แชร์

Bab 57

ผู้เขียน: Zaina Aulia
Melihat kedua pria itu hendak mendekatinya, Andini akhirnya berseru dengan tegas, "Tunggu!"

Dada Andini naik turun dengan cepat. Rasa takut dalam hatinya telah mencapai puncak. Namun, dia memaksa dirinya tetap tenang. Kedua pria itu tampaknya benar-benar terpengaruh oleh teriakannya dan berhenti sejenak.

Andini pun menegaskan, "Seperti yang sudah kubilang, Kaisar menetapkan pernikahanku dengan Pangeran Baskoro. Sekarang, aku adalah tunangannya. Kalau kalian berani menyentuhku, itu bukan cuma melawan Keluarga Adipati, tapi juga menentang Pangeran Baskoro dan bahkan Kaisar sendiri!"

"Pikirkan baik-baik, apa orang yang mengutus kalian kemari benar-benar mampu melindungi kalian dari semua konsekuensi ini?" tanya Andini. Mendengar itu, kedua pria itu saling bertukar pandang seolah mempertimbangkan perkataan Andini yang masuk akal.

Setelah itu, mereka menangkupkan tangan ke arah Andini. Sikap mereka menjadi lebih sopan. Salah satu dari mereka berujar dengan nada lebih lembut, "Nona, kami ini
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (2)
goodnovel comment avatar
Roroh Siti Rochmah
suruhan siapa yaaa,, aahh kok aku jd keinget jendral Joka di lapak sebelah. cb klo andini kaya jenderal joka(nabila),pinter ilmu beladirinya
goodnovel comment avatar
Nengsi Yuniah
berharap Andini menjadi wanita perkasa bisa silat, cerdas dan disegani
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 58

    Pemilik lapak yang berpandangan tajam langsung menyadari perhatian Dianti. Dia segera mengambil lentera berbentuk kelinci itu, lalu bertanya, "Apa Nona menyukainya? Harganya cuma 5 tahil."Rangga tanpa ragu langsung mengeluarkan uangnya. Pemilik kios tersenyum lebar saat menyerahkan lentera itu ke tangan Rangga.Namun sebelum Rangga sempat memberikan lentera itu kepada Dianti, tiba-tiba terdengar keributan dari kerumunan orang di belakang mereka. Sepertinya sesuatu yang besar telah terjadi. Dianti dan Rangga secara naluriah menoleh. Perhatian mereka tertarik oleh keributan tersebut.Berhubung tubuhnya lebih tinggi, Rangga bisa melihat lebih jauh dibandingkan Dianti. Melampaui kerumunan orang, dia langsung melihat seorang gadis pelayan dengan wajah penuh darah. Wajahnya terasa sangat familier. Sepertinya ... dia adalah pelayan Andini!Rangga terkejut seketika. Tanpa pikir panjang, dia langsung berlari ke arah gadis itu. Dianti berteriak saking terkejutnya. Baru kemudian, dia menyadari b

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 59

    Ketika Andini terbangun, yang dilihatnya hanyalah kegelapan. Matanya tampaknya tertutup oleh sesuatu.Andini secara refleks mengangkat tangan, tetapi segera menyadari bahwa kedua tangannya telah diikat bersama. Seketika itu juga, dia teringat kembali pada kejadian di kedai teh. Jadi sekarang, di mana dia berada?Tempat di mana Andini berbaring terasa cukup empuk, jadi kemungkinan besar dia berada di atas ranjang. Dari luar, samar-samar ia bisa mendengar suara ribut orang-orang. Dia masih di Jalan Semira!Tempat ini kemungkinan besar adalah sebuah penginapan di Jalan Semira. Namun karena mata Andini tertutup, dia tidak bisa memastikan lokasi tepatnya. Dia juga tidak tahu waktu saat ini. Sudah berapa lama sejak dia diculik?Saat pikiran itu melintas di benak Andini, suara pintu yang terbuka terdengar. Dua pria itu telah kembali. Dia bisa mendengar salah satu dari mereka melangkah mendekatinya. Mungkin untuk memastikan apakah dia sudah sadar atau belum. Dia tidak berani bergerak sedikit p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 60

