Sampai akhirnya seorang pengawal berdiri di dekat Lyorna Graves. Dia memanggil lagi, mencoba membangunkan Lyorna Graves dengan kalimat tegasnya dengan hati-hati. Sayangnya, Lyorna Graves tidak kunjung bangun. Akhirnya dia menyelipkan surat dibawah tangan Lyorna Graves yang menopang wajahnya.
Lyorna Graves bangun saat jam menunjukkan pukul sembilan. Cahaya matahari membangunkannya. Lyorna Graves kaget mendapati sebuah surat jatuh. Dia mengambilnya. Tidak ada nama pengirimnya ataupun namanya. Dia membukanya. Teruntuk Nona Lyorna Graves. Saya menulis dengan berat hati untuk memohon pengampunan atas tindakan yang tidak pantas dan kesetiaan saya. Di saat lemah, pengawal rendahan ini melupakan dirinya sendiri, dan kata-kata yang terucap hanya membawa luka di mana kegembiraan seharusnya menghiasi hari-harimu. Perintahkan orang malang ini untuk melakukan penebusan dosa apa pun yang dapat memberikan penangguhan dipecat. Mohon, Nona Lyorna Graves, katakanlah anda tidak akan melemparkan pelayan ini ke dalam kegelapan, agar saya dapat melayani anda lagi tanpa jejak kegagalan masa lalu yang merusak tujuan tugas. "Kegagalan masa lalu yang merusak tujuan tugas?" Lyorna Graves menyimpan surat itu kembali. Dia berkeliaran di mansion, bertanya kepada semua orang mengenai orang yang sudah pergi ke lantai atas dan memberikannya sebuah surat. "Surat dari siapa cucuku?" tanya Kakek Karl. "Dari Akash Norville. Bodyguard baruku." "Apa? Siapa yang telah mengirimkannya ke kamu?" "Jika aku mengetahuinya, aku tidak akan mencari siapa orangnya. Apakah kakek tidak melihat orang-orang yang datang ke lantai atas?" "Banyak yang berjaga di lantai atas. Semua sepupumu disini mencoba menyapamu tetapi mereka langsung kembali begitu melihat dirimu tidur. Apakah kamu tidak menyadarinya Lyorna Graves?" Pertanyaan dingin dari salah satu bibi iparnya membuat Lyorna Graves kesal. Lyorna Graves menjadi kepikiran mengenai masa lalu Akash Norville. Surat yang dia tulis cukup menyentuh hatinya. Dia tidak menyangka kalau Akash Norville pandai berkata-kata. "Aku tidak sedang menuduh siapapun. Aku hanya mencari tahu siapa yang meletakkan surat ini di dekatku." Pengawal yang meletakkan surat di dekat Lyorna Graves tidak mau mengaku karena merasa dirinya dalam bahaya. Dia bersyukur Lyorna Graves tidak bangun saat dia mencoba membangunkannya tetapi mungkin jika dia bangun, dirinya tidak dalam bahaya. "Seandainya ada kamera tersembunyi di mansion ini." Lyorna Graves menoleh ke Erash. "Coba sini kakek lihat!" Lyorna Graves menyerahkan suratnya kepada kakeknya. Kakek Karl membaca dengan seksama. "Jadi dia meminta hukuman asalkan tidak dipecat? Kalau begitu, dia bersembunyi. Ayahmu berbohong." "Tentu saja. Kakek jangan terlalu percaya kepada ayahku." "Dari suratnya, bagaimana menurutmu?" Tidak ada yang mencurigai pergantian bodyguard pada Lyorna Graves karena seluruh keluarga Rainhold tahu kalau Nolan sangat protektif terhadap putrinya. "Mungkin aku akan memaafkannya untuk yang terakhir kalinya. Selagi hubunganku dengan Noctis baik-baik saja, tidak masalah." "Sepertinya ada yang aneh. Apakah bodyguard barumu itu menyukaimu sampai-sampai dia waspada terhadap kekasihmu? Padahal kamu sudah menjalani hubungan dengan Noctis selama bertahun-tahun bukan?" tanya Erash menghampiri Lyorna Graves. "Aku tidak mau mengatakan ini kepadamu Lyorna tetapi Noctis sepertinya bukan pasangan yang tepat untukmu. Dia itu cuma atlet voli kan?" tanya Luther. "Memangnya kenapa? Kalian