Share

Bab 29

Penulis: Zaina Aulia
Andini tidak mengerti. Dia hanya meminta Dianti melepaskan tangannya. Kenapa Dianti tiba-tiba membahas tentang Kirana dan mengatakan Andini menyakiti Kirana?

Andini sudah sangat bersyukur jika Keluarga Adipati tidak mengganggunya. Bagaimana mungkin dia berani menyakiti Kirana?

Andini menarik napas dalam-dalam dan memegang pergelangan tangannya dengan erat. Dia berusaha menahan diri agar tidak menampar Dianti.

Namun, Laras justru tak bisa menahan diri dan berkata, "Nona Dianti sudah gila, ya?"

Perkataan yang dilontarkan tanpa segan itu membuat Dianti tertegun. Dia bertutur dengan terbata-bata, " Ka ... kamu ...."

Mungkin karena terlalu terkejut, Dianti sampai tidak bisa menyelesaikan ucapannya.

Andini juga kaget. Tidak disangka nyali Laras begitu besar. Laras benar-benar tidak menganggap serius ucapan Andini. Andini jelas-jelas sudah bilang tidak akan bisa melindunginya.

Ketika Andini hendak membantu menjelaskan, Laras malah maju dan tersenyum pada Dianti. Katanya, "Bukannya Nona Dianti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Semoga Andini baik2 saja apabila menikah dgn baskoro. Apabila baskoro tdk baik. Semoga ada jalan keluar seblm pernikhan sgn baskoro. Semoga Andini baik2 s ajah.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 30

    Laras menutup tirai kereta, lalu menoleh menatap Andini sambil berkata, "Nona, sepertinya yang pergi ke Kuil Amnan tahun ini lebih banyak dari sebelumnya."Andini cukup senang dan menimpali, "Itu berarti Kuil Amnan memang sangat manjur untuk mengabulkan permohonan."Laras mengangguk sembari membalas, "Benar. Aku dengar memohon jodoh yang paling manjur."Mendengar ini, Andini hanya tersenyum tanpa mengatakan apa-apa. Menurutnya, Kuil Amnan bisa mengabulkan apa pun, kecuali jodoh. Jika tidak, dia seharusnya sudah menikah dengan Rangga tiga tahun lalu. Andini tersenyum pelan sambil menggeleng saat memikirkan ini.Untungnya, Andini belum sempat menikah. Jika tidak, sekarang dia pasti terperangkap dalam penderitaan.Tak lama kemudian, kereta kuda tiba di luar Kuil Amnan. Laras turun duluan, lalu berbalik untuk membantu Andini. Tidak disangka, begitu Andini baru turun, terdengar suara sindiran tak jauh dari sana."Aku pikir pelayan siapa yang begitu lancang sampai berani naik kereta yang sam

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 31

    Semua orang terkejut. "Pangeran Baskoro?"Kemudian, mereka semua berlutut memberi hormat dan berkata, "Salam, Pangeran Baskoro."Andini juga hendak berlutut, tetapi dihentikan oleh Baskoro.Baskoro menyipitkan matanya dan menyapu pandangannya ke semua orang. Alih-alih membiarkan mereka berdiri, dia justru menggandeng tangan Andini di hadapan mereka.Baskoro bertutur, "Mulai sekarang, aku akan jadi pendukungnya. Siapa pun yang berani berbicara kasar padanya, berarti nggak menghormatiku. Apa kalian mengerti?"Selama tiga tahun terakhir, Andini selalu berlutut pada orang lain. Meskipun pernah menjadi kesayangan Keluarga Adipati selama 15 tahun, dia belum pernah merasakan saat semua orang berlutut padanya.Kala ini, Andini berdiri di samping Baskoro. Dia memandang putra dan putri keluarga terpandang yang berlutut di depannya, tetapi tidak merasa gembira atau bangga. Sebaliknya, dia merasa semuanya tidak nyata. Perasaan ini justru membuatnya gelisah.Andini hendak menarik tangannya, tetapi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 32

