Share

Bab 54

Penulis: Zaina Aulia
Rangga tiba-tiba bertanya lagi dengan nada dingin, "Di mana pelayanmu?"

Andini menoleh ke belakang untuk melihat, lalu membalas dengan santai, "Entah, mungkin dia lagi keluyuran."

"Hmph!" Meskipun mulut Nayshila masih ditutup dengan tangan, dia tetap tak kuasa mendengus seolah-olah menunjukkan bahwa dia sama sekali tidak percaya.

Andini malas meladeninya. Sebelum dia sempat mengatakan sesuatu, Rangga sudah mendahului, "Hari ini ramai banget. Berjalan sendirian nggak aman. Ayo, kita jalan bareng."

Rangga bisa-bisanya ingin mengajaknya bersama untuk melihat lentera? Mata Dianti langsung membelalak. Air matanya pun mengalir lebih deras.

Nayshila yang tadi berusaha menutup mulutnya, akhirnya tidak bisa menahan diri. Dia berseru, "Kakak!"

Hanya saja setelah diperingatkan sebelumnya, Nayshila tidak berani menambahkan sepatah kata pun. Saat itulah, Laras akhirnya muncul kembali di sisinya. "Nona!"

Andini menoleh dan melihat pelayannya membawa banyak barang. Ada manisan buah, kue ketan, dan se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 55

    Saat Rangga mengucapkan kalimat itu, sorot matanya begitu penuh dengan emosi hingga perasaan yang dia pendam terlihat begitu jelas.Meskipun Dianti hanya berdiri di sampingnya dan tidak bisa melihat matanya secara langsung, dia tetap bisa merasakan hasrat dalam dirinya. Itu adalah hasrat terhadap Andini.Suasana hati Dianti sontak menjadi kacau. Dia akhirnya menyadari bahwa Rangga benar-benar memiliki perasaan terhadap Andini. Lalu, bagaimana dengan dirinya? Apakah Rangga pernah menganggapnya penting?Perasaan sedih dan tertekan mengalir deras di hatinya. Dianti segera menunduk dan membiarkan air matanya jatuh satu per satu ke jalan.Namun tiba-tiba, sebuah saputangan muncul di depan matanya. Itu adalah saputangan milik Rangga. Jantung Dianti berdegup kencang. Dia meraih saputangan itu dengan hati-hati.Suara Rangga yang dingin pun terdengar. "Ayo pergi."Setelah berkata begitu, Rangga langsung berjalan ke depan tanpa menoleh. Di sisi lain, Dianti memegang saputangan itu sambil memanda

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 56

    Melihat Dianti yang kini wajahnya penuh kebahagiaan tanpa jejak kesedihan dan air mata sebelumnya, Andini hanya bisa mendengus dingin dalam hati.Entah apakah Dianti sengaja menunjukkan ekspresi itu kepadanya atau mungkin Rangga memiliki cara untuk membuat Dianti kembali ceria dalam waktu singkat. Namun, semuanya tidak ada hubungan dengan dirinya.Saat pikiran itu melintas di benak Andini, pintu ruangan pribadi tiba-tiba terbuka. Laras segera bergerak ke belakang Andini, sementara Andini sendiri bangkit berdiri dan sontak bersiap untuk memberi hormat.Akan tetapi, gerakan Andini terhenti begitu melihat siapa yang masuk. Bukan Baskoro, melainkan dua pria berbadan besar dengan tubuh kekar. Jelas, mereka adalah orang yang terbiasa berlatih bela diri.Andini langsung memasang wajah dingin. Dia bertanya, "Siapa kalian? Apa kalian tahu aku ini ...."Salah satu pria menyela, "Nona Besar Keluarga Adipati, 'kan?"Andini sontak terkejut. Awalnya, dia mengira kedua pria itu hanyalah orang-orang k

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 57

    Melihat kedua pria itu hendak mendekatinya, Andini akhirnya berseru dengan tegas, "Tunggu!"Dada Andini naik turun dengan cepat. Rasa takut dalam hatinya telah mencapai puncak. Namun, dia memaksa dirinya tetap tenang. Kedua pria itu tampaknya benar-benar terpengaruh oleh teriakannya dan berhenti sejenak.Andini pun menegaskan, "Seperti yang sudah kubilang, Kaisar menetapkan pernikahanku dengan Pangeran Baskoro. Sekarang, aku adalah tunangannya. Kalau kalian berani menyentuhku, itu bukan cuma melawan Keluarga Adipati, tapi juga menentang Pangeran Baskoro dan bahkan Kaisar sendiri!""Pikirkan baik-baik, apa orang yang mengutus kalian kemari benar-benar mampu melindungi kalian dari semua konsekuensi ini?" tanya Andini. Mendengar itu, kedua pria itu saling bertukar pandang seolah mempertimbangkan perkataan Andini yang masuk akal.Setelah itu, mereka menangkupkan tangan ke arah Andini. Sikap mereka menjadi lebih sopan. Salah satu dari mereka berujar dengan nada lebih lembut, "Nona, kami ini

