Share

Chapter 29 Mengusik Ketenangan

Fikri duduk disofa, sedang memakaikan sepatu sekolahnya, “Mana kunci motormu?” mendengar suara dingin tersebut, Fikri langsung menoleh kearah suara.

Fikri tersenyum dingin, melihat ibunya memasang wajah sinis.

“Mana kunci motormu? Berikan pada saya.” sekali lagi Hanum memberi perintah.

“Untuk apa ma?” tanyanya mengerutkan keningnya.

“Berikan saja…. Itu perintah….” ketus Hanum dingin. Fikri langsung mengambil kunci motor dari kantong celananya, dan memberikan pada Hanum.

“Jika mama mengambilnya, lalu Fikri kesekolah pakai apa ma?” keluh Fikri, membayangkan jika dia harus berjalan kaki disekolah, membuatnya semakin kesal.

“Mulai sekarang, kau tidak boleh lagi kesekolah pakai motor. Kau harus diantar jemput oleh Safira…. Mulai sekarang, kau dilarang menyetir sendirian, tanpa ditemani Safira….” jelas sang ibu dingin.

Setiap kata yang Hanum keluarkan penuh penekanan dan intimidasi terhadap anaknya. Fikri menghela napas berat, meninggalkan sang ibu tanpa menyalaminya terlebih dahulu.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status