semua jangan pernah ikut campur urusanku! Aku saja tidak pernah ikut campur urusan kalian!" Lyorna Graves memberikan tatapan dingin kepada para sepupunya. "Sebenarnya kakek juga kurang setuju dengan hubunganmu dan Noctis." Lyorna Graves menatap terkejut pada kakeknya. "Aku berencana menikah dengannya sebentar lagi. Aku akan bicara pada ayah. Dan kakek harus setuju dengan pernikahanku dan Noctis." "Dia tidak seperti kita." "Dia akan menjadi bagian dari kita kalau menikah denganku!" tegas Lyorna Graves. Kakek Karl tidak menyela ucapan cucunya lagi saat merasakan kemarahan dalam nada Lyorna Graves. Cucu-cucunya yang lain cemburu karena Kakek Karl tidak pernah memarahi Lyorna Graves sementara pada mereka justru melakukan sebaliknya. Lyorna Graves bicara lagi saat kakeknya diam saja. "Kakek, mumpung ayah sedang bskerja aku akan pulang sekarang dan memberikan Akash Norville hukuman yang setimpal. Akan kubuat dia tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama." "Bagaimana kalau dia tidak ada di mansionmu? Kakek akan mengirimkan bantuan!" "Terima kasih kakek. Aku yakin dia masih ada di rumahku." "Hati-hati Lyorna Graves, bisa jadi dia benar-benar menyukaimu." "Tutup mulutmu Erash!" Lyorna Graves bergegas pulang. Dia menyuruh semua pelayannya untuk membuatkan sebuah gubuk kecil di halaman depan. Akash Norville bersembunyi diatas pohon seraya membaca sebuah buku. Membaca buku adalah hobinya. Saat melihat mobil Lyorna Graves datang, dia langsung menutup bukunya dan bersiap turun, memastikan dulu apakah yang keluar benar-benar Lyorna Graves atau bukan. Jika bukan, dia tidak akan turun. Saat orang-orang suruhan Kakek Karl datang, dia mengabaikan mereka semua tanpa memikirkan akan ketahuan. Kenyataannya aksi bersembunyinya berhasil. Bahkan semua orang di rumah ini tidak ada yang mengetahui dimana dia bersembunyi. Akash Norville akhirnya turun begitu Lyrona Graves turun dari mibilnya. "Nona Lyorna Graves!" Akash Norville berlari ke arah nonanya. Lyorna Graves berhenti berjalan dan menoleh ke belakang. "Bersembunyi dimana kau?" Akash Norville menoleh ke pohon yang terletak di dekat rumah tersebut. Lyorna Graves cukup terkejut. "Para bawahan kakek bisa-bisanya tidak memeriksa atas pohon padahal tempat itu yang paling mencurigakan. Bodoh sekali." Lyorna Graves mengeluh kesal di dalam hatinya. "Saya sudah mengirimkan surat kepada nona Lyorna Graves. Saya benar-benar meminta maaf. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi karena saya sudah memastikan bahwa dia tidak mencurigakan. Meskipun begitu, nona perlu waspada. Dia juga belum tentu pasangan yang baik untuk nona." "Enteng sekali kamu bicara! Setelah meminta maaf, kamu memulai lagi ya? Akash Norville, aku akan memberikanmu hukuman. Mulai sekarang, kamu akan dikurung di sebuah gubuk kecil yang sedang dibuat itu! Kamu tidak perlu khawatir bakal mati. Ada makanan, minuman, dan jendela yang cukup besar itu bisa dibuka kapan saja. Intinya seperti kamu sedang berhibernasi sementara waktu." Lyorna Graves yakin Akash Norville akan menolak hukuman ini. Tetapi dia tidak bisa berbuat apapun sekarang. Akash Norville cukup terkejut. "Jika saya dikurung, lantas siapa yang menjaga nona?" "Tentu saja bodyguard baru untuk menggantikanmu." "Bodyguard baru? Jadi apakah saya dipecat? Nona Lyorna Graves, saya sungguh tidak menginginkannya. Jika menjauhkan saya dari sisi nona menawarkan suasana hati nona Lyorna Graves menjadi lebih baik, maka biarlah - saya