Share

Pertemuan Kembali

Penulis: Si Nicegirl
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Enam tahun kemudian ...

"Mom, sabun mandinya habis," teriak Abercio dari dalam kamar mandi dengan suara melengkingnya.

"Campur air saja sayang, Mommy belum sempat beli yang baru." Zevanya turut berteriak agar Abercio dapat mendengarnya. Karena ia harus berhemat agar kebutuhan sehari-harinya tercukupi, jadi setiap tetes sabun terasa amat berharga untuknya. Sayang kalau terbuang begitu saja.

"Ok!"

Zevanya tersenyum sendiri ketika mendengar balasan dari putranya itu. Ia kembali menyiapkan bekal untuk Arbecio yang baru saja masuk ke taman kanak-kanak. Ia akan mengantar Arbecio dulu ke sekolahnya, sebelum mendatangi perusahaan tempatnya melamar pekerjaan untuk tahap terakhir wawancaranya, kali ini CEO Star Group langsung yang akan mewawancarainya.

"Aku sudah siap!" seru Arbecio beberapa saat setelahnya.

"Anak Mommy sudah pintar, sudah bisa memakai pakaiannya sendiri. Tapi ... " Zevanya membuka sampul dan melepas kembali dasi Arbecio,

"Dasi ini terbalik, Sayang. Seharusnya kamu memasangnya seperti ini," kekehnya.

"Nanti Tante Dira yang jemput aku, Mom?"

"Iya, Mommy ada wawancara pekerjaan, doakan semoga Mommy diterima ya."

"Aku selalu mendoakan Mommy."

Zevanya mengacak rambut Arbecio dengan gemas, " Anak pintar."

"Mom, stop merusak rambutku," keluh Arbecio sambil merapikan kembali rambutnya, Zevanya pun menyeringai lebar, putranya sudah mulai memperhatikan penampilannya sendiri.

"Iya, maaf. Ayo kita jalan sekarang, nanti kamu telat."

Zevanya memasukkan bekal Arbecio ke dalam tas punggung putranya itu. Dengan menggunakan sepeda motor matic, ia mengantar Arbecio ke sekolahnya. Mereka sampai lima menit sebelum waktu belajar dimulai,

"Jangan nakal, turuti gurumu, ok?"

"Yes, Mom. Bye ... "

Zevanya terus menatap punggung Arbecio yang berlari kecil menuju ruang kelasnya, setelah Arbecio masuk ke dalam kelas barulah Zevanya melanjutkan perjalanannya ke Star Group yang letaknya berada di pusat perkantoran, lumayan jauh dari sekolah Arbecio.

Sesampainya di kantor itu, Zevanya menukar tanda pengenalnya dengan acces card pada resepsionis, sebelum masuk lebih dalam menuju lift yang akan membawanya ke lantai teratas, tempat para eksekutif Star Group berada.

Sambil menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya, Zevanya melirik pantulan dirinya di kaca lift untuk merapikan penampilannya. Bohong kalau ia tidak gugup, karena harus bertemu dengan pemimpin tertinggi Star Group yang sangat digilai wanita itu. Setidaknya berita seperti itulah yang sering Zevanya baca di tabloid wanita, atau berita tentang betapa suksenya pria itu di majalah eksekutif bekas yang dijadikan bungkusan cabai saat ia belanja di pasar.

Sebelumnya Zevanya sudah pernah melakukan beberapa wawancara di tempat ia melamar pekerjaan, tapi baru kali ini ia harus melewati beberapa tahap wawancara, hingga terakhir ia harus dinilai langsung oleh pemimpin tertinggi perusahaan raksasa itu. Tangannya bahkan sudah berkeringat dingin saat lift berhenti di lantai yang ia tuju.

"Selamat Pagi, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis di lantai itu.

"Pagi, saya ada janji wawancara dengan Tuan Reynard," jawab Zevanya dengan sopan.

"Apa anda Zevanya Hector?"

"Ya, saya."

"Baik, Tuan Reynard belum datang. Silahkan anda tunggu di ruangan sana."

Zevanya melihat pintu besar yang resepsionis itu tunjuk, "Saya masuk saja atau ... "

"Ya, silahkan langsung masuk saja, pintunya tidak terkunci."