    Namun, tangan dan kaki Andini terlalu mati rasa. Begitu dia mencoba bergerak sedikit saja, rasa sakit yang tajam seperti ditusuk, menusuk setiap sarafnya hingga dia tak tahan dan mengeluarkan erangan pelan.Menyadari dirinya telah bersuara, tubuhnya langsung membeku. Untung saja, dengkuran kedua pria itu masih terdengar beriringan. Baru setelah itu Andini yakin mereka benar-benar tertidur lelap. Tanpa ragu lagi, dia mulai berusaha keras untuk meloloskan diri.Namun, kedua pria itu jelas sudah sangat ahli. Ikatan tali di pergelangan tangannya sangat kencang. Bahkan setelah Andini berjuang lama, tali itu tetap tidak longgar sedikit pun. Hanya saja, dia tidak bisa menyerah.Tadi, Andini mendengar jelas percakapan kedua pria itu. Mereka ingin menghancurkan reputasinya dan menggagalkan pernikahannya dengan Baskoro.Meskipun Andini sendiri tidak terlalu peduli dengan pernikahan itu, bahkan tidak keberatan jika pernikahan itu batal, tetapi itu pasti akan membuat neneknya sangat sedih.Kesehat

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 61

    Andini tertegun sejenak sebelum akhirnya mengenali pria di depannya. "Tuan ... Tuan Byakta ....""Nona Andini!" Byakta pun akhirnya menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia segera melirik ke arah kamar di belakang Andini. Alisnya langsung berkerut, lalu dia menarik Andini ke belakang tubuhnya.Andini berbisik, "Jangan biarkan orang tahu bahwa aku diculik."Byakta segera memahami situasinya. Tanpa banyak bicara, dia membalas, "Aku akan membawamu keluar lewat pintu belakang."Setelah itu, Byakta langsung menarik Andini untuk pergi. Namun, langkah mereka terhenti ketika Andini mengeluarkan erangan kesakitan yang tertahan secara tiba-tiba.Byakta buru-buru berbalik dan melihat Andini yang wajahnya sudah pucat pasi. Keringat dingin mengalir deras dari dahinya."Nona kenapa? Apa mereka menyakitimu?" tanya Byakta dengan cemas. Dia khawatir Andini telah mengalami hal buruk di tangan para penculik itu.Andini perlahan mengangkat tangan kirinya yang terkulai lemas. Dengan suara nyaris tak

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 62

    Bagaimanapun juga, kehormatan seorang wanita adalah hal yang paling penting. Namun, semua orang yang hadir di tempat itu tahu bahwa apa yang baru saja diucapkan bukanlah kenyataan.Rangga menunduk dengan sopan, lalu menatap Andini sambil berujar, "Kenapa kedai teh yang disebut oleh Pangeran Baskoro adalah Kedai Teh Vata, tapi yang kamu datangi malah Kedai Teh Fortu?"Saat itu, Andini duduk di samping. Dia menahan rasa sakit di tangannya yang sudah diperban, tetapi itu tetap terasa nyeri setiap kali dia bergerak.Tabib kediaman mengatakan bahwa meskipun lukanya tidak terlalu parah, Andini tetap harus berhati-hati. Paling tidak, selama sebulan ini dia tidak boleh menggunakan kekuatan pada tangan kirinya.Mendengar pertanyaan Rangga, Andini berdiri perlahan. Dia menjawab dengan sopan, "Ketika aku menerima surat itu, yang tertulis memang Kedai Teh Fortu. Surat itu mungkin masih ada di atas meja riasku."Setelah menjawab, Andini mengalihkan pandangannya kepada Abimana. Saat itu, Abimana ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 63

    Abimana tetap tidak mengucapkan sepatah kata pun. Namun, Kirana yang tubuhnya mulai gemetar perlahan berjalan mendekatinya.Kirana mengulurkan tangan, lalu menarik-narik ujung baju Abimana dengan lembut sambil berujar, "Abi, cepat beri tahu adikmu bahwa ini semua cuma kesalahpahaman."Abimana tetap memasang wajah dingin dan diam. Melihat putranya seperti ini, Kirana sangat sedih. Tarikan tangannya pada Abimana pun makin kuat hingga akhirnya berubah menjadi dorongan kecil."Katakan sesuatu! Cepat katakan sesuatu!" Suara Kirana mulai bercampur dengan tangisan.Melihat ibunya begitu terpukul, Dianti segera maju untuk memeluknya. Dia berusaha menenangkan dengan berucap, "Bu, jangan begini. Duduklah dan biarkan Kak Abimana perlahan menjelaskan. Aku yakin dia pasti punya alasan sendiri!"Mendengar ucapan itu, Andini memandang Dianti dengan tatapan tidak percaya. Abimana telah menyewa orang untuk menghancurkan reputasinya, tetapi Dianti malah berkata bahwa tindakan Abimana pasti memiliki alas

