Beranda / Romansa / Queen for the King / 6. Lots of Secret

Share

6. Lots of Secret

Penulis: Cherry Blossom
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-19 15:28:58

Chapter 6

Lots of Secret

Demi Tuhan. Sunshine mengakui jika pria yang menggantikan Lexy sangat tampan, memikat, memiliki aura yang sangat kuat. Tetapi, yang lebih dari itu adalah pria itu benar-benar menyerupai Lexy. Rambut Lexy palsu ditata rapi seperti biasa setiap kali tunangannya tampil di depan umum.

Nyaris tanpa cela. Kecuali di bagian alisnya. Lexy palsu memiliki bentuk alis yang lebih tebal dan tegas, selain itu ia belum menemukan yang lain. Tetapi, ia akan menemukannya agar kelak ia tidak salah mengenali.

Andai saja beberapa menit yang lalu ia tidak keluar dari kamar yang ditempati Lexy, Sunshine pasti mengira jika Lexy memang telah bangun dari koma. Ia masih tidak mempercayai sepenuhnya jika pria yang menggantikan tunangannya memiliki kemiripan 95%.

Ketika Sunshine memasuki ruangan yang disediakan untuk menjalankan sandiwara pria itu hanya meliriknya sekilas. Tatapan dingin Lexy palsu juga sama dinginnya saat tatapan mata mereka sekilas bertemu.

Namun, Sunshine menerimanya dengan hati lapang. Bagaimana pun ia harus membiasakan diri diperlakukan dingin oleh dua orang pria yang sama tetapi berbeda.

Sesuai rencana yang diperlukan sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh Dimitri, Sunshine hanya perlu berfoto berdua kemudian mengobrol secara alami agar mereka terlihat akrab di depan kamera.

Lexy palsu juga menjawab beberapa pertanyaan seputar kesehatannya paskah tersadar dari koma. Saat Lexy palsu berbicara, Sunshine merasakan jika suara pria itu sangat lembut, cara berbicaranya juga seperti Lexy. Ia semakin tidak habis pikir dari mana pria itu berasal? Dari mana Dimitri mendapatkan Lexy palsu dengan nilai sempurna?

Ketika sesi foto telah selesai Sunshine sengaja tidak buru-buru keluar dari ruangan itu, ia sengaja membiarkan orang-orang yang berkepentingan satu persatu meninggalkan tempat itu dan ia dengan hati-hati mendekati Lexy palsu.

"Terima kasih, telah bersedia membantu kami," ucap Sunshine lambat-lambat.

Nick tersenyum seraya memasang jaketnya. "Kita akan sering bertemu."

"Namaku Sunshine, kau bisa memanggilku, Sunny," ujar Sunshine memberitahu namanya.

Nick mengangguk, ia meraih topi dan kaca mata hitamnya. "Karena kau tunangannya, kau pasti banyak tahu tentang siapa saja yang harus kuhafalkan. Kau bisa membuatkan daftarnya agar aku tidak banyak melakukan kesalah saat kita tampil di depan umum nanti."

Ucapan itu seperti belati yang menghunjam dadanya. Tahu apa ia tentang Lexy? Tetapi, ia mengangguk karena tidak ada gunanya menjelaskan apa pun kepada orang lain bagaimana hubungannya dengan Lexy.

"Baiklah." Nick memasang topi. "Sampai jumpa lain kali."

Sunshine mengangguk. "Bagaimana aku memanggilmu? Maksudku, tidak mungkin, 'kan aku memanggilmu, Lexy?"

"Kau benar, apa lagi memanggilku, Sayang. Itu tidak dibenarkan karena aku beristri."

Entah kenapa Sunshine merasa sedikit kesal kepada Lexy palsu. Meski pria di depannya setampan Lexy, bukan berarti ia akan memperlakukan Lexy palsu seperti Lexy asli. Apa lagi memanggil, Sayang. Jelas tidak mungkin.

