"Jalan keabadian terbentang luas, penuh dengan misteri yang tak terhingga. Setiap langkah adalah kematian, setiap kekosongan, tersembunyi rahasia takdir alam semesta." Kata-kata Kaisar Dewa Roh menggema, seolah-olah membawa Zhou Ning ke dimensi lain yang penuh dengan kebijaksanaan mendalam."Tak ada awal, tak ada akhir, tak ada cahaya tanpa kegelapan, tak ada kematian tanpa kehidupan. Mereka yang memegang kendali atas takdir, adalah mereka yang menghidupkan rahasia-rahasia alam semesta, menggenggam kunci untuk melampaui batas antara kehidupan dan kematian." "Bintang-bintang mungkin terlihat tenang, namun sebenarnya penuh dengan kekacauan!" Setiap kata yang diucapkan oleh Kaisar Dewa Roh mengandung makna mendalam dari kebijaksanaan abadi, memunculkan tempat di mana kekuatan ilahi dan hukum semesta bersatu.Tiba-tiba, gumpalan kesadaran ilahi dari Kaisar Dewa Roh muncul. Tanpa ragu, gumpalan itu melesat dengan cepat menuju Mata Ilahi yang berada di hadapan Zhou Ning."Zhou Ning, pewar
Badai energi memenuhi udara, menggema dengan hukum-hukum keabadian. Zhou Ning, yang baru saja menyatu dengan Mata Ilahi, kini tengah berada di ambang pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta. “Mata Ilahi benar-benar melampaui segalanya!” gumam Zhou Ning. Di dalam dirinya, segala sesuatu terasa lebih hidup, lebih nyata. Setiap partikel di udara seakan-akan berbisik tentang rahasia alam semesta yang tersembunyi. "Aku bisa merasakannya—bukan hanya energi semesta, tapi juga rahasia-rahasia tersembunyi di balik hukum alam terlihat dengan jelas oleh Mata Ilahi!" Tiba-tiba sesuatu yang tak pernah Zhou Ning bayangkan sebelumnya terjadi. Mata Ilahi yang baru saja menyatu dengannya, tak hanya memberikan penglihatan ke rahasia alam semesta, tapi juga menyentuh sesuatu yang jauh lebih mendalam: hukum penciptaan."Ha!"Mata Ilahi mulai menarik hukum-hukum penciptaan dari segala penjuru, seperti pusaran tak terbendung yang menyerap esensi kehidupan dari seluruh alam. Di sekitarnya, energi
Zhou Ning berdiri tenang dengan tubuh barunya. Kekuatan sinar keilahian di matanya mulai mereda, begitupun dengan badai energi yang memenuhi seluruh tempat. Di hadapannya, Kaisar Dewa Roh berdiri tegak, auranya begitu agung. Dengan penuh penghormatan, Zhou Ning menunduk, menyatukan kedua tangan di depan dada."Terima kasih, yang mulia " ucapnya dengan tulus."Tidak hanya memulihkan penglihatanku, bahkan tubuhku pun terbentuk kembali. Kekuatan yang kau berikan jauh melampaui bayanganku. Mata Ilahi ini ... kekuatannya sungguh luar biasa." Lanjutnya.Kaisar Dewa Roh pun menjawab. "Dapat memberikan Mata ilahi ini ada padamu, akupun merasa tenang. Apa yang kau rasakan saat ini hanya awalnya saja, seiring dengan bertambahnya kekuatanmu, kau akan dapat memahami kekuatan Mata Ilahi dengan lebih mendalam."Zhou Ning mengangguk dalam-dalam sebagai tanda terima kasih. Namun, sebelum dia bisa mengucapkan lebih banyak, Kaisar Dewa Roh melanjutkan, "Aku sudah cukup lelah. Waktuku di sini terbatas,