    Namun, Andini yang sekarang hanya ingin hidup tenang tanpa diketahui siapa pun. Tidak seperti saat ini yang begitu mencolok.Meskipun Andini telah bersedia menikah dengan Baskoro, pernikahan ini belum mendapatkan persetujuan dari Kaisar. Bisa dikatakan masih belum ada kejelasan. Rasanya tidak pantas bergandengan tangan dengan Baskoro di depan umum.Untungnya, setelah masuk ke kuil, Baskoro bertemu dengan kepala Kuil Amnan. Ketika memberikan hormat, Baskoro tentu melepaskan tangan Andini.Andini segera menarik tangannya dan diam-diam menghela napas.Kepala kuil khusus datang untuk menyambut Baskoro. Dia ingin memberikan ceramah untuk Baskoro.Baskoro berbalik memandang Andini, lalu berpesan, "Tunggu aku di luar. Dua jam sudah selesai. Nanti aku mau mengajakmu ke suatu tempat."Hari ini, Andini sama sekali tidak berniat untuk berada di luar terlalu lama. Dia hanya ingin meminta jimat keselamatan dan pulang. Ketika mendengar perkataan Baskoro, Andini seketika tertegun.Di sisi lain, setel

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 33

    Semua orang tercengang. Tidak ada yang menyangka bahwa Andini akan menampar Nayshila tanpa peringatan.Meskipun Rangga dan Abimana berdiri di samping Nayshila, mereka juga tidak bisa mencegah tamparan itu mendarat di wajah Nayshila.Namun, sepertinya tamparan ini menyadarkan semua orang yang sebelumnya terdiam.Abimana maju dan mencengkeram tangan Andini sebelum berseru marah, "Apa yang kamu lakukan? Cepat minta maaf pada Nayshila!"Andini menatap Abimana dengan dingin sembari berujar, "Lepaskan tanganku."Suaranya tidak keras dan sama sekali tidak terdengar nada mengancam. Akan tetapi, dua kata itu cukup membuat Abimana bergetar hebat. Dia tanpa sadar melepaskan tangan Andini.Andini menarik kembali tangannya. Dia mengelus pergelangan tangannya yang sakit karena dicengkeram oleh Abimana.Kala ini, Dianti berkomentar, "Kakak, ucapan Nayshila memang sedikit kasar, tapi kamu nggak seharusnya tampar dia, apalagi di kuil. Perbuatanmu ini bisa membuat dewa murka."Andini sama sekali tidak m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 34

    Namun, Andini membalas, "Lucu sekali. Aku bermarga Gatari. Keluarga Biantara nggak berhak mendidikku.""Andini! Jangan keterlaluan!" bentak Abimana."Kalian yang keterlaluan!" Andini benar-benar tidak bisa menahan amarahnya. Dia bertanya, "Aku datang untuk meminta jimat keselamatan untuk Nenek. Apa yang membuat kalian terganggu? Apa hak kalian datang satu per satu untuk mengaturku?""Terutama kamu, Abimana! Saat aku difitnah, kamu hanya bisa diam. Sekarang kamu malah bersikap seolah-olah mau memberiku pelajaran? Apa hakmu?" tambah Andini."Aku kakakmu, jadi aku berhak memberimu pelajaran!" sergah Abimana.Meskipun Nayshila yang bersalah, hubungan antara Keluarga Biantara dan Keluarga Maheswara cukup erat. Semuanya bisa diselesaikan setelah pulang. Abimana juga bisa melaporkannya kepada orang tua Nayshila untuk mendidiknya dengan baik.Bagaimanapun juga, Andini tidak seharusnya memakai kekerasan.Namun, siapa sangka Andini justru tertawa setelah mendengar jawaban Abimana. Dia menimpali,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 35

    Abimana tercengang.Andini memang datang untuk mendoakan keselamatan Ainun. Kenapa Abimana bisa mengatakan hal seperti itu? Ada apa dengannya? Kenapa dia selalu kehilangan akal sehat setiap kali bertemu dengan Andini?Jantung Abimana berdetak dengan kencang. Dia berpikir jika terjadi sesuatu pada neneknya karena ucapannya sendiri, jangankan Andini, dia juga tidak akan bisa memaafkan diri sendiri!Namun, apakah masalah ini bukan kesalahan Andini? Kenapa Abimana selalu tenang saat berhadapan dengan Dianti, tetapi amarahnya langsung tersulut saat bertemu Andini? Bukankah ini semua terjadi gara-gara Andini?Andini mengatakan bahwa Abimana sudah mati tiga tahun lalu dan tidak berhak memberinya pelajaran. Abimana akan menunjukkan bahwa dirinya berhak!Amarah yang sudah dipendam sejak Andini kembali akhirnya meluap. Abimana tiba-tiba mengulurkan tangan untuk menangkap Andini.Andini terkejut karena tidak menyangka bahwa Abimana akan menyerangnya di tempat ini. Untungnya, Andini menghindar den

