Zhou Ning mengamati ruangan di sekelilingnya. Tatapannya berhenti pada altar di tengah Paviliun Pilar Emas, tempat energi yang tak terlihat namun terasa sangat kuat, terjalin sempurna dengan setiap sudut ruangan. Ia mengangguk dengan kepuasan, lalu berbisik pada dirinya sendiri, "Sangat bagus! Ini benar-benar tempat yang sempurna untuk membangun Formasi Pengumpulan 9 Langit puncak.""Akan tetapi dalam pembentukan formasi, keseimbangan spiritual harus terjaga. Jika tidak, tempat suci ini mungkin akan meledak karena peningkatan energi yang tinggi!""Karena itulah, untuk membangun formasi sekuat ini, aku harus terlebih dahulu menyelaraskan hukum, sebagai kemutlakan tertinggi dari spiritual energi."Zhou Ning terdiam sejenak, mengingat sebuah kisah yang dia pelajari sejak lama, kisah yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya oleh para ahli tertinggi. "Di masa lalu," ucapnya perlahan, matanya menatap kosong seolah kembali ke zaman kuno, "dunia ini pernah disaksikan oleh tuj
Zhou Ning melanjutkan pengukiran Formasi Pengumpulan 9 Langit dengan hati-hati, setiap gerakan tangannya tampak anggun namun penuh kekuatan. "Untuk membentuk formasi pengumpulan 9 langit yang sempurna. Setiap simbol, setiap jalur energi, harus selaras dengan hukum alam. Kesalahan sekecil apapun akan merusak keseimbangan, membuat formasi menjadi bencana." ucapnya, matanya menyusuri setiap garis yang terbentuk di udara."Dalam ingatan asing, teknik pembuatan formasi benar-benar terarah dengan sempurna, bahkan seseorang sepertiku, dapat membuatnya, asalkan energi spiritual tersedia dalam jumlah yang besar di dalam tubuhku." Tambahnya.Garis-garis energi yang Zhou Ning ukir, mulai menyatu dengan presisi yang tajam, membentuk pola geometris yang semakin menawan namun juga mengintimidasi. Ia berhenti sejenak, mengambil napas panjang, lalu menggerakkan tangannya untuk menambahkan lapisan berikutnya. "Formasi Pengumpulan 9 Langit membutuhkan harmoni total. Energi ini harus dikendalikan tanpa
"Kakak," suara Xiao Bai terdengar lemah, meski tubuhnya yang penuh luka telah sembuh, kekuatannya belum kembali sepenuhnya."Jangan bicara lagi, kau baru saja pulih. Beristirahatlah." Zhou Ning menggerakkan tangannya, menciptakan teratai energi alam semesta sebagai tempat bagi Xiao Bai untuk beristirahat. "Aku akan membuatkan pil khusus untuk memperkuat tubuhmu," lanjut Zhou Ning, mantap. Seketika, sebuah meja, kertas, dan pena muncul di hadapannya. Tanpa ragu, Zhou Ning mulai menulis daftar tanaman roh pada beberapa lembar kertas."Xiao Ping," panggilnya tegas."Ya, Tuan," jawab Xiao Ping, menyatukan kedua tangan di depan dada sebagai tanda hormat yang dalam."Ambilkan semua tanaman roh yang ada di sini. Aku memerlukannya untuk membuat pil dan ramuan," ucap Zhou Ning menyerahkan daftar itu kepada Xiao Ping.Xiao Ping mengambilnya dan membungkuk dalam. "Baik, Tuan. Saya akan segera mengumpulkannya," ucapnya, dengan penuh hormat. Ketika Xiao Ping pergi, Zhou Ning terdiam, tenggelam