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 58

    Pemilik lapak yang berpandangan tajam langsung menyadari perhatian Dianti. Dia segera mengambil lentera berbentuk kelinci itu, lalu bertanya, "Apa Nona menyukainya? Harganya cuma 5 tahil."Rangga tanpa ragu langsung mengeluarkan uangnya. Pemilik kios tersenyum lebar saat menyerahkan lentera itu ke tangan Rangga.Namun sebelum Rangga sempat memberikan lentera itu kepada Dianti, tiba-tiba terdengar keributan dari kerumunan orang di belakang mereka. Sepertinya sesuatu yang besar telah terjadi. Dianti dan Rangga secara naluriah menoleh. Perhatian mereka tertarik oleh keributan tersebut.Berhubung tubuhnya lebih tinggi, Rangga bisa melihat lebih jauh dibandingkan Dianti. Melampaui kerumunan orang, dia langsung melihat seorang gadis pelayan dengan wajah penuh darah. Wajahnya terasa sangat familier. Sepertinya ... dia adalah pelayan Andini!Rangga terkejut seketika. Tanpa pikir panjang, dia langsung berlari ke arah gadis itu. Dianti berteriak saking terkejutnya. Baru kemudian, dia menyadari b

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 59

    Ketika Andini terbangun, yang dilihatnya hanyalah kegelapan. Matanya tampaknya tertutup oleh sesuatu.Andini secara refleks mengangkat tangan, tetapi segera menyadari bahwa kedua tangannya telah diikat bersama. Seketika itu juga, dia teringat kembali pada kejadian di kedai teh. Jadi sekarang, di mana dia berada?Tempat di mana Andini berbaring terasa cukup empuk, jadi kemungkinan besar dia berada di atas ranjang. Dari luar, samar-samar ia bisa mendengar suara ribut orang-orang. Dia masih di Jalan Semira!Tempat ini kemungkinan besar adalah sebuah penginapan di Jalan Semira. Namun karena mata Andini tertutup, dia tidak bisa memastikan lokasi tepatnya. Dia juga tidak tahu waktu saat ini. Sudah berapa lama sejak dia diculik?Saat pikiran itu melintas di benak Andini, suara pintu yang terbuka terdengar. Dua pria itu telah kembali. Dia bisa mendengar salah satu dari mereka melangkah mendekatinya. Mungkin untuk memastikan apakah dia sudah sadar atau belum. Dia tidak berani bergerak sedikit p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 60

    Namun, tangan dan kaki Andini terlalu mati rasa. Begitu dia mencoba bergerak sedikit saja, rasa sakit yang tajam seperti ditusuk, menusuk setiap sarafnya hingga dia tak tahan dan mengeluarkan erangan pelan.Menyadari dirinya telah bersuara, tubuhnya langsung membeku. Untung saja, dengkuran kedua pria itu masih terdengar beriringan. Baru setelah itu Andini yakin mereka benar-benar tertidur lelap. Tanpa ragu lagi, dia mulai berusaha keras untuk meloloskan diri.Namun, kedua pria itu jelas sudah sangat ahli. Ikatan tali di pergelangan tangannya sangat kencang. Bahkan setelah Andini berjuang lama, tali itu tetap tidak longgar sedikit pun. Hanya saja, dia tidak bisa menyerah.Tadi, Andini mendengar jelas percakapan kedua pria itu. Mereka ingin menghancurkan reputasinya dan menggagalkan pernikahannya dengan Baskoro.Meskipun Andini sendiri tidak terlalu peduli dengan pernikahan itu, bahkan tidak keberatan jika pernikahan itu batal, tetapi itu pasti akan membuat neneknya sangat sedih.Kesehat

