Home / Romansa / Possessive Husband / Bab 3 - Terasa Berat

Share

Bab 3 - Terasa Berat

Author: Caty Perii
last update Last Updated: 2022-02-09 13:17:11

Kiara tengah belajar di meja belajarnya jika saja panggilan sang Mamah tak mengacaukan pikirannya. 

"Kiara sayang" wajah Rima muncul di pintu kamarnya membuat Kiara menghentikan gerak tangannya yang tengah menulis. 

"Iya Mah?" Kiara menoleh ke arah pintu memperhatikan bagaimana Mamahnya yang mendekat ke arahnya dengan senyum yang sudah Kiara tau apa artinya. 

"Kenapa belum siap sayang? Sebentar lagi Keith akan datang loh" 

Kiara kini sudah sepenuhnya menatap pada Mamahnya yang menarik satu kursi untuk duduk dekat Kiara.

"Mah, ini sangat mendadak, boleh Kiara menolak?" 

Rima mengusap rambut Kiara tanpa bisa memandang wajah serta kedua mata putrinya itu. "Mah! Kiara belum siap! Kiara tidak akan siap dengan apa yang akan Kiara jalani sebentar lagi!" Kiara menangkup tangan Mamahnya dan meletakannya di atas pangkuannya, meminta Rima untuk menatap kedua matanya. 

"Mah! Tolong Kiara batalkan rencana perjodohan ini, setidaknya beri ruang untuk Kiara bernapas, ini sangat mendadak dan terasa buru-buru Mah!" 

Rima hanya memandang Kiara tanpa ekspresi, wanita itu justru mengalihkan pandang tak mampu menatap putrinya yang sudah menangis di kursinya. 

"Kiara! Kami melakukan ini untuk kebaikanmu! Keith orang yang tepat untukmu" 

Kiara menutup wajahnya dan menggeleng, isak tangisnya kembali berderai keluar. "Kiara gak mau Mah! Kiara gak mau dijodohkan!" 

"Kiara!! Berhenti menangis dan jangan bersikap seperti anak kecil! Tolong Kiara bukan hanya kamu yang berada dalam kesulitan!" Rima terpaku akan ucapannya sendiri. 

Sementara Kiara menghentikan tangisnya dan menatap Mamahnya dengan raut bingung. "Maksud Mamah apa?" Kiara berkerut kening tak mengerti akan ucapan Mamahnya itu. "Kamu cepat siap, jangan membuat Keith menunggu" 

Rima terlihat menghindari Kiara, dan tak membiarkan Kiara mencari tau apa maksud ucapannya tadi karena kini Rima sudah meninggalkan Kiara sendiri di dalam kamarnya. 

Kiara membersit cairan yang keluar dari hidungnya dan menatap kosong pada pintu kamarnya yang sudah Mamahnya tutup barusan. 

Kiara sendiri juga tak berupaya mencari tau apa maksud perkataan Mamahnya tadi. 

***

Wajah Kiara terlihat pucat saat ini, terlebih ketika dia melihat sosok Keith yang sudah ada di ruang tamu rumahnya dan tengah menantinya untuk pergi bersama ke toko perhiasan untuk mencari cincin. 

Keduanya akan melangsungkan pertunangan yang akan terlaksana bulan depan, betapa cepat dan dadakannya hal yang membuat Kiara lemas serta bingung untuk menurutinya. 

Karena menolak, merengek dan memohon sudah Kiara lakukan kepada kedua orangtuanya namun tak satupun dari rengekan, dan permohonannya yang dikabulkan. 

Keith tersenyum manis saat melihat Kiara turun dari lantai atas rumahnya menuju ke arahnya dengan wajah pucat tanpa rona. 

"Itu dia Kiara, maaf ya Keith kamu jadi harus menunggu lama" 

Keith hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan "sama sekali tak menunggu lama Mah" Rima kemudian bangkit dari duduknya demi berjalan mendekat pada Kiara yang masih berdiri di atas tangga itu. 

"Ayo Kiara cepat!" tangan Kiara digenggam dan dibawa kepada Keith yang sudah bangkit berdiri menyambut Kiara dengan senyum mempesonanya yang biasanya mampu menaklukkan wanita, tap sepertinya senyum ini nampak tak mempan pada Kiara.  "Mah, aku pinjam Kiaranya ya?" Rima mengangguk kuat dan mengizinkan Keith membawa Kiara satu hari ini. "Silahkan Keith, tapi pulangnya jangan malam-malam ya. Besok Kiara masih sekolah" 

Keith tersenyum dan mengangguk, dia akan membawa Kiara pulang sebelum tengah malam. 

Layaknya Cinderella yang akan berubah, akan Keith antar pulang dengan selamat gadis di genggaman tangannya ini. 

