Beranda / Rumah Tangga / RACUN BERUPA MADU / BAB 37 : Gugatan Cerai

Share

BAB 37 : Gugatan Cerai

Penulis: Milla Dwi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-15 23:55:06
Syafiq mengantar Adelia ke kantor Pengacara perusahaannya, Beliau adalah Pak Danang, laki-laki paruh baya, berkumis tebal, hidung mancung disertai senyum ramah, dan suka bercanda.

Adelia menceritakan semua yang terjadi padanya, sehingga ingin mengajukan gugatan cerai ke Arga, Pak Danang siap membantu dan meminta bukti-bukti yang Adelia punya. Setelah keluar dari kantor Pak Danang, mereka menuju Bank tempat Adelia menyimpan semua barang-barang penting miliknya

Diserahkan semua bukti yang dia punya, kepada Pak Danang. Tentu saja termasuk handphone yang dia sambung langsung ke CCTV di rumahnya. Adelia sudah mengatur untuk simpan otomatis semua rekaman yang masuk, ke dalam file yang dia siapkan khusus, sehingga rekaman itu tidak akan hilang.

"Ini semua barang bukti yang saya punya Pak," ucap Adelia, sambil menyerahkan semua ke Pak Danang.

"Baik Bu Adel, saya akan pelajari semuanya, terima kasih,"

Adelia hanya mengangguk, kemudian mereka bertiga melanjutkan perjalanan, menuju ke Peng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • RACUN BERUPA MADU   BAB 38 : Diculik

    Arga membuka pintu kamar, tampak Indah dengan wajah merahnya karena marah. Pemandangan ini membuat emosi Lelaki itu memuncak."Mas lagi ngapain di kamar? Kenapa lama sekali buka pintunya?""Lagi di toilet tadi,""Lagi di toilet apa lagi bareng sama sekretaris kamu itu?""Dia lagi ku suruh keluar, untuk bertemu klien! Ada apa kemari?"Indah pun menceritakan, kalau tadi dia pergi ke mall, untuk shopping. Tetapi, pas mau bayar, ternyata kartu ATM-nya tidak bisa digunakan, karena itu Indah langsung datang ke kantor.Arga menghela napas beratnya, inilah perbedaan antara Adelia dan Indah. Yang satunya jarang sekali pergi shopping, tetapi yang ini, hampir setiap hari pergi shopping, menghambur-hamburkan uang, tanpa mau tau seperti apa kondisi Perusahaan saat ini."Kenapa kamu blokir ATM aku Mas?""Karena kondisi Perusahaan saat ini sedang krisis, kalau kamu terus-terusan menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting!""Mas!""Cukup! Aku sedang pusing dengan berbagai macam masalah di ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 39: Di Sarang Penculik

    Adelia terbangun, dan sangat terkejut ketika mendapati dirinya sedang dalam keadaan terikat. Dia berusaha mengarahkan pandangannya untuk menyapu seluruh ruangan, ternyata di tempat itu, cuma ada dirinya dan Fahira. Gadis itu juga dalam keadaan terikat, dan belum sadar dari pingsan. "Apa yang terjadi pada kami? Bukankah tadi lagi duduk di pantai? Terus kenapa tiba-tiba ada di tempat ini?" ucap Adelia pelan. Wanita itu berusaha mencari-cari sesuatu, untuk membantu melepaskan ikatan di tangannya. Tetapi tempat itu tidak ada apapun yang bisa digunakan, untuk memutuskan tali pengikatnya itu. Adelia berusaha menggeser tubuhnya, agar bisa lebih dekat dengan Fahira. Setelah dekat, dia berusaha menggigit tali yang mengikat gadis itu. Fahira yang merasakan gerakan di pergelangan tangannya, akhirnya terbangun. Dia begitu kaget, saat tau dirinya terikat di tempat yang asing. Gadis itu menoleh, melihat ke arah Adelia, yang sedang menggigit tali yang mengikat tangannya. Akhirnya Fahira bisa meny