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 36

    "Benar. Padahal, kamu bukan putri kandung Keluarga Adipati. Apa kamu belum puas setelah menikmati kemewahan selama bertahun-tahun?""Sungguh keterlaluan. Bisa-bisanya mengutuk kakaknya sendiri mati. Dewa pun pasti akan murka!"Setelah dicela beberapa orang, kerumunan yang tidak mengenal Andini mulai ikut mencelanya. Dalam sekejap, Andini menjadi sasaran kemarahan orang-orang.Mungkin karena sudah terbiasa dipukul selama tiga tahun, jadi Andini masih bisa bangkit setelah dipukul begitu keras. Dia menopang tubuhnya untuk duduk, lalu menanggapi cercaan orang-orang dengan meludah ke samping.Jika ludah itu tidak berwarna merah, tidak akan ada yang sadar bahwa Andini baru dipukul hanya dengan melihat wajahnya.Andini mendongak melihat kerumunan di sekelilingnya. Terlihat Santika, Nayshila, Dianti, dan Rangga. Di antara mereka, ada yang senang melihat penderitaan Andini, ada yang berpura-pura prihatin, dan ada yang terlihat dingin sejak awal.Pada akhirnya, tatapan Andini tertuju pada wajah

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 37

    Begitu melihat Baskoro, semua orang langsung berlutut untuk memberi hormat. Rangga yang sudah mendapatkan instruksi dari Kaisar tidak perlu berlutut saat bertemu Kaisar. Jadi, sekarang Rangga hanya memberi hormat kepada Baskoro.Sementara itu, Andini yang hendak berlutut dipapah oleh Baskoro. Tangan Baskoro terasa hangat. Baskoro bisa merasakan tubuh Andini gemetaran saat memapahnya.Baskoro juga tidak menyangka Andini yang menghadapi kekerasan Abimana dengan tenang di depan umum bisa gemetaran. Andini bingung kenapa Baskoro yang sudah pergi bersama kepala kuil tiba-tiba muncul. Namun, Andini merasa bersyukur dengan kemunculan Baskoro.Abimana memukul Andini dengan kejam. Kedua kakinya mulai lemas. Jika Baskoro tidak muncul tepat waktu, sepertinya Andini sudah terjatuh ke lantai."Terima kasih," ucap Andini dengan lirih. Orang lain tidak bisa mendengar suara Andini.Namun, Baskoro bisa mendengar suara Andini dengan jelas. Hati Baskoro terasa sakit dan amarahnya memuncak.Baskoro memelo

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 518

    Dia tidak berani membayangkan lebih jauh, hanya bisa memaksakan diri untuk mengenyahkan pikiran yang dipenuhi kecemasan.Rangga sudah berada di ambang kehancuran. Dia tidak boleh ikut-ikutan gila!Jadi, Kalingga menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Iya, dia akan baik-baik saja."Abimana seperti mendapatkan kembali sedikit tenaga. Dia mengangguk pelan, lalu berbalik dan pergi.Ya, semuanya akan baik-baik saja. Dia hanya perlu kembali dan beristirahat sebentar, lalu lanjut mencari Andini ....Abimana menaiki kudanya untuk kembali. Namun, dalam pikirannya, terus terbayang momen saat Andini jatuh ke sungai.Andini terlalu jauh dari dirinya. Begitu jauh hingga dia tidak bisa melihat jelas wajahnya. Begitu jauh sampai bayangannya pun tidak bisa dia raih.Kenapa mereka bisa sejauh ini? Apakah selama ini dia yang perlahan mendorong Andini menjauh darinya?"Tuan Abimana!" Tiba-tiba, suara lembut seorang wanita menyadarkan Abimana dari lamunannya.Dia terkejut, mendongak, baru sadar diriny

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 517

    "Andin!""Andin!""Tidak!"Tiga teriakan itu hampir terdengar bersamaan.Kalingga dan Abimana serempak mencabut pedang mereka. Pria berjanggut lebat dan pemuda itu bahkan belum sempat bereaksi saat leher mereka ditebas.Sementara itu, Rangga langsung melompat ke Sungai Mentari tanpa memedulikan apa pun.Melihat itu, Kalingga dan Abimana segera bergerak, masing-masing menarik Rangga kembali ke tepi."Lepaskan aku!" Rangga membentak, berjuang keras melepaskan diri. Matanya terus mencari sosok Andini di permukaan sungai yang tenang tanpa riak.Dia terus mencoba melompat ke sungai, tetapi dua pasang tangan terus menariknya ke belakang, membuatnya hanya bisa terus menepis mereka.Andini masih ada di dalam sungai. Dia harus menyelamatkan Andini!Plak! Sebuah tamparan keras membangunkan Rangga.Kalingga mencengkeram kerah bajunya. Suaranya keras, tetapi bergetar, "Andin akan baik-baik saja! Dia bisa berenang! Yang harus kamu lakukan sekarang adalah memimpin orang-orang ke hilir dan mencarinya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 516