Ia belum pernah memanggil Lexy dengan panggilan semesra itu, apa lagi kepada orang lain yang beristri? Itu mustahil.

Besar kepala.

Congkak.

Terlalu percaya diri.

Kesan Sunshine terhadap pria di depannya seperti itu.

Ia berdehem. "Kau jangan khawatir, jika Lexy tidak bangun dari koma." Ia mengamati ruangan untuk memastikan jika tidak ada orang lain selain mereka berdua. "Aku tidak berencana menikahi orang lain," ucapnya dengan suara sangat pelan.

Nick tertawaan pelan. "Karena aku bukan calon Raja?"

Itu adalah pertanyaan yang paling sinis yang pernah ia terima, tidak seorang pun di muka bumi ini pernah berkata sesinis itu padanya. Baru saja Lexy palsu mengatakan jika ia beristri, bukankah sudah jelas? Karena ia bukan Lexy dan beristri.

Namun, ia dididik untuk menjadi wanita terhormat. Ia dibesarkan dengan peraturan dan tata karma yang sangat baik. Dan membosankan. Sunshine tidak terbiasa menjawab pertanyaan dengan serampangan.

Ia tersenyum ramah ke arah Lexy palsu. "Menjadi calon istri Putra Mahkota pasti diinginkan oleh semua gadis."

"Kau sungguh beruntung."

"Aku tersanjung."

"Baiklah, karena kau sangat sopan, kau bisa memanggilku, Nick, Calon Adik Ipar."

Sunshine memicingkan matanya. "Adik Ipar?"

Setahu Sunshine, Lexy adalah putra pertama. Oleh sebab itu ia mendapatkan gelar sebagai Putra Mahkota. Lexy juga putra tunggal, ia memiliki tiga adik perempuan. Adik pertama Lexy bernama Jessie, mereka berjarak dua tahun, sedangkan adik kedua dan ketiga berjarak cukup jauh. Mereka masih sekolah di sekolah menengah pertama dan sekolah dasar.

"Dimitri tidak mengatakannya?" Nick menaikkan kedua alisnya.

Sunshine menggelengkan kepalanya. Mungkinkah anak pertama Raja memiliki masalah lalu diasingkan?

"Aku, anak haram Dimitri. Sampai di sini, jelas?"

Kasar sekali. Apa tidak ada pilihan kata yang lebih baik untuk menyebutnya? Anak haram? Tidak ada anak haram.

Sunshine benar-benar ngeri, pria di depannya sangat mengerikan. Istrinya pasti wanita yang malang karena mendapatkan suami yang berperangai sinis dan kasar.

"Kau tidak pernah menjenguk Lexy," ucap Sunshine mengalihkan pembicaraan mencoba membangun percakapan yang lebih masuk akal dan tidak berat.

"Aku di sini jika dibutuhkan oleh Dimitri, selebihnya tidak," ucap Nick malas.

Ya ampun, memang kasar sekali.

***

Berita jika Alexion Carloz telah bangun dari koma telah beredar di mana-mana. Hampir semua media memberitakan hal itu. Masyarakat seolah bersuka cita karena calon Raja mereka akhirnya kembali.

Untuk hal itu tentu saja membuat Poppy merasa senang, ia bahagia karena kekasihnya telah kembali. Tetapi, hingga beberapa hari ia belum bisa menemui Lexy. Tepatnya Sunshine tidak memintanya untuk datang ke rumah sakit hingga akhirnya karena merasa tidak tahan lagi Poppy berbasa-basi kepada Sunshine mengajak sahabatnya untuk bertemu di luar.

Di sebuah cafe sederhana, benar-benar sederhana karena cafe itu hanya cafe yang biasa dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa. Tetapi, Sunshine selalu menyukai tempat itu. Terutama kopi di sana.

Ketika ia tiba di tempat itu, Sunshine telah berada di sana. Duduk di kursi paling ujung dengan pemandangan kota Madrid. Itu adalah tempat favorit Sunshine. Tetapi, ada yang berbeda hari itu karena Sunshine tidak datang sendiri. Memang, Sunshine secara harfiah tidak pernah sendiri ke mana pun dia pergi. Ada Mona dan pengawal lain yang menjaganya.