Langit yang kelam menyelimuti hamparan Dunia Kehancuran. Suara gemuruh pelan terdengar, membawa hawa dingin yang menusuk tulang. Di atas cakrawala yang jauh, siluet raksasa melintas, mendominasi langit yang suram. Seekor naga berukuran kolosal dengan sisik hitam berkilauan, Shushan Ni, melesat dengan kecepatan luar biasa, tubuhnya yang memancarkan aura kematian membuat udara sekitarnya bergetar.Dengan sayapnya yang besar dan gelap seperti bayangan kematian, Shushan Ni menyapu udara dengan kekuatan dahsyat. Uap hitam mengalir dari mulutnya yang penuh taring, sementara matanya menyala dengan warna merah darah, memancarkan ancaman yang mematikan. Setiap kepakan sayapnya membuat udara di sekitar mereka terpecah, menimbulkan hempasan angin yang besar.Di punggungnya, berdiri Zhou Ning, tegak dengan wajah penuh wibawa, matanya menatap tajam pada dunia kehancuran di bawahnya, "aku tidak tahu dimana keberadaan Hong Zhen dan yang lainnya sekarang. Tepat, aku juga ingin menguji kekuatan mata i
Dengan tatapan tajam dan penuh percaya diri, Xiao Chen memegang senjata yang berlumuran debu dan kotoran, tetapi senyumnya menandakan kepuasan atas hasil kerjanya."Aneh," gumamnya, menatap sekeliling dengan kening berkerut. "Kenapa aku merasa seperti sedang diawasi? Apa masih ada beast buas yang tersisa di sini?" Tubuhnya menegang, naluri pejuangnya langsung bereaksi. Dia mengerahkan persepsinya, memindai setiap sudut area sekitar dengan teliti, mencari keberadaan beast buas yang mungkin masih tersisa.Setelah beberapa saat, ia menarik napas dalam-dalam, kebingungan. "Tidak ada apapun? Mungkin aku yang terlalu cemas," ucapnya, seraya mengendurkan tubuhnya. Namun, pikirannya tetap siaga, tidak benar-benar mengabaikan kemungkinan adanya ancaman yang tersembunyi.Di sisi lain, Zhou Ning yang tengah menatap dunia hancur di bawahnya, merasakan aura kutukan yang masih menggeliat, menyusup melalui celah-celah ruang dan waktu. Dia melihat jelas bagaimana hukum kutukan menyelimuti Dunia Keha
Shushan Ni, yang terbang di atas dunia kehancuran, yang kini dipenuhi dengan kehidupan, memandang kagum dengan mata berbinar-binar. "Anda sungguh luar biasa, yang mulia," ucapnya. "Dunia yang tadinya hancur kini menjadi tempat yang begitu indah."Zhou Ning hanya mengangguk ringan, matanya tetap tenang meski telah menciptakan perubahan besar. "Penduduk Dunia Kehancuran sudah menderita terlalu lama, inilah yang pantas mereka dapatkan."Tiba-tiba getaran gelap meluap keluar dari dunia kehancuran, melesat terbang dengan sangat cepat, menyerap cahaya di sekitarnya seolah berusaha menghilang. Zhou Ning dan Shushan Ni segera mengarahkan pandangan mereka ke sana."Akhirnya kau keluar juga. Asal Hukum Kehancuran!" seru Zhou Ning, matanya menyala tajam. "Ingin melarikan diri?""Tidak akan kubiarkan!” Zhou Ning mengangkat tangannya, menyalurkan arus sinar putih yang memancar, menarik asal hukum kehancuran kembali ke dalam jangkauannya. Cahaya berputar di sekitar tangan, menciptakan tarikan yan
"Asal hukum kehancuran bergerak cepat menuju meridian nagaku," duga Shushan Ni pada awalnya. Namun, saat asal hukum kehancuran semakin dekat, sesuatu yang tak terduga terjadi—benda itu melewatinya dan terus bergerak maju dengan kencang!"Ha! Tidak! asal hukum kehancuran sebenarnya sedang bergerak menuju pusaran inti dari domain Pelahap Jiwa di tubuhku! Ha! Apa?!" Keterkejutan Shushan Ni menjadi semakin tak terelakkan, asal hukum kehancuran tiba-tiba menyatu dengan domain pelahap jiwa.Tak sekalipun dia membayangkan, penyatuan keduanya akan menciptakan kekuatan yang luar biasa, gelombang energi yang ganas, dengan cepat merembes ke seluruh tubuhnya.Kekuatan baru itu meluap-luap, membakar semua batasan yang selama ini mengikatnya, membuka gerbang manifestasi dari kehampaan yang telah menjeratnya sepanjang hidupnya."Seluruh batasan tubuhku benar-benar telah ditembus oleh kekuatan ini!"Tik ....Gerbang manifestasi yang terbuka memeras satu tetes dalam keheningan. Menembus batasan, ia me