Zevanya melangkah pelan ke pintu itu, dan benar pintunya memang tidak terkunci. Sebuah ruangan besar dengan desain mewah terpampang di depannya saat ia membukanya. Bukan ruangan kerja, lebih seperti ruang pertemuan atau meeting, karena banyaknya bangku yang mengelilingi meja kayu besar yang berada di tengah ruangan.

Karena mengira sang CEO akan duduk di kepala kursi, Zevanya memilih duduk di kursi sampingnya selama menunggu kedatangan Reynard.

Satu jam terlewati, lalu satu jam lagi, kemudian bertambah satu jam lagi namun sosok Reynard belum juga terlihat. Hingga lima jam sudah Zevanya menunggu Reynard belum juga datang. Sementara bokongnya sudah terasa panas karena duduk terlalu lama di sana.

"Ck, apa pria ini selalu tidak tepat waktu? Satu jam masih wajar, tapi ini sudah lima jam astaga!" keluhnya dengan dongkol, tidak bosannya ia melirik jam tangannya.

Zevanya baru saja akan berdiri ketika pintu besar itu terbuka, lalu masuklah pria yang sejak tadi ia tunggu, CEO dari Star Group yang jauh lebih tampan saat dilihat secara langsung, mulut Zevanya pun terbuka lebar untuk waktu yang lama saking mengaguminya, seolah lupa menutupnya kembali.

Kesadarannya baru kembali saat mendengar suara berisik saat Reynard menarik kursinya dengan kasar Kenapa seorang CEO perusahaan besar menarik kursinya sendiri? Dimana asisten pribadinya? Biasanya asiten pribadi atau sekretarisnya yang menarik kursi untuk boss mereka.

"Zevanya Hector?" tanya Reynard, bahkan suara baritonnya terdengar maskulin sekali. Pantas saja banyak wanita yang tergila-gila pada pria itu.

"Ya saya, Tuan Reynard," jawab Zevanya, ia berusaha keras menutupi kegugupannya.

"Apa ada pertanyaan yang ingin kamu ajukan?"

Zevanya mengerjapkan matanya. Biasanya pewawancara lah yang mengajukan banyak pertanyaan padanya, tapi ini malah sebaliknya. Namun karena memang ada beberapa pertanyaan yang ingin ia ajukan, maka Zevanya pun mulai bertanya,

"Selama ini saya sudah melewati rangkaian wawancara di kantor ini, namun hingga sekarang saya belum mengetahui saya akan ditempatkan di mana dan sebagai apa. Bisakah anda menjawabnya, Tuan Reynard? Karena bagian HRD tidak mau menjawabnya."

Sebelah alis Reynard terangkat, matanya tidak pernah terlepas dari menatap Zevanya dengan sorot tak terbaca.

"Pertanyaan konyol. Memangnya kamu tidak mencantumkan posisi yang kamu inginkan saat mengajukan lamaran di kantor ini?"

Sebenarnya Reynard lah yang meminta asisten pribadinya untuk mempekerjakan Zevanya di kantornya sesaat setelah ia menemukan wanita yang telah ia cari selama lima tahun itu. Ia akan membalas Zevanya dengan balasan yang teramat pedih atas perbuatan jahat Zevanya padanya lima tahun lalu.

"Maaf, Tuan Reynard. Sejujurnya saya tidak mengajukan lamaran, tapi pihak Star Group yang menawarkan pekerjaan lebih dulu pada saya via email."

"Dan kamu menerimanya meski belum mengetahui pekerjaan apa yang Star Group tawarkan padamu?"

"Dengan perusahaan sebesar ini, saya akan menerima posisi apa saja yang ditawarkan. Karena saya yakin, gajinya akan jauh lebih besar dari tempat saya bekerja sebelumnya."'

Reynard menatap sinis Zevanya, semua karena uang. Lalu berapa uang yang wanita itu terima saat melakukan kejahatan itu padanya lima tahun lalu?

Reynard mengira saat ia masuk, wanita itu akan memekik ketakutan karena mengenalinya. Pria yang telah wanita itu renggut keperjakaannya dengan paksa, yang sangat melukai harga diri Reynard. Tapi ternyata wanita itu tidak mengenalinya, bagaimana harga diri Reynard semakin tidak terluka karenanya.

"Sebelum saya menjawab pertanyaanmu, jawab dulu pertanyaan saya, apa dosa terbesar yang pernah kamu lakukan pada orang lain?" pancing Reynard. Ia sungguh ingin membuat Zevanya mengingat kembali kejahatannya itu.