Kali ini berbeda karena Jessica Carloz yang biasa di sapa Jessie bersamanya. Gadis cantik yang usianya hanya terpaut dua tahun dengan mereka selalu berpenampilan glamor, berbeda dengan Sunshine yang meski akan menyandang gelar Ratu, tetapi lebih sering berpenampilan biasa di luar acara resmi.

Sunshine selalu berpenampilan pada tempatnya. Poppy mengakui jika Sunshine sempurna dalam segala hal dan tentu saja manusiawi jika terkadang ia merasa iri kepada sahabatnya yang memiliki keberuntungan, keberuntungan yang menjadi dambaan setiap gadis di Spanyol.

"Sudah sangat lama kita tidak duduk di sini," ujar Poppy setelah berbasa-basi menyapa Sunshine dan Jessie.

Ia berusaha bersikap setenang mungkin meski ia merasa sangat tidak nyaman karena keberadaan Jessie. Tatapan Jessie terkesan dingin, sedikit sinis, dan seakan meremehkannya. Sedikit pun tidak ada keramahan di sana.

"Ya, terakhir kali mungkin tahun lalu," ujar Sunshine.

Saat itu ia belum mempersiapkan diri untuk mengikuti kontes Ratu Kecantikan di Spanyol. Ia memiliki waktu untuk sekedar duduk bersantai di cafe menikmati kopi atau sekedar menunggang kuda dan menonton pertunjukan matador.

Poppy mengangguk mengiyakan ucapan Sunshine. "Bagaimana kabar Lexy?"

Sunshine tersenyum. "Dia baik, Dokter masih memantau perkembangannya."

"Syukurlah, apa Lexy telah kembali ke istana?"

Sunshine menggeleng. "Meski telah bangun, tetapi ia tidak diizinkan pergi ke mana pun. Ia masih harus menjalani banyak pemeriksaan dan Yang Mulia membatasi orang yang ingin bertemu Lexy."

Bagi Sunshine, Poppy bukanlah orang lain. Tetapi, dalam hal rahasia keluarga istana, Poppy adalah orang luar. Ia tidak akan membocorkan apa pun kepada Poppy, ia lebih memilih Poppy menganggapnya tidak lagi membutuhkan bantuan sahabatnya dibandingkan mempertaruhkan rahasia istana di tangan orang luar.

"Syukurlah," desah Poppy. "Apa Lexy sudah tahu jika kau memiliki banyak sketsa gambarnya? Kau harus menunjukkannya."

Jantung Sunshine terasa mencelus hingga ke perut. Saat Lexy bangun nanti, satu-satunya yang sedang ia persiapkan adalah menerima kembali sikap dingin Lexy jika ia mencoba mengajak Lexy untuk saling mengenal lebih dalam. Tidak ada rencana menunjukkan sketsa ataupun lukisannya. Jika Lexy masih bersikap dingin, lukisan atau pun sketsa buatannya tetap tidak berarti di mata pria itu.

"Aku belum sempat menunjukkannya, aku sibuk menceritakan banyak hal yang terjadi selama ia tertidur," ujar Sunshine kembali berbohong.  Ia menghela napas untuk menyembunyikan kegugupannya karena berbohong. "Sepertinya aku memerlukan kamar kecil," ujarnya. Lalu dengan gerakan anggun meninggalkan kursinya diikuti oleh Mona menuju kamar kecil.

Sementara Poppy, ia tidak berusaha membuka pembicaraan dengan Jessie yang sedari tadi terlihat sibuk dengan ponselnya. Ia merasa canggung untuk memulai pembicaraan karena ia dan Jessie memang hanya beberapa kali bertemu, dan itu juga karena Jessie bersama Sunshine. Secara pribadi ia sama sekali tidak mengenal Jessie.