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 61

    Andini tertegun sejenak sebelum akhirnya mengenali pria di depannya. "Tuan ... Tuan Byakta ....""Nona Andini!" Byakta pun akhirnya menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia segera melirik ke arah kamar di belakang Andini. Alisnya langsung berkerut, lalu dia menarik Andini ke belakang tubuhnya.Andini berbisik, "Jangan biarkan orang tahu bahwa aku diculik."Byakta segera memahami situasinya. Tanpa banyak bicara, dia membalas, "Aku akan membawamu keluar lewat pintu belakang."Setelah itu, Byakta langsung menarik Andini untuk pergi. Namun, langkah mereka terhenti ketika Andini mengeluarkan erangan kesakitan yang tertahan secara tiba-tiba.Byakta buru-buru berbalik dan melihat Andini yang wajahnya sudah pucat pasi. Keringat dingin mengalir deras dari dahinya."Nona kenapa? Apa mereka menyakitimu?" tanya Byakta dengan cemas. Dia khawatir Andini telah mengalami hal buruk di tangan para penculik itu.Andini perlahan mengangkat tangan kirinya yang terkulai lemas. Dengan suara nyaris tak

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 62

    Bagaimanapun juga, kehormatan seorang wanita adalah hal yang paling penting. Namun, semua orang yang hadir di tempat itu tahu bahwa apa yang baru saja diucapkan bukanlah kenyataan.Rangga menunduk dengan sopan, lalu menatap Andini sambil berujar, "Kenapa kedai teh yang disebut oleh Pangeran Baskoro adalah Kedai Teh Vata, tapi yang kamu datangi malah Kedai Teh Fortu?"Saat itu, Andini duduk di samping. Dia menahan rasa sakit di tangannya yang sudah diperban, tetapi itu tetap terasa nyeri setiap kali dia bergerak.Tabib kediaman mengatakan bahwa meskipun lukanya tidak terlalu parah, Andini tetap harus berhati-hati. Paling tidak, selama sebulan ini dia tidak boleh menggunakan kekuatan pada tangan kirinya.Mendengar pertanyaan Rangga, Andini berdiri perlahan. Dia menjawab dengan sopan, "Ketika aku menerima surat itu, yang tertulis memang Kedai Teh Fortu. Surat itu mungkin masih ada di atas meja riasku."Setelah menjawab, Andini mengalihkan pandangannya kepada Abimana. Saat itu, Abimana ber

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 518

    Dia tidak berani membayangkan lebih jauh, hanya bisa memaksakan diri untuk mengenyahkan pikiran yang dipenuhi kecemasan.Rangga sudah berada di ambang kehancuran. Dia tidak boleh ikut-ikutan gila!Jadi, Kalingga menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Iya, dia akan baik-baik saja."Abimana seperti mendapatkan kembali sedikit tenaga. Dia mengangguk pelan, lalu berbalik dan pergi.Ya, semuanya akan baik-baik saja. Dia hanya perlu kembali dan beristirahat sebentar, lalu lanjut mencari Andini ....Abimana menaiki kudanya untuk kembali. Namun, dalam pikirannya, terus terbayang momen saat Andini jatuh ke sungai.Andini terlalu jauh dari dirinya. Begitu jauh hingga dia tidak bisa melihat jelas wajahnya. Begitu jauh sampai bayangannya pun tidak bisa dia raih.Kenapa mereka bisa sejauh ini? Apakah selama ini dia yang perlahan mendorong Andini menjauh darinya?"Tuan Abimana!" Tiba-tiba, suara lembut seorang wanita menyadarkan Abimana dari lamunannya.Dia terkejut, mendongak, baru sadar diriny

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 517

    "Andin!""Andin!""Tidak!"Tiga teriakan itu hampir terdengar bersamaan.Kalingga dan Abimana serempak mencabut pedang mereka. Pria berjanggut lebat dan pemuda itu bahkan belum sempat bereaksi saat leher mereka ditebas.Sementara itu, Rangga langsung melompat ke Sungai Mentari tanpa memedulikan apa pun.Melihat itu, Kalingga dan Abimana segera bergerak, masing-masing menarik Rangga kembali ke tepi."Lepaskan aku!" Rangga membentak, berjuang keras melepaskan diri. Matanya terus mencari sosok Andini di permukaan sungai yang tenang tanpa riak.Dia terus mencoba melompat ke sungai, tetapi dua pasang tangan terus menariknya ke belakang, membuatnya hanya bisa terus menepis mereka.Andini masih ada di dalam sungai. Dia harus menyelamatkan Andini!Plak! Sebuah tamparan keras membangunkan Rangga.Kalingga mencengkeram kerah bajunya. Suaranya keras, tetapi bergetar, "Andin akan baik-baik saja! Dia bisa berenang! Yang harus kamu lakukan sekarang adalah memimpin orang-orang ke hilir dan mencarinya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 516

