Yan Huoqing terbang dengan yakin bersama tinjunya, "hmmph! Lain kali merendahkan bila melihat langit, aku akan membuatmu tidak pernah melupakan ini seumur hidupmu," ucapnya sombong.Saat serangan itu datang, Zhou Ning bergerak naik ke udara, membuat Kesombongan Yan Huoqing hilang seketika saat serangannya meleset begitu saja, "Apa!" Wajahnya mengkerut kesal.Dia segera berbalik, menatap Zhou Ning dengan kekesalan. Dari atas kuda, Zhou Ning terbang melompat ke hadapan Yan Huoqing."Aku juga ingin melihat, bagaimana kau akan membuat aku menyesalinya, hanya saja dengan kekuatanmu itu, jangan terlalu percaya diri," Zhou Ning lalu mendengus remeh, membalasnya dengan seringai tipis tanpa rasa takut sedikitpun."Berani sekali jelata seperti dirimu berbicara seperti itu padaku," perlahan aura ungu merembes keluar dari tubuh Yan Huoqing. Dia lalu menatap Zhou Ning dengan seringai jahat."Karena kau jelata yang tidak tahu diri, maka jangan salahkan aku jika kejam! Hiyyyaaah!" Dalam sekejap tubu
Kecantikan dan keanggunan Yan Weiyi begitu menakjubkan, seperti salju lembut yang turun dari langit. Lu Ze tak bisa menahan kedua bibirnya untuk berkata, 'woaah.' 'Sungguh wanita yang sangat indah!' Gumam Lu Ze, saat melihatnya. "Nona," sahut Yan Zhuren dengan penuh hormat. Dia segera datang ke sebelah Yan Weiyi. "Tuan, bisakah anda melepaskannya untuk saya," ucap Yan Weiyi dengan suara yang lembut. Lelaki manapun tidak akan bisa menahan diri untuk melakukan sesuai dengan keinginan Yan Weiyi, tapi Zhou Ning berbeda, dia tak tergerak sedikitpun. "Siapa kau!" Tanya Zhou Ning dengan suara dingin. Bahkan tatapannya juga dingin. Matanya melihat Yan Weiyi dengan tatapan tak suka. Yan Weiyi terkejut, baru kali ini seseorang menatapnya seperti itu, Yan Weiyi pun menunduk pelan, bahkan caranya menunduknya sangatlah anggun, seperti angsa putih yang indah, "tuan saya minta maaf atas apa yang terjadi pada kalian! Saya yakin anda bukanlah orang yang membunuh dengan sembarangan," ucapnya denga
"I-ni adalah teknik formasi kuno," Gu Ping terbata. Baru kali ini dia melihat teknik formasi semengerikan itu. Keringat jatuh dari pelipisnya.'Aku tak menyangka kalau ini benar-benar teknik formasi kuno, teknik yang bahkan lebih tinggi dari tingkat kaisar, aku bahkan tak Bernah memegang teknik kaisar, karena di seluruh kekaisaran hanya ada teknik tingkat tinggi saja, penjelasan formasi ini juga menakjubkan! Teknik yang mungkin hanya bisa dikuasai setelah 1000 tahun, dengan penjelasan yang diberikan oleh anak ini-- tidak! Seharusnya aku memang memanggilnya senior, dengan penjelasan yang rapi dan mengagumkan ini, waktu 1 tahun cukup bagiku untuk menguasainya, jika bakat dalam formasi lebih tinggi, kemungkinan besar bisa mempelajarinya hanya dalam waktu 1 bulan saja, benar-benar penjelasan yang menakjubkan!' gumamnya dalam hati."Ada apa?" Tanya Zhou Ning saat melihat tubuh Gu ping yang gemetar."Ti-tidak tuan, tapi ..., Maafkan saya, benda ini terlalu berharga, perlu beberapa waktu bagi