Menikmati kecanggungan, Poppy juga mengambil ponselnya. Ia membuka galeri foto dan menatap fotonya bersama Lexy. Ia tersenyum karena mungkin dalam waktu dekat ia akan bertemu Lexy kembali.

"Kau pikir ayahku akan tinggal diam? Ayahku bahkan tidak akan segan kepada kami, apa lagi kau, orang lain," cetus Jessie dengan nada dingin tanpa mengalihkan tatapannya dari layar ponsel.

Poppy menatap Jessie. "Maaf, apa maksudmu?"

"Apa kau pikir, kami tidak tahu jika sebelum kakakku kecelakaan, dia berada di tempat tinggalmu?" Jessie mengalihkan pandangannya ke arah Poppy. Ia tersenyum sinis. "Ponselnya bahkan masih di sana."

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan RATE!

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.

🍒

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan RATE!

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.

🍒

Cherry Blossom

Hola, Mi Amor!

| 2

Bab terkait

  • Queen for the King   7. A Naive Girl

    Chapter 7 A Naive Girl Sunshine memasuki kamar di mana Lexy masih terbaring, ia menghentikan langkahnya karena mendapati Jessie berada di sana. Sesuatu yang asing karena Jessie sangat jarang meluangkan waktunya untuk datang ke rumah sakit meski kakaknya telah berbulan-bulan berada di sana. Sederhana saja, ia beralasan aroma desinfektan di rumah sakit sangat mengganggunya. "Jessie," desah Sunshine seraya melangkah mendekati Jessie yang duduk di tepi ranjang pasien. "Aku tidak tahu jika kau di sini." Jessie tersenyum seraya mengulurkan satu tangannya ke arah Sunshine. "Aku merindukan kalian." Sunshine juga tersenyum, ia menyambut uluran tangan Jessie. "Kau rindu padaku?" "Ya." Jessie meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Queen for the King   8. Anger and Jealously

    Chapter 8 Anger & Jealously Charlotte mengerutkan kedua alisnya karena menyadari jika Beck terlihat tegang mendapati mantan tunangannya di depan pintu. Ia yakin, jika asa yang tidak beres. Apa lagi perut Sophie yang buncit membuatnya langsung menebak jika ada sesuatu yang mereka sembunyikan. "Aku harus bicara dengan Beck," ujar Sophie tanpa menatap Charlotte. Ia menatap langsung mata Beck dengan tatapan mengintimidasi. Charlotte mengedikkan bahunya. "Silakan saja." Ia hendak berbalik meninggalkan Beck dan Sophie. Tetapi, Beck menangkap pergelangan tangannya. "Aku tidak akan mencampuri kepentingan kalian," ucapnya dengan nada sangat santai. Beck benar-benar hanya bisa bernapas menggunakan sebelah paru-parunya. Sepertinya begitu karena oksigen yang ia hi

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Queen for the King   9. End of Friendship

    Chapter 9 End of a Friendship Sunshine merasa aneh dengan sikap Poppy yang tidak seperti biasanya, Poppy menatapnya seolah mereka adalah musuh. Dan aura ketegangan yang menyelubungi keduanya membuat Sunshine semakin tidak nyaman. Ia berdehem. "Poppy, apa kau baik-baik saja?" "Aku sangat baik andai aku ada di posisimu," jawab Poppy ketus. "Maaf, maksudmu?" Poppy justru tertawa. "Kau tegang sekali. Aku hanya bercanda." Sunshine menghela napas karena lega lalu tertawa seperti Poppy. "Jadi, apa pertemuan ini sangat penting?" "Menurutmu?" Sunshine tersenyum. "Aku yakin penting. Jika tidak, kau bisa berbicara lewat telepon." Poppy tersenyum, ia menekan bel untuk memanggil pelayan seraya berucap, "Kurasa kita harus memesan sesua

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Queen for the King   10. Broken Heart