    "Jangan gegabah!" Kalingga lebih dulu turun dari kuda, berteriak keras ke arah para bandit. Begitu melihat darah yang muncul di leher Andini, hatinya langsung mencengkeram kuat.Rangga dan Abimana segera turun dari kuda. Wajah Rangga tampak sangat muram, kedua tangannya mengepal erat. Dia sangat menyesal, kenapa dulu tidak membasmi habis para bandit itu. Kini, Andini terjebak dalam situasi berbahaya seperti ini.Yang lebih membuatnya marah adalah kenyataan bahwa dirinya jatuh ke dalam jebakan para bandit!Abimana memandang Andini yang sedang disandera, hatinya panik bukan main. Dia segera berteriak, "Aku bisa memberikan apa pun yang kalian inginkan! Lepaskan adikku!"Tatapan Andini langsung menjadi dingin. Dia tidak menyangka Abimana juga datang. Namun, di saat yang sama, dia sadar dia tetap tidak ingin melihat Abimana bahkan dalam kondisi seperti ini.Apalagi mendengarnya menyebut kata "adikku". Sejak kapan ... sejak kapan kebenciannya terhadap mantan kakaknya ini menjadi sedalam ini?

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 515

    Saat itu juga, di tepi Sungai Mentari, Andini perlahan sadar dari pingsannya.Begitu membuka mata, yang pertama dia lihat adalah seorang pria berjanggut lebat yang sedang menatapnya tajam-tajam.Andini tersentak kaget dan refleks bergerak mundur. Namun, sebelum dia sempat mundur jauh, bagian belakang tubuhnya tiba-tiba kehilangan pijakan. Dia hampir saja terjungkal jatuh kalau pria berjanggut itu tidak segera menarik lengannya.Barulah dia sadar, di belakangnya terbentang sungai lebar yang tak berujung. Inikah ... Sungai Mentari?Andini masih belum sempat mencerna situasinya, saat suara lain terdengar dari arah samping, "Jangan gerak sembarangan! Sungai Mentari sangat dalam. Kalau jatuh, bakal susah naik lagi!"Andini menoleh ke arah suara itu.Yang berbicara adalah seorang pemuda. Usianya tak lebih dari 17 atau 18 tahun. Saat ini, dia tengah menyeka pedang panjang di tangannya.Andini pun mengingat semuanya. Dia telah menyamar sebagai pelayan dan berhasil menipu para penjaga di dalam

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 514

    Nayshila benar-benar ketakutan. Matanya merah dan bengkak. Begitu melihat Kalingga, dia nyaris menangis saat itu juga. Namun, ketika melihat Rangga dan Abimana, tangisannya langsung tertahan.Di matanya malah muncul ekspresi panik. "Kenapa kalian semua ke sini? Bagaimana dengan Andini? Bukankah target para bandit itu adalah Andini?"Orang-orang itu hanya berjumlah dua. Setelah menculiknya dan membawanya ke tempat ini, mereka langsung bergegas pergi mengejar Andini!Dirinya ... hanyalah umpan. Umpan untuk memancing Rangga keluar dari vila tempat Andini disekap!Strategi mengalihkan musuh dari sarangnya!Tanpa berbicara sepatah kata pun, Rangga langsung berbalik dan pergi! Kepanikan telah menyelimuti seluruh jiwanya.Barangkali dia benar-benar dibutakan oleh tato kepala harimau itu. Karena terlalu takut Nayshila jatuh ke tangan para bandit dan mengalami nasib buruk, dia pun meninggalkan semuanya dan datang kemari tanpa berpikir panjang!Kalingga juga ikut terpaku, tetapi tetap menyimpan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 513

    Saat Gita kembali, Ningsih sudah berdiri di luar kamar. Pintu kamar Andini tertutup rapat, membuat Gita merasa curiga. "Di mana Nyonya?"Ningsih menjawab datar, "Tadi Nyonya bilang dia agak lelah, jadi sudah tidur."Mendengarnya, Gita melirik ke arah pintu dengan raut khawatir. "Apa jangan-jangan Nyonya sedang nggak enak badan? Perlu kupanggil tabib?"Ningsih mengerutkan alis dan menggeleng pelan. "Mungkin saja karena semalam nggak tidur nyenyak. Jangan pikir yang aneh-aneh, biarkan Nyonya beristirahat sebentar."Melihat ekspresi Ningsih, Gita justru semakin curiga. Dia bisa merasakan ada yang janggal dalam raut wajah Ningsih. Seolah baru menyadari sesuatu, Gita menurunkan suara dan bertanya, "Jangan-jangan ... terjadi sesuatu pada Nyonya?"Ningsih tak menyangka Gita langsung bisa mengetahuinya. Matanya pun mulai tampak panik dan berkilat gelisah. "Nggak ... nggak ada apa-apa. Jangan mikir yang aneh-aneh!"Namun, Gita tidak percaya. Dia langsung menyodorkan mangkuk sup manis itu ke tan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 512

