Share

Bab 152

Author: Zaina Aulia
Usai Haira berbicara, sebuah tamparan mendarat keras lagi di wajah Andini dan membuatnya terhuyung-huyung.

Andini memegang pipinya, sementara matanya terpaku pada Haira yang terlihat begitu emosional dan putus asa. Ribuan perasaan, mulai dari rasa sakit, marah, hingga kepedihan, bergolak dalam hatinya. Namun ....

Andini perlahan menunduk dan berlutut tanpa perlawanan. Emosi Haira tidak sedikit pun mereda. Dia menunjuk Andini sambil memaki dengan penuh amarah, "Kamu ini cuma anak haram dari wanita hina!"

Haira menambahkan, "Awalnya, aku cuma merasa kasihan sehingga setuju menjodohkanmu dengan Bas. Tapi lihatlah dirimu! Kamu berani-beraninya merendahkannya! Kalau bukan karena kamu, mana mungkin dia tiba-tiba meninggalkan ibu kota dan pergi ke Lembah Raja Obat?"

Alis Andini berkerut rapat. Dia tahu, Haira pasti sudah mengetahui bahwa dirinya pernah mengancam Baskoro. Namun, ancamannya bukan karena dia merendahkan Baskoro.

Andini melakukannya semata-mata untuk melindungi dirinya sendiri, a
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Indah Kusumaningtyas
Kenapa sih orang berbondong2 nyalahin andini. Rasanya pingin ku cabik2 tu orang orang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 153

    Sepanjang waktu itu, Andini tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia bisa memahami perasaan Haira. Keberadaan Baskoro masih belum diketahui sampai sekarang. Sebagai seorang ibu, dia pasti merasa sangat emosional dan ingin melampiaskan kemarahannya pada orang lain.Terlebih lagi, Haira adalah seorang selir agung. Orang-orang yang berada di posisi tinggi seperti dirinya memang tidak pernah memandang nyawa rakyat jelata sebagai sesuatu yang berharga. Bagi mereka, nyawa Andini sama sekali tidak penting.Baskoro memukulinya hingga hampir mati? Bagi mereka, itu hanya sekadar pukulan. Bahkan jika Andini benar-benar mati, tidak ada seorang pun yang peduli.Andini tetap berlutut di tempatnya. Wajahnya tidak menunjukkan perubahan apa pun. Akan tetapi, matanya yang menatap ujung gaunnya sendiri memancarkan emosi yang sulit diungkapkan.Kenapa nyawanya dianggap hina? Kenapa kematian wanita-wanita yang disiksa hingga mati oleh Baskoro tidak berarti apa-apa?Sesaat, amarah dalam hati Andini memuncak

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 154

    Di bawah namanya, Haira memiliki banyak properti. Bahkan, dia masih bisa meminta bantuan dari keluarga asalnya jika diperlukan.Selama itu bisa membuat putranya kembali dengan selamat, Haira rela melakukan apa saja. Namun, jawaban Rangga sepenuhnya memadamkan harapan yang masih tersisa dalam diri Haira.Suara dingin Rangga terdengar jelas di ruangan. "Yang mereka inginkan adalah dokumen resmi dari pemerintah yang mengizinkan mereka tinggal secara permanen di Horta tanpa harus kembali ke pegunungan."Dengan kata lain, mereka ingin pengakuan resmi dari pemerintah agar mereka bisa menjadi raja di wilayah itu dan terus melakukan perampokan tanpa hambatan!Keberanian mereka didorong oleh kegagalan berulang kali pasukan istana dalam memberantas mereka. Namun, mana mungkin permintaan seperti itu dikabulkan? Permintaan tersebut sama saja dengan menginjak-injak martabat Kaisar!Bahkan jika nyawa Baskoro ada di tangan mereka, Kaisar tetap tidak akan menyetujui hal ini. Sebab, dia memiliki terlal

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 155

    Haira menggenggam tangan Andini erat-erat. Meski sebelumnya dia telah memperlakukan Andini dengan kasar, Haira tahu bahwa wanita ini tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi pada Baskoro. Bagaimanapun, putranya adalah satu-satunya jalan keluar bagi Andini.Abimana mengumumkan bahwa pertukaran akan dilakukan pada tengah malam ini. Setelah mengucapkan beberapa kata penuh perhatian dan rasa terima kasih kepada Andini, Haira pun membiarkannya kembali untuk beristirahat.Andini memberi hormat dan mundur. Meskipun luka bakar di pundaknya masih terasa sakit, dia tetap berjalan dengan punggung tegak. Dia melangkah maju dengan tegas tanpa memperhatikan dua orang yang terus mengikutinya dari belakang. Hingga akhirnya mereka tiba di gerbang istana.Melihat kereta kuda Kediaman Adipati yang sudah menunggu di luar, Andini tanpa ragu langsung melangkah maju menuju kereta itu.Hanya saja sebelum Andini sempat masuk ke dalam, suara Rangga terdengar dari belakangnya. "Aku akan menyamar sebagai