Zhou Ning memeriksa cincin dimensi di tangannya, memperhatikan koleksi tanaman obat yang tersimpan di dalamnya. Aura mengerikan terpancar dari tanaman-tanaman tersebut, memenuhi ruang di sekelilingnya dengan tekanan spiritual yang begitu dahsyat, hingga seolah setiap helai daun dan akar mengandung kekuatan yang mampu mengguncang dunia. "Betapa menakutkan auranya!" batinnya, sementara keringat dingin mengalir di pelipisnya. "Tanaman-tanaman langka yang sangat sulit ditemukan, bahkan di lingkungan spiritual yang melimpah sekalipun, bisa ditemukan dengan mudah di sini, kualitas ini sangat mengagumkan, semuanya tumbuh dengan sempurna.""Tepat seperti yang kuharapkan," ucap Zhou Ning dengan nada puas. Setiap tanaman obat di dalam ruang cincin dimensi adalah puncak dari jenisnya—sempurna dan tak ternilai harganya.Tanaman-tanaman roh langka yang telah dikumpulkan Xiao Ping tampak sempurna—daun giok yang bening, bunga karam suci yang bersinar lembut, serta buah langit cahaya yang tampak ber
Suara gemuruh menggelegar, bergemuruh memenuhi paviliun. Energi spiritual yang terpancar dari Pil Nirwana Hukum begitu pekat hingga udara terasa menyesakkan, dan aroma harumnya menyebar, menyusup hingga ke tulang, membuat jiwa dan darah bergejolak.“Bukan aroma biasa—ini getaran yang menggugah inti spiritual,” gumam Xiao Ping, matanya menatap takjub pada pil yang baru saja dimurnikan oleh Zhou Ning.Dengan perlahan, pil tersebut mulai berubah warna, memancarkan cahaya berlapis yang berganti-ganti antara emas dan biru. Pil itu kini sepenuhnya berbentuk bulat sempurna, berkilauan dengan kemurnian yang luar biasa. Energi yang terkandung di dalamnya telah menyatu, mencapai titik di mana setiap partikel telah mengikatkan diri dengan esensi hukum alam.“Pil ini akan membawa tubuh larangan ke bentuk sempurna, melawan batasan hukum alam surgawi.” seru Kaisar Roh Legendaris.Zhou Ning pun membawa pil tersebut mendekat ke arahnya, “Jika dalam kondisi biasa, tidak mungkin aku berhasil secepat i
"Xiao Bai, kemarilah." panggil Zhou Ning, suaranya tenang namun penuh kehangatan.Mendengar panggilan itu, Xiao Bai segera menghampirinya. Tanpa ragu, dia menggosokkan kepalanya pada Zhou Ning. Zhou Ning membalasnya dengan belaian lembut, tangannya bergerak penuh kasih sayang."Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanyanya dengan tenang sambil terus mengelus Xiao Bai."Kakak, aku sangat baik! Pil yang kakak buat luar biasa. Sekarang, aku sudah membangkitkan ekor keempat."Zhou Ning mengangguk pelan. "Mhm, bagus."Ia beralih pada Xiao Ping yang menunggu dengan penuh perhatian. "Xiao Ping, aku ingin kau membuka Gerbang Bayangan Hening untuk Xiao Bai." perintahnya."Siap, tuan!" Xiao Ping menyatukan kedua tangannya, lalu mengibaskan satu gerakan tegas. Angin gelap yang membawa aura kuno dan dingin muncul, membentuk sebuah gerbang besar yang melayang di udara. Gerbang itu memancarkan cahaya redup kebiruan dan abu-abu, dengan simbol-simbol kuno yang berkilauan samar di permukaannya. Atmosfernya
Di Kuil Bintang Awan Perak, Zhou Lou dan Lu Zhe menghadapi hantaman luar biasa, jiwa mereka ditempa oleh palu emas besar, yang tanpa henti menghujam. Rasa sakit itu membuat mereka hampir tak mampu untuk bertahan."Sangat kuat! Jika ini diteruskan, jiwaku mungkin akan hancur berkeping-keping!" Pikir Zhou Lou dengan wajah berkeringat dingin.Sementara disebelahnya, Lu Zhe tak bisa bertahan lebih lama, hantaman palu emas ke tiga sudah membuatnya tak tahan, "arkh!" Kedua matanya terbuka spontan karena rasa sakit yang mencekam.Kegagalan membuat Lu Zhe geram, "Aku tidak percaya aku tidak bisa melewatinya, sekali lagi!" Tekadnya. Namun sebelum Lu Zhe kembali berlatih, Zhou Lou menahannya."Jika kau meneruskannya, jiwamu akan rusak parah, pulihkan dirimu dulu.""Jangan hentikan aku tuan Lou.""Kau, kenapa begitu bersikeras."Lu Zhe mengepalkan tangannya lalu menjelaskan, "Dibandingkan semua orang, aku adalah yang terlemah. Ketika kalian bertarung, aku hanya bisa melihat di belakang tanpa mel
