Tok tok
“Permisi, ini saya sudah membawakan makanan dan air hangat.”
“Baik, terima kasih.”
Kent membuka pintu dan meletakkan nampan makanan di meja dan mengambil baskom berisi air hangat dan menaruhnya di meja lain. Kent memberikan sejumlah uang untuk membayar makanan dan sedikit tip untuk pegawai tersebut.
“Nona, saya sudah siapkan air hangat. Ini handuk untuk membasuh.”
“Iya, terima kasih.”
Anne mengambil handuk tersebut dan membasuh mukanya dan setelah itu membasuh tangan dan kakinya. Kent merasa perlu membantu Anne, tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya duduk dengan canggung menunggu Anne selesai.
“Kent, bisa tolong bantu Anne melepas baju pelindung ini? Ikatannya sangat rumit dan sulit untuk di lepas.”
“Oh, iya baik nona.” Kent dengan canggung membantu Anne.
Kent kemudian membantu Anne untuk duduk dan menyuapinya makan. Anne memang bisa makan sendiri, tetapi karena pencahayaan di ruangan ini hanya sebatas lampu mana, Anne hampir tidak bisa melihat apa-apa.
“Sudah cukup Kent. Kent juga harus makan sesuatu.”
Kent menuntun Anne kembali ke ranjang, untuk beristirahat dan kemudian ia juga makan.
“Apakah kita akan langsung menuju Kekaisaran Terra besok?” Anne bertanya sambil berbaring.
“Memang lebih baik bila kita bisa sampai di Kekaisaran Terra secepatnya. Sebaiknya nona beristirahat saja dulu malam ini. Besok baru kita membicarakan rencana selanjutnya.”
Setelah menghabiskan makanannya dan memastikan Anne sudah tidur, Kent keluar untuk memastikan keadaan sekitar. Setelah yakin tidak ada yang berbahaya, Kent mengunci pintu dan jendela sebelum akhirnya tidur di kursi sambil memegang pedangnya.
--
Kent terbangun sejak subuh dan kembali berkeliling untuk memantau keadaan sekitar. Ketika kembali, Kent meminta pegawai penginapan untuk menyiapkan sarapan dan perbekalan mereka.
Anne terbangun dan menyadari bahwa Kent tidak ada di ruangan tersebut. Anne sempat merasa takut, tetapi mencoba untuk tenang dan percaya bahwa Kent tidak akan meninggalkannya sendiri.
Anne mencoba bangun dan bersiap-siap. Anne mencari baju pelindungnya dan mencoba menggunakannya sendiri, sebelum Kent kembali. Akan sangat memalukan bila Kent harus membantunya lagi.
Anne akhirnya menyerah, setelah mencoba untuk ketiga kalinya. Anne kembali duduk di ranjangnya, lebih baik ia memikirkan rencana selanjutnya. Selagi berada di Kerajaan Crotta, apakah ia bisa meminta bantuan Crotta untuk melawan Kerajaan Wart?
Anne mungkin masih anak-anak, tetapi Kerajaan Crotta dan Kerajaan Verdant sudah lama bersekutu. Anne ingat ia memiliki saudara jauh yang tinggal di Crotta, kalau tidak salah Nanny mengatakan bahwa Paman Verlant tinggal di Crotta.
Klak
“Ahh, maaf nona. Saya tidak tahu nona sudah bangun.”
“Tidak apa-apa Kent, tidak perlu terlalu kaku.”
“Nona bisa beristirahat lagi, sekarang masih subuh.”
“Kent bisakah kita meminta bantuan Kerajaan Crotta untuk melawan Kerajaan Wart?”
“Kerajaan Crotta sepertinya juga sudah mendengar kabar mengenai penyerangan Wart, tetapi saya tidak yakin mereka bisa membantu. Terlebih lagi nona masih di bawah umur dan tidak bisa mengajukan permohonan resmi.”
“Yah, kita bisa mencobanya. Anne bisa meminta bantuan Paman Verlant. Kita harus pergi menghampiri Paman Verlant hari ini.”
