Share

BAB 15

last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-15 19:01:55

“A…aku…aku tak tahu ke mana harus…pulang,” kata Rikka sambil terisak. “Ayah….,” kembali airmatanya tumpah.

[“Jika kau membawanya mengikuti petualangan kita, maka akan semakin memberatkan dirimu sendiri,”] kata Fenrir.

Rashva tahu betul akan hal ini. Tapi ia sudah mengambil keputusan. Seumur hidup ia adalah anak tunggal Ingin sekali ia memiliki adik. Mungkin sekaranglah saatnya.

“Maukah kau ikut dengan aku berpetualang?” tanya Rashva.

Rikka kaget juga mendengar pertanyaan itu. Ia berpikir cukup lama. Lalu katanya, “Apakah tuan jahat?”

Rashva tertawa mendengarnya. “Seumur hidup aku belum pernah menyakiti orang lain. Kecuali Kappa keparat yang tadi kubunuh.”

Rikka berpikir lagi, kemudian berkata, “Baiklah. Jika tuan jahat kepadaku, aku akan bunuh diri saja. Agar penderitaanku tidak lama.”

Rashva tidak tahu apakah ia harus tertawa atau menangis mendengar kalimat itu. Akhirnya ia tersenyum masam sambil berkata, “Kau tidak akan kecewa. Marilah.”

Rikka lalu berdiri lalu mendekati Rashva. Gad
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 16

    “Gorgon Level 7,” senyum Rashva.“Ini…bunuh..diri….,Gorgon dapat membuat manusia menjadi batu hanya dengan sinar matanya….,” desah Rikka. Tetapi ia segera menghela nafasnya dan berkata, “Tetapi jika Tuan sudah bertekad untuk memburunya, Rikka pasti ikut mendampingi“Bagus! Terima kasih sekali, Rikka,” Rashva tersenyum senang.“Biar Rikka lihat petanya, Tuan,” gadis itu melihat peta yang ada pada lembaran info. “Hmmmm, Rikka tahu daerah itu, mungkin kita akan sampai di sana besok sore.”“Tak apa-apa. Aku tidak terburu-buru. Kita jalan sebentar keluar dari hutan ini. Setelah keluar, kita akan beristirahat sebentar.”“Baik.”Di sepanjang perjalanan, Rashva meminta Rikka bercerita tentang sejarah dirinya.“Kakek buyutku berasal dari Mongolia. Pada saat itu Mongolia sedang menghadapi pergolakan. Kaum pemburu di Mogolia sangat terdesak. Lalu tanpa sengaja buyutku itu berkenalan dengan Daimonnya. Sang Daimon mengajak buyutku untuk pindah ke Mirrorverse. Semenjak saat itu, buyutku beranak pin

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 17

    “Orc adalah pemakan manusia, bukan?” tanya Rashva.“Ya benar, Tuan?” jawab Rikka.Fenrir yang sedang berbaring malas-malasan di pinggiran api unggun berkata, “Jangan lari. Kau harus hadapi mereka sebagai bagian dari latihanmu.”Setelah berkata begitu, Fenrir menghilang dan bersemayam lagi di hati Rashva.“Latihan?” tanya Rikka.“Ya. Aku sedang menjalani latihan agar menjadi lebih kuat.”“Oh begitu.”Terdengar langkah gerombolan itu datang mendekat. Suara mereka bercakap-cakap juga terdengar sangat jelas. Kasar, keras, dan serak.Saat kemudian mereka muncul dari balik kegelapan pinggiran hutan, Rashva baru dapat melihat bentuk mereka. Tubuh tinggi besar sekitar 2 meter. Kepala mereka botak, atau dengan rambut yang muncul tipis-tipis secara tak beraturan. Wajah mereka benar-benar buruk dengan taring yang muncul keluar dari mulut mereka. Mata mereka berwarna kuning kemerahan.“Bau apa ini, hai manusia?” salah satu Orc bertanya.“Ini adalah daging ayam hutan,” jawab Rashva mencoba tenang.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 18