Di Ruang Puncak Naga Hitam, Lan Mo, Raja Singa Ungu, Raja Monster, para pemimpin klan, dan para Tetua Klan juga menghadapi tekanan yang luar biasa, namun mereka tak gentar. Setiap tetes keringat yang jatuh mewakili kerja keras mereka untuk mencapai pencerahan. Saat mereka menerima pil dari Zhou Ning, tanpa membuang waktu, mereka segera mengonsumsinya. Pil itu mengalirkan kekuatan yang luar biasa, membantu mereka menyapu habis rintangan yang selama ini menghalangi."Tembuslah untukku!" Kei Nuo membuka mata penuh kekuatan, dari tubuhnya cahaya ungu memncar hingga ke langit.Pilar-pilar terobosan memancar ke langit satu demi satu, bersahutan dengan intensitas yang kian meningkat. Cahaya energi dari para pengikut Zhou Ning terus naik, menandakan pencapaian besar mereka. Ruangan bergetar oleh kekuatan mereka yang meluap, memenuhi udara dengan aura yang mendalam dan penuh wibawa.Para pengikut Zhou Ning, baik Lan Mo, Raja Singa Ungu, Raja Monster, maupun para pemimpin dan Tetua Klan, semuan
"Bocah ini sangat jenius," Roh Kaisar Legendaris bergumam di dalam hatinya. "Menarik," lanjutnya sambil memperhatikan bagaimana Zhou Ning menyalurkan kekuatan Mata Ilahi ke seluruh tubuhnya. Kekuatan itu menjalar seperti aliran sungai bercahaya, memancar dengan keagungan yang membuat Kaisar Long dan seluruh dewa alkemis di ruangan itu terdiam.Aura Zhou Ning terasa begitu luar biasa, memancarkan keagungan yang tidak dapat dijelaskan oleh kata-kata."Ternyata kekuatan hukum bisa digunakan seperti ini. Waktu itu juga," Roh Kaisar Legendaris kembali mengingat kejadian sebelumnya, saat Zhou Ning secara mengejutkan menggunakan tiga hukum tertinggi sekaligus. "Semua itu dilakukan dengan kultivasinya yang bahkan belum mencapai ranah Pembentukan Inti Dewa?" Berpikir dengan heran."Bahkan hukum yang paling lemah membutuhkan ribuan tahun untuk dipahami oleh seorang kultivator biasa. Tapi anak in i... dengan kultivasi serendah itu, dia mampu menggunakan ketiga hukum bersamaan. Tidak hanya itu, d
Pagi itu, aula megah di Istana Kekaisaran Tianyan dipenuhi aura luar biasa. Para alkemis terbaik dari seluruh kekaisaran telah berkumpul atas perintah Kaisar Long. Masing-masing mengenakan jubah alkemis yang memancarkan simbol-simbol unik, menandakan keahlian mereka. Di antara mereka, terdapat tokoh-tokoh legendaris seperti Master Wang dari Kuil Langit dan Lady Qing dari Paviliun Obat Suci. "Benua Tianyan memang sesuai dengan reputasinya, mereka semua luar biasa, dilihat dari aura yang begitu menakutkan, pemahaman mereka tentang ramuan dan pil tidak diragukan sama sekali," pikir Zhou Ning, dia merasa takjub di dalam hatinya.Di sebelahnya Kaisar Long berdiri tegap, pandangannya menyapu seluruh ruangan, memastikan bahwa semua yang hadir merupakan master terbaik."Mereka semua adalah dewa alkemis terbaik yang dimiliki oleh benua Tianyan. Entah apakah mereka akan sesuai dengan keinginannya. Aku benar-benar penasaran, apa yang sebenarnya ingin dia lakukan?" pikir Kaisar Long, sambil men