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 40 : Adelia Dilecehkan

    Adelia dan Fahira kembali pura-pura masih pingsan, begitu pintu dibuka, terdengar suara bariton membentak anak buahnya."Siram wanita hamil ini, aku mau menikmatinya sekarang. Aura orang hamil kalau bercinta pasti akan lebih menggairahkan, hahaha!" perintah orang yang kemungkinan adalah bos preman itu sendiri."Siap Bos!"Anak buah preman itu segera pergi, tidak lama kemudian datang lagi dengan air satu ember penuh, dan langsung di siramkan ke tubuh Adelia, mulai dari ujung kepala, hingga kakinya langsung basah kuyup semua.Adelia gelagapan mendapat siraman air sebanyak itu, dia berusaha meronta, tetapi percuma, karena ikatannya sangat kencang. Dalam hati, dia bersyukur, hp Fahira udah di simpan sama gadis itu, jadi Syafiq, tidak akan kesulitan mencarinya."Hey Perempuan bunting! Lihatlah tubuhmu yang basah kuyup itu! Semakin menggairahkan, dengan perutmu yang sedikit buncit," teriak Bos preman itu.Adelia hanya diam membeku, mendengar ocehan orang itu. Dalam hati berharap, Syafiq seg

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 41 : Dikepung Gangster

    "Sial! Mereka terlalu berani!" umpat Sam, sang bodyguard tadi."Ada apa Sam?""Ini Bos, mereka sudah mulai menyerang kita!""Serang balik, jangan sampai ada yang terlepas! Hati-hati dengan senjata mereka!""Siap Bos!"Sam berputar arah, tidak jadi lewat pintu utama, melainkan melewati pintu belakang. Dia mengerahkan anak buahnya, hanya dengan sebuah kode siulan. Begitu suara siulan berhenti, orang-orang yang bersembunyi, mulai bergerak. Satu persatu musuh dijatuhkan, dalam diam.Syafiq, yang tadinya hendak keluar, putar balik ke kamar, untuk melindungi Adelia. Dia tidak ingin wanita itu kenapa-kenapa, apa lagi sampai menambah traumanya.Suara tembakan saling bersahutan di luar sana, Syafiq melihat dari balik kaca jendela. Tiba-tiba prang! Sebuah peluru menembus ke dalam kamar, dan memecahkan jendela di samping Syafiq. Dengan sigap, Adelia menjerit ketakutan, tubuhnya gemetaran. Syafiq segera meraih tubuh wanita itu, dan membawanya ke dalam pelukan."Sayang, kita duduk di lantai yang t

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 42 : Eva Menghilang

    "Mas Syafiq?" teriak Adelia. Wanita itu begitu panik, ketika melihat baju Syafiq berlumuran darah. Wajah lelaki itu pucat, dan sangat lemah. Tanpa pikir panjang, Adelia langsung memeluknya dan menangis tersedu-sedu."Mas, bangun! Kamu harus sembuh!" teriak Adelia histeris.Syafiq yang memejamkan mata karena lemas tak bertenaga lagi, juga pandangan yang mulai kabur, karena banyak kehilangan darah, telah membuat Adelia histeris. Wanita itu berpikir kalau Syafiq tidak tertolong.Perlahan Adelia merasakan ada elusan lembut di punggungnya. Begitu dia menoleh, akhirnya tau, kalau tangan Syafiq yang sedang mengelus punggungnya. Tangan lemah itu, berusaha menenangkan hati wanita yang dangat dicintainya."Jangan menangis, Mas gak kenapa-kenapa, cuma butuh istirahat sebentar," ucap lemah Syafiq."Mas, aku takut! Jangan tinggalin aku lagi," bisik Adelia.Syafiq yang masih terpejam, menyunggingkan senyum pucatnya, demi untuk menenangkan wanita itu."Baru tau, kalau kamu begitu takut kehilangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 43 : Eva Ketemu