“Baik nona, saya akan mencari tahu lebih lanjut mengenai kediaman Verlant.”
Setelah menyelesaikan sarapan, mereka pergi untuk mengumpulkan informasi mengenai Kediaman Marquis Verlant. Marquis Verlant tinggal di ibu kota Crotta, kira-kira dua jam perjalanan. Tanpa menunggu lebih lama, mereka langsung menghampiri kediaman Marquis Verlant.
--
Mereka tiba di Kediaman Verlant pada siang hari. Musim panas di Kerajaan Crotta terasa sangat panas, mungkin karena Crotta berada di selatan. Kent juga tidak lagi menggunakan jubahnya.
“Apakah ini adalah kediaman Verlant.”
“Benar, Marquis Verlant sedang tidak ada di tempat. Apakah anda sudah membuat janji sebelumnya?”
“Belum. Tetapi ini adalah Nona Annette dari Keluarga Voinn, kerabat jauh dari keluarga Verlant.”
“Silahkan tunggu disini sebentar, saya akan mengabarkan Marchioness Verlant.”
Salah satu penjaga kediaman Verlant segera pergi untuk mengabarkan kedatangan Anne. Kediaman Verlant tidak sebesar kastil-kastil Voinn, tetapi termasuk kastil yang cukup besar untuk seorang Marquis. Seseorang datang menghampiri mereka, ia terlihat seperti kepala pelayan kediaman Verlant.
“Silahkan masuk Nona Annette. Mari saya antarkan kepada marchioness.”
Kent menggenggam tangan Anne dan menuntunnya masuk mengikuti kepala pelayan tersebut. Kepala pelayan tersebut sempat terkejut melihat kelakuan Kent, tetapi memutuskan untuk tidak mengatakan apapun.
--
“Permisi marchioness, Nona Annette sudah tiba.”
“Oh iya, silahkan masuk.”
“Salam Marchioness Verlant, Saya Annette de Voinn, putri kedua dari Duke Voinn dan ini adalah Kent, pengawal pribadi saya.” Anne membungkuk memberi salam.
“Annette, Apa kamu baik-baik saja? Saya sudah mendengar tentang penyerangan Kerajaan Wart. Ada apa tiba-tiba putri kecil Voinn berkunjung ke Crotta?”
“Marchioness, bisakah anda membantu saya mendapatkan bantuan dari Kerajaan Crotta untuk melawan Kerajaan Wart? Saya khawatir Kerajaan Verdant tidak bisa mengatasi serangan tiba-tiba yang dilakukan Kerajaan Wart.”
Anne mencoba untuk berbicara setenang mungkin walaupun ia sangat gelisah dengan keadaan Kerajaan Verdant.
“Keadaan di Verdant sedang sangat kacau Marchioness, para warga yang tidak tahu apa-apa banyak yang ditangkap dan dirampas harta bendanya. Para bangsawan banyak yang lari untuk berlindung, sehingga Kerajaan Verdant tidak akan bisa bertahan lama.”
Anne sempat terkejut mendengar kepala pelayan Verlant membantunya menjelaskan. Sepertinya Marquis Verlant memiliki beberapa intel di Kerajaan Verdant.
“Sudah lama sekali saya tidak pergi ke Verdant. Nona kecil ini sudah sangat besar dan pintar sekarang.”
Marchioness Verlant perlahan menghampiri Anne dan memeluknya erat, terlihat sangat terharu kepada keberanian Anne. Ia tidak menyangka Anne bisa tumbuh dengan baik walau dengan kekurangan yang dimilikinya. Ia masih ingat dengan jelas ketika ia harus datang ke Kerajaan Verdant untuk menemani Duchess Voinn yang sedang bersedih karena keadaan Anne.
Anne sangat terkejut hingga melepas genggaman Kent, yang dari tadi digenggamnya erat.
“Bagaimana kalau Annette tinggal disini untuk sementara? Masalah Verdant, memang sedang dibicarakan oleh para bangsawan Crotta, Marquis juga sedang pergi untuk membicarakannya dengan Raja.”
