Share

BAB 18

“Tuan ingin bernegosiasi dengan Orc?” Rikka bertanya dengan heran.

Rashva hanya mengangguk.

“Setahu Rikka, Orc tidak bisa bernegosiasi. Mereka tidak secerdas manusia,.”

“Dari novel-novel yang kubaca, ada yang menuliskan bahwa kaum Orc sebenarnya salah dimengerti. Mereka tidak sejahat yang kita kira,” kata Rashva.

“Mengapa Tuan tidak membunuh mereka saja?”

“Karena aku tidak suka melihat orang mati. Aku lebih suka orang yang hidup.”

“Tetapi mereka bukan orang. Mereka Orc.”

“Mereka hidup, dapat berbicara. Selama masih bisa diajak bicara dan berdamai, bagiku mereka adalah orang,” senyum Rashva.

“Baiklah, Tuan,” sebenarnya Rikka tidak suka berdebat dengan Tuannya. Ia hanya ingin tahu mengapa Tuannya ini masih ingin berdamai dengan Orc. Kini ia tahu, Tuannya adalah seseorang yang penyayang. Hatinya terasa hangat. Ia tidak salah memilih Tuan.

Rashva duduk santai menunggu rombongan Orc itu pulang. Tak lama kemudian para Orc itu sudah kembali. Alangkah kagetnya mereka saat melihat mayat saudar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status