    Perlahan Desta berjalan mendekati Adelia. Ditepuknya pelan pundak kanan wanita itu."Del, kami mau pergi cari Eva, bisakah kamu tetap di sini, untuk menjaga Syafiq?""Iya aku mau Mas!""Burhan akan menempatkan anak buahnya untuk memastikan keamanan kalian. Jangan keluar ruangan ini tanpa pengawalan, situasi sedang gawat sekarang, apa saja bisa terjadi!""Iya Mas, aku ngerti!"Desta mengangguk, kemudian kembali menepuk pelan pundak Adelia, dan melangkah pergi bersama Burhan, setelah berpamitan kepada wanita itu.Sementara itu, di tempat lain, dua orang wanita saling bantu untuk berjalan sejauh mungkin, meninggalkan rumah kosong di tengah hutan."Kita istirahat dulu Dok, kakiku sakit," ucap salah seorang dari mereka."Ya sudah, mari kita cari tempat persembunyian yang aman, baru kita istirahat. Jangan sampai orang-orang itu, bisa menemukan kita lagi!" Kedua orang itu adalah Eva dan Dokter Elena, Dokter pribadi keluarga Syafiq. Mereka kembali berjalan, dan berhenti pada pohon besar yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 44 : Sidang Perceraian

    Setelah dirawat beberapa hari, akhirnya mereka pulang ke rumah, karena kondisi Syafiq yang sudah membaik. Terasa lega, karena para gangster sudah di tangani polisi, dan Roni beserta anak buahnya juga sudah ikut ditangkap. Pemeriksaan masih berlanjut, semua sedang di usut, termasuk keterlibatan Arga dalam hal ini. Akan tetapi, sejauh ini polisi belum menemukan bukti yang kuat, atas keterlibatan lelaki itu dalam penyerangan kemarin.Dari bukti percakapan antara Roni dan Arga di telpon, juga tidak ada bukti kuat yang bisa menyeret Arga ke penjara. Dan Adelia tidak mau menyerahkan bukti tentang penganiayaan Arga terhadap dirinya. Itu dia lakukan, karena bagaimanapun jua, lelaki itu adalah ayah kandung dari calon anak-anaknya.Selain itu, Adelia juga sedang mengajukan gugatan cerai, jadi dia tidak mau, nantinya keadaan akan berbalik menyerah dirinya, dengan tuduhan meminta cerai karena Arga dipenjara. Itu tidak akan Adelia biarkan. Yang bersalah, akan tetap terlihat salah, setidaknya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 45 : Kecelakaan

    Secepat kilat, Pak Danang banting stir ke kiri, dan menerobos semak-semak. Tidak ada yang terluka, karena mobil langsung bisa berhenti, saat menerobos semak-semak itu, hanya saja Adelia sudah terlanjur ketakutan, karena hampir saja jadi korban tabrakan.Pak Danang menoleh ke arah Adelia, wajah wanita itu pucat dan tubuhnya gemetaran, karena takut dan shock. Dengan penuh perhatian, Beliau bertanya, "Ibu Adelia tidak kenapa-kenapa?""Oh iya Pak, saya tidak kenapa-kenapa, cuma takut saja, tadi waktu melihat mobil dengan kecepatan tinggi, melaju ke arah kita," terang Adelia."Syukurlah kalau Ibu baik-baik saja!""Iya Pak, saya baik-baik saja, terima kasih!"Baru saja Adelia dan Pak Danang bernapas lega, tiba-tiba dari arah jalan raya, terdengar bunyi berdebum berkali-kali hingga memekakkan telinga.Adelia mengedarkan pandangannya ke arah jalan raya. Ternyata telah terjadi tabrakan beruntun di jalan sana. Tiba-tiba HP Adelia berbunyi. Tertera nama Syafiq di sana. Dengan cepat dia menerima