“Terima kasih atas tawarannya Marchioness, tetapi saya harus segera pergi menuju Kekaisaran Terra. Keluarga saya akan menunggu disana.”
“Baiklah, tetapi setidaknya tinggalah untuk semalam. Saya akan berusaha sebisa mungkin agar Crotta bisa membantu Verdant.”
Tok, tok
“Ibu, apakah ada tamu?”
Seorang lelaki muda memasuki ruangan. Ia terlihat cukup tinggi, mungkin seumuran dengan Kak Verto.
“Oh, Jeremy. Ini Annette putri kedua Duke Voinn dari Kerajaan Verdant.”
“Perkenalkan saya Annette de Voinn.”
“Oh hai Anne. Apa benar kamu buta? Aku mendengarnya dari para pelayan.”
“Jeremy!! Jangan berbicara seperti itu!” Marchioness terkejut mendengarkan perkataan anaknya.
“Tidak apa-apa marchioness. Memang benar saya buta.”
“Oh Anne, tolong maafkan perkataan Jeremy. Bagaimana bisa kamu bersikap sangat tidak dewasa! Sebentar lagi kamu akan menjadi ksatria!”
“Yah, dia kan juga saudara jauhku. Tidak perlu basa-basi yang tidak penting. Bagaimana keadaan di Verdant, Anne?”
“Anne datang kemari untuk meminta bantuan Crotta dalam melawan Wart. Keadaan sedang tidak stabil disana. Jadi perlakukan Anne dengan baik, dan jangan bicara sembarangan.”
“Wah, apakah kita akan ikut berperang? Akhirnya aku bisa ikut dalam perang! Kerajaan Crotta selalu menghindari perang, membosankan.”
“Jangan bilang seperti itu Jeremy. Perang bukan hal yang menyenangkan, kamu akan menyesal berkata seperti itu ketika menghadapinya.”
“Jadi Anne akan tinggal di sini?”
“Tidak, Kak Jeremy. Saya harus pergi ke Kekaisaran Terra secepat mungkin.”
“Aku bisa mengantarkanmu ke sana, bagaimana bu?”
“Tidak, lebih baik kakak mu yang menemani Anne. Kamu bahkan belum resmi menjadi ksatria.”
“Tidak ada waktu untuk menunggu acara pengangkatan, aku kan sudah berhasil melewati ujiannya”
“Nanti kita bicarakan lagi setelah ayah dan kakakmu kembali. Sekarang antarkan Anne ke kamar tamu untuk beristirahat dan jangan ganggu Anne.”
“Iya, baiklah. Ayo Anne.”
“Terima kasih banyak marchioness.” Anne membungkuk memberi salam lagi.
--
*Anne ternyata bersikap sangat dewasa ketika berbicara dengan orang lain selain keluarganya. Anne ingin menjaga nama baik keluarganya, apapun yang terjadi kepada Verdant.*
Jeremy menggenggam tangan Anne dan menuntunnya menuju kamar tamu, sedangkan Kent mengikuti dari belakang. “Kamu tenang saja Anne, disini kamu akan aman. Oh ya, tolong antarkan pengawal Anne untuk berbenah.” Melihat Kent yang terus mengikuti, Jeremy memerintahkan salah satu pelayan untuk mengantarkan Kent ke ruang para pelayan. “Tenang saja tuan pengawal, saya akan memerintahkan seseorang untuk membantu Anne.” Jeremy menambahkan melihat Kent yang tidak ingin meninggalkan Anne. “Saya akan segera kembali, nona.” Kent membungkuk dan akhirnya pergi. -- “Kamu yakin tidak ingin tinggal sedikit lebih lama?” “Tidak, kak Jeremy. Mengunjungi Kediaman Verlant adalah keputusan yang saya ambil sendiri. Sehingga keluarga saya akan khawatir apabila saya tidak segera tiba di Kekaisaran terra.” “Oh ya, bagaimana dengan kabar kakak-kakak mu? Apakah Verto sudah menjadi ksatria?” “Belum, Kak Ver
