Chapter 14
Got Amnesia
Sebenarnya Sunshine sama sekali tidak peduli tentang Lexy yang telah sadarkan diri. Ia tidak memiliki niat sedikit pun untuk berjumpa dengan tunangannya. Bahkan jika perlu ia tidak perlu bertemu pria itu untuk selamanya. Lagi pula Lexy diketahui mengalami amnesia, itu berarti Nick masih akan menggantikan posisi Lexy.
Menurut Sunshine itu jauh lebih baik. Ia lebih senang bekerja sama dengan Nick dibandingkan bertemu Lexy. Nick terlihat sangat mencintai istrinya, Pria seperti itu yang sepantasnya menjadi Raja. Seorang pria yang memperlakukan wanitanya sebagai Ratu. Bukan pria yang bermain gila dengan gadis lain di belakang calon istrinya dengan bingkai persahabatan.
Beberapa hari berlalu setelah pertemuannya dengan Jessie, Sunshine masih bisa berkelit. Ia mengemukakan sejuta alasan setiap kali ibu dan ayahnya menanyakan kabar Lexy padanya. Sunshine juga masih bisa menghindar setiap kali Marina bertanya kapan ia akan datang menemui Lexy.
Sunshine juga memilih berperang melawan Jessie. Ia mengabaikan pesan dan panggilan dari Jessie. Dengan kata lain Sunshine bertekad akan mengakhiri hubungannya dengan Lexy.
Bagiamana pun caranya nanti. Meski harus melarikan diri dari negaranya.
Namun, hal itu tidak berlangsung lama, pada akhirnya ia tidak mampu lagi berkelit melawan keluarganya dan keluarga Lexy. Mau tidak mau ia harus mengikuti orang tuanya pergi ke istana untuk menghadiri makan malam yang diadakan untuk merayakan kembalinya Lexy.
Setelah menyapa Dimitri dan Marina, Sunshine mendekati Lexy yang duduk di samping Jessie.
"Yang Mulia, bagaimana keadaanmu?" sapa Sunshine berpura-pura ramah.
Namun, sejujurnya Sunshine merasa sedikit gugup karena Lexy menatapnya seperti seekor predator yang sedang mengincar mangsa. Tidak seperti Lexy yang ia kenal yang selalu menatanya dengan tatapan dingin.
"Dia adalah Sunshine, tunanganmu yang aku ceritakan," ujar Jessie memberitahu Lexy.
"Maafkan aku, Yang Mulia. Aku baru saja memiliki waktu untuk...."
Sunshine belum menyelesaikan kalimatnya ketika tiba-tiba Lexy bangkit dan menarik tubuhnya, memeluknya. Bukan hanya itu, pria itu mengendus-endus tubuhnya seperti seekor anjing membaui majikannya.
Belum pernah dalam hidup Sunshine dipeluk oleh seorang pria selain ayahnya seperti itu. Ia ingin memekik, memukul Lexy, dan mendorong pria itu menjauh. Tetapi, ia tidak mampu. Lututnya goyah, bukan hanya gugup, ia juga merasa malu karena semua mata yang berada di sana menyaksikan mereka.
"Kau gadis itu, 'kan?" tanya Lexy di dekat telinga Sunshine.
Sunshine tertegun untuk beberapa detik, tetapi kemudian segera menguasai keadaan, ia menggelengkan kepalanya. "B-bukan," desahnya pelan. Mungkin hanya didengar oleh dirinya sendiri. Aku bukan Poppy.
"Kau gadis itu." Lexy menangkup kedua pipi Sunshine, matanya mengamati wajah Sunshine dengan intens. "Aku merindukanmu."
Ucapan Lexy membuat batin Sunshine memekik kegirangan ditambah jarak mereka yang sangat dekat, tatapan mata Lexy seolah menerobos ke dalam dadanya, dan napas Lexy hangat menyapu kulit wajahnya membuat perasaannya semakin gugup hingga Sunshine merasa jika kakinya gemetar hingga nyaris ambruk. Tetapi, akal sehat Sunshine segera sadar jika bukan dirinya yang sedang dicari oleh Lexy.