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 156

    Benar, sifat pendendam Andini memang hasil dari cara Rangga yang selalu memanjakannya. Namun sayangnya, Andini seolah telah melupakan semua itu.Yang mungkin terus terngiang di pikirannya saat ini hanyalah bagaimana Rangga yang memberi saran kepada Abimana untuk mengirimnya ke ranjang kakaknya. Kalau dipikir-pikir, ini juga salah Abimana. Bahkan untuk membeli obat bius saja dia tidak becus, hampir saja dia menyebabkan bencana besar!Sambil memikirkan hal ini, Rangga melirik Abimana dengan kesal. Dia lalu berbalik dan naik ke kereta milik Kediaman Jenderal.Sementara itu, Abimana hanya merasa bingung dengan tatapan tersebut. Namun karena kereta Kediaman Adipati sudah pergi jauh, dia tidak punya pilihan selain naik ke kereta Rangga.Tidak disangka, Rangga tiba-tiba membuka tirai kereta dan memberitahunya, "Aku ada urusan pribadi yang harus kuselesaikan, jadi maaf kamu nggak bisa ikut."Setelah mengatakan itu, Rangga memberi isyarat pada kusir, "Ayo, jalan!"Kusir merespons dengan angguka

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 157

    Meskipun Andini pernah belajar ilmu bela diri dan mampu menghadapi para pengecut, dia sadar bahwa dirinya tidak akan mampu melawan seorang ahli sejati.Ditambah lagi, para bandit di wilayah Yolasa terkenal terlatih dan tidak bisa dianggap remeh. Untungnya, gerakan bela diri yang Rangga pelajari dan asah di medan perang selama bertahun-tahun adalah teknik yang benar-benar bisa menyelamatkan nyawa.Meskipun waktu tersisa hingga pukul 11 malam hanya beberapa jam saja, mempelajari satu atau dua gerakan mungkin bisa menyelamatkan nyawanya di saat genting.Andini pun membalas sambil mengangguk, "Kalau begitu, maaf merepotkan Jenderal Rangga."Namun, Andini tidak meraih belati yang diberikan Rangga. Hal ini membuat pria itu menatapnya dengan tatapan yang sedikit dalam. Dia mengingat betapa dulu Andini sangat menyukai belati itu."Ini ...." Rangga mengira Andini telah melupakan sesuatu. Namun sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Andini menyela dengan tenang sambil melepas sebuah tusuk

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 158

    Mungkin karena merasa suasananya tidak menyenangkan, Kresna tiba-tiba memarahi semua orang, "Apa yang perlu ditangisi? Bisa bantu meringankan beban istana adalah kehormatan bagi Keluarga Biantara! Ini juga menjadi kehormatan bagi Andin!"Setelah itu, Kresna menoleh ke arah Andini dan berbicara dengan serius, "Ingat baik-baik, apa pun yang terjadi hari ini, keselamatan Pangeran Baskoro adalah yang utama. Kalau Pangeran Baskoro nggak bisa kembali, kamu juga ....""Adipati!" seru Kirana yang tegas memotong kalimat Kresna.Kresna terdiam dengan ekspresi yang sedikit jengkel, tetapi Andini sudah paham apa yang ingin dikatakannya. Yang ingin Kresna sampaikan adalah apabila Baskoro tidak bisa kembali, dia juga tidak perlu kembali.Alasan Andini bisa keluar dari penatu istana adalah karena Keluarga Biantara membutuhkan dirinya untuk menikah dengan Baskoro. Jika Baskoro meninggal, keberadaan Andini tak lagi berguna bagi mereka.Orang yang sebelumnya terus mengaku memperlakukannya seperti anak k

