Share

Bertemu Lerina

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-02 13:16:25

Bertemu Lerina

Pasangan suami istri yang sedang berada di negeri singa itu, begitu senang mendengar laporan dari pelayan yang baru saja mengatakan tentang hubungan Rivera dan Antonio yang terlihat bahagia.

"Tuan muda selalu menghabiskan waktu di rumah, jarang sekali ke kantor, Nyonya," lapor pelayan itu di telepon.

"Benarkah?" Esme rasanya masih tidak percaya, secepat ini Antonio luluh?

"Tapi ada yang aneh dengan Tuan, Nyonya," tambahnya lagi.

"Apa yang aneh?" Esme mengerutkan keningnya.

"Tentang makanan Nyonya muda, Tuan yang mengatur menu makanan Nyonya Rivera," lapor pelayan itu lagi.

"Aaahh, memang aneh, tapi menurutku itu bagus. Baiklah, terus laporkan padaku apa yang terjadi disana, okey?"

"Baik, Nyonya," jawab pelayan itu.

Nyonya Esme menutup panggilan dan meletakkan benda berbentuk pipih persegi itu di atas meja.

"Apa Kau akan kembali kesana?" Tommy tiba-tiba memeluknya dari belakang. Entah sejak kapan suaminya berada di sana.

Esme tersenyum dan menyentuh tangan yang meling
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
kasian Rivera .maunya sakitnya sembuh ya.lanjut
goodnovel comment avatar
Mamanya Qimerly
lanjut 3 bab Thor......
goodnovel comment avatar
Tya Muyukami
maunya Antonio mati saja kalau begitu..dah tau Rivera sakit dan hamil tetap masih bersikap seperti itu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putra Sang Presdir   Akulah Istrinya!

    Akulah Istrinya! Rivera melepas seatbelt dari tubuhnya setelah mobil range rover milik Dimitri tiba di depan gerbang pagar rumah Antonio."Terimakasih Tuan Dimitri atas kebaikan hati Anda." Rivera mengucapkan terimakasih seraya tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya. Dimitri dapat melihat dengan jelas bahwa Rivera masih terlihat pucat dan tidak sehat meski suasana mobil tidak terlalu terang.Dimitri mengangguk. Rivera membuka pintu mobil dan keluar dari dalam, dia berdiri untuk melihat Dimitri pergi, tapi pria itu malah membuka kaca mobilnya."Jaga kesehatan!" ucapnya sebelum berlalu. Rivera mengangguk lalu melambaikan tangan sampai mobil itu berlalu."Nyonya muda!" Security datang menghampiri Rivera, ia mengambil alih barang belanjaan dari tangan Rivera.Antonio berjalan menuruni tangga, dia berada di atas tadi saat Rivera turun dari mobil, hanya dia tak melihat siapa yang mengantar istrinya tersebut dan Antonio tidak peduli. "Kau dari mana saja? Kenapa tak menghubungiku.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Putra Sang Presdir   Perhatian Dimitri

    Perhatian DimitriDimitri cukup terkejut mendengar cerita dari Rivera tentang kehidupan mereka dengan Antonio yang mencintai istri dari sepupunya sendiri.Rivera yang terbawa perasaan mengusap air matanya perlahan, "Harusnya aku tidak bercerita dengan orang asing, maaf!" ucapnya sedikit serak.Dimitri menghela napas dalam, "Pasti sangat sulit untukmu saat ini." Ia cukup cepat memahami inti dari kisah Rivera tersebut.Rivera tidak menyangkalnya, "Semua sudah terjadi, aku bersedia menikah dengannya karena anak yang kukandung ini, setidaknya setelah aku pergi keluarga Antonio menerimanya." Rivera mengusap perutnya yang sudah berusia delapan bulan.Dimitri begitu kasihan."Apa alasanmu tidak mau menjalani pengobatan? Sebagai seorang dokter tentu Kau lebih tahu, kecuali Kau sudah putus asa karena Antonio."Rivera sontak mengangkat kepalanya, Dimitri tahu perasaannya."Aku tidak ingin mengambil resiko, anakku harus lahir sempurna, untuk itulah aku tidak menjalanai pengobatan, hanya mengk