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27

Bab terbaru

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 119 : Ending

    Waktu berjalan sangat cepat, kini Rani dan Gita sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi tempat Azim dan Azzam dulu menuntut ilmu.Dua laki-laki kembar itu sudah selesai dengan kuliahnya, Azim mengambil alih Delia Group, karena Ayah Arga ingin pensiun lebih cepat. Sementara Azzam menjadi CEO di kantor pusat Samudra Group."Mi, gimana persiapan resepsinya?" tanya Azzam, suatu sore saat dia pulang kantor lebih awal."Sudah tujuh puluh persen. Tinggal undangan sama catering yang belum. Untuk gaunnya, kalian datang sendiri ke butik, supaya bisa menyesuaikan yang pas buat kalian.""Terima kasih ya Mi, Mami memang the best."Adelia tersenyum, sambil menepuk-nepuk punggung Azzam yang sedang memeluknya."Oh ya, dimana duo menantu kesayangan Mami itu?"Karena sejak pulang tadi, Azzam sama sekali tidak melihat kehadiran sang istri."Lagi belajar bareng Gita di balkon kamar Gita.""Kalau begitu aku mandi dulu ya Mi."Adelia hanya menjawab dengan anggukan kepala. Dan Azzam pun pe

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 118 : Pernikahan Rani Dan Azzam.

    "Jadi bagaimana?" tanya Azzam lagi. "Apanya?" tanya Rani bingung."will you marry me?"Sejenak Rani menunduk, tapi wajahnya sudah merah merona menahan malu dan bahagia. " Ya, aku bersedia."Begitu mendengar jawaban Rani, semua orang bersorak gembira. Begitu juga dengan Azzam, dia bersorak dan akan memeluk Rani, tetapi sebuah tangan langsung mencegahnya, "Halalkan dulu, bru boleh peluk anak Abah."Ternyata Ayah Rani dan Ibu tirinya sudah berdiri di dekat dua sejoli itu. Dan Abah langsung menjewer telinga Azzam, sehingga membuat semua orang tertawaan melihat tingkah kedua orang itu."Pak Syafiq, minta nikahkan saja mereka sekarang juga. Aku takut anakku bunting duluan sebelum dihalalkan oleh anakmu." ucap Abah."Setuju Bah, semua sudah siap tinggal menunggu pengantinnya di make over dulu." jawab Syafiq, yang membuat semua orang tersenyum, termasuk sepasang calon pengantin itu."Papi, kok make over sih?" "Lah terus apaan dong itu namanya yang dibikin cantik?""Make up Papi." sela Adel

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 117 : Cinta Untuk Rani.

    "Adik saya bernama Gita Indira, dia kelas tiga SMA, satu kelas dengan Rani, ada Azani Baskara dan Azahra Salsabila, mereka kelas tiga SMP di yayasan ini juga."Seketika raut wajah Pak Kepala Sekolah menegang, tangannya gemetaran. "A ... apakah Anda Nak Azim Baskara Samudra?"Azim mengangguk sambil tersenyum ramah, tapi masih dengan mode diamnya."Berarti Adik Anda Gita Indira Baskara Samudra, Azani Baskara Samudra, dan Azahra Salsabila Samudra?"Azim kembali mengangguk, hal itu membuat Pak KepSek semakin pucat pasi."Oh ya Tuhan." gumamnya penuh kegugupan. Beliau akhirnya memanggil Guru BP, untuk mengurus hukuman yang pantas untuk Nana dan teman-temannya. Setelah ke empat anak itu dibawa ke ruang BP, Pak KepSek langsung meminta maaf kepada Azim dan Rani."Nak Azim, saya meminta maaf atas kelalaian saya dalam mengawasi murid-murid di sini. Bahkan saya tidak pernah tau kalau di sekolah ini terdapat anak-anak hebat dari keluarga Samudra. Siapa yang sangka jika Pak Azzam, yang bekerja ja