Bibir Sunshine terbuka. "Maaf, Yang Mulia. Aku tidak mengerti dengan apa yang kau...."
Bibir Sunshine telah dibungkam oleh bibir Lexy. Demi Tuhan, semua di luar perkiraan Sunshine. Andai saja ia tidak berada di tengah-tengah keluarga, terutama orang tua Lexy, Sunshine bersumpah ia akan menendang kemaluan Lexy dan menampar Lexy karena pria itu mencuri ciuman pertamanya.
Namun, selain mematung ia tidak mampu berbuat apa-apa hingga suara deheman Jessie menyelamatkannya dari ciuman Lexy.
Terima kasih untuk Jessie. Tetapi, untuk Lexy, Sunshine bersumpah akan membuat perhitungan karena telah mencuri ciuman pertamanya dan membuatnya malu setengah mati hingga Sunshine merasakan seluruh tubuhnya terasa panas. Ia tidak yakin jika warna kulit wajahnya masih berwarna putih, tetapi berubah menjadi merah.
"Kakakku, kalian bisa melepaskan rindu nanti, setelah kalian hanya berdua," ujar Jessie dengan seringai jailnya.
Sunshine hendak menjauh dari Lexy, tetapi pria itu dengan posesif menahannya dengan cara menggenggam telapak tangannya.
Dimitri berdehem. "Lexy, Sunshine, duduklah," ucapnya seraya menatap Lexy dan Sunshine bergantian. "Kurasa ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakannya."
Pernikahan?
Sunshine ngeri membayangkan menikahi pria yang menderita lupa ingatan dan mesum. Tetapi, apa ia memiliki hak untuk menolak? Sedangkan menjauhkan telapak tangannya yang digenggam oleh Lexy saja ia tidak berani. Ia duduk di sofa yang sama bersama Lexy yang menggenggam telapak tangannya dengan cara yang sangat posesif.
"Sunshine," ucap Dimitri dengan nada lembut. "Karena kau adalah tunangan putraku, kalian juga telah saling mengenal sejak sekolah menengah atas, kalian pasti memiliki banyak kenangan indah bersama."
Jika Dimitri mengatakan hal itu saat makan malam sedang berlangsung, mungkin Sunshine akan tersedak makanan hingga memuntahkannya. Kenangan indah bersama? Yang mana? Kali ini Sunshine merasa jika dirinya yang sedang mengalami amnesia.
"Kami memutuskan Lexy akan tinggal bersamamu—di rumahmu agar mempercepat kesembuhannya," lanjut Dimitri.
Bibir Sunshine terbuka, ternganga. Ia nyaris meminta calon ayah mertuanya mengulangi perkataannya.
Tidak masuk akal, dirinya bukan Dokter, mustahil menyembuhkan Lexy. Lagi pula yang memiliki kenangan indah bersama Lexy bukan dirinya, tetapi Poppy. Tinggal bersama? Apa-apaan?
"Aku akan segera sembuh dengan bantuan tunanganku yang cantik," ujar Lexy, ia mendaratkan kecupan di punggung telapak tangan Sunshine.
Cabul!
Perut Sunshine terasa bergolak, seperti teraduk-aduk, tetapi ada perasaan asing lain. Jantungnya terasa mencelus hingga ke lututnya. Ia nyaris meleleh karena sentuhan bibir Lexy di kulitnya.
"Bagaiama Sunshine? Kau setuju, 'kan?" tanya Marina.
Sunshine tersenyum meski diam-diam ia menggertakkan giginya. Untuk apa mereka bertanya? Bukankah ucapan Raja adalah titah? Titah Raja tidak memerlukan persetujuan darinya. Sedikit pun tidak. "Aku akan berusaha membantu kesembuhan Lexy, maksudku Yang Mulia."
Lexy kembali mendaratkan kecupan di punggung telapak tangan Sunshine. "Ayo, kembali ke rumahmu."
Sunshine menata kesabarannya. "Kita akan kembali setelah acara makan malam selesai," ucapnya berusaha setenang mungkin. Dan sesabar mungkin.