Meski sulit, Zhou Ning tak berhenti. Dia terus membuat garis formasi besar sambil menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya.'Aku harus berhasil! Binatang buas di udara berbeda, mereka tidak mudah di arahkan dan langit itu luas, karena itulah aku memakai formasi ini! Meski daya hisap jiwanya sangat kuat, aku tak punya pilihan lain! Aku harus bertahan!' Gumam Zhou Ning sembari membuat formasi besar di udara. Walau tangannya sudah gemetar, Zhou Ning masih membuat formasi itu.Melihat pengorbanan Zhou Ning, kedua mata Gu Ping menaruh hormat, "Kita harus percaya padanya!" Ucapnya.Formasi pun selesai di buat, Zhou Ning menghapus darah di bibirnya lalu berkata dengan suara lemah, "Tuan Gu naiklah, kita harus segera pergi dari sini! Lebih jauh lebih baik!" Ucapnya seraya menepuk tubuh Phoenix Biru setelah Gu Ping naik. "Kuaaaak!" Phoenix Biru melaju dengan sangat cepat. 'Sangat cepat!' pikir Gu Ping dengan takjub. 'Bu-bukankah ini, Phoenix Biru! Senior sangat luar biasa! Bahkan
"Tuan, apa yang anda lakukan di sini? Saya dengar tiga hari lagi akan di adakan perekrutan murid akademi roh seribu angin, apakah anda di sini untuk melihat pertandingannya?" Tanya Gu Ping."Ya! Sepertinya memang menyenangkan," sahut Zhou Ning. "Tapi, aku kesini untuk mendaftar sebagai murid!" "Apa! Me-mendaftar," Gu Ping terbata dengan keringat di pelipisnya.'Apa dia mau membully murid-murid itu, dengan bakatnya, dia bahkan pantas menjadi seorang guru di akademi itu, benar juga ... Dia masihlah seorang anak muda, siapa yang akan percaya dengan kekuatannya!' pikir Gu Ping."Kenapa?" Tanya Zhou Ning, heran."Ti-tidak tuan, saya hanya berpikir, dengan bakat hebat seperti tuan Zhou, anda bisa masuk ke akademi manapun! Masuk ke akademi roh seribu angin pun tak akan menjadi masalah! Hanya saja, anda begitu hebat! Dengan kekuatan anda, jangan katakan itu murid, anda bahkan pantas menjadi seorang guru!""Guru?"Benar juga, pikir Zhou Ning. Dengan menjadi guru maka lebih mudah baginya untuk
"Minggir!""Minggir! Apa kalian tidak melihat tuan muda lewat!"Meski orang-orang di sekitar mereka terlihat terkejut dan terintimidasi oleh sikap sombong tuan muda itu. Mereka dengan cepat memberi jalan, takut untuk melawan atau menantangnya.Tuan muda sombong bersama dengan orang-orangnya pun tiba di meja penerimaan tamu. Sikap mereka angkuh dan sombong. "Hmmph!" Dengus Sun Wei saat melihat Zhou Ning. "Apa kau tidak melihat tuan muda ini, menyingkirlah sialan!" Ucapnya kasar."Terimakasih," ucap Zhou Ning setelah mengambil kartu kunci kamar. Dengan tenang, Zhou Ning pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu, tanpa memedulikan Sun Wei sama sekali.'Bocah itu, apa dia mengabaikan ku! Berani sekali!' Pikirnya dengan geram."Hey kau, berhenti." Cegah Sun Wei dengan nada mengancam.Namun Zhou Ning merasa malas untuk berdebat, dia pun tetap melangkahkan kakinya tanpa memedulikan panggilan Sun Wei."Hey, kau!" Sun Wei memanggil lagi dengan suara lantang, raut wajahnya nampak kesal. "Apa
Zhou Ning menggenggam kedua tangannya erat dan menggertakkan giginya dengan geram. "Sudahlah!" Teriaknya dengan mata merah yang menatap dengan tajam pada Sun Wei.Dengan gemetar Sun Wei menghantupkan kepalanya ke lantai. Dia bahkan tak berani mengangkat kepalanya sedikitpun. 'Tatapan apa itu, aku merasa roh beladiriku akan lenyap hanya dengan satu tatapan matanya, mengerikan! Mengerikan! Sebenarnya siapa yang sudah kusinggung ini!' pikirnya dengan perasaan tertekan. Keringat dingin bermunculan di sekujur tubuhnya. 'Apa yang terjadi dengan tuan Zhou? sikapnya berbeda?' Pikir Gu Ping dengan heran.'Aku lupa dengan ini! Inti iblis mulai bergejolak!' Batin Zhou Ning sambil menahan gejolak itu."Kali ini kau kulepaskan! Jika ada yang kedua kalinya, jangan berharap untuk hidup!" Ucap Zhou Ning seraya pergi menaiki tangga, diikuti dengan Lu Ze dan Gu Ping."Tuan terimakasih!" Ucap Sun Wei seraya menghantupkan kepalanya dengan lebih keras. Sun Wei baru berani mengangkat kepalanya lagi setelah
