Share

Bab 47.b

“Boy.” Aku menarik kursi mendekati Rasya. Dia sudah terlihat segar hari ini. Ada kemungkinan besok sudah bisa pulang.

“Ya, Bapak.” Sudah kucontohkan panggil Papa masih saja panggil bapak. Keluarga ini memang unik. Aku ingin dipanggil Papa, ibunya ingin dipanggil Umi, anaknya tetap panggil Emak dan Bapak. Sungguh kami memang keras kepala semua.

“Kau nak jadi apa bila dah besar?”

“Aku mau jadi pengumpul ikan, Bapak. Biar banyak uang. Bapak tahu? Nelayan kerja semalaman, sedangkan pengumpul ikan hanya beli dan jual. Tapi uangnya paling banyak. Dia beli murah dari nelayan, dia jual lagi mahal.”

Aku mengangguk mengerti. Dia tidak aku didik dari kecil. Tapi jiwa bisnisku sepetinya sudah menurun padanya. Terbukti dia ingin jadi pedagang bukan nelayan. “Itu bisnis namanya.”

“Ohh.” Dia mengatakan itu sambil agak mengangkat dagu. “Tapi aku juga suka sepak bola. Aku jadi kapten,” katanya berbangga hati.

Selain punya jiwa bisnis, dia ternyata punya jiwa pemimpin. “Itu sangat bagus, kau tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tya Muyukami
sepertinya Alena hamil..gimana perasaan Aisya saat lihat Zikri bahwa bang Rasya bukan menikah sama alane aja melain sebelumnya ada nikah juga punya anak Zikri..gimana reaksi Rasya saat ketemu Zikri nanti..semoga anak dari Alena perempuan
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
kayakX Zikri dh d lupakan...heheh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status