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 159

    Gerakan Dianti begitu cepat. Hampir saja Andini ikut terseret jatuh ke dalam kolam bunga teratai. Namun di saat-saat kritis, Andini berhasil menahan tubuhnya dengan kaki kanannya yang bertumpu pada pagar batu jembatan.Andini mengerahkan seluruh tenaganya untuk memiringkan tubuh ke belakang, sambil menarik lengan Dianti dengan sekuat tenaga.Dianti yang punggungnya sudah basah karena air kolam, akhirnya berhasil ditarik kembali oleh Andini. Namun, kaki Dianti lemas. Dia langsung berlutut di depan Andini sambil menangis terisak-isak tanpa henti.Andini segera melepaskan genggaman tangan Dianti, lalu mundur dua langkah dengan raut wajah penuh rasa jijik. Rasa sakit di bahu kanannya yang sebelumnya melepuh akibat tersiram air panas oleh Haira kembali terasa menusuk-nusuk.Menatap Dianti yang menangis tanpa henti, Andini tidak bisa lagi menahan amarahnya. Dia memarahi dengan lantang, "Apa dosa yang kulakukan di kehidupan sebelumnya hingga terus dihantui olehmu di kehidupan ini? Dengar baik

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 160

    Dalam sekejap, Andini tiba-tiba meraih kerah pakaian Dianti dengan kedua tangannya, lalu mengangkat tubuh Dianti ke atas dengan kasar. Sebelum Dianti sempat bereaksi, Andini mendorongnya dengan kuat ke dalam kolam bunga teratai."Aaaargh!" Jeritan kaget terdengar, disusul oleh suara benda berat jatuh ke air. Di hadapan semua orang, Dianti terlempar ke dalam kolam.Semua orang terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Andini akan bertindak seperti itu. Mereka hanya bisa berdiri terpaku di tepi kolam. Semua orang menyaksikan Dianti yang terjatuh ke air dan tengah berjuang mati-matian untuk tetap bertahan.Sementara itu, Andini perlahan menoleh ke arah Rangga. Pria itu masih berdiri di tempat. Dia sama sekali tidak bergerak, bahkan tidak menunjukkan niat untuk menyelamatkan Dianti. Mata hitamnya yang dalam hanya memantulkan bayangan Andini.Andini sedikit terkejut karena Rangga tidak menyelamatkan Dianti, tetapi dia segera tersenyum dingin. Setelah melirik Dianti yang masih berusaha keras

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 349

    Tidak lama kemudian, Farida mengetuk pintu rumah kecil itu.Begitu melihat siapa yang datang, Laras langsung terkejut sekaligus gembira. Dia segera meraih tangan Farida dan mengajaknya masuk.Sebelum memasuki halaman, Laras bahkan sudah berseru, "Nona, lihat siapa yang datang!"Mendengar suara Laras yang begitu bersemangat, Andini merasa penasaran. Dia segera melirik ke arah pintu.Andini melihat Farida yang mengenakan pakaian rakyat biasa, rambutnya disanggul sederhana, serta membawa sebuah tas kecil di tangannya. Dia langsung menyambut, "Bibi, kenapa tiba-tiba ke sini?""Saya datang menjenguk Nona." Farida tersenyum dengan mata menyipit. "Saya ingin menginap di sini beberapa hari. Semoga Nona nggak keberatan."Andini langsung menggeleng dan membalas, "Kenapa aku harus keberatan? Aku justru sangat senang!"Sambil berkata demikian, Andini menggandeng Farida masuk ke rumah. Setelah menuangkan segelas air untuknya, dia baru bertanya, "Bibi, dilihat dari pakaianmu ini, apakah kamu ingin p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 348

    Kirana memeluk Dianti dan berjalan kembali ke dalam. "Sekarang kamu akan menjadi satu-satunya istri Rangga, jadi jangan nangis lagi. Kalau terus nangis, matamu bisa bengkak di hari bahagiamu!"Kresna yang berjalan di belakang mereka menambahkan, "Keluarga Maheswara mungkin akan menikahkan Rangga dan saudaranya di hari yang sama. Titah Kaisar sudah turun, jadi pernikahan nggak akan lama lagi. Kirana, kamu harus mulai menyiapkan mas kawin untuk kedua putri kita!"Kirana tersenyum dan mengangguk berkali-kali. "Tentu saja! Meskipun Andin sudah pindah, dia adalah putri angkat Keluarga Adipati. Terlebih lagi, pernikahannya adalah titah Kaisar. Aku nggak berani menyepelekannya."Mendengar itu, tatapan Dianti menjadi agak suram. Entah Kirana menyadarinya atau tidak, dia melanjutkan, "Tapi, Dian adalah putri kandung Keluarga Adipati. Apalagi sekarang Rangga sangat disayangi oleh Kaisar.""Dalam hal mas kawin, kita nggak boleh membuat Rangga kehilangan muka, juga nggak boleh mempermalukan Keluar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 347