    Namun, senyum yang tampak di wajah Rangga saat ini lebih terlihat seperti senyuman paksa.Berhubung tidak mungkin lagi menyembunyikannya dari Andini, Rangga akhirnya perlahan membuka suara. "Shila ... menghilang.""Apa?!" Andini terkejut, firasat buruk langsung menyelimuti hatinya. "Shila menghilang? Kapan kejadiannya?""Sejam yang lalu.""Lalu kenapa kamu masih di sini? Kenapa nggak pergi mencari Shila sekarang juga?" Andini tak kuasa menahan suaranya. "Gimana kalau dia jatuh ke tangan bandit itu?"Mendengar hal itu, wajah Rangga akhirnya menjadi kelam. Dia menatap Andini dan sorot matanya mulai menajam, "Kenapa kamu bisa tahu ... itu ulah bandit?""Kamu sendiri yang bilang waktu itu, bahwa bandit Yolasa muncul di ibu kota," jawab Andini sambil menarik napas dalam-dalam. "Lagi pula, ini bukan saatnya mencari tahu kenapa aku tahu. Kalau Shila benar-benar jatuh ke tangan mereka, akibatnya bisa sangat buruk! Kamu harus segera cari dia!"Hati Rangga mulai goyah.Nayshila adalah adik kandu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 511

    Namun, kabar itu tetap ditekan oleh Kalingga. Dia menyuruh Jabal untuk segera mencari orang yang bisa menghentikannya.Bagaimanapun juga, dalam hatinya, keselamatan Andini tetaplah yang paling utama. Dia tidak akan pernah mengorbankan Andini demi prestasi dan kejayaan.Namun, belum lama setelah Jabal berhasil menekan berita tersebut, dari pihak Sandika justru mulai menyebarkannya lagi ke mana-mana. Alhasil, desas-desus di ibu kota pun semakin menjadi-jadi dan tak bisa dihentikan.Jabal mulai kesal. "Tuan, Sandika itu jelas-jelas nggak peduli sama nyawa Nyonya Andini sama sekali!"Bandit dari Yolasa itu semuanya terkenal ganas dan kejam. Pemimpin mereka telah dibunuh, tapi mereka masih berani datang ke ibu kota untuk mencari masalah dengan Keluarga Maheswari. Itu sudah cukup menunjukkan bahwa mereka bukan orang biasa.Kalau Andini sampai jatuh ke tangan mereka, siapa yang tahu akan jadi seperti apa dia nanti?Wajah Kalingga tampak semakin kelam.Sejak Sandika datang menemuinya, dia suda

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 510

    Desas-desus?Kalingga langsung berpikir, kemungkinan besar itu adalah tugas yang dikerjakan Jabal semalam.Alisnya langsung berkerut, lalu dia balik bertanya, "Jadi Tuan Sandika datang hari ini hanya untuk membicarakan hal ini?"Namun, Sandika justru menurunkan suaranya dan berkata, "Apa kamu tahu bahwa bandit Yolasa memang benar-benar muncul di ibu kota akhir-akhir ini?"Bandit Yolasa?Kalingga langsung terkejut. "Kapan informasi itu diketahui?""Sudah beberapa hari yang lalu! Jenderal Rangga sendiri tahu hal ini. Kalau nggak, Kaisar juga nggak mungkin memberiku perintah dengan alasan seperti itu!"Hanya saja, untuk menghindari kepanikan rakyat, kabar itu memang tidak disebarluaskan. Bahkan para menteri di istana belum mengetahuinya, apalagi Kalingga. Ucapan Sandika membuat Kalingga seakan tersambar petir.Akhirnya dia sadar, tujuan Andini menyebarkan kabar bahwa dia disekap oleh Rangga, bukanlah untuk meminta Kaisar turun tangan menyelamatkannya. Semua itu ... agar didengar oleh para

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status