Zhou Ning memfokuskan energi dalam dirinya, mengirimkan gelombang telepati yang tenang kepada Xu Feng. "Xu Feng, sekarang Xu Long ada bersamaku." Suaranya tenang, tetapi membawa pesan penting. Xu Feng yang sedang berada jauh, langsung tertegun. Ekspresinya berubah, campuran antara keterkejutan dan kebingungan. "Apa kakak? Di mana dia?" tanyanya dengan suara bergetar. Rasa cemas memenuhi hatinya.“Datanglah ke dunia kehancuran, di pusat kota,” balas Zhou Ning, tak memberikan penjelasan lebih lanjut. Tanpa berpikir dua kali, Xu Feng segera melesat pergi, energinya memancar cepat menuju tempat yang disebutkan.Sementara itu, setelah menghubungi Xu Feng, Zhou Ning menoleh pada Shushan Ni. “Aku tidak ingin memunculkan keributan. Tekan auramu sebelum kita berangkat,” ucapnya dengan tenang, menunjukkan sikap hati-hati. Zhou Ning kemudian melesat, berubah menjadi kilatan cahaya yang menyelinap cepat di udara. Shushan Ni mengangguk, segera menekan auranya, lalu menyusul Zhou Ning.Tak lama kem
Zhou Ning memandang Chang Jing dengan sorot mata yang penuh perhatian. "Pangeran Qi," panggilnya dengan tenang.Chang Jing, yang sedang terpana melihat pusaran energi Dao surgawi yang memenuhi ruangan, tersentak. Dia segera menyatukan kedua tangannya dan menjawab, "A-ah, iya, Tuan. Maafkan saya. Saya tidak pernah melihat energi Dao surgawi sebanyak ini, karena itulah saya menjadi bersemangat," ucapnya sambil menundukkan kepala.Zhou Ning mengangguk kecil, sorot matanya penuh pemahaman. "Kita sekarang berada di Istana Surya Nirwana. Dibandingkan dengan di luar, energi Dao di tempat ini ribuan kali lebih banyak." jelasnya dengan nada serius, namun tetap tenang.Chang Jing memandangi sekelilingnya, perasaan kagum bercampur rendah diri. Dalam hatinya, ia bergumam, "Tempat yang luar biasa. Jika aku berlatih di sini, kekuatanku pasti akan pulih dengan cepat. Namun, tempat seperti ini hanya pantas untuk sosok sehebat dirinya. Orang sepertiku … aku tidak layak. Tapi tidak apa-apa, dapat melih
Zhou Ning memandang jiwa hitam yang melayang itu dengan sorot mata tajam, pikirannya diliputi kebimbangan. Ia merenung sejenak sebelum bergumam, “Jika aku menelan Pil Surgawi dari jiwa Dewa Iblis, aku mungkin bisa menembus Ranah Pembentukan Inti Dewa.” Namun, wajahnya berubah muram sesaat kemudian. “Hanya saja, itu hampir mustahil bagiku sekarang. Membuat pil ini tidak hanya membutuhkan teknik alkimia tingkat ilahi yang bahkan tidak bisa aku sentuh. Walaupun aku berhasil membuatnya, aku juga harus menahan ribuan bencana surgawi.”Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya mendesah panjang. “Kau benar, Zhou Ning. Membuat Pil Jiwa Surgawi adalah ujian yang hanya bisa dilalui oleh seorang alkemis dewa sejati. Tapi jangan khawatir, kau tidak perlu membuatnya sendiri.Zhou Ning mengernyitkan dahi, tidak yakin ke mana arah pembicaraan itu. “Maksudmu?”“Bukankah ada banyak alkemis dewa di benua Tianyan, kau bisa meminta bantuan mereka.""Kau benar. Tapi ... bahkan untuk dewa alkemis sekalipun, tet