    Dianti tertegun mendengar pertanyaan yang mendadak itu. Dia jelas tidak menyangka bahwa Abimana bisa berpikir begitu jernih sampai mempertanyakan dirinya!Untuk sesaat, dia tidak bisa langsung menjawab, hanya merespons dengan bingung, "Hah?"Abimana tetap sabar. "Tadi kamu bilang, pelayan di paviliunmu bicara sembarangan. Bagaimana kamu tahu aku pergi menemui Andini karena mendengar ucapan mereka?"Abimana mengakui hatinya dipenuhi kecurigaan terhadap Dianti saat ini. Seandainya tadi Jabal tidak datang tepat waktu, dia pasti sudah salah paham terhadap Andini dan entah kekacauan apa yang akan ditimbulkan di sana.Andini sudah memutus hubungan dengan Keluarga Adipati, bahkan sudah pindah. Jika Abimana membuat masalah lagi hari ini, hubungan mereka sebagai saudara benar-benar akan putus untuk selamanya.Tentunya, dia tidak ingin menuduh Dianti dengan pikiran buruk seperti itu. Namun, bukankah semuanya terlalu kebetulan? Kenapa saat dia berada di depan pintu, tiba-tiba ada pelayan yang ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 346

    Selain itu, dengan betapa besarnya kasih sayang Kaisar terhadap Keluarga Maheswara, meskipun Kalingga hanya seorang pria cacat, dia tetap bisa melindungi Andini!Kalaupun Kalingga tidak bisa melindunginya, apakah Rangga akan diam saja melihat kakak iparnya ditindas?Semakin dipikirkan, Abimana merasa semakin gembira dan senyumannya semakin lebar.Melihat Abimana begitu bahagia, Kresna pun mulai percaya dan ikut merasa senang. Dia perlahan mengangguk. "Meskipun Kalingga cacat, dulu dia sangat dipercaya oleh Kaisar. Selain itu, alasan dia terluka juga karena Kaisar bersikeras mengirim pasukan.""Kaisar pasti merasa bersalah kepadanya. Bisa jadi, Kaisar memang berniat menjodohkan Andini dengan Kalingga. Itulah sebabnya titah pernikahan ditulis dengan cara yang samar."Namun, Kirana tetap terlihat khawatir. "Tapi, bukankah kamu bilang Rangga mendapatkan titah pernikahan ini sebagai hadiah atas jasanya menumpas para perampok? Sekarang, Andini malah menikah dengan kakaknya. Apa Rangga akan m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 345

    Sepanjang perjalanan kembali, Abimana terus memikirkan semuanya, tetapi tetap tidak bisa memahaminya.Jelas-jelas kemarin Rangga mengatakan dengan sangat jelas bahwa Andini dan Dianti akan menjadi istri sederajat. Namun, baru satu malam berlalu, kenapa tiba-tiba Andini malah menjadi kakak ipar Rangga?Dengan kebingungan, Abimana kembali ke Kediaman Adipati. Begitu masuk, dia langsung bertemu dengan Kresna, Kirana, dan Dianti. Dia tertegun. "Ayah, Ibu, kalian mau ke mana?"Kresna mengerutkan alis, nada suaranya penuh amarah. "Ke mana lagi? Tentu saja mencari kamu! Katakan, kamu tadi pergi menemui adikmu, 'kan?"Kirana tampak sangat cemas, bahkan menangis. "Dia akhirnya mau tinggal di ibu kota, kenapa kamu malah memaksanya pergi lagi?"Dianti juga menangis. "Kak, para pelayan di kamarku hanya asal bicara, jangan dimasukkan ke hati. Aku yakin Kak Andini nggak mungkin melakukan hal seperti itu!""Dia bahkan hampir meninggalkan ibu kota kemarin. Kita yang dengan susah payah menahannya. Baga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 344

