Arga segera menerima panggilan itu, dan lagi-lagi pembatalan kerja sama. Baru matikan panggilan yang satu, muncul lagi panggilan yang lainnya. Tubuh Arga bergetar, akhirnya ambruk ke lantai. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi, dan entah menyinggung siapa, sehingga dia dihancurkan sampai sedemikian rupa, semuanya hancur tak bersisa."Aaahhh! Sial! Brengsek semua!" teriak Arga, frustasi.Indah yang sedang berbaring di tempat tidur, spontan terkejut, dan bangun. Dia terkejut melihat tubuh Arga yang sudah ambruk ke lantai. Perempuan itu buru-buru bangun, dan memapah tubuh Arga yang lemas itu ke tempat tidur."Ada apa Mas? Kamu kenapa?" tanya Indah bingung."Semua hancur, semua memutuskan kerja sama dengan perusahaan aku, tanpa alasan," ucap Arga sambil sesenggukan."Maksudnya, Mas bangkrut gitu?""Ya, aku bangkrut, semua hancur tak bersisa,"Indah yang sedang berdiri di samping Arga, terkejut bukan main, dia mundur dua langkah sambil menutup mulutnya. Kakinya terasa lemas, badanny
Perlahan Syafiq meletakan kaki Adelia di tempat tidurnya, kemudian dia bangkit dan diam-diam meninggalkan kamar wanita itu. Syafiq pergi mandi, lalu sholat tahajud, dan berdzikir sambil menunggu waktu subuh tiba.Setelah sholat subuh, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar. Dengan cepat lelaki itu membukanya, karena berpikir itu adalah Adelia. Begitu pintu dibuka, ternyata Bu Siti yang mengetuk pintunya."Ada apa Bu?" tanya Syafiq, setelah pintu di buka."Maaf Pak, di luar ada tamu, dia membawa seorang wanita," ucap Bu Siti."Baik Bu, saya turun sekarang!""Baik Pak, permisi," Bu Siti meninggal Syafiq sendirian, dia langsung menuju ke dapur, untuk membuat sarapan. Sementara Syafiq, pergi keluar untuk melihat tamu yang datang. Begitu pintu dibuka, ternyata dua anak buahnya yang datang membawa seorang wanita yang kemarin dijual."Pagi Bos!""Pagi!""Kami sudah berhasil menyelamatkan perempuan ini Bos, terus apa yang harus kami lakukan?" ucap salah seorang anak buahnya."Salah satu
Syafiq menatap dingin anak buahnya. Orang yang dipandang menggigil ketakutan. Dia memang salah, main masuk langsung bicara, tanpa melihat situasi kalau si Bos sedang menelpon."Maaf Bos," ucap orang itu sambil menunduk takut, dengan tatapan membunuh mata Syafiq."Hubungi Pak Desta, suruh datang kesini bersama Bang Burhan !" perintah Syafiq dengan nada dingin dan tatapan tajamnya.Burhan adalah ketua preman yang bertanggung jawab atas keamanan dan kestabilan wilayahnya. Sejak Burhan yang menjadi ketua preman, daerahnya dan sekitar menjadi aman terkendali, tidak agi banyak copet ataupun jambret. Mereka biasanya disebut komunitas Burhan, mereka bukan cuma menjaga keamanan, tetapi juga mendirikan rumah singgah untuk anak-anak terlantar dan gelandangan yang ingin belajar.Burhan pernah menyelamatkan Syafiq dan Pak Isman, saat mobilnya mengalami kecelakaan sehabis bertunangan dulu. Kalau bukan usaha Burhan yang mengeluarkan Syafiq dan Pak Isman, kemungkinan kedua orang itu sudah ikut terbak
Syafiq mengantar Adelia ke kantor Pengacara perusahaannya, Beliau adalah Pak Danang, laki-laki paruh baya, berkumis tebal, hidung mancung disertai senyum ramah, dan suka bercanda. Adelia menceritakan semua yang terjadi padanya, sehingga ingin mengajukan gugatan cerai ke Arga, Pak Danang siap membantu dan meminta bukti-bukti yang Adelia punya. Setelah keluar dari kantor Pak Danang, mereka menuju Bank tempat Adelia menyimpan semua barang-barang penting miliknya Diserahkan semua bukti yang dia punya, kepada Pak Danang. Tentu saja termasuk handphone yang dia sambung langsung ke CCTV di rumahnya. Adelia sudah mengatur untuk simpan otomatis semua rekaman yang masuk, ke dalam file yang dia siapkan khusus, sehingga rekaman itu tidak akan hilang. "Ini semua barang bukti yang saya punya Pak," ucap Adelia, sambil menyerahkan semua ke Pak Danang. "Baik Bu Adel, saya akan pelajari semuanya, terima kasih," Adelia hanya mengangguk, kemudian mereka bertiga melanjutkan perjalanan, menuju ke Peng