***

"Kamu suka yang mana?" tanya Keith dengan pandangan mata yang meneliti setiap perhiasan di etalase kaca di depannya itu. 

Kiara yang sedari perjalanan mereka tak membuka suara kini harus terpaksa membuka suaranya karena pertanyaan Keith. 

"P-pak, saya tidak tau" bukan memilih, Kiara justru melayangkan kebingungannya, tubuh Kiara panas dingin dan dia sangat gugup berada di dekat Keith Wilson. 

"Kiara, jangan panggil aku Pak! Aku calon tunanganmu sekarang!" Keith menggenggam erat jemari Kiara dengan pandangan mata yang menghunus pada kedua mata Kiara nampak tajam, namun Keith menutupnya dengan senyum manis di bibir yang justru makin membuat Kiara ketakutan. 

"Pilih model yang kamu suka, aku akan menuruti semuanya" Keith mengusap punggung tangan Kiara di genggaman tangannya, sebelum dia berbicara pada pelayan toko untuk melayani Kiara dengan baik dan menuruti semua yang Kiara perintahkan. 

Kiara menatap banyak model cincin dari etalase kaca di depannya, ia memilih asal model yang ditunjuknya karena memang Kiara bingung dan kepalanya pusing. Ia ingin cepat pulang dan tidur di rumah. Mau menghilangkan pikiran beratnya yang beberapa hari ini seolah memaksa otaknya untuk menerima apa yang tengah terjadi di hidupnya. 

"Kamu yakin dengan pilihanmu itu?" sosok Keith yang muncul dari belakangnya dengan suara berbisik lirih di telinganya membuat tubuh Kiara menegang sejenak dan ia mengangguk kuat tak berani menatap pada sosok Keith. 

"Pilihanmu itu terlalu sederhana Kiara, permatanya sangat kecil, pilihlah lagi" Keith terlihat tidak setuju dengan cincin yang Kiara pilih karena memiliki bandul permata begitu kecil. 

Menurut Keith dia bisa membelikan Kiara cincin dengan berlian besar andai Kiara mau, tapi Keith mau Kiara memilih sendiri model cincin yang Kiara suka.

"Aku- Aku tidak tau, aku bingung" lirih Kiara yang kedua matanya mulai berkaca karena merasa begitu bingung untuk memilih model cincin yang disukanya. 

Tanpa terasa tetes air matanya justru turun yang membuat kening Keith berkerut tajam. "Hei ada apa? Kenapa menangis?" Keith memutar tubuh Kiara agar menatapnya, namun isakan Kiara justru mengalun makin kuat. 

Keith tak mengerti mengapa Kiara menangis, ia menatap pada pelayan toko yang menatap dia sama kagetnya akibat  tangis Kiara dan Keith juga tak bisa menyalahkan mereka yang kebingungan sama sepertinya. 

"Kiara ada apa?" Keith mengusap air mata Kiara dan mencoba berbicara halus pada Kiara yang sudah ia tau tengah dalam perasaan labil serta kekanak-kanakan. Inilah resikonya, namun Keith mengambil semua resiko tersebut demi bisa bersama Kiaranya. 

Karena tangis Kiara masih berderai hebat, Keith memilih menggendong Kiara dan dibawa keluar dari Mall untuk menuju ke mobilnya. 

***

Dengan perlahan Keith menurunkan Kiara untuk duduk di mobilnya, sebelum kemudian dirinya beranjak ke kursi kemudi. 

Tangis Kiara masih berderai meski tak sehebat tadi saat di toko perhiasan. Keith masih duduk diam menatap Kiara yang tengah membersihkan sisa air mata di pipi dan wajahnya. 

Gejolak hati Kiara tengah mendominasi dirinya hingga ia sulit mengontrol dirinya dalam emosinya. 

"Sudah selesai? Apa hatimu masih bersedih Kiara?" Keith bertanya dengan satu tangannya yang ia jangkau untuk mengusap wajah basah Kiara. 

Kiara hanya mampu mengangguk pelan dan mencoba mengusir tangan Keith yang masih ada di wajahnya, Kiara masih merasa tak nyaman bisa sedekat ini dengan orang yang ia anggap gurunya di sekolah. 

"Bisa beritahu aku apa yang terjadi?" Keith mencoba menahan kekesalannya karena Kiara menolaknya, dan bertanya dengan nada halus pada Kiara yang masih terisak sedih tanpa mau membuka bibirnya untuk berbicara padanya. 

"Kiara, kamu tau bukan jika ada seseorang yang bertanya kamu harus menjawabnya? Aku bertanya padamu, apa yang terjadi sampai kamu menangis?" 

Keith memaksa Kiara agar menatapnya dan betapa leganya saat Kiara sudah memberikan seluruh perhatiannya pada Keith. 