    “Tuan ingin bernegosiasi dengan Orc?” Rikka bertanya dengan heran.Rashva hanya mengangguk.“Setahu Rikka, Orc tidak bisa bernegosiasi. Mereka tidak secerdas manusia,.”“Dari novel-novel yang kubaca, ada yang menuliskan bahwa kaum Orc sebenarnya salah dimengerti. Mereka tidak sejahat yang kita kira,” kata Rashva.“Mengapa Tuan tidak membunuh mereka saja?”“Karena aku tidak suka melihat orang mati. Aku lebih suka orang yang hidup.”“Tetapi mereka bukan orang. Mereka Orc.”“Mereka hidup, dapat berbicara. Selama masih bisa diajak bicara dan berdamai, bagiku mereka adalah orang,” senyum Rashva.“Baiklah, Tuan,” sebenarnya Rikka tidak suka berdebat dengan Tuannya. Ia hanya ingin tahu mengapa Tuannya ini masih ingin berdamai dengan Orc. Kini ia tahu, Tuannya adalah seseorang yang penyayang. Hatinya terasa hangat. Ia tidak salah memilih Tuan.Rashva duduk santai menunggu rombongan Orc itu pulang. Tak lama kemudian para Orc itu sudah kembali. Alangkah kagetnya mereka saat melihat mayat saudar

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 19

    Mereka mengira Rashva akan lengah di saat demikian.Rashva bukan orang yang dungu.Ia juga memiliki jurus langkah Lingbo Weibu.Ilmu ini sudah mengakar di dalam Spiritual Roots-nya sehingga akan keluar secara otomatis tanpa disadari Rashva.Sling! Sling! Sling!Dengan mudah Rashva menghindari serangan-serang para Orc yang lamban namun sangat bertenaga itu.“Wolfzahne!”Pedang kembar dipanggil kembali.Kepala-kepala terlepas dari leher lagi.Rikka masih menatap dengan takjub bagaimana Tuannya bergerak begitu anggun dan begitu cepat. Ia berdiri mematung menatap apa yang dilihatnya.“Ilmu pedang yang sangat hebat,” gumamnya.“Aku punya banyak koleksi ilmu-ilmu hebat, Nanti aku akan mengajarimu,” kata Rashva.[“Ilmu apa? Kau kan hanya punya 2 ilmu. Lingbo Weibu dan Pedang Inti Es,”] bantah Fenrir di dalam hatinya.[“Kalau begitu kau saja yang mengajari Rikka,”] tawa Rashva dalam hati juga.[“Daimon tidak mengajari orang lain selain Kyrios-nya.”][“Oh begitu? Baiklah. Kau yang mengajari ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 20

    Perjalanan panjang telah dilewati. Selama perjalanan itu mereka saling bertukar kisah. Terkadang bertemu pula monster-monster kecil nan lemah yang mereka hajar atau bunuh jika dirasa membahayakan.Juga mereka melakukan Looting pada jasad-jasad dan mayat-mayat yang mereka temukan di sepanjang perjalan itu. Dunia Mirrorverse adalah dunia yang penuh bahaya di mana monster dan iblis bisa muncul kapan saja. Oleh karena itu kematian menjadi hal yang sangat biasa di sini. Sebab itu pula, mereka banyak menemukan mayat, tulang belulang, dan lain-lain di sepanjang perjalanan.Rikka lah yang pertama kali mengusulkan untuk melakukan Looting.“Mengambil barang milik mayat? Wah, aku ngeri. Walaupun aku suka Looting dalam game, tapi aku tidak enak melakukannya dalam kehidupan nyata,” kata Rashva.“Baiklah. Jika Tuan menolak, Rikka patuh.”Melihat wajah Rikka yang seputh salju dan bermata teduh itu, Rashva jadi tidak enak hati menolak usulannya. Lalu ia berkata, “Jika Rikka ingin Looting, Rikka boleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 21