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 116 : Preman Sekolah

    Azzam terkekeh mendengar ucapan sarkas gadis di depannya. Tidak di sangka kalau Rani akan mengejarnya sampai parkiran."Hai muridku yang tersayang." jawab Azzam, dan spontan membuat raut wajah Rani jadi merah merona."Maaf Kak, cuma mau ngasih ini buat Kakak." ucap Rani, seraya menyodorkan box berwarna biru. "Ini tadi pagi aku buat sendiri, sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah dibelikan buku yang dibutuhkan." lanjutnya.Kemarin secara tak sengaja bertemu dengan Azzam di toko buku, dan malunya saat mau bayar ternyata dompet Rani tidak ada dalam tasnya. Tadinya Rani mau kembalikan saja bukunya, akan tetapi Azzam tiba-tiba datang mau bayar buku juga, alhasil buku miliknya dibayarkan sekalian sama lelaki itu.Azzam terkekeh, "Jadi kamu sudah tau nih, kalau hari ini aku ngajar di sini?" godanya."Tidak! Tadinya ini mau aku titipkan ke Gita, tapi karena Kakak ada di sini, jadi ya diberikan langsung saja ke kakak."Azzam mengulurkan tangannya untuk menerima pemberian Rani itu. "

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 115 : Pak Guru Idola Baru.

    "Aku pernah beberapa kali lihat Gita diantar oleh Pak Azzam, bersama dua anak kembar laki-laki dna perempuan berseragam SMP, di sini juga." terang gadis itu."Wah, adiknya cakep juga gak yang cewek?" tanya teman laki-laki, yang duduk di depan gadis itu."Cantik banget, hidungnya mancung, wajahnya agak mirip orang timur tengah." urai gadis itu lagi."Wah, boleh juga aku pacarin adikmu ya Git." celoteh beberapa anak laki-laki.Gita sama Rani hanya diam dan saling lempar pandang, bingung mau menyikapinya bagaimana. "Kalian sudah pesan makanan?" Tiba-tiba sebuah suara bariton menyela obrolan para murid di kantin. Dan tanpa permisi, dia langsung duduk di sebelah Rani, dan berhadapan dengan Gita."Belum!" jawab Gita."Baru juga duduk, sudah dikerubuti sama penggemar Pak Azzam." seloroh Rani.Azzam terkekeh, dia lalu berjalan menuju stain makanan, dan pesan tiga porsi baso. Dia tau kedua gadis di depannya itu pecinta baso. Karena seringkali Gita dan Rani minta makan baso setiap kal diajak

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 114 : Guru Pengganti

    Seketika kelas menjadi hening, semua mata menatap intens lelaki tampan yang berdiri di samping Bu Dinar. Guru itu tersenyum manis, sambil mengelus perut buncitnya, karena sedang hamil tua."Anak-anak, mulai hari ini Ibu sudah ambil cuti, karena sebentar lagi akan melahirkan. Dan untuk sementara, Pak Guru tampan ini, akan menggantikan tugas Ibu, selama cuti."Semua murid perempuan bersorak riang, kecuali Gita dan Rani, yang masih terbengong menatap lelaki itu bingung."Silahkan perkenalkan diri Anda Pak Azzam." ucap Bu Dinar, mempersilahkan."Halo, selamat pagi semuanya. Perkenalkan, nama saya Azzam Baskara Samudra, biasa di panggil Azzam, atau kalian juga boleh panggil saya dengan panggilan yang lain. Saya di sini sebagai guru pengganti untuk Bu Dinar, jadi selama Beliau cuti, kalan akan bertemu dengan saya saat pelajaran Matematika. Apa ada pertanyaan?"Salah seorang murid mengangkat tangannya, lalu bertanya, "boleh minta nomer HP-nya gak Pak?"Yang lainnya ikutan bertanya, "Boleh

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 113 : Jangan Nakal.