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Manna Lamria Simatupang
inspirasi yg baik
goodnovel comment avatar
Astuti Dwi
semoga ndk harus bayar klu terus membaca
goodnovel comment avatar
Wikasumi Sumiwika
asik banget deh cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   First Time

    Enam tahun lalu, Reynard ada pertemuan dengan klien dari negeri Kangguru untuk proyek baru mereka di sebuah hotel bintang lima. Pertemuan itu berjalan dengan lancar, proyek bernilai puluhan triliun berhasil Reynard dapatkan dan akan mulai berjalan bulan berikutnya.Tidak lama setelah kliennya pergi, Reynard berniat kembali ke kamar hotelnya untuk istirahat sejenak, sebelum menghadiri pertemuan lagi dengan kliennya yang lain. Tapi seorang pelayan yang ceroboh menubruknya, hingga minuman yang wanita itu bawa membasahi stelan jas mahal Reynard, "Ma ... Maafkan saya, Tuan. Saya tidak sengaja," ucap pelayan itu sambil mencoba membersihkan jas Reynard dengan tangannya, tapi asisten Reynard yang bernama Marco segera menahan tangan pelayan itu,"Pergilah, saya bisa mengurusnya!" serunya dengan suara berat, sementara Reynard hanya memberikan tatapan dinginnya pada pelayan itu."Se ... Sekali lagi maafkan kecerobohan saya, Tuan," ucap pelayan itu lagi sambil berkali-kali membungkuk di depan

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Mulai Balas Dendam

    Reynard menjatuhkan dirinya ke kursi kebesarannya, ia memutar kursi itu hingga dapat menikmati pemandangan kota besar yang dipenuhi dengan gedung-gedung bertingkat yang saling berlomba mencakar langit."Bagaimana? Wanita itu mau bicara jujur, Tuan Reynard?" tanya Marco sambil menyerahkan beberapa lembar dokumen yang harus Raymond tandatangani."Seperti dugaan saya. Wanita itu terlalu pengecut untuk mengakuinya. Bahkan dia tidak mengenali saya sama sekali! Bisa kau bayangkan itu? Siapa yang bisa dengan mudah melupakan wajah saya? Tidak ada sebelumnya!" jawab Reynard dengan dongkol. Sepanjang pertemuannya dengan Zevanya tadi, berkali-kali Reynard harus menahan dirinya untuk tidak mencekik leher jenjang wanita itu. Atau mengguncang bahunya untuk memaksanya mengakui semua kejahatannya pada Reynard lima tahun yang lalu.Tapi, kalau Reynard memberitahunya lebih awal, rencana balas dendamnya pastinya tidak akan berjalan sesuai dengan rencananya. Bisa dipastikan Zevanya akan langsung melarik

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Kesalahan Pertama

    Tiga puluh menit sebelum jam tujuh, Zevanya sudah sampai di Star Group. Ia langsung menuju lantai teratas gedung itu tempat ruang kerja Reynard berada, sesuai dengan arahan staff recruitment kemarin.Tidak tahu harus memulai darimana, Zevanya memutuskan membersihkan ruang kerja Reynard lebih dulu. Ia cukup terpana melihat betapa besar dan mewahnya ruangan itu, hingga ia merasa kerdil saat memasukinya, atau merasa tertelan di ruangan yang super luas itu.Tidak berselang lama, Reynard masuk bersama dengan Marco, asisten pribadi yang tidak kalah cakapnya dengan Reynard. langkah kedua pria itu terhenti saat melihat Zevanya yang sudah ada lebih dulu di ruang kerja Reynard sebelum mereka.Tatapan mengeritik Reynard dan Marco pun tertuju padanya,"Tidak adakah yang memberitahumu mengenai peraturan di perusahaan, kalau tidak ada satupun karyawan yang diperkenankan masuk ke ruangan ini tanpa adanya Tuan Reynard di dalamnya?" Marco yang menegurnya lebih dulu. Sementara si kulkas empat pintu han