Arga membuka pintu kamar, tampak Indah dengan wajah merahnya karena marah. Pemandangan ini membuat emosi Lelaki itu memuncak."Mas lagi ngapain di kamar? Kenapa lama sekali buka pintunya?""Lagi di toilet tadi,""Lagi di toilet apa lagi bareng sama sekretaris kamu itu?""Dia lagi ku suruh keluar, untuk bertemu klien! Ada apa kemari?"Indah pun menceritakan, kalau tadi dia pergi ke mall, untuk shopping. Tetapi, pas mau bayar, ternyata kartu ATM-nya tidak bisa digunakan, karena itu Indah langsung datang ke kantor.Arga menghela napas beratnya, inilah perbedaan antara Adelia dan Indah. Yang satunya jarang sekali pergi shopping, tetapi yang ini, hampir setiap hari pergi shopping, menghambur-hamburkan uang, tanpa mau tau seperti apa kondisi Perusahaan saat ini."Kenapa kamu blokir ATM aku Mas?""Karena kondisi Perusahaan saat ini sedang krisis, kalau kamu terus-terusan menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting!""Mas!""Cukup! Aku sedang pusing dengan berbagai macam masalah di ka
Adelia terbangun, dan sangat terkejut ketika mendapati dirinya sedang dalam keadaan terikat. Dia berusaha mengarahkan pandangannya untuk menyapu seluruh ruangan, ternyata di tempat itu, cuma ada dirinya dan Fahira. Gadis itu juga dalam keadaan terikat, dan belum sadar dari pingsan. "Apa yang terjadi pada kami? Bukankah tadi lagi duduk di pantai? Terus kenapa tiba-tiba ada di tempat ini?" ucap Adelia pelan. Wanita itu berusaha mencari-cari sesuatu, untuk membantu melepaskan ikatan di tangannya. Tetapi tempat itu tidak ada apapun yang bisa digunakan, untuk memutuskan tali pengikatnya itu. Adelia berusaha menggeser tubuhnya, agar bisa lebih dekat dengan Fahira. Setelah dekat, dia berusaha menggigit tali yang mengikat gadis itu. Fahira yang merasakan gerakan di pergelangan tangannya, akhirnya terbangun. Dia begitu kaget, saat tau dirinya terikat di tempat yang asing. Gadis itu menoleh, melihat ke arah Adelia, yang sedang menggigit tali yang mengikat tangannya. Akhirnya Fahira bisa meny
Adelia dan Fahira kembali pura-pura masih pingsan, begitu pintu dibuka, terdengar suara bariton membentak anak buahnya."Siram wanita hamil ini, aku mau menikmatinya sekarang. Aura orang hamil kalau bercinta pasti akan lebih menggairahkan, hahaha!" perintah orang yang kemungkinan adalah bos preman itu sendiri."Siap Bos!"Anak buah preman itu segera pergi, tidak lama kemudian datang lagi dengan air satu ember penuh, dan langsung di siramkan ke tubuh Adelia, mulai dari ujung kepala, hingga kakinya langsung basah kuyup semua.Adelia gelagapan mendapat siraman air sebanyak itu, dia berusaha meronta, tetapi percuma, karena ikatannya sangat kencang. Dalam hati, dia bersyukur, hp Fahira udah di simpan sama gadis itu, jadi Syafiq, tidak akan kesulitan mencarinya."Hey Perempuan bunting! Lihatlah tubuhmu yang basah kuyup itu! Semakin menggairahkan, dengan perutmu yang sedikit buncit," teriak Bos preman itu.Adelia hanya diam membeku, mendengar ocehan orang itu. Dalam hati berharap, Syafiq seg
"Sial! Mereka terlalu berani!" umpat Sam, sang bodyguard tadi."Ada apa Sam?""Ini Bos, mereka sudah mulai menyerang kita!""Serang balik, jangan sampai ada yang terlepas! Hati-hati dengan senjata mereka!""Siap Bos!"Sam berputar arah, tidak jadi lewat pintu utama, melainkan melewati pintu belakang. Dia mengerahkan anak buahnya, hanya dengan sebuah kode siulan. Begitu suara siulan berhenti, orang-orang yang bersembunyi, mulai bergerak. Satu persatu musuh dijatuhkan, dalam diam.Syafiq, yang tadinya hendak keluar, putar balik ke kamar, untuk melindungi Adelia. Dia tidak ingin wanita itu kenapa-kenapa, apa lagi sampai menambah traumanya.Suara tembakan saling bersahutan di luar sana, Syafiq melihat dari balik kaca jendela. Tiba-tiba prang! Sebuah peluru menembus ke dalam kamar, dan memecahkan jendela di samping Syafiq. Dengan sigap, Adelia menjerit ketakutan, tubuhnya gemetaran. Syafiq segera meraih tubuh wanita itu, dan membawanya ke dalam pelukan."Sayang, kita duduk di lantai yang t