Dalam sejarah makan malam sepanjang hidupnya, Sunshine belum pernah merasakan makan malam dengan suasana yang paling tidak menyenangkan. Pertama, suasana canggung duduk di samping Lexy, kedua tangannya yang terus digenggam oleh Lexy membuatnya kesulitan. Ketiga, Lexy memperlakukannya seperti bayi. Pria lupa ingatan itu menyuapkan semua makanan ke mulut Sunshine yang tidak berani menolak. Ia terpaksa menelan semua makanan dan melupakan dietnya dengan paksa.
Demi Tuhan, Sunshine kembali bersumpah. Ia akan membalas semua perbuatan Lexy malam ini. Dengan cara apa pun, berikut perbuatan Lexy di belakangnya dulu.
***
Alexion Carloz merasa jika hidupnya seperti sebuah bualan. Ketika ia membuka matanya setelah ia seperti tertidur selama beberapa abad, ia menjumpai orang-orang aneh.
Pertama, pria yang mengaku seorang Raja, dan parahnya itu mengatakan jika pria itu adalah ayahnya. Lalu seorang ibu, yang dipastikan seorang Ratu karena ia adalah istri Raja.
Kemudian kehadiran Jessie, gadis cantik yang mengaku sebagai adiknya, dan dua adik perempuan lainnya. Menurutnya mustahil ada kehidupan seberuntung itu. Tetapi, karena tidak satu kepingan memori tersisa di otaknya, ia memilih percaya setelah Jessie menunjukkan foto-foto dirinya, menceritakan masa kecil dan keluarga mereka.
Yang paling menarik adalah cerita tentang tunangannya yang konon adalah Ratu Kecantikan di Spanyol tahun ini. Saat Jessie menunjukkan foto gadis yang disebut sebagai tunangannya, Lexy merasa jika dirinya memang sungguh beruntung. Ia memiliki segalanya dan tunangan yang sangat cantik.
Gadis cantik yang membuatnya terpukau nyaris seperti tersihir oleh kecantikannya, ia seperti sedang menjumpai gadis cantik yang hadir dalam mimpi-mimpinya selama ia tertidur. Dan lebih meyakinkan lagi saat gadis bermata hijau itu bersuara, Lexy mengenali suara lembut gadis itu. Dan saat ia menghirup aromanya, gadis itu beraroma mawar, Lexy langsung mengenali siapa gadis itu. Gadis yang ia rindukan.
Lebih mengejutkan lagi, saat Jessie mengatakan jika gadis itu adalah Sunshine, tunangannya. Lexy bersumpah jika Sunshine lebih cantik dari pada yang ia lihat di foto yang ditunjukkan oleh Jessie, Sunshine lebih menawan saat ia melihatnya dari jarak sangat dekat, bibirnya yang terlihat merah menggoda, kulit pipi yang lembut dihiasi bintik-bintik halus yang samar, dan rambutnya yang berwarna madu. Gadis itu sempurna.
Bersambung....
Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan RATE bintang kecil di pojok kiri bawah layar ponsel kalian.
Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.
🍒❤️
Chapter 15 Bad Girl Sunshine melewati pintu tempat tinggalnya tanpa mempersilahkan Lexy untuk masuk. Ia menghentikan langkahnya kemudian berbalik untuk menatap Lexy yang masih mematung di ambang pintu. "Maaf, Yang Mulia. Aku tidak menggelarkan karpet merah untuk menyambut kedatanganmu di sini," ucap Sunshine sinis. Tidak ada keramahan, apa lagi kelembutan. Lexy menyipitkan matanya mengawasi rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya. Sebuah rumah minimalis yang sangat sederhana. Tidak ada kemewahan di sana, tidak ada sedikit pun menandakan jika rumah itu dihuni oleh calon pendamping Raja. "Kau yakin kita tinggal di sini?" tanya Lexy dengan nada enggan. "Kau bisa kembali, dengan senang hati aku akan meminta sopir untuk mengantarkanmu kembali," sahut Sunshine tajam. Lexy melewati pintu, ia mengernyit saat meny