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Permintaan Aneh

    "Bagaimana pekerjaan barumu? Menyenangkan?" tanya Dira sesaat setelah Zevanya sampai rumah, sahabatnya itu menghangatkan lauk-pauk untuk Zevanya makan. Menyenangkan apanya? Di hari pertama Zevanya kerja saja sudah banyak tuntutan untuknya. Meski demikian, Zevanya tidak mengatakan itu pada Dira, ia tidak mau kekhawatiran Dira padanya bertambah. "Umm lumayan." Hanya itu jawaban yang Zevanya berikan pada Dira. Ia merenggangkan tubuhnya, sementara matanya mencari sosok kecil yang biasanya selalu menyambutnya pulang, "Di mana Cio?" tayanya. "Sudah tidur. Kamu pulang melewati jam tidurnya," jawab Dira. Zevanya melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia tidak bisa pulang tepat waktu karena Reynard baru meninggalkan ruang kerjanya jam setengah sepuluh. Dan selama menunggu Reynard pulang, pekerjaan seolah tiada hentinya diberikan padanya. Bahkan waktu istirahat Zevanya hanya lima belas menit saja untuk makan. Tubuhnya benar-benar remuk sekarang. Ia harus berendam air

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Kekasih Reynard

    Untungnya Reynard hanya bermain di driving range, area yang hanya dikhususkan untuk para pemula melatih pukulan, memantapkan ayunan, hingga membiasakan diri mereka dengan stik golf, sebelum akhirnya bermain di lapangan yang sesungguhnya.Setiap kali Reynard selesai memukul bola sebanyak lima puluh kali, Zevanya harus memunguti bola-bola itu dan memasukkannya kembali ke dalam keranjang. Ia harus mengingat ke mana saja bola Reynard mendarat, karena Reynard tahu kalau bola itu bukan miliknya. Entah bagaimana cara mengetahuinya, yang pasti Zevanya harus mencarinya hingga ketemu.Zevanya pernah berlatih golf seperti ini bersama dengan papanya, dan ia tahu betul setiap bola yang telah dipukul tidak harus diambil lagi, karena ada staf khusus yang bertugas mengambili bola-bola itu. Tapi entah kenapa Reynard malah meminta Zevanya memunguti bola-bola itu hingga ia menjadi perhatian pengunjung lainnya. Juga cekikikan para wanita termasuk para caddy golf.Dari cara Reynard memegang stik dan meng

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Mengundurkan Diri

    Zevanya tahu kehidupan ini tidak akan mudah, terutama bagi yang memiliki dosa masa lalu seperti dirinya. Hampir setiap malam Zevanya bermimpi dirinya berada di dalam penjara, dengan bayangan wajah Vale yang tengah menertawakannya. Tapi, rasanya sungguh menyesakkan saat Zevanya baru saja berhasil mendapatkan pekerjaan yang tidak bisa dibilang bagus, tapi salarynya dapat memperbaiki perekonomiannya, ia harus bersiap melepaskannya.Zevanya menatap pantulan dirinya di cermin. Dulu, ia menjadi salah satu wanita tercantik di kotanya, primadona di sekolahnya. Tapi beban hidup selama enam tahun ini membuatnya tidak bisa lagi merawat dirinya sendiri. Sesuai dengan cibiran Nada saat berada di dining room tadi, Zevanya memang terlihat lusuh, sama sekali tidak menarik.Namun, bukan penampilannya yang lusuh lah yang membuat Zevanya sedih, tapi karena Nada telah mengetahui dimana Zevanya bekerja sekarang. Pastinya Nada akan langsung memberitahu Ramon perihal ini. Kakak tirinya itu pasti akan menda

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Kontrak Seumur Hidup

    "Zevanya, kamu sudah menandatangani kontrak kerjamu dalam keadaan sadar, ya kan?" tanya Nila keesokan harinya. Staff recruitment yang mewawancarai Zevanya selama proses penerimaan karyawan itu menatapnya dengan intens."Iya, tapi saya tidak mengira kalau kontrak ini akan berlaku selama seumur hidup. Tidak mungkin juga kan saat saya tua renta nanti saya masih bekerja di Star Group?" desah Zevanya."Mungkin kedepannya akan ada kebijakan baru lagi untukmu. Tapi untuk saat ini, kami tidak bisa menerima surat pengunduruan dirimu. Kecuali, kamu mau menerima segala konsekuensinya."Barusan Zevanya membaca seluruh isi kontrak kerjanya itu. Jadi Zevanya tahu konsekuensi seperti apa yang Nila maksud. Selain akan mendapatkan tuntutan secara hukum dengan nominal yang sangat fantastis, Zevanya juga akan dipastikan menganggur selamanya karena ia akan di black list Star Group.Jika sudah masuk ke dalam daftar hitam Star Group, bisa dipastikan tidak akan ada satupun perusahaan yang akan menerimanya.