    Azim mengantar Gita dan kedua adik kembarnya ke sekolah, ini adalah hari pertama Gita masuk sekolah setelah statusnya menjadi istri."Kak aku masuk dulu," pamit Zahra sambil mencium tangan Azim dan Gita."Baik-baik di sekolah ya, belajar yang rajin princess." jawab Azim, seraya mengusap kepala adiknya. Sementara Gita cuma tersenyum sambil mencium kedua pipi sang adik ipar."Aku juga masuk dulu kak." pamit Zani, dengan wajah datarnya. Meskipun demikian, dia tetap mencium tangan Azim dan Gita. Kali ini Gita cuma mengucap pucuk kepala lelaki remaja itu."Semangat belajarnya jagoan Kakak." ucap Azim, sambil mengacak rambut Zani."Ih kakak! Jangan di acak-acak, jadi jelek nih." gerutu Zani.Azim hanya tertawa kecil melihat keluguan adik laki-lakinya itu. Zani dan Zahra segera berlalu dari hadapan Azim dan Gita."Aku masuk ke kelas dulu ya Bang," pamit Gita sambil tersipu malu.Dia mencium punggung tangan sang suami, dan Azim langsung mencium kening sang istri, lalu mengecup kilat bibir mu

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 112 : Malam pertama.

    "Mau kemana?" tanya Azim, saat Gita mau masuk ke kamarnya sendiri.Saat ini, mereka baru pulang dari rumah Gita, dan sekalian pengantin wanitanya langsung diboyong kembali ke kediaman keluarga Samudra."Mau ke kamar Kak." jawab Gita, sambil menunduk malu, tidak berani menatap wajah lelaki yang sudah bergelar sebagai suaminya itu."Ya sudah ayok kita ke kamar, tapi kamarku! Bukan kamarmu. Mulai sekarang, ini kamar kita!" tegas Azim, seraya menarik pelan tangan sang istri.Gita hanya menurut, sambil tertunduk malu. Sampai di kamar, Gita hanya terpaku, bingung harus bagaimana. Azim mendekat, lalu memegang kedua pundak gadis itu. Seketika jantung Gita bertalu-talu tak karuan. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.Azim tersenyum, gemas melihat wajah sang istri yang merona karena malu. Ingin rasanya menerkam gadis itu saat ini juga, akan tetapi Azim masih harus bersabar, karena Gita masih sekolah."Cup!" Azim mengecup singkat kening Gita, lalu memandangnya lekat. "Kamu mandilah dulu, dan

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 111 : Sah

    Gita mengangguk pelan, saat Azim menatapnya lekat, seolah bertanya keputusan apa yang akan di ambil. Dan lelaki itu merasa sangat gembira, ketika melihat anggukan samar dari gadis di depannya."Baik Pi, aku akan menikahi Gita sekarang juga!" ucap Azim, tanpa keraguan sedikitpun.Syafiq dan Danu sangat gembira, mendengar jawaban dari Azim itu. Setelah malam ini, ayah Gita akan merasa tenang, karena anak tirinya sudah ada yang akan selalu siap melindungi."Terima kasih nak, sekarang bapak merasa tenang dengan keselamatan Gita." ucap Pak Danu, seraya menepuk bahu Azim."Alhamdulillah, karena calon pengantinnya sudah setuju, jadi sekarang kita masuk ke dalam lagi. Untuk sementara nikah siri dulu ya, karena Gita masih belum cukup umur untuk mendaftarkan pernikahan secara hukum." ucap Syafiq, merasa tak enak hati karena menikahkan putra sulungnya dengan cara seperti ini, dan terkesan buru-buru."Iya Pi, gak apa-apa." jawab Gita."Yang penting halal dulu Pi, jadi gak dosa kalau nanti khilaf

DMCA.com Protection Status