akan menerima kurungan apa pun, betapa pun mengerikannya dalam waktu yang telah nona tentukan. Tapi tolong jangan pecat saya nona. Saya ingin memenuhi janji saya untuk menjaga nona." Lyorna Graves memutar kedua matanya malas ke arah lain. "Jangan konyol. Lagi pula kamu pasti akan segera dibebaskan oleh ayahku. Tunggu disana! Selesai gubuk itu dibuat, masuklah ke dalam! Aku mau pergi dulu." "Nona." "Diam!" Lyorna Graves bertanya-tanya bagaimana caranya Akash Norville mengirimkan surat untuknya yang berada di kediaman kakeknya.Akash Norville mengangguk. Ekspresi wajahnya tampak cemas. Lyorna Graves sampai terkejut melihat Akash Norville sampai memasang ekspresi seperti itu. Apakah nyali Akash Norville menjadi ciut karena dia membentaknya?"Jaga diri nona baik-baik."Lyorna Graves mengabaikan ucapan Akash Norville yang terdengar lembut.Lyorna Graves berencana ke rumah pacarnya setelah itu menemui Sereia."Noctis, kenapa kamu tidak menjawab panggilanku? Apakah kamu marah?"Begitu sampai di halaman rumah Noctis, Lyorna Graves terkejut saat menyaksikan Noctis yang sedang workout tiba-tiba berlari ke dalam rumah begitu melihatnya. Dia sampai harus mengejarnya."Berhenti disana!"Noctis berhenti berlari dan berteriak kepada Lyorna Graves."Apa saja yang sudah dia lakukan padamu sehingga kamu menjadi seperti ini?""Kau hanya mempermainkanku Lyorna Graves. Aku serius padamy selama ini. Tetapi kau ternyata cuma mempermainkanku saja. Ini semua sangat aneh. Tiba-tiba saja kau mendapatkan bodyguard baru tanpa memberit
“Apakah nona tahu? Salah satu kebiasaan saya sewaktu di tempat sebelumnya adalah berburu burung.” Lyorna Graves cukup terkejut. “Orang sepertimu?” Lyorna Graves pikir, Akash Norville adalah pria yang sangat baik sampai-sampai berburu tidak ada di dalam kamus hidupnya. Namun ternyata dia di luar dugaan. “Nona berpikir saya orang seperti apa? Saya tidak berpikir bahwa memburu burung adalah tindakan yang keji. Saya dan teman-teman saya biasanya melakukannya di hutan.” “Bagaimana dengan hutannya?” Lyorna Graves langsung penasaran dengan hutan tempat tinggal Akash Norville. “Itu tempat yang indah. Jika nona suka dengan suasana yang tenang, angin lembut, pemandangan hijau, dan suara air sungai mengalir, nona akan menyukainya.” “Apakah hutan tersebut terletak di panti asuhan tempatmu tinggal?” “Ya. Disana juga ada.” “Apa maksudmu disana juga ada?” Akash Norville tidak mengatakan apapun. "Kenapa kamu diam saja, Akash Norville?" desak Lyorna Graves. “Ada banyak hutan
"Tuan Nolan, ada telepon dari panti asuhan," ucap salah satu pengawalnya seraya menyerahkan sebuah telepon rumah. Terdengar suara Tuan Bram yang terkesan tegas dan dingin. Dia langsung menuju ke inti pembicaraan sampai-sampai membuat Nolan yang hendak duduk seketika mengurungkan niatnya. "Orang-orang yang kamu suruh membuat kekacauan di tempatku. Aku ingin kamu bertanggung jawab sekarang juga. Sulit bagiku mengatasi mereka. Anak-anakku masih dalam perjalanan. Mereka mungkin akan membunuh orang-orang suruhanmu. Cepat perintahkan mereka untuk mundur sebelum terlambat." Tuan Bram terus-menerus didesak oleh orang-orang suruhan Lyorna Graves untuk mengungkapkan latar belakang Akash Norbville lebih banyak padahal dia telah menyampaikan semua yang dia ketahui mengenai Akash Norville. Akash Norville bagaimanapun cukup tertutup. Dia hampir tidak pernah menceritakan apa yang telah dilaluinya selama ini pada pemilik panti asuhan yang telah dianggapnya sebagai ayahnya sendiri. Sehingga