Ketika mereka selesai makan malam, Marquis mengundang Anne untuk berbicara di ruang kerjanya. Anne kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya dan bagaimana ia bisa sampai ke Kerajaan Crotta. Tok, tok “Ayah mencariku?” “Oh Chris. Kita perlu membicarakan mengenai keadaan Kerajaan Verdant” Chris duduk di samping Anne dan mendengarkan dalam diam. Marquis menjelaskan bahwa ia sudah mendengar mengenai penyerangan tersebut dan para bangsawan Crotta sedang merundingkan bagaimana cara untuk membantu. Ia berjanji akan berusaha meyakinkan bangsawan lainnya untuk ikut membantu. “Saya juga sudah mendengar bahwa kamu akan segera berangkat ke Kekaisaran Terra. Biarkan Chris menemanimu bertemu dengan Kaisar Terra untuk meminta bantuan Terra. Apabila Terra bersedia untuk membantu, kita bisa merebut Verdant.” “Terima kasih banyak paman, saya sangat menghargai bantuan anda.” “Bagaimana Chris, apakah kamu bersedia membantu?” “Tid
Tak terasa malam sudah tiba, mereka berhenti sebentar untuk makan di sebuah restoran. Anne bisa mencium aroma berbagai makanan ketika berjalan masuk dituntun oleh Chris. Suasana di dalam restoran tidak terlalu ramai. Anne dan Chris kemudian duduk di meja dekat dengan jendela. “Kamu ingin memesan apa? Apa makanan kesukaanmu Anne?” “Aku suka apa saja kak.” “Baiklah, kamu sepertinya harus makan lebih banyak daging.” Chris akhirnya memesan steak dan semangkuk sup untuk Anne. Anne hanya duduk diam memikirkan sesuatu, sambil menunggu makanannya datang. Chris mencoba mengajak Anne berbicara, apa yang bisa ia bicarakan? “Hei Anne, apakah kamu pernah mencoba Cold Slime
“Wah, kamu sudah bisa mengumpulkan energi di tanganmu. Sekarang coba untuk melepaskannya keluar dari tubuhmu, sama seperti ketika sedang menghela nafas.” Anne tidak bisa membayangkan bagaimana bisa sesuatu yang ada dalam dirinya keluar begitu saja, tangannya tidak memiliki lubang seperti hidung! Anne hanya bisa membayangkan asap keluar dari tangannya. “Tidak Anne, jangan mengepalkan tanganmu semakin keras dan menegangkan ototmu, justru kamu harus merenggangkannya.” Anne takut bila ia merenggangkan tangannya, energi tersebut malah akan kembali menyebar. Perlahan ia mulai mencoba untuk rileks dan kembali membayangkan asap yang keluar dari tangannya. “Apa kamu bisa melihatnya Anne?” Chris memegang tangan Anne dan mencoba menyentuh energi tersebut. Perlahan Anne membuka matanya dan sekilas melihat sesuatu berwarna kuning di tangannya, dan segera hilang. Ia kembali mencoba mengeluarkannya dengan mata terbuka. Setelah mencoba selama setengah j
Anne sudah terbiasa sendiri sekarang. Walaupun ada para pelayan yang selalu menemaninya, mereka sangat diam. Bila Lyre dan Vena disini, mereka pasti sedang berebutan ingin menata rambut Anne.“Tolong kepang saja rambut saya dengan rapi.”“Baik nona”Lagi-lagi gaun yang digunakannya terlalu besar. Apakah ini gaun Kak Fricsia?“Tolong siapkan juga gaun dan aksesori yang pantas untuk bertemu dengan kaisar besok.”“Apakah nona menginginkan warna khusus untuk gaunnya?”“Merah. Saya akan tinggal disini untuk sementara, jadi tolong siapkan beberapa gaun lainnya.”“Baik no