Zhou Ning memandang Chang Jing dengan sorot mata yang penuh perhatian. "Pangeran Qi," panggilnya dengan tenang.Chang Jing, yang sedang terpana melihat pusaran energi Dao surgawi yang memenuhi ruangan, tersentak. Dia segera menyatukan kedua tangannya dan menjawab, "A-ah, iya, Tuan. Maafkan saya. Saya tidak pernah melihat energi Dao surgawi sebanyak ini, karena itulah saya menjadi bersemangat," ucapnya sambil menundukkan kepala.Zhou Ning mengangguk kecil, sorot matanya penuh pemahaman. "Kita sekarang berada di Istana Surya Nirwana. Dibandingkan dengan di luar, energi Dao di tempat ini ribuan kali lebih banyak." jelasnya dengan nada serius, namun tetap tenang.Chang Jing memandangi sekelilingnya, perasaan kagum bercampur rendah diri. Dalam hatinya, ia bergumam, "Tempat yang luar biasa. Jika aku berlatih di sini, kekuatanku pasti akan pulih dengan cepat. Namun, tempat seperti ini hanya pantas untuk sosok sehebat dirinya. Orang sepertiku … aku tidak layak. Tapi tidak apa-apa, dapat melih
Zhou Ning memandang jiwa hitam yang melayang itu dengan sorot mata tajam, pikirannya diliputi kebimbangan. Ia merenung sejenak sebelum bergumam, “Jika aku menelan Pil Surgawi dari jiwa Dewa Iblis, aku mungkin bisa menembus Ranah Pembentukan Inti Dewa.” Namun, wajahnya berubah muram sesaat kemudian. “Hanya saja, itu hampir mustahil bagiku sekarang. Membuat pil ini tidak hanya membutuhkan teknik alkimia tingkat ilahi yang bahkan tidak bisa aku sentuh. Walaupun aku berhasil membuatnya, aku juga harus menahan ribuan bencana surgawi.”Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya mendesah panjang. “Kau benar, Zhou Ning. Membuat Pil Jiwa Surgawi adalah ujian yang hanya bisa dilalui oleh seorang alkemis dewa sejati. Tapi jangan khawatir, kau tidak perlu membuatnya sendiri.Zhou Ning mengernyitkan dahi, tidak yakin ke mana arah pembicaraan itu. “Maksudmu?”“Bukankah ada banyak alkemis dewa di benua Tianyan, kau bisa meminta bantuan mereka.""Kau benar. Tapi ... bahkan untuk dewa alkemis sekalipun, tet
Zhou Ning merenung dalam diam, sorot matanya penuh tekad saat mengingat pertarungan sengit yang baru saja dialaminya. "Aku masih sangat lemah," pikirnya. "Jika suatu saat aku harus menghadapi Dewa Iblis yang lebih kuat, mungkin aku tidak akan seberuntung sekarang. Aku harus menjadi lebih kuat. Aku ingin melindungi kakak, Wu Xia, dan semua orang!" Tangannya terkepal erat, menggenggam kekuatan dan tekad yang membara di dalam dirinya. Melihat tekad itu, Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya berbicara dengan nada bijaksana. "Di masa depan, jangan mengambil risiko seperti ini lagi. Nyawamu bukanlah sesuatu yang bisa kau pertaruhkan dengan sembarangan, bocah." Zhou Ning mengangguk pelan. "Mhm, aku tahu. Aku juga tidak berniat untuk mati. Aku ingin menjalani kehidupan ini dengan baik, bersama kakak, Wu Xia, Lu Zhe, dan semua orang." jawabnya, sambil bergumam dalam hati. "Untuk melindungi semua orang, aku harus menjadi lebih kuat!" Setelah mengatur napasnya sejenak, Zhou Ning memulai percaka
Zhou Ning berhasil lolos dari jangkauan serangan terakhir RaJi Ba, meskipun tubuhnya masih terasa sakit dan terkuras. Begitu muncul di tempat yang aman, ia terjatuh terduduk, lelah dan kelelahan. Dalam keadaan yang sangat terancam ini, ia segera mengeluarkan pil penyembuhan dari saku penyimpanannya. "Dewa Iblis sangat kuat, aku harus memulihkan diri dulu, baru aku akan kembali ke sana untuk memeriksa situasinya," ucap Zhou Ning seraya menelan pil tersebut.Uhuk!Darah tiba-tiba menyembur keluar dari mulutnya, disebabkan oleh serangan balik ketiga hukum yang dia gunakan sebelumnya.Zhou Ning segera mengelap darah di bibirnya, lalu memejamkan mata dan mengokohkan konsentrasinya. "Untuk mengatasi serangan balik, aku harus tenang. Semoga ketiga hukum ini tidak mengecewakanku!" Pikirnya sembari mengatur pernapasannya, dengan perlahan.Setelah beberapa saat kemudian, ketiga hukum saling berbenturan satu sama lain, satu hukum menekan hukum lainnya."Seperti dugaanku, ketiga hukum yang mend