Chapter 16Don't Touch Me!Entah kenapa suasana pagi di tempat tinggal pribadinya menjadi lebih indah, lebih menyenangkan, dan Sunshine merasa sangat bersemangat. Ia meliburkan seluruh pelayan yang bertugas mengurus tempat tinggalnya.Pelayan di tempat tinggalnya memang tidak banyak. Hanya ada satu juru masak, satu orang untuk menjaga kebersihan, dan satu orang yang bertugas mengurus barang-barang pribadinya.Sesuai rencana, Sunshine akan mempersulit hidup Lexy dengan caranya hingga pria itu merasa tinggal di neraka dan meninggalkan tempat tinggalnya.Setelah mencuci wajah dan mengganti pakaiannya, Sunshine memeriksa bunga-bunga di dalam vas untuk memastikan jika bunga-bunganya masih dalam keadaan segar kemudian pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapannya. Meskipun Sunshine adalah gadis yang lahir dengan sendok emas di mulutnya, bukan berarti ia tidak bis
Chapter 17 Again and Again "Aku penasaran gaun apa yang akan Sunshine kenakan malam ini," ujar Vanilla, ia menggeser layar ponselnya dan mengetik nama media sosial Sunshine. Saat itu mereka duduk di bangku pesawat pribadi menuju Madrid. Nick tertawa pelan, ia meletakkan telapak tangannya di atas kepala istrinya. "Kau mengikuti media sosial Sunny?" Vanilla menyeringai. "Aku menyukainya dan mengikuti media sosialnya sejak Sunshine mendaftarkan diri sebagai salah satu kandidat ratu kecantikan." Nick mengangguk-anggukan kepalanya pelan. "Apa yang kau sukai darinya?" Vanilla tersenyum sembari menyentuh salah satu foto Sunshine yang mengenakan gaun malam di sebuah acara resmi. "Caranya bersikap terlihat tidak dibuat-buat dan cara
Chapter 18 Vanilla & Sunshine Rasa sakit di benak Sunshine bercampur bara amarah kali ini. Entah marah kepada Poppy atau Lexy. Yang jelas saat ini kesabarannya telah habis karena dua orang itu bukan hanya sekedar menikamnya, tetapi Sunshine juga merasa jika selama ini dirinya dijadikan bahan cemoohan karena kepolosan dan ketidaktahuannya. Sunshine tidak ingin mempertahankan apa pun lagi selain harga dirinya, ia tidak bisa membiarkan harga dirinya diinjak-injak lagi, Ia ingin membalas Poppy untuk memuaskan rasa sakit hatinya meski sedikit. Sunshine tahu jika Poppy berulang kali melirik ke arah Lexy palsu. Tatapan mata Poppy berkabut kerinduan, tetapi dibarengi dengan kilatan angkuh seolah menyiratkan jika ia telah menang beberapa langkah di depannya. Bibir Sunshine mengulas senyum tipis, senyum pahit yang ia bungkus dengan keindahan. Ia bersumpah, tidak a
Chapter 19 Wanna See You Die Sunshine memasuki tempat tinggal dan mendapati pemandangan yang tidak lazim. Claudia, ibunya sedang bermain kartu bersama Lexy di ruang tamu. Bukan hanya Lexy, di sana juga ada Marina dan Jessie. Apa-apaan? Apa tidak ada tempat dan waktu lain untuk bermain kartu? "Mi Amor, kau kembali?" Lexy meletakkan kartu di tangannya dengan posisi terbalik di atas meja lalu bangkit dari duduknya. Andai saja tidak ada orang lain di sana, Sunshine sudah pasti langsung berlari ke kamar agar tidak perlu melihat wajah Lexy yang semakin membuatnya mual. "Mi Amor, dari mana saja kau?" bisik Lexy yang telah berdiri di samping Sunshine. Sunshine mengabaikan Lexy, ia tidak sudi berbicara apa l