    “Gorgon! Rikka, tutup matamu!”Rashva sendiri menutup matanya.Dengan mengandalkan ‘Jiwa Pedang’ nya ia bergerak dengan sangat lincah. Seolah ia tahu tempat yang paling aman untuknya bergerak menghindari bencana itu!“Meigma!”Tubuhnya bersatu dengan Fenrir. Membentuk form yang bernama Rasvarg.Ia lalu menghilang!Cling!Tahu-tahu mereka sudah muncul di depan elf yang menjaga Hunter’s Guild.“Nona, saya titip adik saya. Berikan ia kunci kamar saya,” kata Rashva sambil memunculkan wajah aslinya.Nona elf yang kaget itu segera mampu menguasai diri dan menjawab, “Baik.”“Rikka, kau tunggu di sini.”Segera ia menghilang lagi, kembali ke tempat Gorgon berada.“Kau curang menggunakan kekuatanku,” kata Fenrir.“Terpaksa kulakukan demi menyelamatkan Rikka terlebih dahulu. Sekarang untuk melawan Gorgon, aku akan kembali ke form manusiaku. Xechorist!”Setelah mengucapkan mantra itu, tubuhnya berpisah dari tubuh Fenrir.“Hey monster jelek! Sini kemari. Biar kuhancurkan kau!” teriak Rashva.Gorgo

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 22

    Blang!Kepala itu mendarat tepat di pintu depan Hunter’s Guild. Orang-orang yang berlalu lalang kaget setengah mati melihat kepala sebesar kereta kuda itu berada di sana.“Itu…itu kepala Gorgon…!”Semua orang terkaget-kaget.Juga terkagum-kagum. Tidak menyangka ada orang yang sanggup mengalahkan monster itu. Bahkan orang yang membawa kepala itu adalah seorang pemuda yang terlihat lemah. Sama sekali tidak terlihat seperti seorang pahlawan yang gagah!Rashva pergi ke tempat Nona Elf di bagian penerimaan pekerjaan, “Saya ingin melaporkan bahwa saya telah selesai menyelesaikan tugas membunuh Monster Level 7.”“Wah, hebat sekali. Mana kulihat buktinya?” kata nona itu.“Ada di depan pintu. Silahkan lihat sendiri,” jawab Rashva.Nona Elf bergegas ke pintu depan dan cukup terguncang melihat kepala itu. Sebuah kepala yang perlahan-lahan berubah menjadi batu, yang ditumbuhi rambut berupa ribuan ular berbisa.“Eh…ini…sudah mati?”“Ya. Tenang saja. Matanya sudah berubah menjadi permata. Dan sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 23

    Pagi-pagi sekali mereka sudah bangun. Setelah mandi, mereka turun ke bawah untuk sarapan di restauran milik Hunter’s Guild. Tempatnya sangat besar dan terkesan mewah. Bermacam makanan berjejeran di meja, boleh diambil sesuka hati. Rashva sama sekali tidak tahu makanan apa saja. Tetapi untungnya semua makanan dilengkapi dengan tulisan yang menjelaskan nama makanan itu dan bahannya.Spaghetti Rambut Valak.“Apa lagi ini?” tanya Rashva dalam hati.Susu Avatar.“Buset”Pokoknya semua nama makanan ini tidak ada yang dikenalnya.“Eh Rikka, menurut Rikka mana yang paling enak?” tanyanya.“Semua enak, Tuan. Tapi menurut Rikka tidak ada yang seenak daging ayam hutan panggang buatan Tuan.”“Ealah,” kalau semuanya tidak ada yang mengalahkan daging ayam asal bikin buatannya itu, maka dipastikan tidak ada satupun yang enak. “Ya sudah, aku ikut apa yang Rikka ambil saja.”Rashva juga melihat ada teh, maka ia menuangkannya secangkir untuknya.“Tuan minum teh dari cangkir?” tanya Rikka.“Loh memangn

