Share

49. Kamu Cantik

“Kamu yakin tidak ingin keluar? Tidak bosan?” Marc menatap Sarah yang hanya bermalas-malasan di sofa sambil menonton televisi.

“Iya, aku ingin di kamar saja. Kalau kamu mau pergi, silahkan.”

Wajah Marc memberengut mendengar pernyataan Sarah. Akhirnya ia menjatuhkan bokongnya di samping Sarah dan ikut menonton drama romantis yang sedang diperhatikan istrinya.

Kurang tertarik, Marc akhirnya membolak-balik majalah yang memuat fasilitas di pulau. Setelah beberapa lembar, Marc menemukan yang menarik perhatiannya.

“Aku mau menelepon dulu, ya.” Marc berdiri lalu meninggalkan Sarah.

Sarah mengangguk dengan mata tetap pada layar televisi. Sambil menonton, sekali-kali, ia mengatur napas. Rasa sakit pada bagian dalam luka sayatan operasi ternyata masih ia rasakan.

Untungnya, Marc tidak curiga. Sebenarnya Sarah jadi merasa kasihan pada Marc. Menurut Sarah, suaminya itu terlalu baik hingga selalu percaya begitu saja pada apa yang dikatakan orang.

Meskipun sikapnya datar bahkan kadang dingin, Marc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status