“Kau kalah, RaJi Ba,” ucap Zhou Ning dengan suara tegas, tubuhnya yang dipenuhi dengan luka pertarungan berdiri tegak dan kokoh. “Bagaimana rasanya dikalahkan oleh seseorang yang kau hina sebagai semut?” tambahnya.“Kaauuu! Aku tidak percaya! Aku tidak percaya! Tidak mungkin! Aaaa!” Teriaknya hebat. Raji Ba sekalipun tak pernah menyangka bahwa Formasi Pembunuh Iblis belaka bisa menyakitinya sedemikian rupa.Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia menegakkan tubuhnya, lalu sebuah senyuman bengis muncul di wajahnya. “Hanya dengan dirimu, kau berpikir untuk membunuhku?!”“Tidak ada yang bisa membunuhku, baik kau, ataupun para dewa itu! Kalaupun harus mati, aku akan mati dengan tanganku sendiri!” serunya dengan suara yang menggema penuh kebencian. Tubuhnya tiba-tiba memancarkan cahaya hitam yang semakin terang, liar, dan tidak terkendali. Energi destruktifnya membuat tanah bergetar, memecah batu-batu besar di sekitarnya.Zhou Ning merasakan bahaya itu. Matanya yang tajam segera menangka
"Memaksaku menggunakan totemku ... Kau adalah yang kedua yang berhasil melakukannya! Tapi ini adalah akhir bagimu!" Dengan cepat, ia merapalkan mantra lain, menambah kekuatan pada Totem Lubang Hitam, yang kini semakin besar dan kuat. Pedang Petir Surgawi yang tadi hendak menghantamnya mulai terhisap ke dalam totém itu, meleleh seperti lilin yang dipanaskan. Keheningan sesaat menyelimuti medan pertempuran, hanya denting energi yang saling bertubrukan yang terdengar."Teknik Larangan Dewa Iblis: Sabit Api Kematian!" Dalam sekejap, aura kematian menyelimuti seluruh tempat. "Setiap sabitan adalah seribu kematian! Aku akan mengoyak inti jiwamu sampai tidak ada yang tersisa! Sekarang sudah berakhir untukmu, matilah semut rendahan!"Zhou Ning mengernyitkan dahi, matanya menyipit menatap RaJi Ba yang tampak begitu percaya diri. "Ini belum berakhir," gumamnya, kemudian menarik napas dalam. Di balik tatapannya yang penuh tekad, kekuatan yang lebih besar mulai mengalir.RaJi Ba menatap Zhou Ni
"Coba kulihat apa yang tersembunyi di dalam tubuhnya!" gumam RaJi Ba sambil mengaktifkan Mata Surgawi untuk menyelidiki rahasia tubuh Zhou Ning. "Aku tidak percaya anak ini bisa begitu kuat tanpa sebuah harta berharga, dia pasti menyimpannya di dalam tubuhnya. Jika aku mengambilnya, bukankah itu sangat menguntungkanku!" Pikirnya dengan tak sabar. Pandangannya tiba-tiba terhenti ketika ia mendapati keberadaan Dewa Rubah yang terikat jiwa dengan Zhou Ning. "Tidak mungkin! Dewa Rubah menjalin kontrak? Dewa sombong itu tidak pernah tunduk pada siapa pun!" teriaknya dengan keterkejutan yang tak tertahankan. Namun, sebelum ia dapat menggali lebih dalam, sebuah tatapan tajam dari Roh Kaisar Legendaris dalam tubuh Zhou Ning langsung menghantam kesadarannya. Energi yang terkandung dalam tatapan itu begitu kuat, seperti pedang tajam yang mengoyak jiwa RaJi Ba. Seketika darah segar menyembur dari mulutnya, tubuhnya gemetar hebat, dan wajahnya pucat pasi. "Apa ini ...?! Arghh!" raungnya kesa