Zhou Ning berdiri dengan sikap santai, di depan Azraelith, dengan senyuman nakal yang masih terpancar di wajahnya. "Patuhlah, rendahan," ucapnya sambil menggerakkan jarinya dengan gaya provokatif yang memancing kemarahan Azraelith.Azraelith, dengan mata yang berkobar-kobar, merespon dengan amarah, "Sebenarnya dari mana datangnya iblis sialan ini? Kenapa dia berani menghalangi jalanku? Jika misi ini gagal, kualifikasiku sebagai putra iblis akan terhapus! Itu tidak boleh terjadi!" Dalam kemarahan yang membara, ia mengeluarkan suara mendalam yang menggema, "Errgh!" dan seketika, aura hitam yang begitu kuat merembes dari tubuhnya, membentuk lingkaran hitam.Aura hitam yang menakutkan itu seolah membalut Azraelith, menciptakan ilusi entitas kegelapan yang mengerikan.Tanah di sekitarnya seketika bergoncang, dan pepohonan di sekeliling mereka merasakan beban energi hitam yang luar biasa.Buaaak!Azraelith menghentakkan tangannya ke tanah, menciptakan gelombang hitam yang menggetarkan tanah
Zhou Ning memandang jiwa hitam yang melayang itu dengan sorot mata tajam, pikirannya diliputi kebimbangan. Ia merenung sejenak sebelum bergumam, “Jika aku menelan Pil Surgawi dari jiwa Dewa Iblis, aku mungkin bisa menembus Ranah Pembentukan Inti Dewa.” Namun, wajahnya berubah muram sesaat kemudian. “Hanya saja, itu hampir mustahil bagiku sekarang. Membuat pil ini tidak hanya membutuhkan teknik alkimia tingkat ilahi yang bahkan tidak bisa aku sentuh. Walaupun aku berhasil membuatnya, aku juga harus menahan ribuan bencana surgawi.”Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya mendesah panjang. “Kau benar, Zhou Ning. Membuat Pil Jiwa Surgawi adalah ujian yang hanya bisa dilalui oleh seorang alkemis dewa sejati. Tapi jangan khawatir, kau tidak perlu membuatnya sendiri.Zhou Ning mengernyitkan dahi, tidak yakin ke mana arah pembicaraan itu. “Maksudmu?”“Bukankah ada banyak alkemis dewa di benua Tianyan, kau bisa meminta bantuan mereka.""Kau benar. Tapi ... bahkan untuk dewa alkemis sekalipun, tet
Zhou Ning merenung dalam diam, sorot matanya penuh tekad saat mengingat pertarungan sengit yang baru saja dialaminya. "Aku masih sangat lemah," pikirnya. "Jika suatu saat aku harus menghadapi Dewa Iblis yang lebih kuat, mungkin aku tidak akan seberuntung sekarang. Aku harus menjadi lebih kuat. Aku ingin melindungi kakak, Wu Xia, dan semua orang!" Tangannya terkepal erat, menggenggam kekuatan dan tekad yang membara di dalam dirinya.Melihat tekad itu, Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya berbicara dengan nada bijaksana. "Di masa depan, jangan mengambil risiko seperti ini lagi. Nyawamu bukanlah sesuatu yang bisa kau pertaruhkan dengan sembarangan, bocah."Zhou Ning mengangguk pelan. "Mhm, aku tahu. Aku juga tidak berniat untuk mati. Aku ingin menjalani kehidupan ini dengan baik, bersama kakak, Wu Xia, Lu Zhe, dan semua orang." jawabnya, sambil bergumam dalam hati. "Untuk melindungi semua orang, aku harus menjadi lebih kuat!"Setelah mengatur napasnya sejenak, Zhou Ning memulai percakapa