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23

Bab terbaru

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 65

    Pagi belum lagi tiba.Rashva mimpi itu lagi.Naga menelan matahari. Lama-lama ia menjadi sangat terbiasa. Karena malas untuk kembali tidur, Rashva memutuskan untuk pergi ke dapur saja untuk memasak. Selama beberapa hari ini Rikka yang selalu memasak untuk mereka. Kasihan juga jika ia selalu berkutat di dapur saja setiap hari.Saat menyusuri lorong, dilihatnya kamar Rikka ternyata masih terbuka. Ada terang cahaya lilin yang menyinari kamar itu. Ia berdiri di depan pintu kamar dan melihat gadis itu sedang menjahit sesuatu.“Rikka belum tidur? Sedang menjahit apa?”“Rikka membuatkan pakaian untuk Tuan,” jawabnya dengan pandangan yang aneh.“Untuk apa kau membuatkan pakaian untukku? Aku masih punya banyak,” tawa Rashva.“Kemarin Tuan membawa satu peti besar penuh dengan pakaian, perhiasan, dan berbagai macam benda lainnya. Tetapi Rikka lihat tak ada satu pun barang yang Tuan beli untuk Tuan sendiri.”Rashva tersenyum pahit. Katanya, “Aku memang tidak perlu banyak barang. Bagiku yang ada s

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 64

    “Dalam ilmu peperangan, yang paling penting adalah data dan informasi mengenai lawan. Saya tahu saat ini kita masih buta dengan kekuatan lawan. Di mana benteng mereka, dan logistik apa yang mereka punya. Oleh karena itu saya mengajukan diri untuk mencari informasi. Kami para Kitsune mempunyai jaringan sendiri dan bisa saling berkomunikasi.”Lanjut Kitsune itu, “Nanti jika kita sudah mendapatkan informasi yang lengkap, baru kita mengirim Bhiksu Ben untuk menginfiltrasi benteng mereka melalui alam rohnya. Untuk saat ini saya perlu beristirahat satu hari penuh, dan besok sudah mulai bisa bergerak. Itu pun jika diijinkan Rashva-sama.”“Tentu saja kuijinkan, Miku. Malah aku dan teman-teman semua sangat berterima kasih atas bantuanmu,” kata Rashva.Akhirnya mereka memutuskan satu hari itu untuk “libur”. Sama sekali tidak melakukan apa-apa. Tetapi Rashva memilih berlatih di Ruang Latihan. Fenrir dan Icara duduk di samping dan hanya memperhatikan majikan mereka berlatih.“Apakah gerakanku sud

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 63

    Mereka pulang.Rashva membawa satu kontainer besar yang berisi pakaian dan macam-macam keperluan mereka. Mulai dari bahan makanan, bahan bangunan, dan perobatan. Ada juga berbagai macam kain dan benang yang mahal.Rikka memilih-milih barang dengan senang. Ia sangat suka menata rumah dan juga menjahit. Itu adalah ketrampilan yang sudah dipelajarinya sejak kecil.Bhiksu Ben tidak banyak memilih barang. Ia hanya mengambil satu karpet dan sebuah sepatu kulit.Miku ternyata sudah kuat berjalan-jalan dan ia memilih-milih barang juga untuk kamar barunya yang sedang dipersiapkan Rikka. Saat ditunjukkan Kimono untuknya, matanya terbelalak.“Hikizuri ini mahal sekali!”Hikizuri adalah sejenis kimono yang biasa dipakai oleh para Geisha. Ava memperhatikan dulu saat pertama kali bertemu Miku, Siluman Rubah itu memang mengenakan Kimono jenis ini.Ada bermacam-macam kimono untuk Miku. Hampir semuanya berwarna merah. Ia memang suka warna merah. Hatinya trenyuh sekali mendapatkan semua kebaikan ini. I