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Dekapan Reynard

    Dengan secangkir kopi Reynard di tangan kanannya, Zevanya mengetuk pintu ruang kerja Reynard dengan tangan kirinya. Ia telah mempersiapkan dirinya atas pertanyaan Reynard tentang alasannya mengundurkan diri dari Star Group.Itu pun kalau bagian HRD memang memberitahu Reynard perihal niat pengunduran dirinya barusan. Karena tadi Zevanya memohon pada Nila agar tidak memberitahunya pada Reynard maupun Marco. Ia tidak mau mendapatkan banyak pertanyaan karenanya.Setelah berkali-kali mengetuk, pintu itu akhirnya mengayun terbuka dengan Marco yang berdiri menjulang di depan Zevanya, pria itu melipat kedua tangannya di depan dadanya. Jantung Zevanya pun berdegup kencang, mungkinkah pada akhirnya Nila memberitahu Marcodan Reynard?Seketika otak Zevanya menjadi beku. Jawaban yang telah ia persiapkan pada apapun pertanyaan yang diajukan Reynard mengenai pengunduran dirinya nanti menghilang begitu saja. Ia seperti anak playgroup yang tidak tahu harus melakukan apa di hari pertamanya sekolah."Ke

Bab terbaru

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Nikmati Saja - End

    Mata Reynard tak pernah lepas dari kobaran api yang melahap sebuah bangunan tua di salah satu pondok berburu dengan seluruh keluarga tiri Evelyn, beserta dengan pengikut mereka berada di dalamnya, hingga bangunan tua itu rata dengan tanah."Aman, Tuan. Apa anda mau pulang sekarang?" tanya Marco yang baru saja berdiri tepat di sisi Reynard setelah memastikan target mereka juga sudah menjadi debu. "turunkan beritanya besok, beserta dengan daftar kejahatan mereka!" tegas Reynard. Ia akan membersihkan sepenuhnya nama Evelyn dari spekulasi yang mulai beredar kalau istri tercintanya itu telah membunuh Vale. Rupanya Ramon telah meminta salah satu anak buahnya yang masih setia padanya untuk menyebarkan rumor itu. Dan sekarang berita picisan itu mulai menyebar luas di berbagai media, dan sudah bisa dipastikan banyaknya ujaran kebencian yang ditujukan pada Evelyn, dan ucapan simpati pada Reynard karena telah menjadi target wanita itu selanjutnya. "Mengenai konferensi pers ... " "Adakan juga

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Membereskan Masalah

    "Sepertinya aku belum bisa pulang ke rumah sekarang. Aku mau menyelesaikan semua masalah yang disebabkan keluarga tirimu itu," desah Reynard.Evelyn memindahkan ponselnya ke lengan dan telinga krinya saat akan membuka handle pintu kamar Abercio. Ia memastikan Abercio benar telah terbuai ke alam mimpinya lebih dulu sebelum memadamkan lampu dan menutup kembali pintu kamar putranya itu. Hari ini, dua malam sudah Reynard tidak pulang akibat masalah itu. 'Aku ingin menuntaskan hingga ke akar-akarnya demi masa depan kita yang tenang!' tegas Reynard sebelum pergi bersama dengan Marco."Tidak apa-apa, Sayang. Aku mengerti," balas Evelyn setengah berbisik, ia takut suaranya akan mengganggu tidur Abercio.Malam ini, Evelyn memutuskan tidur dengan Abercio untuk melepaskan kerinduannya pada Abercio. Sejak Reynard memasukkannya ke dalam penjara, Evelyn sudah tidak pernah tidur dengan putranya itu lagi."Maafkan aku, karena masalah ini bulan madu kita jadi harus dipersingkat.""Rey, aku sungguh ti