"Rian, aku ingin berkunjung ke rumah cucuku, Lyorna Graves dan tinggal disana untuk sementara waktu. Siapkan keperluannya!" titah Kakek Karl dengan nada dingin. Semenjak Lyorna Graves datang ke mansionnya sambil menangis layaknya anak kecil, dia tidak pernah berhenti memikirkannya. Menurut kabar dari pengawal yang dia kirimkan ke rumah Lyorna Graves, bodyguard baru itu telah dihukum di sebuah gubuk tetapi gubuk itu benar-benar seperti sebuah tempat tinggal daripada ruangan untuk hukuman. Kakek Karl mana mungkin puas. Setelah cucunya menangis dan ayahnya bahkan tidak peduli padanya malah membela bodyguard baru, dia tidak sabar ingin melihatnya secara langsung. Sayangnya, Rian tak setuju. "Ayah, saat ini, bukan saatnya untuk bersantai," ucap Rian. "Apakah menurutmu aku kesana untuk bersantai?" tanya Kakek Karl kesal. "Aku mengerti. Jika kamu mau, kita bisa memasang cctv di setiap sudut rumah Lyorna bahkan smapai di sekitar rumahnya." "Aku ingin melihatnya langsung! K
Lyorna Graves tengah bekerja ketika suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. Jarang sekali ada orang yang mengganggunya saat dia sibuk bekerja. Sejak awal, dia telah memperingati orang-orang rumah untuk tidak mengganggunya apalagi hanya sekedar untuk makan. Dia tahu kapan waktunya istirahat dan harus makan. Lyorna Graves berteriak kecil, "Masuk saja!" Lyorna Graves masih memfokuskan perhatiannya pada berkas-berkas di meja sehingga dia masih belum mengetahui siapa orang yang masuk. Lagipula orang itu pasti akan segera memberitahu apa yang terjadi setelah itu dia tinggal menjawab dan orang itu akan pergi. Namun kalau kakeknya datang, dia tidak bisa melanjutkan pekerjaannya karena harus menyapa kakeknya lebih dulu. Menyadari orang itu cuma diam saja beberapa meter di depannya, Lyorna Graves akhirnya mendongak dan matanya seketika melebar. Lyorna Graves yakin, apabila dia menyuruh Akash Norville untuk melukai dirinya sendiri, pria itu segera melakukannya. Apalagi dikurung di s
"Selama mereka tidak terbukti jahat, aku masih akan tetap bekerja disini. Dan mengenai difitnah, tentu saja, selama aku tidak melakukan kesalahan apapun, aku akan baik-baik saja," kata Akash Norville. "Mereka bisa mendorongmu jika mereka mau meskipun kamu tidak bersalah. Kamu tidak memiliki apapun, Akash Norville. Bahkan aku belum tentu bisa membantumu," ucap pemilik panti asuhan. "Tentang itu...anda tidak perlu khawatir. Saya yang sudah membawa Akash Norville kesini jadi saya akan bertanggung jawab untuk keamannya," kata Nolan. "Bagaimana bisa kau mengatakan itu saat kau mengirimkan orang-orang untuk mengacau disini?" Pemilik panti asuhan itu terdengar sangat marah tetapi nada bicaranya begitu dingin. Tanpa mereka tahu, Lyorna Graves memandangi ayahnya dan Akash Norville dari jendela di lantai atas dengan raut wajah kesal. Mungkin sebentar lagi Akash Norville pergi untuk selamanya. Dia tak perlu lagi memuaskan rasa penasarannya terhadap pria itu. Seharusnya dia lega tet