    "Aku dengar Nona Andini bahkan sempat menjelek-jelekkan Keluarga Adipati di gerbang kota. Jangan-jangan semua itu dilakukan agar Tuan Abimana merasa bersalah dan nggak berani menghalangi pernikahannya dengan Jenderal Rangga?"Abimana tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari Kediaman Adipati.Semuanya masuk akal sekarang. Pantas saja, Andini tiba-tiba ingin meninggalkan ibu kota. Dua perempuan seperti dia dan Laras melakukan perjalanan jauh sendirian. Mereka tidak takut?Ternyata semua ini hanyalah sandiwara!Begitu Abimana pergi, para pelayan yang tadi bergosip langsung mengintip dari balik pintu. Saat melihat bahwa dia sudah pergi cukup jauh, mereka segera kembali ke kamar Dianti. "Nona, Tuan Abimana sudah pergi."Dianti yang tengah menyeka air matanya pun bertanya, "Apa Kakak mendengar semuanya?""Nona tenang saja, Tuan Abimana mendengar semuanya. Kami melihat betapa marahnya beliau. Pasti sekarang dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 343

    Rangga akhirnya melepaskan cengkeramannya pada Kalingga, tetapi amarah di hatinya tetap membara. Bahkan, suaranya dipenuhi kekecewaan. "Kupikir kamu akan memahamiku."Dia tahu, permohonannya kepada Kaisar untuk menikahi Andini sebagai istri bukanlah hal yang mudah dipahami oleh orang lain. Itu sebabnya, meskipun Kaisar akhirnya mengabulkan permintaannya, titah itu tetap dibuat kurang jelas.Hanya dengan satu kalimat dari Kalingga, ayah dan ibu langsung menyerahkan pernikahan ini kepadanya. Padahal, Kalingga tahu betul apa saja yang telah dirinya lakukan demi Andini.Seluruh dunia boleh mengkhianatinya, tetapi tidak dengan Kalingga. Bagaimanapun, Rangga adalah adik kandungnya.Melihat kekecewaan yang jelas tergambar di mata Rangga, tatapan Kalingga menjadi suram. Nada suaranya dipenuhi dengan ketidakberdayaan. "Kalau begitu, anggap saja hari itu dia nggak pernah keluar dari halaman rumahku."Anggap saja rencana yang disusun Rangga dan Abimana telah berhasil. Anggap saja Andini sudah keh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 342

    Tiga tahun, persis dengan waktu yang dia habiskan di penatu istana. Tiga tahun di sana telah membuatnya membayar lunas budi Keluarga Adipati yang telah membesarkannya selama 15 tahun.Maka, pernikahan tiga tahun dengan Kalingga ini juga akan menjadi caranya untuk membalas semua bantuan yang telah diberikan Kalingga kepadanya. Dia akan merawat Kalingga dengan sepenuh hati.Namun, tiga tahun kemudian, dia harus pergi. Dia harus menyambut hidup barunya. Jika tidak, dia tidak akan sanggup bertahan.Mendengar itu, Kalingga hanya tersenyum tipis dan dingin seperti biasa. Tanpa banyak bicara, dia meletakkan surat yang Andini kirimkan kemarin di atas meja.Andini tidak mengerti maksudnya, tetapi melihat Kalingga memberi isyarat dengan matanya, dia pun mengulurkan tangan dan mengambil surat itu.Tanpa disangka, sebuah mata panah yang telah berkarat tiba-tiba jatuh dari dalam amplop, menimpa meja dengan suara berat.Andini terkejut. Kemudian, terdengar suara Kalingga yang tidak sedingin biasanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 341

    Tuan Kalingga?Laras terkejut, buru-buru membawa pelayan itu masuk.Saat ini, di sisi Kalingga hanya ada seorang pelayan yang selalu mengikutinya. Itu adalah orang kepercayaannya.Andini sempat bertemu dengan pelayan ini pagi tadi saat pergi menemui Kalingga. Melihatnya datang berkunjung malam ini, Andini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia langsung bertanya, "Apa ada masalah dengan surat dari Byakta?"Pelayan itu memberi hormat, lalu pandangannya jatuh ke atas meja, tepat pada titah Kaisar yang diletakkan secara asal-asalan. "Tuan dengar Kaisar telah memberikan titah. Beliau secara khusus mengutus hamba untuk mengingatkan Nona. Hal ini bukan hal sepele, jadi jangan ceroboh. Harus hati-hati."Kata terakhir diucapkannya dengan sangat perlahan. Andini sedikit bingung, tetapi Laras langsung menangkap maksudnya dan segera bergerak untuk mengambil titah tersebut."Ya, ya! Kami akan memperlakukannya dengan hati-hati. Aku akan segera menyimpannya di tempat yang layak!" Dari tadi, dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status