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Alasan

    Reynard mengacak rambutnya dengan kasar, memperlihatkan seberapa frustasinya ia saat itu. Dan saat matanya terkunci dengan mata Evelyn, bermacam campuran emosi terlihat jelas di sana. Hati Evelyn semakin tak karuan, masalahnya pasti jauh lebih besar dari perkiraannya."Nada hamil, Ly. Anakku ... " aku Reynard dengan suara parau. Ia telah bersiap dengan menerima apa pun bentuk kemarahan dan kekecewaan Evelyn padanya. Namun setelah lama Reynard menunggu reaksi Evelyn, alih-alih meluapkan emosinya, wanita itu malah menghela napas lega,"Syukurlah, aku kira ada masalah besar apa."Sontak saja Reynard luar biasa bingung dibuatnya, ia mengguncang bahu Evelyn untuk menyadarkan istrinya itu,"Ly. Apa yang kamu syukuri? Aku memiliki anak dari wanita lain? Kamu bersyukur dengan berita itu? Atau akan menjadikannya sebagai alibi untuk mengakhiri rumah tangga kita?" cecarnya."Siapa yang memberitahumu kalau Nada sedang mengandung? Marco? Sipir penjara?""Nada, Marco dan Ibu sambungmu tidak berada

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Masalah Besar

    Perjalanan Evelyn dan Reynard ke Sopot dan Gdynia tertunda harus setelah Reynard menerima email penting. Setidaknya itulah alasan yang Reynard berikan pada Evelyn, sesaat sebelum pria itu fokus pada layar monitor laptopnya. Sepertinya email itu memang berisi pesan penting. Karena sebelum berangkat Reynard telah menegaskan pada Marco untuk tidak menghubunginya sama sekali, kecuali untuk masalah darurat.Apa sekarang perusahaan Reynard sedang dalam masalah?Entah sudah berapa kali pertanyaan itu terbersit di benak Evelyn hingga dua jam sudah berlalu, dan Evelyn mulai merasa bosan menunggu perhatian Reynard kembali tertuju padanya. Seraya mendesah, Evelyn berdiri dari kursinya. Ia melampirkan long coatnya di sandaran kursi dengan hati-hati, tidak ingin menimbulkan suara sedikit pun yang bisa memecah konsentrasi Reynard.Melalui jendela kamarnya, Evelyn memusatkan perhatiannya pada Laut Baltik, tepatnya pada pelabuhan yang seolah tidak pernah terlihat sepi itu. "Maaf sudah membuatmu me

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Kota Tua

    Gdansk, sebuah kota pelabuhan yang terletak di pantai utara Polandia. Sebuah kota tua yang memiliki arsitektur klasik Eropa terbaik, yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara yang ingin menyelami lebih jauh lagi mengenai sejarah dan kebudayaan Polandia.Hotel yang Evelyn dan Reynard pun terletak tidak jauh dari pelabuhan terbesar Polandia tersebut. Hotel mewah tepi pantai yang berhadapan langsung dengan laut Baltik. Dan kebetulan sekali Evelyn sangat menyukai apa pun yang berbau pantai.Selama Evelyn menatap bermacam kapal yang hilir-mudik di pelabuhan tersebut, Reynard terus merangkul pinggangnya, bersama mereka memandangi kesibukan itu dari balkon kamar mereka."kamu tahu kalau kota ini menjadi salah satu dari Tiga Kota atau yang biasa disebut dengan Tricity, atau dalam bahasa Poland dikenal dengan sebutan Trójmiasto?" tanya Reynard. Ia memiliki kegemaran baru, yaitu mengenalkan dunia baru pada Evelyn."Ya, aku pernah mendengarnya. Hanya saja tidak terlintas sama sekali di dalam

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Bulan Madu

    Evelyn pikir, destinasi bulan madunya bersama Reynard akan ke Eropa barat, tapi ternyata pilihan antimainstream Reynard tertuju pada Eropa Tengah. Gdansk Polandia yang menjadi tujuan pertama bulan madu mereka. Memang biasanya Gdansk menjadi destinasi bulan madu yang sangat sempurna untuk pengantin baru yang ingin bersenang-senag dan menikmati masa-masa awal pernikahan mereka. Meski suasananya cenderung terlihat lebih santai dibandingkan dengan Eropa Barat, namun kota Gdansk juga memiliki tempat-tempat wisata yang indah, akomodasi mewah dengan latar bangunan abad ke tujuh belas. Sekarang ini, dengan lengan Reynard yang merangkul pinggangnya, mereka menyusuri jalanan berbatu dan sempit di antara bangunan katedral dan monumen. "Kamu lebih menyukai ketenangan ya?" tebak Evelyn. "Kamu sudah memahami salah satu kebiasaanku, Sayang," jawab Reynard. Lengannya yang melingkar di lengan Evelyn menarik Evelyn saat seseorang yang tengah jalan terburu-buru nyaris menabraknya. "Mudah sekali men

