guru Agung. Bahkan para cendekiawan di Benua Tianluo tidak berhasil memecahkannya. Siapa yang bisa melakukannya?"Di antara mereka, seorang pria tua yang mengenakan jubah sederhana tertawa kecil. "Kau seorang praktisi spiritual, tentu kau
Beberapa cendekiawan ahli melesat di udara, mereka segera menuju ke pondok guru agung. Melihat para cendekiawan lain sudah bergerak, tetua itu juga segera pergi. "Kalian tetap di sini, lanjutkan gaya meditasi yang guru ajarkan sebelumnya. Guru pergi memeriksanya sebentar," ucapnya sebelum sosoknya menghilang di udara. Dalam sekejap dia telah berada di luar, menggunakan pedang terbangnya menuju ke arah pondok guru agung."Aku ingin melihatnya dengan kedua mataku sendiri, sebenarnya siapa yang sudah melakukannya. Aku tahu betul bagaimana sulitnya teka-teki itu, cendekiawan macam apa yang bisa menyelesaikannya?" Batinnya.Di berbagai penjuru benua Tianluo, para tetua sekte, cendekiawan hebat, dan pemimpin aliran juga bergerak. Mereka tidak bisa mengabaikan fenomena yang baru saja terjadi. Sementara itu, di dalam pondok, Zhou Ning duduk dengan tenang, matanya terpejam. Energi kebijaksanaan yang mengalir dari pilar cahaya terus meresap ke dalam tubuhnya, mengalir ke setiap pori-porinya, m
"Apa yang terjadi?!" Master Huang berseru kaget. Pilar cahaya meledak ke langit, menyebarkan gelombang energi yang mengguncang seluruh area. Suasana di luar pondok langsung berubah riuh, mata semua orang terpaku pada cahaya yang menusuk langit, tanda bahwa teka-teki catur kuno telah diselesaikan. "Apakah mataku salah melihat? Itu… itu adalah pilar kebijaksanaan!" salah seorang di kerumunan berseru kaget."Saat pilar kebijaksanaan muncul, itu menandakan bahwa teka-teki kuno telah diselesaikan!" suara lain terdengar di antara kerumunan yang mulai berbisik-bisik. "Tapi… pemuda itu baru saja masuk. Apakah dia yang melakukannya?" seorang murid bertanya, matanya masih tak percaya. "Tentu saja dia! Memangnya siapa lagi? Tidak ada orang lain di dalam!" "Tapi kudengar teka-teki catur yang ditinggalkan oleh guru agung sangat sulit, bukankah dia menyelesaikannya terlalu cepat?"Shusan Ni melipat tangannya di depan dada, wajahnya dipenuhi kebanggaan. "Tentu saja. Siapa lagi di dunia ini ya
"Apa ini?" Raut wajah Pria tua yang sedari tadi memperhatikan Zhou Ning tersentak kaget. Meski tak melihatnya secara langsung, dengan persepsi santonya yang kuat, dia juga merasakan jalan surgawi yang terbentuk dari pola catur di atas meja tersebut.Dia menatap Zhou Ning sejenak, tak menyangka bahwa pola catur yang dia buat, memiliki makna yang begitu mendalam. "Jika bukan karena persepsi Santo yang aku miliki, aku tidak akan bisa melihatnya. Pemuda ini... dia adalah satu dari sejuta, jenius! Jenius!" Ucapnya dalam hati, dia terus memuji kejeniusan Zhou Ning dalam permainan catur tersebut. "Bahkan pola catur belum lengkap ini, sudah membentuk sebuah jalan surgawi yang mendominasi.""Mengagumkan! Kenapa langkah seperti ini, tidak pernah terpikirkan di dalam kepalaku. Langkah catur yang digerakkan pemuda ini tidak terduga, mengandung keindahan dan kebaikan hati. Lembut, dan kuat secara bersamaan." Pria tua itu semakin antusias, dia terus menatap pola tersebut."Semakin lama aku melihat
Tanpa menunggu lama, Zhou Ning mengambil satu bidak catur lagi, mengamatinya sejenak sebelum meletakkannya di atas papan. Gerakannya ringan, tidak ada keraguan.Di samping pintu masuk, pria tua tadi menggeleng pelan, dan wajahnya tampak kecewa. Dia merasa Zhou Ning tidak serius, dan hanya bermain-main saja."Satu lagi yang datang hanya untuk mencoba keberuntungannya," gumamnya pelan. "Anak muda memang suka bermain-main dengan hal yang tidak mereka pahami. Benar-benar tidak menghargai pengetahuan," lanjutnya.Sorot matanya, yang semula penuh minat terhadap Zhou Ning, mulai meredup. "Sebelumnya aku cukup terkesan denganmu. Tapi apa yang kau lakukan sekarang benar-benar mengecewakanku." menghela nafas pelan. Dari waktu ke waktu langkah Zhou Ning menjadi lebih cepat dari sebelumnya, tidak ada keraguan sedikitpun dalam gerakannya. Tindakan Zhou Ning membuat pria itu sedikit penasaran, dia pun masuk ke dalam untuk melihat lebih dekat."Sebenarnya, apa yang dilakukan anak ini—" Ucapannya te
Di tangan Shusan Ni, energi hitam berkumpul, berputar liar dengan kilatan petir yang bertautan di sekelilingnya, siap dilepaskan kapan saja. Amarahnya memuncak, dan tubuhnya dipenuhi dorongan untuk menghancurkan orang yang berani meremehkan mereka. Saat itu juga, tangan Lu Zhe menyentuh bahunya pelan, menghentikan niat awal Shusan Ni. Lu Zhe menggeleng pelan, memberinya isyarat untuk menahan diri.Shusan Ni mengepalkan tinjunya, tapi pada akhirnya dia mendengarkan. Meski begitu, kemarahannya masih membara. Dengan kesal dia menghentakkan kakinya ke tanah.BRUK!Dalam sekejap, retakan menjalar cepat seperti jaring laba-laba, merayap menuju pria berjubah merah. Tanah di bawah pria itu bergetar hebat, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terhuyung mundur beberapa langkah.“Ugh!” Pria berjubah merah itu terjatuh dengan wajah yang langsung memucat.Orang-orang di sekitarnya juga tersentak kaget, beberapa bahkan mundur selangkah. Mereka tidak menyangka seorang dewa rendahan bisa menciptak