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 62

    “Selamat pagi Bhiksu Ben. Bagaimana hasil penyelidikan semalam?” tanya Rashva.“Masih belum mendapatkan hasil. Siang nanti saya akan pergi menyelidiki lagi.”“Baik. Kalau begitu silahkan sarapan dulu. Sambil dengarkan kami bercerita.”Rashva kemudian menceritakan tentang kejadian dengan Miku dan keadaan yang sekarang terjadi di Teranthe. Bhiksu itu mendengar dengan seksama.Setelah sarapan selesai Rashva berkata, “Ava, kau ikutlah aku pergi berbelanja ke Shangrilla. Kita juga bisa memantau perkembangan kabar saat di sana.”Gadis itu mengangguk dan mereka segera berangkat.Begitu sampai di Shangrilla, Rashva mengajak ke pusat perbelanjaan dan meminta Ava memilihkan baju untuk Miku.“Nona Miku kan selalu mengenakan Kimono. Mari kita ke tempat yang berjualan Kimono. Aku tahu tokonya,” kata Ava.Tempat yang dituju mereka ternyata sangat besar dan megah. Terdiri dari 7 lantai. Namanya Hakka, menjual segala jenis pakaian. Rashva terpesona juga saat memasuki tempat itu. Segala macam jenis pa

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 61

    Matahari perlahan muncul dari balik gelap malam.Rashva tersenyum. Hari baru adalah harapan yang baru. Kesempatan yang baru. Selama ada matahari pagi, selama itu juga seluruh makhluk hidup memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik.Begitu ia menoleh kembali ke arah pembaringan, dilihatnya Nona Hayami Miku telah kembali ke wujud manusianya.Untung sebelumnya Rashva sudah menutupi tubuhnya denganselimut, tetapi tetap saja bagian-bagian tubuh nona itu sedikit terlihat.Dalam sekilas pandang itu saja, Rashva secara tidak sengaja telah melihat seluruh tubuh Nona itu. Kulitnya begitu terang seperti warna susu. Badannya montok dengan lekuk-lekuk yang begitu indah. Rambutnya kuning pirang panjang sampai ke punggung.Segera Rashva membuang muka dan bertanya, “Nona sudah pulih?”“Berkat bantuan Rashva-sama dan Rikka-chan, hamba sudah pulih 70 persen,” jawab Nona itu. Suaranya masih lemah, namun terdengar sangat merdu.“Baik. Harap Nona tunggu di sini saya akan mencarikan pakaian untuk Nona,”

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 60

    Rashva terbangun karena kaget.Ia menceritakan mimpinya kepada Fenrir dan Icara.“Bagaimana bentuk jurang itu, Tuan?” tanya Icara.Rashva menjelaskannya dengan sangat detail. Karena mimpi itu terasa begitu nyata olehnya.“Saya tahu tempat itu. Jurang itu adalah salah satu tempat pelarian bagi Raja jika terjadi sesuatu. Hanya saya dan Hayami-san yang mengetahui tempat itu.” jawab Icara.“Aku tidak yakin ini hanya mimpi,” kata Rashva.“Hayami-san memang memiliki kemampuan untuk memasuki mimpi orang,” kata Icara.“Oh, ya. Aku pernah baca memang katanya Siluman Rubah ekor 9 bisa masuk ke dalam mimpi manusia.”Fenrir dan Icara sudah paham maksud tuan mereka.“Kita harus pergi ke jurang itu. Hanya sekedar memastikan bahwa mimpi itu benar atau tidak.”“Baik,” kata kedua Daimon itu bersamaan.Rashva segera mengganti baju dan berteleportasi ke tempat yang diketahui Icara itu.Benar saja.Di dalam jurang itu, terdapat sebuah gubuk kecil yang sudah reot. Tidak ada lampu yang menyala di sana teta

