Share

Insiden Pemukulan Rafael

    Tidak ada yang bisa Kiana lakukan selain menangis sambil menatap ke luar jendela. Dia kesal dengan Rafael yang membuang sembarangan cincin pemberian Andrew. Tanpa bertanya atau bahkan peduli. Kenapa Rafael selalu bertindak semaunya? Laki-laki itu mengambil sesuatu yang bahkan sangat berharga bagi Kiana. Harapan akan kebebasan dan dia bisa hidup bahagia. 

    Laki-laki itu sepertinya sangat senang membuatnya sedih, tapi Kiana tidak akan menunjukkan tangisnya di depan Rafael. Dia harus kuat. Dia tidak boleh menyerah begitu saja. Sampai di tengah rasa sedihnya, pintu kamar tiba-tiba dibuka. Muncullah Mara sambil membawa makan siang. Wanita tua itu tampak kasihan melihat apa yang terjadi pada Kiana. Hingga dia lantas berjalan mendekat dan duduk di samping Kiana setelah menyimpan makanannya di atas meja.

    "Semua tidak akan kembali meski kau menangis sekali pun."

    Kiana terkejut dengan suara yang tiba-tiba terdengar di teling
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rima Syarofi
suruhan marcel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status