Zhou Ning merenung dalam diam, sorot matanya penuh tekad saat mengingat pertarungan sengit yang baru saja dialaminya. "Aku masih sangat lemah," pikirnya. "Jika suatu saat aku harus menghadapi Dewa Iblis yang lebih kuat, mungkin aku tidak akan seberuntung sekarang. Aku harus menjadi lebih kuat. Aku ingin melindungi kakak, Wu Xia, dan semua orang!" Tangannya terkepal erat, menggenggam kekuatan dan tekad yang membara di dalam dirinya. Melihat tekad itu, Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya berbicara dengan nada bijaksana. "Di masa depan, jangan mengambil risiko seperti ini lagi. Nyawamu bukanlah sesuatu yang bisa kau pertaruhkan dengan sembarangan, bocah." Zhou Ning mengangguk pelan. "Mhm, aku tahu. Aku juga tidak berniat untuk mati. Aku ingin menjalani kehidupan ini dengan baik, bersama kakak, Wu Xia, Lu Zhe, dan semua orang." jawabnya, sambil bergumam dalam hati. "Untuk melindungi semua orang, aku harus menjadi lebih kuat!" Setelah mengatur napasnya sejenak, Zhou Ning memulai percaka
Zhou Ning berhasil lolos dari jangkauan serangan terakhir RaJi Ba, meskipun tubuhnya masih terasa sakit dan terkuras. Begitu muncul di tempat yang aman, ia terjatuh terduduk, lelah dan kelelahan. Dalam keadaan yang sangat terancam ini, ia segera mengeluarkan pil penyembuhan dari saku penyimpanannya. "Dewa Iblis sangat kuat, aku harus memulihkan diri dulu, baru aku akan kembali ke sana untuk memeriksa situasinya," ucap Zhou Ning seraya menelan pil tersebut.Uhuk!Darah tiba-tiba menyembur keluar dari mulutnya, disebabkan oleh serangan balik ketiga hukum yang dia gunakan sebelumnya.Zhou Ning segera mengelap darah di bibirnya, lalu memejamkan mata dan mengokohkan konsentrasinya. "Untuk mengatasi serangan balik, aku harus tenang. Semoga ketiga hukum ini tidak mengecewakanku!" Pikirnya sembari mengatur pernapasannya, dengan perlahan.Setelah beberapa saat kemudian, ketiga hukum saling berbenturan satu sama lain, satu hukum menekan hukum lainnya."Seperti dugaanku, ketiga hukum yang mend
“Kau kalah, RaJi Ba,” ucap Zhou Ning dengan suara tegas, tubuhnya yang dipenuhi dengan luka pertarungan berdiri tegak dan kokoh. “Bagaimana rasanya dikalahkan oleh seseorang yang kau hina sebagai semut?” tambahnya.“Kaauuu! Aku tidak percaya! Aku tidak percaya! Tidak mungkin! Aaaa!” Teriaknya hebat. Raji Ba sekalipun tak pernah menyangka bahwa Formasi Pembunuh Iblis belaka bisa menyakitinya sedemikian rupa.Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia menegakkan tubuhnya, lalu sebuah senyuman bengis muncul di wajahnya. “Hanya dengan dirimu, kau berpikir untuk membunuhku?!”“Tidak ada yang bisa membunuhku, baik kau, ataupun para dewa itu! Kalaupun harus mati, aku akan mati dengan tanganku sendiri!” serunya dengan suara yang menggema penuh kebencian. Tubuhnya tiba-tiba memancarkan cahaya hitam yang semakin terang, liar, dan tidak terkendali. Energi destruktifnya membuat tanah bergetar, memecah batu-batu besar di sekitarnya.Zhou Ning merasakan bahaya itu. Matanya yang tajam segera menangka
"Memaksaku menggunakan totemku ... Kau adalah yang kedua yang berhasil melakukannya! Tapi ini adalah akhir bagimu!" Dengan cepat, ia merapalkan mantra lain, menambah kekuatan pada Totem Lubang Hitam, yang kini semakin besar dan kuat. Pedang Petir Surgawi yang tadi hendak menghantamnya mulai terhisap ke dalam totém itu, meleleh seperti lilin yang dipanaskan. Keheningan sesaat menyelimuti medan pertempuran, hanya denting energi yang saling bertubrukan yang terdengar."Teknik Larangan Dewa Iblis: Sabit Api Kematian!" Dalam sekejap, aura kematian menyelimuti seluruh tempat. "Setiap sabitan adalah seribu kematian! Aku akan mengoyak inti jiwamu sampai tidak ada yang tersisa! Sekarang sudah berakhir untukmu, matilah semut rendahan!"Zhou Ning mengernyitkan dahi, matanya menyipit menatap RaJi Ba yang tampak begitu percaya diri. "Ini belum berakhir," gumamnya, kemudian menarik napas dalam. Di balik tatapannya yang penuh tekad, kekuatan yang lebih besar mulai mengalir.RaJi Ba menatap Zhou Ni