"Sebagai seorang bawahan, bukankah kamu terdengar memaksa?" ketus Lyorna Graves. Akash Norville lagi-lagi meminta maaf pada Lyorna Graves. Lyorna Graves merasa sangat muak mendengarnya. "Itu benar. Sebagai seorang bodyguard, kamu terdengar memaksa. Tentu saja, setelah membuat cucuku menangis seperti itu, kamu pikir memiliki kesempatan?" tanya Kakek Karl dingin. "Tidak ada yang peduli dengan sumpahmu ataupun semacamnya. Kau tidak becus dan bersikap seperti pecundang! Itu kenyataannya!" Akash Norville tidak mengelak. Lyorna Graves benci dengan sikap Akash Norville yang tetap tenang meski dihujani hujatan. "Itu benar kakek. Aku sudah tidak tahan dengannya lagi. Sebaiknya kakek perintahkan ayah untuk membawanya pergi dari sini sekarang juga," kata Lyorna Graves dingin. Lyorna Graves melipat kedua tangannya di dada dan menatap Akash Norville dengan dingin. Akash Norville hendak meminta Lyorna Graves untuk tidak memecatnya, tetapi Nolan lebih dulu bicara. "Akash Norv
Lahir di keluarga kaya yang berpengaruh pada negara, memiliki banyak saudara laki-laki yang tangguh dan jenius, putri tunggal yang sangat dijaga oleh ayahnya dan keluarganya, tidak membuat Lyorna Graves aman. "Dimana Sereia?"Lyorna Graves turun tangga dengan anggun. Dia memiliki rambut panjang berwarna zaitun, kulitnya putih dan halus tanpa cacat. Kedua matanya berwarna coklat keemasan. Dia mengenakan celana panjang dan blazer. "Sereia tidak akan kembali nona Lyorna."Lyorna berhenti di tangga, menatap pelayan yang menjawab pertanyaannya dengan dingin.Sereia adalah pengawal Lyorna Graves yang kesetiaannya sudah tidak diragukan lagi oleh Lyorna Graves. "Kenapa? Pantas saja aku merasa ada yang aneh dengannya karena tidak terlihat sejak aku bangun tidur. Apakah dia kabur atau bagaimana? Kalau memang dia kabur, cepat cari dia sampai ketemu dan bawa dia ke hadapanku!"Lyorna melanjutkan menuruni tangga. "Itu mustahil nona Lyorna.""Mustahil?""Karena ayah nona yang telah memecatnya."
"Sebagai seorang bawahan, bukankah kamu terdengar memaksa?" ketus Lyorna Graves. Akash Norville lagi-lagi meminta maaf pada Lyorna Graves. Lyorna Graves merasa sangat muak mendengarnya. "Itu benar. Sebagai seorang bodyguard, kamu terdengar memaksa. Tentu saja, setelah membuat cucuku menangis seperti itu, kamu pikir memiliki kesempatan?" tanya Kakek Karl dingin. "Tidak ada yang peduli dengan sumpahmu ataupun semacamnya. Kau tidak becus dan bersikap seperti pecundang! Itu kenyataannya!" Akash Norville tidak mengelak. Lyorna Graves benci dengan sikap Akash Norville yang tetap tenang meski dihujani hujatan. "Itu benar kakek. Aku sudah tidak tahan dengannya lagi. Sebaiknya kakek perintahkan ayah untuk membawanya pergi dari sini sekarang juga," kata Lyorna Graves dingin. Lyorna Graves melipat kedua tangannya di dada dan menatap Akash Norville dengan dingin. Akash Norville hendak meminta Lyorna Graves untuk tidak memecatnya, tetapi Nolan lebih dulu bicara. "Akash Norv
"Selama mereka tidak terbukti jahat, aku masih akan tetap bekerja disini. Dan mengenai difitnah, tentu saja, selama aku tidak melakukan kesalahan apapun, aku akan baik-baik saja," kata Akash Norville. "Mereka bisa mendorongmu jika mereka mau meskipun kamu tidak bersalah. Kamu tidak memiliki apapun, Akash Norville. Bahkan aku belum tentu bisa membantumu," ucap pemilik panti asuhan. "Tentang itu...anda tidak perlu khawatir. Saya yang sudah membawa Akash Norville kesini jadi saya akan bertanggung jawab untuk keamannya," kata Nolan. "Bagaimana bisa kau mengatakan itu saat kau mengirimkan orang-orang untuk mengacau disini?" Pemilik panti asuhan itu terdengar sangat marah tetapi nada bicaranya begitu dingin. Tanpa mereka tahu, Lyorna Graves memandangi ayahnya dan Akash Norville dari jendela di lantai atas dengan raut wajah kesal. Mungkin sebentar lagi Akash Norville pergi untuk selamanya. Dia tak perlu lagi memuaskan rasa penasarannya terhadap pria itu. Seharusnya dia lega tet