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 64

    Andini berucap, "Karena lebih gampang menyerangku. Karena aku ini gampang ditindas. Kamu bilang semua ini demi kebahagiaanku di masa depan, tapi kamu malah menghabiskan 1.000 tahil untuk suruh dua pria dewasa menghancurkan reputasiku. Apa ucapanmu ini nggak terdengar lucu?""Abimana, nggak usah sok baik! Kamu sama sekali nggak peduli padaku. Kamu cuma nggak mau aku berdiri lebih tinggi darimu! Kamu nggak pernah ingin aku hidup bahagia. Kamu cuma nggak tahan melihatku sukses!" seru Andini.Kata-kata sederhana itu dengan mudah membongkar sisi tergelap hati Abimana. Namun, Abimana tidak mau mengakuinya. Dia segera menyangkal, "Mana mungkin aku nggak tahan melihatmu bahagia? Memangnya kamu bakal bahagia setelah nikah dengan Pangeran Baskoro?""Sekalipun kamu kehilangan reputasi, apa bedanya? Dengan dukungan Keluarga Adipati, kamu pikir nggak ada pria lain yang mau menikahimu?" Setelah kata-kata Abimana selesai, aula utama menjadi sunyi. Selain suara isak tangis Dianti yang tak kunjung berh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 65

    Usai berucap demikian, Andini jelas bisa melihat perubahan pada wajah Abimana yang sebelumnya penuh keyakinan berubah menjadi penuh kebingungan. Lucu sekali!Saat berusaha menghancurkan dirinya, Abimana penuh dengan percaya diri dan alasan yang kuat. Begitu masalah ini mulai melibatkan dirinya, dia langsung panik. Bukan hanya Abimana yang cemas, hampir semua anggota Keluarga Biantara terlihat gelisah.Ketika suasana menegang, Dianti yang sebelumnya terus menangis akhirnya berdiri dan berucap dengan lembut kepada Andini, "Kak, hari ini kamu sudah cukup menderita. Sebaiknya kamu kembali beristirahat lebih awal. Lagian, waktu sudah malam. Gimana kalau besok baru kita bicarakan lagi?"Mendengar ucapan itu, Kirana juga buru-buru menimpali, "Benar, Andin. Lihat saja, sekarang sudah sangat larut. Bahkan, Jenderal Rangga pun belum pulang. Gimana kalau kita membicarakan ini besok pagi saja?"Saat itu, Andini seolah baru teringat bahwa ada seseorang lain di dalam ruangan, yaitu Rangga. Dia menol

บทล่าสุด

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 570

    Di ujung jalan masuk desa, Dierja sedang memimpin sekelompok orang datang ke arah mereka. Dia berjalan pincang, tetapi tetap berusaha melangkah lebih cepat. Dia sesekali menunduk dan tersenyum menyanjung pada pria di sampingnya.Pria yang berjalan di sampingnya itu memiliki postur tegap dan langkah yang penuh wibawa, disertai aura angkuh khas kaum bangsawan. Penampilannya benar-benar tidak serasi dengan suasana pedesaan yang sederhana di sekelilingnya.Andini tidak tahu apakah dia harus panik atau justru merasa lega.Pria itu ... adalah Kalingga."Itu dia! Di rumah tua itu!" seru Dierja penuh semangat. Langkahnya yang pincang jadi makin cepat saking bersemangat.Beberapa hari lalu, saat Dierja dibawa ke kantor pemerintahan, dia sempat mengira akan mendekam di penjara selama bertahun-tahun. Tak disangka, justru saat itu dia melihat para petugas membawa gambar buronan.Hanya dengan sekali lihat, dia langsung mengenalinya. Dierja pun segera memberi tahu mereka.Benar saja, pagi ini, bangs

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 569

    Mendengar ucapan Andini, Kino yang berada di sampingnya pun angkat suara, "Semua harus lebih hati-hati, jangan sampai tato kita terlihat. Bagaimanapun juga, kita sudah hidup di sini selama delapan tahun, mereka nggak akan mudah mencurigai kita."Mengungkit hal itu, Kino menoleh ke arah Andini dan berkata lagi, "Kamu juga nggak perlu terlalu khawatir. Lukisan wajah itu hanya disebar di sekitar kota kecil ini, belum tersebar luas. Beberapa kakak yang tinggal di kota juga akan ikut mengawasi. Begitu ada sesuatu yang mencurigakan, kami pasti segera memberitahumu."Padahal baru saja diangkat sebagai saudara, tapi mereka sudah mulai melindunginya. Hati Andini pun hangat seketika. Dia memandang Kino dan mengangguk pelan."Sudah ah, jangan bahas yang bikin stres. Hari ini kita resmi punya adik, harus senang dong! Ayo, makan yang banyak!" kata Darya sambil tersenyum, tapi kemudian dia merasa ada yang aneh. "Tapi masa kita terus-terusan panggil 'adik'? Sepertinya agak aneh."Andini menunduk dan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 568