Zhou Ning berhasil lolos dari jangkauan serangan terakhir RaJi Ba, meskipun tubuhnya masih terasa sakit dan terkuras. Begitu muncul di tempat yang aman, ia terjatuh terduduk, lelah dan kelelahan. Dalam keadaan yang sangat terancam ini, ia segera mengeluarkan pil penyembuhan dari saku penyimpanannya. "Dewa Iblis sangat kuat, aku harus memulihkan diri dulu, baru aku akan kembali ke sana untuk memeriksa situasinya," ucap Zhou Ning seraya menelan pil tersebut.Uhuk!Darah tiba-tiba menyembur keluar dari mulutnya, disebabkan oleh serangan balik ketiga hukum yang dia gunakan sebelumnya.Zhou Ning segera mengelap darah di bibirnya, lalu memejamkan mata dan mengokohkan konsentrasinya. "Untuk mengatasi serangan balik, aku harus tenang. Semoga ketiga hukum ini tidak mengecewakanku!" Pikirnya sembari mengatur pernapasannya, dengan perlahan.Setelah beberapa saat kemudian, ketiga hukum saling berbenturan satu sama lain, satu hukum menekan hukum lainnya."Seperti dugaanku, ketiga hukum yang mend
“Kau kalah, RaJi Ba,” ucap Zhou Ning dengan suara tegas, tubuhnya yang dipenuhi dengan luka pertarungan berdiri tegak dan kokoh. “Bagaimana rasanya dikalahkan oleh seseorang yang kau hina sebagai semut?” tambahnya.“Kaauuu! Aku tidak percaya! Aku tidak percaya! Tidak mungkin! Aaaa!” Teriaknya hebat. Raji Ba sekalipun tak pernah menyangka bahwa Formasi Pembunuh Iblis belaka bisa menyakitinya sedemikian rupa.Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia menegakkan tubuhnya, lalu sebuah senyuman bengis muncul di wajahnya. “Hanya dengan dirimu, kau berpikir untuk membunuhku?!”“Tidak ada yang bisa membunuhku, baik kau, ataupun para dewa itu! Kalaupun harus mati, aku akan mati dengan tanganku sendiri!” serunya dengan suara yang menggema penuh kebencian. Tubuhnya tiba-tiba memancarkan cahaya hitam yang semakin terang, liar, dan tidak terkendali. Energi destruktifnya membuat tanah bergetar, memecah batu-batu besar di sekitarnya.Zhou Ning merasakan bahaya itu. Matanya yang tajam segera menangka
"Memaksaku menggunakan totemku ... Kau adalah yang kedua yang berhasil melakukannya! Tapi ini adalah akhir bagimu!" Dengan cepat, ia merapalkan mantra lain, menambah kekuatan pada Totem Lubang Hitam, yang kini semakin besar dan kuat. Pedang Petir Surgawi yang tadi hendak menghantamnya mulai terhisap ke dalam totém itu, meleleh seperti lilin yang dipanaskan. Keheningan sesaat menyelimuti medan pertempuran, hanya denting energi yang saling bertubrukan yang terdengar."Teknik Larangan Dewa Iblis: Sabit Api Kematian!" Dalam sekejap, aura kematian menyelimuti seluruh tempat. "Setiap sabitan adalah seribu kematian! Aku akan mengoyak inti jiwamu sampai tidak ada yang tersisa! Sekarang sudah berakhir untukmu, matilah semut rendahan!"Zhou Ning mengernyitkan dahi, matanya menyipit menatap RaJi Ba yang tampak begitu percaya diri. "Ini belum berakhir," gumamnya, kemudian menarik napas dalam. Di balik tatapannya yang penuh tekad, kekuatan yang lebih besar mulai mengalir.RaJi Ba menatap Zhou Ni
"Coba kulihat apa yang tersembunyi di dalam tubuhnya!" gumam RaJi Ba sambil mengaktifkan Mata Surgawi untuk menyelidiki rahasia tubuh Zhou Ning. "Aku tidak percaya anak ini bisa begitu kuat tanpa sebuah harta berharga, dia pasti menyimpannya di dalam tubuhnya. Jika aku mengambilnya, bukankah itu sangat menguntungkanku!" Pikirnya dengan tak sabar. Pandangannya tiba-tiba terhenti ketika ia mendapati keberadaan Dewa Rubah yang terikat jiwa dengan Zhou Ning. "Tidak mungkin! Dewa Rubah menjalin kontrak? Dewa sombong itu tidak pernah tunduk pada siapa pun!" teriaknya dengan keterkejutan yang tak tertahankan. Namun, sebelum ia dapat menggali lebih dalam, sebuah tatapan tajam dari Roh Kaisar Legendaris dalam tubuh Zhou Ning langsung menghantam kesadarannya. Energi yang terkandung dalam tatapan itu begitu kuat, seperti pedang tajam yang mengoyak jiwa RaJi Ba. Seketika darah segar menyembur dari mulutnya, tubuhnya gemetar hebat, dan wajahnya pucat pasi. "Apa ini ...?! Arghh!" raungnya kesa