Chapter 20 Like a lion Charlotte ternganga mendapati pria tampan yang ditabraknya. Pria itu adalah Duncan Klalid, pria paling hot yang pernah ia kencani di masa lalu. Seorang taipan Yunani. "Ya Tuhan," erang Charlotte. "Aku tidak menyangka jika kita bertemu di sini." Pria itu tersenyum. "Aku melihatmu beberapa kali di beberapa tempat di negaraku," ujarnya. Charlotte menyeringai. "Aku pasti terlalu banyak keluyuran di jalanan sampai kau bisa melihatku." Duncan mengangkat kedua alisnya. "Bahkan jika hanya melihat bayanganmu, aku bisa mengenalimu." "Jangan katakan jika kau membuntutiku," ujar Charlotte dengan gaya nakalnya. Bahu Duncan terangkat. "Aku tidak memiliki waktu untuk menguntitmu. Jadi, aku menugaskan orangku untuk menguntitmu." "Oh, aku hampi
Chapter 21 Second Kissing Kedua pergelangan tangan Sunshine dicengkeram oleh Lexy, tatapan pria itu terfokus pada mata hijau Sunshine. Napasnya begitu dekat hingga menyapu seluruh permukaan kulit Sunshine. "Lepaskan... aku." Alih-alih membentak Lexy, Sunshine justru mengerang. Lexy tersenyum miring. "Mintalah dengan cara yang sopan." Sunshine membesarkan bola matanya tanpa membuka mulutnya, matanya menatap Lexy dengan tatapan waspada. Ia khawatir Lexy melecehkannya, juga khawatir degup jantungnya yang memekakkan telinga terdengar oleh Lexy. Jantungnya seolah menggedor-gedor dadanya sejak tangannya terus digenggam oleh Lexy di pesawat. Dan Sunshine tidak menyukai perasaan-perasaan aneh yang melanda jantungnya lalu menghantarkan gelenyar-gelenyar asing yang melalu
Chapter 22 Sleep with You Sunshine tidak siap terhadap apa pun yang berhubungan dengan Lexy. Ya, tidak siap. Tetapi, sampai kapan? Ia berdehem pelan. "Ya. Kurasa kita memang harus membicarakannya." Lexy menempelkan sebelah pipinya di pipi Sunshine, ia memejamkan matanya sejenak seraya menghirup aroma mawar yang samar-samar dari rambut gadis itu. "Aku ingin memperbaiki hubungan kita." Memperbaiki hubungan? Jantung Sunshine berdetak dua kali lebih cepat karena ucapan Lexy membuat perasaannya menjadi gugup bercampur dengan ketakutan. "Katakan sesuatu padaku," ucap Lexy pelan. "Hubungan kita sebenarnya belum pernah dimulai." Secara harfiah hubungan pribadi antara mereka berdua belum dimulai, hubungan yang terjalin hanya pengaturan
Dua tahun telah berlalu setelah pernikahan mereka di Ainsa yang digelar dengan megah dan mewah, Lexy dan Sunshine menjalani rumah tangga yang manis meski terkadang terjadi pertengkaran kecil di antara mereka. Tetapi, itu mereka anggap hal lumrah karena setiap rumah tangga memiliki masalah sendiri."Suamiku, tolong ambilkan tali kekang León," seru Sunshine dari balik walk in closet-nya.Lexy yang sedang mencari ponsel di antara tumpukan buku-buku mengalihkan pandangannya dan memanjangkan lehernya berusaha melongok keberadaan istrinya yang seharusnya berada di atas tempat tidur. Tetapi, istrinya tidak lagi berada di sana. Sambil menggelengkan kepalanya, Lexy bangkit dari duduknya dan melangkah menuju arah suara."Amor, untuk apa kau mencari tali kekang León?" Lexy memandangi istrinya yang telah berdandan. "Kau berencana keluar?""Ya, aku ingin berjalan-jalan bersama León," sahutnya dengan acuh.Lexy mengerutka
