Share

BAB 11

“Kamu bisa memanah, Mas Bro?” tanya Rashva

“Tentu saja tidak,” jawab Fenrir sambil tertawa.

“Wah, ambyar wes. Gak papa lah dicoba dulu aja,” kata Rashva.

“Nah begitu dong semangatnya,” tawa Fenrir.

Saat keadaan ruangan itu berganti, tahu-tahu di depan mereka sudah muncul busur dan panah-panahnya. Ada juga tombak dan berbagai macam senjata jarak jauh lainnya.

Rashva memang pernah melihat cara orang memanah. Tetapi ia belum pernah mencoba sendiri. Hatinya ketar-ketir juga saat ini.

Dari depan meluncur deras berbagai macam bebatuan. Jumlahnya sangat banyak.

“Gileeee! Ini dipanah semua?”

“Ya iya lah, emang mau dimakan?” tawa Fenrir.

Rashva menghela nafas. Ia memusatkan perhatiannya. Dia memperhatikan akhir-akhir ini jika ia memusatkan perhatiannya, ia dapat melakukan hal-hal yang rumit dengan gampang.

Bebatuan meluncur dengan deras.

Ukuran berbeda-beda.

Rashva dan Fenrir yang sekarang berada dalam form Rasvarg itu tidak memperdulikan jika bebatuan-bebatuan itu menghempas mereka
Norman Duarte Tolle

Tanda baca yang berbeda seperti [ ] akan digunakan pada saat Kyrios berbicara dalam hati dengan Daimonnya. Tetapi jika mereka dalam bentuk form gabungan, akan menggunakan tanda baca biasa.

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status