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 59

    Akhirnya pulang.Rashva sangat menikmati beberapa hari ini tidak melakukan apa-apa. Setelah petualangan dan misi yang mendebarkan, akhirnya ia bisa beristirahat dengan santai. Setiap hari ia dan Bhiksu Ben hanya berbelanja kebutuhan untuk memperbaiki kastil yang memang awalnya berupa puing-puing yang melayang-layang di angkasa. Sementara Rikka dan Ava yang memasak dan membersihkan tempat itu.Kini Kastil itu sudah menjadi rapih kembali, dan sudah dapat disatukan kembali. Walaupun masih belum sempurna setidaknya Kastil itu sudah sangat nyaman di bagian dalamnya. Bagian luarnya memang mereka biarkan berantakan dan terlihat hancur. Hanya untuk menjaga-jaga supaya tidak ada orang atau makhluk yang datang ke tempat.Kondisi kesehatan Ava juga sudah pulih seluruhnya. Tubuhnya tidak lagi mengalami kejang dan getaran hebat. Ia juga sering melakukan semedhi untuk mengendalikan kekuatan di dalam tubuhnya.Suatu hari saat mereka sedang menikmati makan malam, Ava berkata, “Teman-teman ingat, buka

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 58

    Sesampai di istana Wirasura, Rashva langsung menceritakan semua yang terjadi.“Hmmm. Tunjukan jurus barunya itu kepadaku,” kata Wirasura penasaran.Rashva mengiyakan dan segera menyerang. Melihat gerakan ini Wirasura sangat terpesona.“Berapa lama ia memecahkan serangan ini?” tanyanya.“Mungkin sekitar 4 sampai 5 jam ia bertapa. Baru kemudian ia memanggil hamba untuk bertarung kembali.”“Baik. Kau tunggu. Aku harus bertapa pula untuk mencari pemecahan jurus yang rumit itu!”Habis berkata begitu, Wirasura langsung duduk dan bertapa. Persis seperti yang dilakukan Gitasuri sebelumnya. Setelah itu Wirasura memanggil Rashva dan mengajarkan jurus penangkal dari jurus Gitasuri. Kemudian Rashva berangkat lagi menggunakan teleportasi ke istana Gitasuri untuk menunjukkan jurus itu.Kejadian ini terjadi terus berulang-ulang hingga 7 hari. Para Asura itu sama-sama tidak mau kalah dengan ilmu masing-masing. Yang mengherankan, ternyata tenaga Rashva samasekali tidak terkuras. Tentu ini karena 3 ilm

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 57

    Masakan sudah terhidang. Aromanya yang wangi membuat hidung para kepala Asura bergerak-gerak dengan semangat menggebu-gebu.“Hoo! Rupanya kau bisa masak betulan. Mari sini kita coba!”Rashva membawakan nampan besar berisi daging rusa emas yang amat besar. Sudah dipanggang dengan beberapa dedaunan dan biji-bijian yang ia temukan di padang rumput dan hutan. Bahkan ia juga mencampur rumput Yao ke bumbu racikannya.“Wah! Enak sekali! Sungguh enak sekali!” puji Asura itu. Ia makan dengan sangat lahap. Fenrir juga kedapatan bagian. Bahkan Rashva juga memasak rerumptuan Yao untuk Icara yang memang tidak makan daging.Sebelum makanan itu habis, Rashva berkata, ”Hamba juga sudah menyisakan sedikit untuk gadis-gadis teman Mahaguru ini.”“Gadis-gadis ini? Hahahahahah! Hahahahahahah!”Asura itu tertawa. Lalu gadis-gadis yang menggelayut di badan mereka tahu-tahu menghilang dalam balutan percikan cahaya berwarna-warni seperti pelangi.‘Mereka tidak nyata. Kami menciptakan bayangan mereka hanya ag

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status