Tok tok “Nona sudah siap?” Kent memanggil dari luar kamar Anne. “Iya, ayo berangkat.” Anne terlihat cantik dan lebih dewasa dengan gaun biru muda yang elegan. Walaupun baru kemarin Anne diukur, para pelayannya bisa segera menyediakan gaun yang pas. Kent masuk ke dalam kamar Anne dan menuntun Anne ke ruang makan. Di sana Chris sudah menunggu sambil membaca sesuatu di tangannya. Chris terpesona melihat sosok Anne yang memasuki ruangan. “Wah, Anne apakah kamu benar baru berumur sebelas tahun? Silahkan duduk Anne.” Chris berdiri untuk menyambut Anne dan menuntunnya untuk duduk. “Maaf aku selalu menunjukkan diriku yang berantakan.” Anne tersipu mengingat dirinya yang selalu tampil berantakan karena melakukan banyak perjalanan. “Hahaha, kamu selalu terlihat cantik walaupun berantakan.” “Apa yang sedang kakak baca?” “Oh ini? Hanya beberapa berkas yang aku temukan semalam. Walau beberapa terlihat tidak penting, tapi sepertinya
“Ini adalah tamu kaisar, tolong bukakan pintunya.”Anne bisa melihat siluet dari para penjaga ruang kerja kaisar, mereka terlihat sangat besar. Melihat mereka, membuat Anne memikirkan Hans. Sudah beberapa hari sejak terakhir mereka bertemu. Ah, aku harus fokus memikirkan mengenai kaisar dulu.Kaisar sedang berdiri membaca beberapa berkas di samping jendela besar. Walaupun sudah lama Kekaisaran Terra tidak berperang, Kaisar Pitrus terlihat sangat kekar. Terlihat jelas bahwa ia selalu melatih tubuhnya. Kaisar terlihat memiliki tubuh yang sedikit gelap dan rambut berwarna hitam kelam.“Hm, siapakah nona muda ini yang berani menghadap kaisar?”“Selamat siang yang mulia, saya Annette de Voinn putri terakhir keluarga Voinn. Terima kasih telah bersedia bertemu dengan saya.” Anne mengucapkan salam dengan canggung. Ia bisa merasakan dadanya yang panas seperti terbakar. Wah, aura yang dikeluarkan seorang kaisar memang sanga
Sang kaisar sepertinya belum hadir di ruang makan ketika mereka tiba. Permaisuri terlihat sedang duduk sambil bercakap-cakap dengan anak perempuannya. Permaisuri Larra terlihat sangat anggun dengan gaun putih dan rambut coklatnya yang bergelombang. “Nona Annette de Voinn dan Tuan Christopher Verlant telah hadir.” Panglima tersebut mengumumkan kedatangan mereka. Sejenak mereka berhenti berbincang dan memperhatikan Anne datang menghampiri meja makan. “Perkenalkan saya adalah Annette de Voinn, Terima kasih atas undangannya Yang Mulia.” “Saya adalah Christopher Verlant, Yang Mulia.” Mereka membungkuk memberi salam kepada Permaisuri Larra. Permaisuri membalas dengan anggukkan singkat dan mempersilahkan mereka untuk duduk. “Hallo Anne, mohon memaklumi anak-anakku yang berisik ini ya. Sepertinya memiliki lima anak memang sedikit berlebihan.” “Hanya Hera yang berisik sebenarnya.” Parlo tidak mau Anne menganggapnya ber
“Nona, anda harus berganti pakaian terlebih dahulu.”Kiara merasa tidak baik bila Anne keluar dengan perhiasan yang mencolok, dan menutupi bajunya dengan jubah dengan warna gelap.“Uh iya, hari ini dingin sekali. Aku sudah menggunakan mantel domba yang paling tebal, tapi masih saja kedinginan. Pertengahan musim dingin memang yang terburuk.”‘Ah benar, ini sudah pertengahan musim dingin. Bulan depan aku akan berulang tahun yang ke dua belas. Tapi kenapa tidak ada yang mempersiapkan pesta ulang tahunku? Tidak apa-apa Anne, kamu sudah besar, tidak perlu lagi merayakan ulang tahun, apa lagi dalam keadaan seperti ini.’–“Astaga, sepertinya kita tidak bisa mencobanya hari ini Viscountess”Countess tidak bisa menyembunyikan senyum tipisnya. Ia benar-benar benci membayangkan harus memakan makanan yang dimakan rakyat jelata. Tidak mungkin rasanya bisa seenak yang Viscountess jelaskan. Ia pasti hanya melebih-lebihkan seperti biasanya.“Ehm, tapi aku sangat menginginkannya. Oh, tuan penjaga, bi
“Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk datang. Silahkan, saya sudah menyiapkan teh dan sedikit cemilan untuk menemani diskusi kita.” “Terima kasih Nona Anne, tapi saya sedang hamil. Boleh saya minta air saja?” “Oh, tidak apa-apa Viscountess. Ini adalah teh peppermint yang memang saya siapkan untuk anda, karena baik untuk perempuan yang sedang hamil.” “Ah benarkah? Em, baiklah kalau begitu.” ‘Jadi ia sudah memeriksa latar belakang kami? Padahal Viscountess baru hamil satu bulan, dan belum banyak yang tahu akan hal ini.’ “Baiklah, jadi apa saja yang sudah anda siapkan untuk festival kali ini Nona Voinn? Apakah mereka juga me
Srek srek“Hmm ….”“Dokumen apa yang dari tadi kakak baca?”Sejak berangkat dari Yunne, Louis dan Chris sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang mereka bawa. Anne yang bosan melihat mereka, akhirnya memutuskan untuk bertanya langsung.“Hm? Ini daftar ksatria yang dikirimkan kaisar kemarin. Ada lebih dari seratus orang, tapi sepertinya masih akan kurang untuk bisa melawan Wart.”“Bukankah kaisar mengirim mereka untuk menjaga perbatasan?”“Memang. Kaisar sengaja mengirim mereka dengan alasan keamanan perbatasan, tapi sebenarnya mereka dikirim untuk membantu perang dengan Wart. Ini hanya agar para bangsawan tidak curiga kaisar
“Apa kita serang saja Wart sekarang? Mereka mungkin akan kalah bila diserang tiba-tiba.” “Ahaha, andaikan bisa semudah itu kak….” “Dan ia mengatakan bahwa Fricsia ada di Yull? Aku akan mengirimkan beberapa orang kesana untuk mencarinya juga. Pokoknya, segera kabari aku bila kamu bertemu lagi dengannya. Aku akan langsung menangkapnya dan, dan, membunuhnya mungkin.” “Baik kak, tenang saja. Ia juga bukan tandingan Hans.” “Ah, iya. Aku harus membuat surat keterangan agar Hans bisa mengikuti kemanapun kamu pergi, dan untuk pelayanmu juga. Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi, istirahatlah.” – “Ini dokumen yang sudah saya bacakan. Anda tinggal me
“Oh tidak Anne! Apa yang baru saja kulakukan!! Agh! Aku tidak pernah melihat seorang pria yang setampan itu, aku jadi tidak bisa berpikir jernih!”“Hahaha, tidak apa-apa Hera. Itu bukan masalah besar. Aku sudah sering mendengar ketampanan Kak Louis, tapi aku tidak tahu reaksi para perempuan seperti apa.”“Sayang sekali kamu tidak bisa menikmati keindahan itu walaupun selalu tinggal di kastil yang sama.”“Aku juga sudah jarang bertemu dengan kakak sejak ia menjadi kepala pasukan darat di Verdant.”“Whoaa, dan ia adalah seorang kepala pasukan! Bagaimana ada orang yang sangat sempurna? Coba katakan Anne, ia pasti punya kekurangan kan?!”“Hmm, Kak Louis sangat pend