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Putra Sang Presdir   Kepolosan Han Zoku

    Kepolosan Han Zoku Han menangkap tubuh Lerina sedikit berlari dari arah kamar yang biasa mereka tempati ketika dirumah ibunya. "Hei, kenapa? Apa ada yang mengejarmu?"Lerina belum menjawab justru ia menoleh kebelakang, memastikan Antonio tidak mengikutinya."Tidak ada," jawab Lerina singkat."Lalu kenapa terburu-buru?""Itu, Rain, ya Rain. Aku belum menyusuinya." Lerina mencari alasan, dia tidak ingin berkata jujur. Khawatir Han akan marah dan keluarga yang baru berkumpul ini kembali terpecah.Mereka telah kembali berkumpul di ruang keluarga, Rain dan Sean sangat ceria di kelilingi orang-orang dewasa yang menyukai mereka.Antonio duduk di samping Rivera, "Jangan katakan tentang apa yang Kau lihat tadi!" ucap Antonio nyaris berbisik."Tenang saja, aku tidak tertarik mengatakannya," balas Rivera."Baguslah!" Antonio pura-pura membetulkan jasnya saat sang kakek melihat ke arahnya."Aku ingin pulang, tubuhku ingin segera di istirahatkan," ucap Rivera.Antonio pun menyetujuinya, mere

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Putra Sang Presdir   Dimitri Akan Kembali Ke Rusia

    Dimitri Akan Kembali Ke Rusia Entah sampai pukul berapa keduanya bergelut menghabiskan malam di lantai atas ruangan fitnes Han. Yang pastinya mereka masih terlelap sampai pukul tujuh pagi.Lerina akhirnya terbangun dan mengerjapkan matanya."Astaga!"Ia terkejut melihat hari yang telah terang, sedangkan mereka berada di lantai atas sekarang.Han yang mendengar pekikan istrinya pun terbangun, "Kenapa wajahmu terlihat panik?" Ekspresi Lerina tidak biasa bagi Han."Kau lupa kita berada dimana?" Lerina mendelik. "Di lantai atas," jawab Han santai."Itu artinya kita tidak akan bisa keluar dari sini, Han. Pelayan pasti sudah berkeliaran di rumah dan aku, tidak mungkin turun dengan memakai pakaian seperti ini." Lerina memindai penampilannya sendiri. Lingerie seksi hanya dengan luaran seadanya, sangat tidak pantas untuk dilihat."Terimakasih, Sayang!" ucap Han yang benar-benar tidak nyambung dengan apa yang di katakan oleh istrinya."Bagaimana ini? Anak-anak pasti sudah bangun," gerutu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Putra Sang Presdir   Bagaimana Kalau Kita Coba Disini?

    Bagaimana Kalau Kita Coba Disini? Kedua manusia yang baru saling mengenal itu sedang berada di pusat perbelanjaan. Dimitri mengajak Rivera, membeli barang sebagai hadiah untuk kelahiran bayi Rivera nanti."Ini terlalu banyak, aku hanya butuh sedikit tambahan." Rivera menatap tak percaya pada troli yang telah berisi penuh dengan perlengkapan bayi.Dimitri sangat antusias memilih perlengkapan tersebut, sudah seperti dirinya yang sedang menunggu kelahiran bayi. Pria itu tidak peduli, dia memilih apa yang cocok menurutnya, karena Rivera, mengatakan anaknya seorang putri, Dimitri banyak membeli gaun kecil yang lucu-lucu."Seperti sudah berpengalaman," kata Rivera sambil mengikuti Dimitri dari belakang. "Insting calon seorang ayah," ucap Dimitri sambil tersenyum."Ayah?" Rivera terdiam. Seandainya Antonio yang mengatakan hal itu, tentu ia akan sangat bahagia.Senyum miris terlihat dibibirnya. Kenapa harus mengingat pria itu lagi. Yang sudah jelas tidak akan pernah peduli padanya."Aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Putra Sang Presdir   Jangan-Jangan Aku Tersesat