    Untuk usulan dari Joso, sahabat urutan keenamnya, Surya sama sekali tidak merasa terkejut.Bagaimanapun juga, saat mereka berpura-pura mabuk dan mendengar bahwa Andini meminta Endah untuk merawat mereka sebelumnya, sekelompok orang ini sudah mulai menyukai Andini.Hari ini, saat Surya memberitahukan kepada mereka tentang identitas Andini, tentu saja dia juga menceritakan kisah hidup gadis itu. Setelah mendengarnya, mereka merasa ngeri dan tidak percaya.Ditambah lagi, karena adanya hubungan antara Andini dan Byakta, mereka pun tak kuasa merasa simpati padanya. Namun, soal Joso yang bilang ingin menjadikan Andini sebagai adik angkat, Surya memang tidak mengetahuinya sebelumnya.Maka dari itu, sekarang dia hanya menoleh ke arah Andini dan berkata dengan nada datar, "Jos0 cuma asal bicara. Kalau kamu nggak mau, nggak ada seorang pun yang bisa memaksamu.""Iya iya, aku cuma asal ngomong, Nona Andini jangan merasa terbebani ya."Mereka ingin menjadikannya adik angkat, tapi malah belum berta

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 567

    Ini bukan ibu kota, ini adalah Desa Teluk Horta. Di sini, tidak ada Pangeran Surya. Yang ada hanya seorang pemburu bernama Arjuna. Melihat Surya yang bersikap begitu santai, Andini pun tidak berkata apa-apa lagi, lalu masuk ke dalam rumah.Mungkin karena semalam tidurnya terlalu larut, keesokan paginya saat Andini terbangun, matahari sudah bersinar terang.Endah sedang duduk di tempat teduh sambil menjahit pakaian yang robek. Begitu melihat Andini bangun, dia segera berdiri dan membawakan semangkuk bubur."Arjuna bilang, kamu nggak enak badan tadi malam, jadi dia suruh aku jangan ganggu. Sekarang sudah mendingan belum?"Andini mengangguk pelan. Dia melirik ke arah halaman yang tampak kosong, lalu tersenyum, "Kak Arjuna sudah pergi kerja lagi sama Anom?"Namun, Endah menggeleng, "Nggak. Arjuna sudah pergi ke kota sejak fajar belum menyingsing. Mungkin ada urusan penting yang harus diurus. Anom masih tergeletak di kamar, badannya masih sakit semua setelah kemarin."Mendengar hal itu, And

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 566

    Surya benar-benar dibuat bingung oleh Andini. "Andini? Bukannya kamu adik Byakta?"Andini sempat terkejut, tapi segera sadar, ternyata selama ini Surya mengira dirinya adalah Gayatri. Dia pun tersenyum tipis dan berkata, "Aku tunangan Byakta."Di bawah cahaya remang malam, mata Surya yang tajam tampak memantulkan seberkas keterkejutan. Dia segera melangkah maju dan membantu Andini bangkit berdiri, lalu bertanya, "Jadi, Byakta tewas di tangan para perampok itu?"Andini mengangguk perlahan dan dia mendengar kemarahan yang tersirat dalam nada bicara Surya.Para perampok sialan itu .... Mereka telah membunuh sahabatnya dan mencemarkan nama baiknya serta Pasukan Harimau!Seolah teringat sesuatu, Surya kembali bertanya, "Kalau begitu, apa hubunganmu dengan Kalingga?"Andini terdiam sejenak, lalu teringat bahwa dia memang pernah memperlihatkan kemampuan bela diri di hadapan Surya. Dia pun menghela napas dan menjawab, "Kalingga ... dulunya adalah suamiku."Begitu kalimat itu meluncur dari bibi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 565