“Terima kasih Chris, sudah membantu dan menemani Anne selama ini. Kalau tidak ada kamu … entah Anne akan seperti apa sekarang.” Mereka kembali mengobrol ketika Anne kembali ke kamarnya. “Tidak masalah Louis. Ini bukan hal besar. Ibu juga sangat khawatir dengan keadaan Anne dan kalian semua. Ia mungkin akan langsung mengadopsi kalian semua bila paman tidak ada.” “Marchioness memang sangat baik. Aku akan mengurus kembali bisnis dan kediaman Voinn, maaf sudah merepotkanmu.” “Haha, aku juga banyak belajar dari Collin. Ia adalah pelayan yang sangat bisa diandalkan.” “Bagaimana keadaan di Crotta?” “Kami sudah merundingkannya, tetapi aku tidak yakin raja akan membantu. Tapi kelompokku sudah pasti akan membantu sebisa kami, walau jumlah kami tidak terlalu banyak.” “Aku akan sangat menghargainya Chris. Jadi … apa yang terjadi kepada Jeremy?” “Ehm, sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu juga. Sebenarnya Jeremy kembali dalam kea
“… dan disini adalah tempat aku biasa berlatih pedang. Sekarang mungkin aku sudah lebih pandai dari pada Parlo! Walau memang dia yang paling payah, hahaha.”“Anne, Hera! Aku akan membicarakan mengenai kejadian kemarin kepada ayah. Apa kalian ingat penampilan orang itu?”Rein tidak ingin membicarakan hal ini di depan semua orang, jadi ia memutuskan untuk tidak menceritakannya ketika sarapan tadi pagi. Apa lagi ketika mereka sedang bersama Pangeran Kasius, dan ketika Kak Luna berterima kasih atas hadiah Anne.“Ah iya, kita harus segera menangkapnya! Aku tidak ingat persis, tapi sepertinya ia memiliki tinggi yang sama dengan Kak Rein, dengan rambut hitam dan kulit yang sedikit gelap juga.”“Ia juga memiliki suara yang berat dan dalam. Ia juga menggunakan aksen yang sedikit berbeda dari para bangsawan Terra. Hanya itu yang aku ingat dengan jelas.”“Sepertinya warna matanya adalah hitam.
“Aku tadi menggunakan kalungku karena ingin mencari sesuatu. Maaf. Anda memberikannya untuk digunakan dalam keadaan genting, tapi aku malah menggunakannya dengan sembarangan.”“Yang terpenting adalah kamu baik-baik saja. Kita hanya perlu mengisinya lagi bila energinya habis.”“Padahal anda sudah jauh-jauh kemari ….”“Haha, aku juga hanya sedang berjalan-jalan. Oh ya, tadi aku lupa melepaskan gelang pemberianmu, tapi ternyata gelang itu tidak terdeteksi.”“Saat ketika akan masuk ruangan pesta? Apakah gelang itu rusak?”“Tidak, aku masih bisa merasakan efek sihirnya. Mungkin karena gelang ini hanya memberikan efek pasif, dan tidak bisa mengeluarkan sihir.”“Hmm … berarti kalung ini pasti akan terdeteksi bila aku kenakan tadi.”“Haha, iya. Melihat sihir yang baru saja kamu keluarkan, pasti kalung ini akan disita. Kamu sudah akan
“Ini kamarmu Anne! Katakan saja kepada pelayan bila kamu membutuhkan sesuatu.”Melihat kondisi Anne setelah bertemu dengan Galand, Rein memutuskan untuk mengantarkan Anne untuk beristirahat, walaupun pesta masih berlanjut. Anne juga tidak ingin bertemu lagi dengan Galand. Ia masih belum siap dengan semua yang baru diketahuinya.“Walaupun Hans akan berjaga semalaman, akan ada pengawal istana yang juga akan berjaga di luar kamarmu. Tidak apa-apa kan Anne?”Kak Chris juga kali ini tidak ikut menginap, tapi tidak apa-apa selama masih ada Hans dan Hilda.“Iya terima kasih Kak Rein, Hera. Ah iya, tunggu sebentar. Hilda, bawakan hadiah-hadiah yang sudah kusiapkan sebelumnya.”“Baik nona.”Hilda membawakan dua kotak hadiah dan memberikannya kepada Anne.“Kotak besar ini adalah hadiah untuk Putri Luna, sedangkan ini adalah untukmu Hera.”“Wah! Untukku ju