    "Jangan gegabah!" Kalingga lebih dulu turun dari kuda, berteriak keras ke arah para bandit. Begitu melihat darah yang muncul di leher Andini, hatinya langsung mencengkeram kuat.Rangga dan Abimana segera turun dari kuda. Wajah Rangga tampak sangat muram, kedua tangannya mengepal erat. Dia sangat menyesal, kenapa dulu tidak membasmi habis para bandit itu. Kini, Andini terjebak dalam situasi berbahaya seperti ini.Yang lebih membuatnya marah adalah kenyataan bahwa dirinya jatuh ke dalam jebakan para bandit!Abimana memandang Andini yang sedang disandera, hatinya panik bukan main. Dia segera berteriak, "Aku bisa memberikan apa pun yang kalian inginkan! Lepaskan adikku!"Tatapan Andini langsung menjadi dingin. Dia tidak menyangka Abimana juga datang. Namun, di saat yang sama, dia sadar dia tetap tidak ingin melihat Abimana bahkan dalam kondisi seperti ini.Apalagi mendengarnya menyebut kata "adikku". Sejak kapan ... sejak kapan kebenciannya terhadap mantan kakaknya ini menjadi sedalam ini?

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 515

    Saat itu juga, di tepi Sungai Mentari, Andini perlahan sadar dari pingsannya.Begitu membuka mata, yang pertama dia lihat adalah seorang pria berjanggut lebat yang sedang menatapnya tajam-tajam.Andini tersentak kaget dan refleks bergerak mundur. Namun, sebelum dia sempat mundur jauh, bagian belakang tubuhnya tiba-tiba kehilangan pijakan. Dia hampir saja terjungkal jatuh kalau pria berjanggut itu tidak segera menarik lengannya.Barulah dia sadar, di belakangnya terbentang sungai lebar yang tak berujung. Inikah ... Sungai Mentari?Andini masih belum sempat mencerna situasinya, saat suara lain terdengar dari arah samping, "Jangan gerak sembarangan! Sungai Mentari sangat dalam. Kalau jatuh, bakal susah naik lagi!"Andini menoleh ke arah suara itu.Yang berbicara adalah seorang pemuda. Usianya tak lebih dari 17 atau 18 tahun. Saat ini, dia tengah menyeka pedang panjang di tangannya.Andini pun mengingat semuanya. Dia telah menyamar sebagai pelayan dan berhasil menipu para penjaga di dalam

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 514

    Nayshila benar-benar ketakutan. Matanya merah dan bengkak. Begitu melihat Kalingga, dia nyaris menangis saat itu juga. Namun, ketika melihat Rangga dan Abimana, tangisannya langsung tertahan.Di matanya malah muncul ekspresi panik. "Kenapa kalian semua ke sini? Bagaimana dengan Andini? Bukankah target para bandit itu adalah Andini?"Orang-orang itu hanya berjumlah dua. Setelah menculiknya dan membawanya ke tempat ini, mereka langsung bergegas pergi mengejar Andini!Dirinya ... hanyalah umpan. Umpan untuk memancing Rangga keluar dari vila tempat Andini disekap!Strategi mengalihkan musuh dari sarangnya!Tanpa berbicara sepatah kata pun, Rangga langsung berbalik dan pergi! Kepanikan telah menyelimuti seluruh jiwanya.Barangkali dia benar-benar dibutakan oleh tato kepala harimau itu. Karena terlalu takut Nayshila jatuh ke tangan para bandit dan mengalami nasib buruk, dia pun meninggalkan semuanya dan datang kemari tanpa berpikir panjang!Kalingga juga ikut terpaku, tetapi tetap menyimpan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 513