"Saya masih syok Pak ... Saya belum siap sama semua ini ... Boleh kita hentikan semua ini?" Jujur Kiara yang mengeluarkan semua isi hatinya tentang ketidak siapannya menjalani perjodohan ini. 

Keith terdiam sejenak. Hentikan? Keith tersenyum tipis, dia sudah menunggu cukup lama dan dengan mudahnya Kiara meminta ia untuk berhenti? Dan haruskah Keith mewujudkannya? 

Tentu jawabannya tidak. 

"Kiara kita sudah dijodohkan, kita tidak bisa menentang permintaan kedua orangtua kita" 

Kiara kembali menutup wajahnya saat air matanya kembali terurai sedih. 

"Memang apa yang kamu tangiskan? Apa kamu sangat tidak setuju berjodoh denganku? Apa kamu membenciku Kiara?" tanya Keith dengan nada terluka yang mampu membuat tangis Kiara terhenti diganti dengan perasaan bersalah mendengar nada penuh kesedihan dari ucapan Keith barusan. 

"Bukan begitu Pak ... Saya ... Saya hanya-" 

Keith mengangguk mengerti dan ia menarik tubuh Kiara untuk masuk ke dalam pelukannya, memeluk gadis itu erat hingga Kiara kembali menangis dalam pelukannya. 

"Aku tau masih sangat berat untukmu. Tapi aku mau kamu mencoba menerimanya Kiara, kita jalani ini berdua" Keith membelai lembut kepala Kiara membiarkan gadis itu menangis di dadanya dan membasahi kemejanya. 

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dewi Vera
keith so sweet
goodnovel comment avatar
Kikiw
obses nih si Keith.. jarak umur ada 10 taon kali ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Possessive Husband   Bab 4 - Hukuman Lagi (?)

    "Lo kenapa sih? Udah hampir satu minggu lo jadi pendiem banget Ki" Ucapan Aura itu diangguki oleh keempat temannya yang kini tengah berkumpul bersama di kantin sekolah."Iya, lo lagi ada masalah?" tanya Bima yang melihat Kiara hanya menggeleng pelan dengan senyum tipis di bibirnya."Gue gapapa, cuman ada sedikit masalah di rumah" ujar jujur Kiara, dia memang masih ada masalah mengenai perjodohannya dengan Keith Wilson namun dirinya masih bertahan agar tak memberitahu teman-temannya lebih dulu."Masalah apa? Dari kemaren kayaknya lo ditimpa masalah terus?" Gema menatap Kiara penuh selidik membuat Kiara menjadi gugup."Bukan apa-apa, hanya saja keluarga gue sedang mengalami masalah kecil. Besok mungkin akan segera reda permasalahannya, maaf ya karena gue kalian jadi risih liat gue murung kayak gini" lirih Kiara pelan."Kia, lo gak boleh ngomong gitu, kita mana pernah risih sama lo! Oke gapapa kalo lo gak mau cerita sama

    Last Updated : 2022-02-09
  • Possessive Husband   Bab 5 - Menjadikan Miliknya

    Sebelum Keith mengantar Kiara pulang ke rumah, terlebih dulu Keith membawa Kiara ke sebuah restoran untuk mengisi perut Kiara yang kelaparan.Karena tadi saat di parkiran Mall Keith sempat bertanya pada Kiara apakah gadis itu sudah makan malam? Dan jawaban yang Kiara beri adalah sudah dengan anggukan serius. Keith pikir memang gadis itu sudah makan bersama teman-temannya.Namun ketika Keith mau menyalakan mesin mobilnya, ia mendengar jelas suara perut Kiara yang berbunyi hingga membuat wajah Kiara yang rona merahnya sudah hilang kembali menghias di sana.Keith tak tahan untuk tak tertawa karena kebohongan yang Kiara katakan. Gadis itu berkata sudah makan malam namun perut wanita itu lebih jujur mengatakan bahwa ia belum diisi.Alhasil Keith membawa mobilnya keluar dari Mall untuk pergi ke sebuah restoran favoritnya untuk mengisi perut Kiara yang berbunyi."Kamu tidak mau keluar?" Keith bertanya pada Kiara yang duduk me