Chapter 58EndTiga puluh dua Minggu Sunshine mengisi waktunya tanpa Lexy, rasanya waktu berjalan begitu lambat, ia bahkan memilih tinggal di kediaman orang tuanya karena enggan merasakan kesepiannya yang mendalam di tempat tinggal pribadinya. Rasa rindu ternyata sangat menyiksanya meskipun setiap hari mereka bertukar kabar melalui panggilan video. Justru setiap kali selesai melakukan panggilan video, rasa rindu semakin menderanya seolah ia harus menunggu seribu tahun lagi agar dapat kembali menyentuh Lexy.Namun, penantiannya hari ini seharusnya berakhir. Lexy dijadwalkan kembali dari Inggris dan ia tidak sabar untuk memeluk kekasihnya.Musim panas akan segera berakhir, tetapi cuaca masih cukup hangat dan pastinya mengenakan dress yang terbuat dari bahan tipis dan lembut adalah pilihan yang tepat. Dress sepanjang mata kaki tanpa lengan dan krah setinggi leher berwarna nude terlihat menawan di tubuh Sunshine.Ia keluar dari kamarnya dan mendapati ibu
Chapter 57The King is MineLexy telah mahir meluncur di atas arena ice skating dan pria itu juga sering dengan sombongnya menunjukkan kepiawaiannya berakrobat kepada Sunshine yang membuat Sunshine kadang memekik karena merasa ngeri saat Lexy bermanuver seperti seorang profesional.Lexy memang dengan cepat menguasai teknik bermain ice skating dan semua itu tidak didapatkan dengan cara autodidak karena ia menyewa guru profesional untuk mengajarinya juga Sunshine.Lengan Lexy berada di pinggang ramping Sunshine, mereka meluncur dengan lembut dan dengan gerakan selaras mereka merentangkan satu kaki ke depan kemudian Sunshine mengangkat satu kakinya dan menumpukan berat badannya kepada Lexy yang mencondongkan tubuhnya dengan gerakan lentur ke arah belakang.Mereka meluncur membentuk lingkaran di tengah arena beberapa kali lalu Lexy menahan pinggul Sunshine yang dengan lembut berbalik ke menghadap ke arahnya dan mengangkat tubuh ringan Sunshine. Mem
Chapter 56Can You Feel it?Dua Minggu kemudian.Poppy meraih gagang telepon yang ada di depannya dengan cara yang sangat tenang. Di depannya, Clara menatapnya dengan tatapan sinis juga meraih gagang telepon."Apa maumu?" tanya Clara dengan suara enggan dan terdengar berat.Poppy tersenyum mengejek. "Aku mengunjungi ibu angkatku, apa aku salah?""Jalang!" desis Clara."Jangan mengataiku karena kita sama," ucap Poppy dengan nada yang sinis.Clara menatap Poppy yang terhalang oleh sekat kaca dengan tatapan penuh kebencian. "Pergi kau dari sini!""Aku tidak akan berlama-lama di sini, aku hanya ingin memastikan keadaan Ibu angkatku. Kuharap kau tidak terancam hukuman mati karena telah merencanakan pembunuhan."Wajah Clara memarah dan dadanya bergerak naik turun karena amarah karena ucapan Poppy. Malam itu Clara memerintahkan Poppy mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan Lexy sebagai aba-aba kepada pembunuh bayara
Chapter 55MisunderstandSunshine ternganga atas apa yang dilakukan oleh Jessie. Apa lagi Beck, belum pernah dalam hidupnya di tampar oleh seorang gadis menggunakan bunga."Jessie, dia...." Sorot mata Sunshine memancarkan rasa iba kepada Beck. "Beck, maafkan Jessie, dia adalah adik Lexy."Darah Beck yang menggelegak oleh amarah seketika harus dikesampingkan, tetapi bukan berarti mereda. Gadis yang menurutnya tidak memiliki sopan santun itu ternyata merupakan adik Lexy, dan ia belum pernah melihatnya. Atau mungkin ia yang terlalu acuh pada dunia hingga ia tidak mengenali seluruh wajah anggota kerajaan di negaranya?Ia menjepit bunga yang dilemparkan Jessie ke dadanya menggunakan lengannya dan dengan gerakan santai mengusap wajah yang terkena tamparan buket bunganya dan bersyukur tidak ada duri yang melukai kulitnya.Beck menaikkan sebelah alis dan tersenyum miring. "Oh, jadi ini Tuan Putri? Senang sekali bisa bertemu dengan Tuan Putri yang sangat sopan."