    Saat Gita kembali, Ningsih sudah berdiri di luar kamar. Pintu kamar Andini tertutup rapat, membuat Gita merasa curiga. "Di mana Nyonya?"Ningsih menjawab datar, "Tadi Nyonya bilang dia agak lelah, jadi sudah tidur."Mendengarnya, Gita melirik ke arah pintu dengan raut khawatir. "Apa jangan-jangan Nyonya sedang nggak enak badan? Perlu kupanggil tabib?"Ningsih mengerutkan alis dan menggeleng pelan. "Mungkin saja karena semalam nggak tidur nyenyak. Jangan pikir yang aneh-aneh, biarkan Nyonya beristirahat sebentar."Melihat ekspresi Ningsih, Gita justru semakin curiga. Dia bisa merasakan ada yang janggal dalam raut wajah Ningsih. Seolah baru menyadari sesuatu, Gita menurunkan suara dan bertanya, "Jangan-jangan ... terjadi sesuatu pada Nyonya?"Ningsih tak menyangka Gita langsung bisa mengetahuinya. Matanya pun mulai tampak panik dan berkilat gelisah. "Nggak ... nggak ada apa-apa. Jangan mikir yang aneh-aneh!"Namun, Gita tidak percaya. Dia langsung menyodorkan mangkuk sup manis itu ke tan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 512

    Namun, senyum yang tampak di wajah Rangga saat ini lebih terlihat seperti senyuman paksa.Berhubung tidak mungkin lagi menyembunyikannya dari Andini, Rangga akhirnya perlahan membuka suara. "Shila ... menghilang.""Apa?!" Andini terkejut, firasat buruk langsung menyelimuti hatinya. "Shila menghilang? Kapan kejadiannya?""Sejam yang lalu.""Lalu kenapa kamu masih di sini? Kenapa nggak pergi mencari Shila sekarang juga?" Andini tak kuasa menahan suaranya. "Gimana kalau dia jatuh ke tangan bandit itu?"Mendengar hal itu, wajah Rangga akhirnya menjadi kelam. Dia menatap Andini dan sorot matanya mulai menajam, "Kenapa kamu bisa tahu ... itu ulah bandit?""Kamu sendiri yang bilang waktu itu, bahwa bandit Yolasa muncul di ibu kota," jawab Andini sambil menarik napas dalam-dalam. "Lagi pula, ini bukan saatnya mencari tahu kenapa aku tahu. Kalau Shila benar-benar jatuh ke tangan mereka, akibatnya bisa sangat buruk! Kamu harus segera cari dia!"Hati Rangga mulai goyah.Nayshila adalah adik kandu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 511

    Namun, kabar itu tetap ditekan oleh Kalingga. Dia menyuruh Jabal untuk segera mencari orang yang bisa menghentikannya.Bagaimanapun juga, dalam hatinya, keselamatan Andini tetaplah yang paling utama. Dia tidak akan pernah mengorbankan Andini demi prestasi dan kejayaan.Namun, belum lama setelah Jabal berhasil menekan berita tersebut, dari pihak Sandika justru mulai menyebarkannya lagi ke mana-mana. Alhasil, desas-desus di ibu kota pun semakin menjadi-jadi dan tak bisa dihentikan.Jabal mulai kesal. "Tuan, Sandika itu jelas-jelas nggak peduli sama nyawa Nyonya Andini sama sekali!"Bandit dari Yolasa itu semuanya terkenal ganas dan kejam. Pemimpin mereka telah dibunuh, tapi mereka masih berani datang ke ibu kota untuk mencari masalah dengan Keluarga Maheswari. Itu sudah cukup menunjukkan bahwa mereka bukan orang biasa.Kalau Andini sampai jatuh ke tangan mereka, siapa yang tahu akan jadi seperti apa dia nanti?Wajah Kalingga tampak semakin kelam.Sejak Sandika datang menemuinya, dia suda

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 510

    Desas-desus?Kalingga langsung berpikir, kemungkinan besar itu adalah tugas yang dikerjakan Jabal semalam.Alisnya langsung berkerut, lalu dia balik bertanya, "Jadi Tuan Sandika datang hari ini hanya untuk membicarakan hal ini?"Namun, Sandika justru menurunkan suaranya dan berkata, "Apa kamu tahu bahwa bandit Yolasa memang benar-benar muncul di ibu kota akhir-akhir ini?"Bandit Yolasa?Kalingga langsung terkejut. "Kapan informasi itu diketahui?""Sudah beberapa hari yang lalu! Jenderal Rangga sendiri tahu hal ini. Kalau nggak, Kaisar juga nggak mungkin memberiku perintah dengan alasan seperti itu!"Hanya saja, untuk menghindari kepanikan rakyat, kabar itu memang tidak disebarluaskan. Bahkan para menteri di istana belum mengetahuinya, apalagi Kalingga. Ucapan Sandika membuat Kalingga seakan tersambar petir.Akhirnya dia sadar, tujuan Andini menyebarkan kabar bahwa dia disekap oleh Rangga, bukanlah untuk meminta Kaisar turun tangan menyelamatkannya. Semua itu ... agar didengar oleh para

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status