Lyorna Graves tengah bekerja ketika suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. Jarang sekali ada orang yang mengganggunya saat dia sibuk bekerja. Sejak awal, dia telah memperingati orang-orang rumah untuk tidak mengganggunya apalagi hanya sekedar untuk makan. Dia tahu kapan waktunya istirahat dan harus makan. Lyorna Graves berteriak kecil, "Masuk saja!" Lyorna Graves masih memfokuskan perhatiannya pada berkas-berkas di meja sehingga dia masih belum mengetahui siapa orang yang masuk. Lagipula orang itu pasti akan segera memberitahu apa yang terjadi setelah itu dia tinggal menjawab dan orang itu akan pergi. Namun kalau kakeknya datang, dia tidak bisa melanjutkan pekerjaannya karena harus menyapa kakeknya lebih dulu. Menyadari orang itu cuma diam saja beberapa meter di depannya, Lyorna Graves akhirnya mendongak dan matanya seketika melebar. Lyorna Graves yakin, apabila dia menyuruh Akash Norville untuk melukai dirinya sendiri, pria itu segera melakukannya. Apalagi dikurung di s
"Rian, aku ingin berkunjung ke rumah cucuku, Lyorna Graves dan tinggal disana untuk sementara waktu. Siapkan keperluannya!" titah Kakek Karl dengan nada dingin. Semenjak Lyorna Graves datang ke mansionnya sambil menangis layaknya anak kecil, dia tidak pernah berhenti memikirkannya. Menurut kabar dari pengawal yang dia kirimkan ke rumah Lyorna Graves, bodyguard baru itu telah dihukum di sebuah gubuk tetapi gubuk itu benar-benar seperti sebuah tempat tinggal daripada ruangan untuk hukuman. Kakek Karl mana mungkin puas. Setelah cucunya menangis dan ayahnya bahkan tidak peduli padanya malah membela bodyguard baru, dia tidak sabar ingin melihatnya secara langsung. Sayangnya, Rian tak setuju. "Ayah, saat ini, bukan saatnya untuk bersantai," ucap Rian. "Apakah menurutmu aku kesana untuk bersantai?" tanya Kakek Karl kesal. "Aku mengerti. Jika kamu mau, kita bisa memasang cctv di setiap sudut rumah Lyorna bahkan smapai di sekitar rumahnya." "Aku ingin melihatnya langsung! K
"Tuan Nolan, ada telepon dari panti asuhan," ucap salah satu pengawalnya seraya menyerahkan sebuah telepon rumah. Terdengar suara Tuan Bram yang terkesan tegas dan dingin. Dia langsung menuju ke inti pembicaraan sampai-sampai membuat Nolan yang hendak duduk seketika mengurungkan niatnya. "Orang-orang yang kamu suruh membuat kekacauan di tempatku. Aku ingin kamu bertanggung jawab sekarang juga. Sulit bagiku mengatasi mereka. Anak-anakku masih dalam perjalanan. Mereka mungkin akan membunuh orang-orang suruhanmu. Cepat perintahkan mereka untuk mundur sebelum terlambat." Tuan Bram terus-menerus didesak oleh orang-orang suruhan Lyorna Graves untuk mengungkapkan latar belakang Akash Norbville lebih banyak padahal dia telah menyampaikan semua yang dia ketahui mengenai Akash Norville. Akash Norville bagaimanapun cukup tertutup. Dia hampir tidak pernah menceritakan apa yang telah dilaluinya selama ini pada pemilik panti asuhan yang telah dianggapnya sebagai ayahnya sendiri. Sehingga
