Share

BAB 17

“Orc adalah pemakan manusia, bukan?” tanya Rashva.

“Ya benar, Tuan?” jawab Rikka.

Fenrir yang sedang berbaring malas-malasan di pinggiran api unggun berkata, “Jangan lari. Kau harus hadapi mereka sebagai bagian dari latihanmu.”

Setelah berkata begitu, Fenrir menghilang dan bersemayam lagi di hati Rashva.

“Latihan?” tanya Rikka.

“Ya. Aku sedang menjalani latihan agar menjadi lebih kuat.”

“Oh begitu.”

Terdengar langkah gerombolan itu datang mendekat. Suara mereka bercakap-cakap juga terdengar sangat jelas. Kasar, keras, dan serak.

Saat kemudian mereka muncul dari balik kegelapan pinggiran hutan, Rashva baru dapat melihat bentuk mereka. Tubuh tinggi besar sekitar 2 meter. Kepala mereka botak, atau dengan rambut yang muncul tipis-tipis secara tak beraturan. Wajah mereka benar-benar buruk dengan taring yang muncul keluar dari mulut mereka. Mata mereka berwarna kuning kemerahan.

“Bau apa ini, hai manusia?” salah satu Orc bertanya.

“Ini adalah daging ayam hutan,” jawab Rashva mencoba tenang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status