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Antara Benci dan Cinta

    "Kamu yang ngajarin dia ya?" tukasnya."Astaga, tentu saja tidak, Sayang. Ini murni keinginan putra kita sendiri. Kamu bisa bertanya langsung padanya," sangkal Reynard. Ia bersikap seolah-olah terluka oleh tuduhan Evelyn itu, hingga balik badan meninggalkan Evelyn dengan perasaan bersalahnya.Sesuai dengan harapannya, Evelyn pun bergegas mengejarnya, "Rey, tunggu!"Tepat saat Evelyn meletakkan tangannya di lengan Reynard. Reynard langsung balik badan dan menekan Evelyn hingga punggung wanita itu bersentuhan dengan dinding,"Kamu tidak marah, 'kan?" tanya Evelyn."Marah? Sekarang aku tidak bisa marah lagi padamu, Sayang. Tadi aku hanya menggodamu saja, ingin tahu seperti apa reaksimu saat aku merajuk," kekeh Reynard, ia tertawa lebar saat Evelyn memukul dadanya dengan kepalan tangannya,"Kamu jahat! Tadi aku takut sudah membuatmu marah dan sakit hati.""Marah dan sakit hati? Itu dua hal yang tidak akan terjadi padaku, setidaknya jika menyangkut dirimu, Sayang. Jadi, jangan pernah meng

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Mandi Basah

    Reynard menatap geli Evelyn yang seolah tenggelam di dalam balutan selimutnya itu,"Apa yang sedang kamu lakukan, Sayang?" tanyanya."Aku mau ke kamar mandi," jawab Evelyn, sengaja hanya menatap mata Reynard saja, bukan ke tubuhnya yang lain.Seolah ingin terus menyiksa Evelyn dengan gairahnya, Reynard sengaja bersandar di daun pintu kamar mandi sambil melipat kedua tangannya, dengan tatapannya yang menggoda."Lepaskan saja selimut konyol kamu itu, memangnya apa yang mau kamu sembunyikan dariku, Sayang?""Aku tidak menyembunyikan apa pun?""Apa kamu yakin?""Astaga, Rey ... Kamu mengira aku mencuri?" tanya Evelyn dengan nada tidak percaya, sebelah alis Reynard pun terangkat tinggi,"Yang bilang kamu mencuri siapa?""Kamu menuduhku menyembunyikan sesuatu di balik selimut ini!" Evelyn menyipitkan kedua matanya saat tawa Reynard pecah. Belakangan ini, wajah pria itu selalu terlihat ceria dengan senyumannya yang memikat, atau tawa lepasnya yang menular seperti sekarang ini. Bagaimana Ev

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   I Love You!

    Leguhan kenikmatan mengalir begitu saja dari mulut Evelyn saat Reynard memainkan lidahnya di bawah sana. Gerakan yang mengirimkan gelenyar kenikmatan ke seluruh tubuh Evelyn, yang juga membangunkan seluruh saraf Evelyn, hingga rasanya Evelyn akan mati karena kenikmatan."Rey ... Aahh please ... " racau Evelyn. Ia tidak tahu permohonan apa yang ingin ia ucapkan. Meminta Reynard terus melakukan yang tengah pria itu lakukan sekarang? Atau meminta Reynard segera menyatukan diri mereka?Evelyn bahkan tidak menyadari kapan Reynard melepaskan satu-satunya pakaian dalam yang tersisa pada dirinya. Atau Reynard merobeknya? Entahlah.Alih-alih segera mewujudkan keinginan Evelyn untuk mneyatukan tubuh mereka, tangan Reynard malah bergerak naik ke atas, untuk menangkup salah satu bukit kenikmatan Evelyn, sementara lidah pria itu masih bermain-main di bawah sana, yang semakin membuat Evelyn meleguh penuh kenikmatan, sebelum akhirnya pinggulnya terangkat tinggi saat mencapai puncaknya."Rey!" teriak

DMCA.com Protection Status