“Apakah nona tahu? Salah satu kebiasaan saya sewaktu di tempat sebelumnya adalah berburu burung.” Lyorna Graves cukup terkejut. “Orang sepertimu?” Lyorna Graves pikir, Akash Norville adalah pria yang sangat baik sampai-sampai berburu tidak ada di dalam kamus hidupnya. Namun ternyata dia di luar dugaan. “Nona berpikir saya orang seperti apa? Saya tidak berpikir bahwa memburu burung adalah tindakan yang keji. Saya dan teman-teman saya biasanya melakukannya di hutan.” “Bagaimana dengan hutannya?” Lyorna Graves langsung penasaran dengan hutan tempat tinggal Akash Norville. “Itu tempat yang indah. Jika nona suka dengan suasana yang tenang, angin lembut, pemandangan hijau, dan suara air sungai mengalir, nona akan menyukainya.” “Apakah hutan tersebut terletak di panti asuhan tempatmu tinggal?” “Ya. Disana juga ada.” “Apa maksudmu disana juga ada?” Akash Norville tidak mengatakan apapun. "Kenapa kamu diam saja, Akash Norville?" desak Lyorna Graves. “Ada banyak hutan
Akash Norville mengangguk. Ekspresi wajahnya tampak cemas. Lyorna Graves sampai terkejut melihat Akash Norville sampai memasang ekspresi seperti itu. Apakah nyali Akash Norville menjadi ciut karena dia membentaknya?"Jaga diri nona baik-baik."Lyorna Graves mengabaikan ucapan Akash Norville yang terdengar lembut.Lyorna Graves berencana ke rumah pacarnya setelah itu menemui Sereia."Noctis, kenapa kamu tidak menjawab panggilanku? Apakah kamu marah?"Begitu sampai di halaman rumah Noctis, Lyorna Graves terkejut saat menyaksikan Noctis yang sedang workout tiba-tiba berlari ke dalam rumah begitu melihatnya. Dia sampai harus mengejarnya."Berhenti disana!"Noctis berhenti berlari dan berteriak kepada Lyorna Graves."Apa saja yang sudah dia lakukan padamu sehingga kamu menjadi seperti ini?""Kau hanya mempermainkanku Lyorna Graves. Aku serius padamy selama ini. Tetapi kau ternyata cuma mempermainkanku saja. Ini semua sangat aneh. Tiba-tiba saja kau mendapatkan bodyguard baru tanpa memberit
Sampai akhirnya seorang pengawal berdiri di dekat Lyorna Graves. Dia memanggil lagi, mencoba membangunkan Lyorna Graves dengan kalimat tegasnya dengan hati-hati. Sayangnya, Lyorna Graves tidak kunjung bangun. Akhirnya dia menyelipkan surat dibawah tangan Lyorna Graves yang menopang wajahnya. Lyorna Graves bangun saat jam menunjukkan pukul sembilan. Cahaya matahari membangunkannya. Lyorna Graves kaget mendapati sebuah surat jatuh. Dia mengambilnya. Tidak ada nama pengirimnya ataupun namanya. Dia membukanya. Teruntuk Nona Lyorna Graves. Saya menulis dengan berat hati untuk memohon pengampunan atas tindakan yang tidak pantas dan kesetiaan saya. Di saat lemah, pengawal rendahan ini melupakan dirinya sendiri, dan kata-kata yang terucap hanya membawa luka di mana kegembiraan seharusnya menghiasi hari-harimu. Perintahkan orang malang ini untuk melakukan penebusan dosa apa pun yang dapat memberikan penangguhan dipecat. Mohon, Nona Lyorna Graves, katakanlah anda tidak akan melemparkan pel
"Apa? Lyorna Gravesku. Cepat antarkan aku ke depan! Aku tidak sabar untuk menyambutnya."Sementara salah satu menantu perempuan Kakek Karl mengeluh."Pasti ada sesuatu yang diinginkan oleh anak itu. Karena setiap kali dia datang kesini, dia pasti mengeluhkan sebuah masalahnya.""Apa kau baru saja bergumam?"Kakek Karl menoleh tajam ke menantu perempuannya itu. "Tidak ayah. Aku tidak bicara apapun.""Jangan pernah katakan sesuatu yang buruk-buruk tentang cucu kesayanganku atau kalian semua akan mengetahui akibatnya!" "Baik ayah."Lyorna Graves menangis tetapi tanpa suara. Pintu yang sangat besar dibuka oleh dua penjaga mansion. Lyorna Graves langsung bertemu dengan kakeknya. Kakeknya mengulurkan kedua tangannya kepada Lyorna Graves. Lyorna Garves menangis semakin deras dan berhamburan ke pelukan kakeknya. "Kakek!"Lyorna Graves meraung-raung. "Cucuku, apa yang terjadi? Kenapa kamu sampai menangis seperti ini? Apakah ayahmu memarahimu lagi? Atau Ishaan menyakitimu?"Lyorna Graves me