Chapter 54Our Baby Vanilla menyerahkan bayi di dalam gendongannya kepada Lexy dan berujar, "Aku tidak ingin kau terlalu memanjakannya.""Aku tidak memanjakannya." Lexy menerima bayi yang diberi nama Marcello Knight. "Aku hanya terlalu antusias menyambut generasi Carloz."Vanilla menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Marcell benar-benar beruntung memiliki Paman yang sangat menyayanginya.""Dia beruntung memiliki Paman setampan aku, bukan begitu, Cariño?""Stop berbicara omong kosong, aku lebih tampan darimu," ucap Nick seraya membantu Vanilla melepaskan ikatan rambutnya kemudian dengan hati-hati mengikat rambut Vanilla.Vanilla tersenyum menyaksikan keakraban antara Nick dan Lexy. Batinnya bersorak puas karena akhirnya Nick mendapatkan keluarga kandungnya. Dimitri telah tersadar dan Nick mengunjungi Dimitri secara rutin. Suaminya juga dengan antusias menceritakan apa saja yang dibicarakan bersama Dimitri, tidak ada lagi nada enggan
Chapter 53Jealous of León Nick tidak ingin melihat wajah Clara lagi andai wanita itu bukan ibunya. Setelah membuat malu di depan Beck dan keluarganya, Clara juga membuat Nick kini kehilangan wajah di depan Lexy. Untungnya Beck tidak pernah menaruh dendam kepadanya, juga Lexy yang bersikap bijaksana. Lexy bersedia merahasiakan siapa dalang dibalik rencana pembunuhan yang menargetkan dirinya.Dengan berat hati ia meraih gagang telepon di atas meja, matanya menatap Clara dengan tatapan penuh kepedihan. "Apa salah Lexy padamu?"Lexy tidak salah, tetapi Dimitri. Ini adalah kali kedua ia berurusan dengan polisi. Tetapi, tidak ada penyesalan baginya karena Clara ingin membuat Nick mendapatkan haknya sebagai putra mahkota. Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk putranya.Clara tidak menyangka jika ia akan tertangkap dengan cepat. Ia telah memperhitungkan dengan teliti, saat eksekusi Lexy dilakukan Clara berada di bangku pesawat yang sedang lepas
Chapter 52She Deserved Lexy menghampiri Sunshine yang berdiri di depan dinding yang terbuat dari kaca yang memisahkannya dengan Poppy."Amor," sapa Lexy seraya memberikan kecupan di pipi Sunshine.Sunshine tidak bereaksi. Entahlah, perasaannya berkecamuk menyaksikan Poppy yang nyaris kehilangan nyawanya. Beberapa bulan yang lalu Poppy bersamanya di rumah sakit untuk Lexy dan sekarang keadaan justru berubah, ia berdiri bersama Lexy untuk menatap Poppy yang terbaring di atas ranjang pasien.Namun, bukan hanya sampai di sana yang membuat hatinya terasa hancur. Pemberitaan yang beredar di media sosial dan media massa, Poppy menghadang peluru untuk melindungi Lexy. Meski kenyataannya Lexy yang berada di tengah acara adalah Nick, tetap saja batin Sunshine terasa dihujani rasa bersalah. Lebih dari itu, Poppy kembali mendapatkan proyeknya. Entah ada campur tangan Lexy atau tidak.Namun, menurutnya Cinta Poppy lebih besar dari cintanya kepada L
Chapter 51Father Fernando memeriksa jam di pergelangan tangannya kemudian berucap, "Kurasa pembicaraan kita selesai."Lexy setuju dengan hal itu. "Ya. Tapi, kuperingatkan padamu sekali lagi, kau sebaiknya berpikir seribu kali jika ingin bermain-main denganku karena aku, kau tidak akan pernah menyangka bagaimana sepak terjangku jika menyangkut keluargaku.""You have my words."Dibandingkan skandalnya terbongkar dan ia tidak akan lagi memiliki wajah di depan seluruh manusia di muka bumi ini, Fernando lebih baik kehilangan ambisinya. Ia lebih baik mengubur keinginannya untuk menumbangkan keluarga kakaknya dari pada citranya sebagai pria baik dan suci hancur menjadi kepingan-kepingan yang tidak berarti. Baginya jika kehilangan memiliki citra baik di muka umum, sama halnya memakai topeng yang terbuat dari kotoran."Kurasa pilihanmu tepat untuk tidak berada di tengah acara," ucap Fernando saat Lexy menekan kunci mobil untuk membukanya.Le