    Jangan-Jangan Aku Tersesat. Mereka sangat menikmati liburan kali ini. Liburan bertema hutan dan sungai adalah ide dari Lerina.Jilni dan Nanny bertugas memanggang daging. Ursula yang menyusun berbagai jenis makanan lain yang sengaja mereka bawa. Han dan Sean sudah terjun kedalam air, keduanya sedang mencari ikan sungai untuk di panggang.Sean sangat senang, tak henti tertawa sejak tadi. Lerina dan Rain hanya bisa memandang dari tepi."Dapat!" teriak Han sambil mengangkat kayu runcing yang ujungnya telah tertancap seekor ikan. "Ye ye ye ye!" Sean bersorak sambil berjoget menggoyangkan badannya kekiri dan kekanan.Han menjulurkan ikan tersebut dan Jinli segera mengambilnya, untuk dibersihkan terlebih dahulu sebelum kemudian dipanggang.Ursula telah selesai mengeluarkan bekal kini dia memasang tenda kecil untuk tempat berteduh Rain dan Sean.Setelah mendapat cukup banyak ikan, Han dan Sean pun menyudahi pencarian mereka."Saatnya menyantap hidangan!" Jinli rasanya sudah tidak saba

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Putra Sang Presdir   Mencari Antonio

    Mencari AntonioDi antara kekalutan Antonio tiba-tiba suara petir menyambar dan rintik dari langit perlahan jatuh ke bumi, perlahan dan kemudian menderas hingga membuatnya semakin panik juga takut.Suasana yang gelap menghalangi pemandangannya, mereka tidak lagi berjalan, melainkan bergeming menanti sang hujan reda. Di saat inilah ingatannya tertuju pada Rivera.Sedang apa istrinya itu, apakah kondisinya baik-baik saja saat ini?Entah sudah berapa lama hujan tak kunjung reda, tubuh yang sangat basah dan rasa dingin yang mencekam membuat Antonio menggigil.Andai saja dia tidak datang kesini?Di rumah peternakan."Bagaimana ini, orang kota itu belum kembali juga," ucap istrinya."Jangan-jangan dia tersesat," tambah suaminya."Jessi, harusnya tidak meninggalkannya sendirian." Istrinya menyalahkan putrinya.Jessi yang ada didalam kamarnya memilih untuk keluar, "Aku hanya bertugas mengantarnya." Ia tidak terima disalahkan.Ck"Hujannya belum juga reda, bagaimana mau mencarinya?" Sang sua

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Putra Sang Presdir   Si Tuan Kaya Atau Si Tuan Sombong

    Si Tuan Kaya Atau Si Tuan Sombong? Kuda terus berlari membelah padang ilalang yang menjadi pembatas antara hutan milik Zoku dengan hutan milik Tuan Rudolf, hingga tidak butuh waktu lama mereka tiba disana."Cepat bantu ayah menaikkannya keatas kuda!" pinta ayahnya setelah turun dari kuda. Dia belum bisa bernapas lega sebelum keluar dari hutan ini. Membayangkan pemiliknya yang terkenal kejam dan dia akan berpatroli di pagi hari seperti ini. Jessi segera turun dan membantunya, dengan cukup kesulitan mereka akhirnya berhasil menaikkan tubuh yang belum sadar itu ke atas kuda berwarna hitam yang ditunggangi Antonio kemarin.Tubuh Antonio diikat agar tidak terjatuh saat kuda membawanya, dengan posisi telungkup di punggung kuda.Jessi memimpin jalan sedangkan ayahnya mengawasi dari belakang, untuk berjaga jangan sampai bertemu debgan Tuan pemilik hutan yang terkenal kejam itu. Mereka hampir mencapai padang ilalang saat terdengar suara semak yang di pijak dari arah belakang.Dor dorSu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06

Bab terbaru

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status