    "Aku nggak berniat membunuhmu." Suara Andini bergetar, entah karena sakit atau karena hati yang hancur. Air matanya pun berderai, "Aku cuma ingin membalaskan dendam tunanganku!"Kening Surya mengernyit tajam. "Tunanganmu?"Dalam sekejap, berbagai wajah melintas dalam ingatannya. Namun, saking banyaknya orang yang pernah dia bunuh, Surya benar-benar tidak bisa mengingat siapa tunangan Andini yang dimaksudnya.Andini tahu, malam ini dia tidak akan bisa membalas dendam. Akan tetapi, itu tidak membuatnya gentar."Aku tahu kamu penyelamat hidupku, tapi kamu juga punya hubungan dengan perampok dari Yolasa! Mereka membunuh orang tanpa ampun, menjarah, membantai desa, dan melakukan semua kejahatan! Kamu menyebut mereka saudaramu, itu cukup membuktikan bahwa kamu pun bukan orang baik!"Barulah saat itu Surya paham, Andini telah mengira dirinya sebagai perampok. Dia pun melepaskan cengkeramannya dan mundur dua langkah.Andini ikut bangkit dan duduk. Kedua matanya memerah, air mata terus menetes

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 564

    Melihat kejadian itu, Endah segera berseru, "Aduh, tunggu sebentar! Biar kuambilkan kain untuk bersihkan bajumu!" Usai bicara, dia langsung keluar rumah.Anom yang tampaknya juga tidak nyaman berada di dekat Surya, ikut keluar bersama ibunya.Surya melirik ke arah Darya dan berkata singkat, "Di lemari ada baju. Ganti saja."Ruangan milik Surya ini merangkap sebagai kamar tidur dan ruang tengah. Lemari bajunya juga berada tidak jauh dari meja makan.Seakan paham maksud tersirat dari Surya, Darya langsung berjalan ke lemari. Dia mengambil sebuah baju kerja dan tanpa ragu menggantinya langsung di hadapan Andini.Tepat di dadanya, tato kepala harimau terlihat jelas.Andini yang awalnya gelisah dan penuh curiga, seolah mendapatkan kepastian. Hatinya yang tadi dilanda kekacauan mulai terasa tenang perlahan. Dia kembali duduk dan mulai makan dengan lahap. Saat Endah masuk kembali ke rumah, wajah Andini sudah kembali normal seolah tak terjadi apa-apa.Darya menerima handuk dan mengelap tubuhny

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 563

    Surya ikut menoleh saat mendengar suara Endah. Dia juga merasa wajah Andini tampak tidak beres dan tanpa sadar berkata, "Aku akan pinjam gerobak sapi, nanti sore kita ke kota cari tabib, ya."Namun, Andini tak menjawab. Sebaliknya, tubuhnya justru mulai gemetar pelan.Wajah Byakta yang penuh darah terus bertautan di pikirannya dengan bayangan Surya yang menyelamatkannya malam itu. Hal itu membuatnya kini benar-benar kehilangan arah. Dia bahkan tidak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun.Namun, tepat pada saat itu, dari luar pagar bambu terdengar suara seseorang memanggil, "Kakak!"Suaranya terdengar asing dan Andini pun tak mengenali pria itu. Dia tidak yakin apakah orang ini adalah salah satu yang pernah duduk minum bersama Surya di halaman tempo hari. Lagi pula, waktu itu memang banyak yang datang dan dia tidak sempat menghafal wajah-wajah mereka.Akan tetapi, jika pria itu memanggil Surya dengan sebutan "Kakak", maka jelas dia adalah bagian dari kelompoknya. Surya pun berjalan mend

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 562

    Penjahat yang satu lagi adalah seorang duda tua di desa, bernama Dierja. Dia adalah orang yang dulu mengajari Anom berjudi.Lucunya, saat warga desa datang menghadapinya, Dierja masih berani menunjukkan kakinya yang terjepit perangkap hewan dan mengaku kalau itu akibat kecelakaan saat pergi mencari Ihatra dan ayahnya di hutan.Niatnya sebenarnya adalah untuk memeras keluarga Diah. Kalau gagal, setidaknya dia bisa mengemis sedikit uang dari kepala desa. Namun tak disangkanya, para warga langsung mengikatnya dan menyeretnya ke hadapan Surya.Mengenai kelanjutannya, Andini sendiri tidak tahu. Dia hanya tahu, keesokan paginya saat bangun tidur, Dierja sudah diseret dan dikirim ke kantor pemerintahan. Sementara itu, Anom sudah dibawa Surya ke ladang sejak pagi.Dulu, Endah selalu memanjakan anaknya dan tidak pernah membiarkan Anom menyentuh pekerjaan ladang. Namun hari ini, di bawah pengawasan langsung dari Surya, Anom dipaksa bekerja keras di bawah terik matahari selama empat jam penuh seb

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status