Langit semakin gelap, diselimuti aura kegelapan pedang hitam yang menenggelamkan setiap cahaya. Pedang hitam milik RaJi Ba bergetar, memancarkan aura kehancuran yang memenuhi seluruh jurangtanpa akhir. Di tengah kegelapan itu, Zhou Ning berdiri tegak, dikelilingi dua kekuatan besar—petir yang bergemuruh dan cahaya bulan yang tajam. Energi mereka saling hantam, menciptakan riak besar yang mengguncang udara, tanah, dan setiap partikel di sekitar mereka."Hahaha! Lihat dirimu sekarang, semut rendahan yang sombong! Aku akan menghancurkanmu!" RaJi Ba mengangkat pedang hitamnya, namun ucapannya terhenti mendadak ketika Zhou Ning melangkah maju, merapalkan kekuatan berkah dari mata ilahi."Mata Ilahi, Penindasan Mutlak!" Zhou Ning mengangkat tangan, dan hukum ilahi langsung mengunci kekuatan RaJi Ba. Pancaran aura miliknya yang sebelumnya begitu mendominasi tiba-tiba melemah, kekuatannya turun berkali-kali lipat hingga setara dengan Zhou Ning."Zhou Ning," suara tenang Roh Kaisar Legendaris
Saat tawa menyeramkan RaJi Ba bergema di Jurang Kematian, aura gelap semakin pekat, menyelimuti seluruh lembah. Angin bertiup kencang, membawa bau darah dan kesengsaraan yang membuat bulu kuduk merinding. Di hadapan Zhou Ning, sosok Chang Jing terus bergulat dengan kekuatan jahat yang berusaha mengendalikan tubuhnya sepenuhnya."Aku tak bisa membiarkannya mengambil alih tubuh Chang Jing!" Zhou Ning mengangkat tangannya, membentuk formasi spiritual yang memancarkan cahaya suci keemasan. "Formasi Pemurnian Langit!" serunya.Cahaya keemasan dari formasi itu mulai mengitari tubuh Chang Jing, menembus aura hitam yang menempel padanya. RaJi Ba, yang ada dalam tubuh Chang Jing, merasakan kekuatan itu mengancam eksistensinya dan mengeluarkan jeritan marah."Berani ikut campur dalam urusanku! Matilah!" RaJi Ba menggerakkan tangan Chang Jing, mengumpulkan kekuatan gelap yang terkonsentrasi, lalu menciptakan tebasan hitam yang membelah udara dengan kecepatan tinggi, menghantam formasi Zhou Ning
Di Ruang Puncak Naga Hitam, Lan Mo, Raja Singa Ungu, Raja Monster, para pemimpin klan, dan para Tetua Klan juga menghadapi tekanan yang luar biasa, namun mereka tak gentar. Setiap tetes keringat yang jatuh mewakili kerja keras mereka untuk mencapai pencerahan. Saat mereka menerima pil dari Zhou Ning, tanpa membuang waktu, mereka segera mengonsumsinya. Pil itu mengalirkan kekuatan yang luar biasa, membantu mereka menyapu habis rintangan yang selama ini menghalangi."Tembuslah untukku!" Kei Nuo membuka mata penuh kekuatan, dari tubuhnya cahaya ungu memncar hingga ke langit.Pilar-pilar terobosan memancar ke langit satu demi satu, bersahutan dengan intensitas yang kian meningkat. Cahaya energi dari para pengikut Zhou Ning terus naik, menandakan pencapaian besar mereka. Ruangan bergetar oleh kekuatan mereka yang meluap, memenuhi udara dengan aura yang mendalam dan penuh wibawa.Para pengikut Zhou Ning, baik Lan Mo, Raja Singa Ungu, Raja Monster, maupun para pemimpin dan Tetua Klan, semuan