    Chapter 10 broken Heart Beck menggeram seraya menutup laptopnya dengan kasar, ia konsentrasinya benar-benar payah hingga ia tidak bisa bekerja dengan benar. Padahal semua pekerjaannya harus selesai hari ini karena ia akan menikah besok kemudian berbulan madu. Masalahnya dengan Sophie belum selesai karena tadi malam saat Charlotte memberikan kesempatan untuk berbicara berdua dengan Sophie, mantan kekasihnya tidak mengambil kesempatan itu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sophie justru berbalik dan melarikan diri dan membuat Beck semakin yakin jika ia adalah korban permainan Sophie. Beck bersumpah ia akan membuka kedok Sophie dengan tangannya sendiri, akan ia buktikan kepada Charlotte jika janin di dalam kandungan Sophie bukan miliknya bagaimanapun caranya. Sophie pernah bersamanya lebih dari lima tahun, Sophie kehilangan pekerjaan ju

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Queen for the King   11. The Real Queen

    Chapter 11 The Real Queen Lamunan Sunshine terjeda karena Jessie masuk ke dalam ruangan, Jessie memberitahu jika Raja ingin bertemu. Lima belas kemudian Sunshine kembali ke ruang rawat dan mendapati Nick sedang berbincang-bincang dengan Jessie, bukan hanya Jessie karena di sana juga ada Ratu. Ada yang menarik menurut pandangan Sunshine, keakraban di antara mereka terlihat tidak dibuat-buat. Cara Ratu memperlakukan Nick, seperti layaknya seorang ibu. Sedangkan Jessie, caranya bersikap selayaknya seorang adik perempuan kepada kakak laki-laki. Berbanding terbalik dengan sikap Raja yang cenderung dingin terhadap Nick, juga tatapan sinis Nick terhadap Raja. Bahkan untuk berbicara menanyakan kabar saja, Raja lebih memilih berbicara secara pribadi dengan Sunshine padahal beberapa kali Raja berada di ruang rawat yang ditempati Lexy bersamanya, mengobrol seperti biasa selayaknya c

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Queen for the King   12. Bad Experience

    Chapter 12 Bad Experience Charlotte melirik cangkir berwarna putih dengan tangkai bercorak mawar. Ia mengangkat lepek dan mendekatkan cangkir ke hidungnya. "Kenapa bukan rumput saja yang kau masukkan ke dalam sini?" Sunshine terkekeh. Ia tahu Charlotte sangat kesal setiap datang ke rumah pribadinya yang sedikit tidak normal. Seluruh isi rumahnya bercorak mawar dengan warna merah, merah jambu, dan putih. Ia bahkan menghidangkan teh mawar kepada Charlotte, juga kukis berbentuk mawar. "Apa tidak ada sesuatu yang normal di sini?" gerutu Charlotte sambil meletakkan cangkir ke tempat semula tanpa berniat mencicipinya. "Kedatanganmu membuatku terkejut," ujar Sunshine, ia menatap Charlotte dengan tatapan penuh pertanyaan. "Ya Tuhan," erang Charlotte sembari menutupi wajahnya. "Aku pasti kehilangan akalku." Sunshine

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Queen for the King   13. Good News

    Chapter 13 Good News Charlotte mendekati Sunshine yang sedang menggunting bunga mawar untuk dimasukkan ke dalam vas. "Kulihat kau melakukan hal yang sama setiap hari," ucap Charlotte. Ia mengambil satu tangkai mawar berwarna merah yang tangkainya masih utuh. "Aku menikmatinya," ujar Sunshine seolah tidak terusik dengan ucapan Charlotte yang bernada ejekan. "Menggunting mawar setiap pagi." Charlotte menggoyangkan tangkai mawar di tangannya. "Melukis, membaca buku, dan...." "Pergi berkuda," pungkas Sunshine. Charlotte memberikan mawar di tangannya kepada Sunshine. "Kurasa itu satu-satunya yang paling menyenangkan dalam hidupmu." Sunshine mulai memasukkan satu persatu tangkai mawar yang telah ia seimbangkan ukuran panjangnya ke dalam vas bunga berisi air. Air di dalam v

