Share

PERCAKAPAN GENDIS DAN GALIH

Sementara itu di rumah, Galih sedang membaca koran di teras sambil meminum kopi. Hari ini dia ingin mengistirahatkan badannya sejenak dengan cara bersantai-santai saja. Saat itu tiba-tiba Gendis datang menyapanya.

“Pa...”

“Hai, Dis, ayo duduk di sini dekat Papa.”

Perempuan itu menurut dan langsung duduk di dekat papanya.

“Pa, aku ingin bicara sesuatu sama Papa,” ucap Gendis kemudian. Terlihat jelas dari sorot matanya dia tampak khawatir.

“Silakan, Nak, bicaralah saja. Papa akan selalu membantumu,” ucap Galih seraya tersenyum.

“Pa, entah kenapa akhir-akhir ini aku khawatir dengan keadaan Mas Buana. Dia itu sering banget mimpi buruk dan bahkan sampai keluar keringat dingin. Semenjak menangani kasus yang satu ini tingkah Mas Buana juga agaknya berbeda. Bagaimana ini, Pa?”

Galih tersenyum sebentar. Kemudian dia meletakkan korannya dan berkata, “Jangan khawatir dengan berleb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status