"Coba kulihat apa yang tersembunyi di dalam tubuhnya!" gumam RaJi Ba sambil mengaktifkan Mata Surgawi untuk menyelidiki rahasia tubuh Zhou Ning. "Aku tidak percaya anak ini bisa begitu kuat tanpa sebuah harta berharga, dia pasti menyimpannya di dalam tubuhnya. Jika aku mengambilnya, bukankah itu sangat menguntungkanku!" Pikirnya dengan tak sabar. Pandangannya tiba-tiba terhenti ketika ia mendapati keberadaan Dewa Rubah yang terikat jiwa dengan Zhou Ning. "Tidak mungkin! Dewa Rubah menjalin kontrak? Dewa sombong itu tidak pernah tunduk pada siapa pun!" teriaknya dengan keterkejutan yang tak tertahankan. Namun, sebelum ia dapat menggali lebih dalam, sebuah tatapan tajam dari Roh Kaisar Legendaris dalam tubuh Zhou Ning langsung menghantam kesadarannya. Energi yang terkandung dalam tatapan itu begitu kuat, seperti pedang tajam yang mengoyak jiwa RaJi Ba. Seketika darah segar menyembur dari mulutnya, tubuhnya gemetar hebat, dan wajahnya pucat pasi. "Apa ini ...?! Arghh!" raungnya kesa
Langit semakin gelap, diselimuti aura kegelapan pedang hitam yang menenggelamkan setiap cahaya. Pedang hitam milik RaJi Ba bergetar, memancarkan aura kehancuran yang memenuhi seluruh jurangtanpa akhir. Di tengah kegelapan itu, Zhou Ning berdiri tegak, dikelilingi dua kekuatan besar—petir yang bergemuruh dan cahaya bulan yang tajam. Energi mereka saling hantam, menciptakan riak besar yang mengguncang udara, tanah, dan setiap partikel di sekitar mereka."Hahaha! Lihat dirimu sekarang, semut rendahan yang sombong! Aku akan menghancurkanmu!" RaJi Ba mengangkat pedang hitamnya, namun ucapannya terhenti mendadak ketika Zhou Ning melangkah maju, merapalkan kekuatan berkah dari mata ilahi."Mata Ilahi, Penindasan Mutlak!" Zhou Ning mengangkat tangan, dan hukum ilahi langsung mengunci kekuatan RaJi Ba. Pancaran aura miliknya yang sebelumnya begitu mendominasi tiba-tiba melemah, kekuatannya turun berkali-kali lipat hingga setara dengan Zhou Ning."Zhou Ning," suara tenang Roh Kaisar Legendaris
Saat tawa menyeramkan RaJi Ba bergema di Jurang Kematian, aura gelap semakin pekat, menyelimuti seluruh lembah. Angin bertiup kencang, membawa bau darah dan kesengsaraan yang membuat bulu kuduk merinding. Di hadapan Zhou Ning, sosok Chang Jing terus bergulat dengan kekuatan jahat yang berusaha mengendalikan tubuhnya sepenuhnya."Aku tak bisa membiarkannya mengambil alih tubuh Chang Jing!" Zhou Ning mengangkat tangannya, membentuk formasi spiritual yang memancarkan cahaya suci keemasan. "Formasi Pemurnian Langit!" serunya.Cahaya keemasan dari formasi itu mulai mengitari tubuh Chang Jing, menembus aura hitam yang menempel padanya. RaJi Ba, yang ada dalam tubuh Chang Jing, merasakan kekuatan itu mengancam eksistensinya dan mengeluarkan jeritan marah."Berani ikut campur dalam urusanku! Matilah!" RaJi Ba menggerakkan tangan Chang Jing, mengumpulkan kekuatan gelap yang terkonsentrasi, lalu menciptakan tebasan hitam yang membelah udara dengan kecepatan tinggi, menghantam formasi Zhou Ning