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Queen for the King   14. Got Amnesia

    Chapter 14 Got Amnesia Sebenarnya Sunshine sama sekali tidak peduli tentang Lexy yang telah sadarkan diri. Ia tidak memiliki niat sedikit pun untuk berjumpa dengan tunangannya. Bahkan jika perlu ia tidak perlu bertemu pria itu untuk selamanya. Lagi pula Lexy diketahui mengalami amnesia, itu berarti Nick masih akan menggantikan posisi Lexy. Menurut Sunshine itu jauh lebih baik. Ia lebih senang bekerja sama dengan Nick dibandingkan bertemu Lexy. Nick terlihat sangat mencintai istrinya, Pria seperti itu yang sepantasnya menjadi Raja. Seorang pria yang memperlakukan wanitanya sebagai Ratu. Bukan pria yang bermain gila dengan gadis lain di belakang calon istrinya dengan bingkai persahabatan. Beberapa hari berlalu setelah pertemuannya dengan Jessie, Sunshine masih bisa berkelit. Ia mengemukakan sejuta alasan setiap kali ibu dan ayahnya menanyakan kabar Lexy padanya. Sunshine juga masih bisa m

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19

Bab terbaru

  • Queen for the King   Epilogue

    Dua tahun telah berlalu setelah pernikahan mereka di Ainsa yang digelar dengan megah dan mewah, Lexy dan Sunshine menjalani rumah tangga yang manis meski terkadang terjadi pertengkaran kecil di antara mereka. Tetapi, itu mereka anggap hal lumrah karena setiap rumah tangga memiliki masalah sendiri."Suamiku, tolong ambilkan tali kekang León," seru Sunshine dari balik walk in closet-nya.Lexy yang sedang mencari ponsel di antara tumpukan buku-buku mengalihkan pandangannya dan memanjangkan lehernya berusaha melongok keberadaan istrinya yang seharusnya berada di atas tempat tidur. Tetapi, istrinya tidak lagi berada di sana. Sambil menggelengkan kepalanya, Lexy bangkit dari duduknya dan melangkah menuju arah suara."Amor, untuk apa kau mencari tali kekang León?" Lexy memandangi istrinya yang telah berdandan. "Kau berencana keluar?""Ya, aku ingin berjalan-jalan bersama León," sahutnya dengan acuh.Lexy mengerutka

  • Queen for the King   58. End

    Chapter 58EndTiga puluh dua Minggu Sunshine mengisi waktunya tanpa Lexy, rasanya waktu berjalan begitu lambat, ia bahkan memilih tinggal di kediaman orang tuanya karena enggan merasakan kesepiannya yang mendalam di tempat tinggal pribadinya. Rasa rindu ternyata sangat menyiksanya meskipun setiap hari mereka bertukar kabar melalui panggilan video. Justru setiap kali selesai melakukan panggilan video, rasa rindu semakin menderanya seolah ia harus menunggu seribu tahun lagi agar dapat kembali menyentuh Lexy.Namun, penantiannya hari ini seharusnya berakhir. Lexy dijadwalkan kembali dari Inggris dan ia tidak sabar untuk memeluk kekasihnya.Musim panas akan segera berakhir, tetapi cuaca masih cukup hangat dan pastinya mengenakan dress yang terbuat dari bahan tipis dan lembut adalah pilihan yang tepat. Dress sepanjang mata kaki tanpa lengan dan krah setinggi leher berwarna nude terlihat menawan di tubuh Sunshine.Ia keluar dari kamarnya dan mendapati ibu

  • Queen for the King   57. The King is Mine

    Chapter 57The King is MineLexy telah mahir meluncur di atas arena ice skating dan pria itu juga sering dengan sombongnya menunjukkan kepiawaiannya berakrobat kepada Sunshine yang membuat Sunshine kadang memekik karena merasa ngeri saat Lexy bermanuver seperti seorang profesional.Lexy memang dengan cepat menguasai teknik bermain ice skating dan semua itu tidak didapatkan dengan cara autodidak karena ia menyewa guru profesional untuk mengajarinya juga Sunshine.Lengan Lexy berada di pinggang ramping Sunshine, mereka meluncur dengan lembut dan dengan gerakan selaras mereka merentangkan satu kaki ke depan kemudian Sunshine mengangkat satu kakinya dan menumpukan berat badannya kepada Lexy yang mencondongkan tubuhnya dengan gerakan lentur ke arah belakang.Mereka meluncur membentuk lingkaran di tengah arena beberapa kali lalu Lexy menahan pinggul Sunshine yang dengan lembut berbalik ke menghadap ke arahnya dan mengangkat tubuh ringan Sunshine. Mem

  • Queen for the King   56. Can You Feel it?

    Chapter 56Can You Feel it?Dua Minggu kemudian.Poppy meraih gagang telepon yang ada di depannya dengan cara yang sangat tenang. Di depannya, Clara menatapnya dengan tatapan sinis juga meraih gagang telepon."Apa maumu?" tanya Clara dengan suara enggan dan terdengar berat.Poppy tersenyum mengejek. "Aku mengunjungi ibu angkatku, apa aku salah?""Jalang!" desis Clara."Jangan mengataiku karena kita sama," ucap Poppy dengan nada yang sinis.Clara menatap Poppy yang terhalang oleh sekat kaca dengan tatapan penuh kebencian. "Pergi kau dari sini!""Aku tidak akan berlama-lama di sini, aku hanya ingin memastikan keadaan Ibu angkatku. Kuharap kau tidak terancam hukuman mati karena telah merencanakan pembunuhan."Wajah Clara memarah dan dadanya bergerak naik turun karena amarah karena ucapan Poppy. Malam itu Clara memerintahkan Poppy mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan Lexy sebagai aba-aba kepada pembunuh bayara

  • Queen for the King   55. Misunderstand

    Chapter 55MisunderstandSunshine ternganga atas apa yang dilakukan oleh Jessie. Apa lagi Beck, belum pernah dalam hidupnya di tampar oleh seorang gadis menggunakan bunga."Jessie, dia...." Sorot mata Sunshine memancarkan rasa iba kepada Beck. "Beck, maafkan Jessie, dia adalah adik Lexy."Darah Beck yang menggelegak oleh amarah seketika harus dikesampingkan, tetapi bukan berarti mereda. Gadis yang menurutnya tidak memiliki sopan santun itu ternyata merupakan adik Lexy, dan ia belum pernah melihatnya. Atau mungkin ia yang terlalu acuh pada dunia hingga ia tidak mengenali seluruh wajah anggota kerajaan di negaranya?Ia menjepit bunga yang dilemparkan Jessie ke dadanya menggunakan lengannya dan dengan gerakan santai mengusap wajah yang terkena tamparan buket bunganya dan bersyukur tidak ada duri yang melukai kulitnya.Beck menaikkan sebelah alis dan tersenyum miring. "Oh, jadi ini Tuan Putri? Senang sekali bisa bertemu dengan Tuan Putri yang sangat sopan."

  • Queen for the King   54. Our Baby

    Chapter 54Our Baby Vanilla menyerahkan bayi di dalam gendongannya kepada Lexy dan berujar, "Aku tidak ingin kau terlalu memanjakannya.""Aku tidak memanjakannya." Lexy menerima bayi yang diberi nama Marcello Knight. "Aku hanya terlalu antusias menyambut generasi Carloz."Vanilla menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Marcell benar-benar beruntung memiliki Paman yang sangat menyayanginya.""Dia beruntung memiliki Paman setampan aku, bukan begitu, Cariño?""Stop berbicara omong kosong, aku lebih tampan darimu," ucap Nick seraya membantu Vanilla melepaskan ikatan rambutnya kemudian dengan hati-hati mengikat rambut Vanilla.Vanilla tersenyum menyaksikan keakraban antara Nick dan Lexy. Batinnya bersorak puas karena akhirnya Nick mendapatkan keluarga kandungnya. Dimitri telah tersadar dan Nick mengunjungi Dimitri secara rutin. Suaminya juga dengan antusias menceritakan apa saja yang dibicarakan bersama Dimitri, tidak ada lagi nada enggan

  • Queen for the King   53. Jealous of León

    Chapter 53Jealous of León Nick tidak ingin melihat wajah Clara lagi andai wanita itu bukan ibunya. Setelah membuat malu di depan Beck dan keluarganya, Clara juga membuat Nick kini kehilangan wajah di depan Lexy. Untungnya Beck tidak pernah menaruh dendam kepadanya, juga Lexy yang bersikap bijaksana. Lexy bersedia merahasiakan siapa dalang dibalik rencana pembunuhan yang menargetkan dirinya.Dengan berat hati ia meraih gagang telepon di atas meja, matanya menatap Clara dengan tatapan penuh kepedihan. "Apa salah Lexy padamu?"Lexy tidak salah, tetapi Dimitri. Ini adalah kali kedua ia berurusan dengan polisi. Tetapi, tidak ada penyesalan baginya karena Clara ingin membuat Nick mendapatkan haknya sebagai putra mahkota. Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk putranya.Clara tidak menyangka jika ia akan tertangkap dengan cepat. Ia telah memperhitungkan dengan teliti, saat eksekusi Lexy dilakukan Clara berada di bangku pesawat yang sedang lepas

  • Queen for the King   52. She Deserved

    Chapter 52She Deserved Lexy menghampiri Sunshine yang berdiri di depan dinding yang terbuat dari kaca yang memisahkannya dengan Poppy."Amor," sapa Lexy seraya memberikan kecupan di pipi Sunshine.Sunshine tidak bereaksi. Entahlah, perasaannya berkecamuk menyaksikan Poppy yang nyaris kehilangan nyawanya. Beberapa bulan yang lalu Poppy bersamanya di rumah sakit untuk Lexy dan sekarang keadaan justru berubah, ia berdiri bersama Lexy untuk menatap Poppy yang terbaring di atas ranjang pasien.Namun, bukan hanya sampai di sana yang membuat hatinya terasa hancur. Pemberitaan yang beredar di media sosial dan media massa, Poppy menghadang peluru untuk melindungi Lexy. Meski kenyataannya Lexy yang berada di tengah acara adalah Nick, tetap saja batin Sunshine terasa dihujani rasa bersalah. Lebih dari itu, Poppy kembali mendapatkan proyeknya. Entah ada campur tangan Lexy atau tidak.Namun, menurutnya Cinta Poppy lebih besar dari cintanya kepada L

  • Queen for the King   51. Father

    Chapter 51Father Fernando memeriksa jam di pergelangan tangannya kemudian berucap, "Kurasa pembicaraan kita selesai."Lexy setuju dengan hal itu. "Ya. Tapi, kuperingatkan padamu sekali lagi, kau sebaiknya berpikir seribu kali jika ingin bermain-main denganku karena aku, kau tidak akan pernah menyangka bagaimana sepak terjangku jika menyangkut keluargaku.""You have my words."Dibandingkan skandalnya terbongkar dan ia tidak akan lagi memiliki wajah di depan seluruh manusia di muka bumi ini, Fernando lebih baik kehilangan ambisinya. Ia lebih baik mengubur keinginannya untuk menumbangkan keluarga kakaknya dari pada citranya sebagai pria baik dan suci hancur menjadi kepingan-kepingan yang tidak berarti. Baginya jika kehilangan memiliki citra baik di muka umum, sama halnya memakai topeng yang terbuat dari kotoran."Kurasa pilihanmu tepat untuk tidak berada di tengah acara," ucap Fernando saat Lexy menekan kunci mobil untuk membukanya.Le

DMCA.com Protection Status