    Last Updated : 2022-02-10
  • Possessive Husband   Bab 6 - Pertunangan

    "Mamah? Mamah kenapa?" Kiara membuka pintu rumahnya dan disuguhkan pemandangan Mamahnya yang tengah menangis dalam pelukan Papahnya itu.Kiara duduk di samping sang Mamah dengan wajah khawatirnya."Kenapa Mah? Pah, Mamah kenapa?" risaunya yang tak kuasa melihat tangis Rima."Mamah gapapa sayang" Rima mengusap tangan Kiara penuh sayang diikuti dengan senyumnya yang tak mau membuat Kiara khawatir.Namun Kiara terlihat tak percaya dengan apa yang Mamahnya katakan, ia lebih memilih menatap Papahnya yang justru membuang muka saat ia melihat pada pria baya itu."Apa terjadi sesuatu Pah? Mamah kenapa?" Kiara merasa bahwa ada sesuatu yang orangtuanya sembunyikan darinya dan hal itu sangat tak Kiara suka jika kedua orangtuanya menyembunyikan sesuatu hal darinya."Mamah hanya sedih ketika mendapat kabar duka dari temannya Kiara, hanya itu"Kiara menatap pada Mamahnya dan menelisik apakah yang dikatakan Papahnya itu

    Last Updated : 2022-02-11
  • Possessive Husband   Bab 7 - Kesempatan Berdua

    Kiara memutar-mutar cincin di jari manis sebelah kirinya. Memandang benda itu yang menghias jemarinya.Masih terasa mengganjal karena sebelumnya Kiara tak pernah memakai cincin di jemarinya.Dan pesan yang Keith katakan setelah mereka melakukan pertunangan adalah larangan untuk Kiara melepas cincin tersebut sampai nanti cincin yang terpasang di jari manis kirinya terganti dengan cincin pernikahan mereka."Kayaknya pulang sekolah hujan deh! Mendung banget gitu" Fia berkata pelan dengan kedua mata yang memandang pada jendela kelasnya.Mendengar tak ada respon dari teman sebangkunya itu membuat Fia menolehkan wajah pada Kiara yang masih memainkan cincinnya."Waah!! Bagus, kenapa? Tumben pake cincin?" Fia menarik jemari Kiara demi bisa melihat cincin yang melingkar di sana."Hadiah dari Papah" Beritahunya yang jelas itu bohong."Mahal pasti, berkilau banget loh ini Ki!"Kiara hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Fia.

    Last Updated : 2022-02-12
  • Possessive Husband   Bab 8 - Menginap

    "Keith mau pernikahan itu dimajukan sampai minggu depan!""Keith kita gak bisa-""Bisa! Kiara harus jadi istri Keith minggu depan!"Kedua orangtua Keith yang berada di ruang yang sama dengan Keith itu menatap Keith dengan pandangan lelah."Keith akan mempercepat semuanya ... "Setidaknya apa yang Keith inginkan itu tengah diatur oleh kedua orangtuanya yang pasti akan menuruti setiap maunya. Hanya tinggal ia yang berbicara pada Kiara dan inilah saatnya.***"Ayo masuk" Keith membuka pintu apartemennya dan membiarkan Kiara agar masuk lebih dulu ke dalam.Kiara yang pertama kalinya datang ke tempat tinggal Keith itu terpesona oleh betapa luasnya apartemen Keith yang bahkan memiliki liftnya tersendiri.Apartemen yang memiliki dua lantai dan sangat mewah, memang cocok untuk seorang Keith Wilson yang kekayaannya tak perlu dibayangkan betapa banyaknya.Kiara melangkah

    Last Updated : 2022-02-13
  • Possessive Husband   Bab 9 - Mimpi Liar

    21+Kiara tak tau mengapa, namun kini ia merasa sangat mengantuk dan kedua matanya terasa berat untuk bisa terus terbuka, sampai ia harus meninggalkan Keith sendiri di sofa sana.Kiara bahkan harus terus tersadar sampai ia bisa mencapai pintu kamarnya.Setibanya di kamar, Kiara bahkan lansung merebahkan dirinya di atas ranjang dan tak menunggu hitungan detik ia sudah terpejam dan terlelap.***Kiara merasakan ada tangan-tangan yang mengerayangi tubuhnya. Kiara mencoba mengangkat kedua tangannya dan mengusir satu tangan yang menangkup payudara kanannya yang tak tertutupi kain lagi dan terasa dingin karena terkena hembusan AC di dalam kamar.Mencoba untuk membuka kedua matanya pun tak bisa, karena Kiara merasa sangat lelah dan mengantuk untuk sekedar tersadar dan melihat apa yang tengah terjadi pada tubuhnya.Desahan kecil itu terlontar dari bibirnya saat Kiara merasakan ada yang menjilat payudaranya dan pe

    Last Updated : 2022-02-14
  • Possessive Husband   Bab 10 - Akan Menikah

    Kiara yang wajahnya memerah itu tak mampu menatap Keith yang kini sudah menutup pintu apartemennya dan berjalan mendekat ke arahnya. "Sudah makan Kiara?" suara Keith mengalun masuk ke telinganya. Membayangi kembali di otaknya, tentang suara serak yang berujar cinta padanya dan hal itu membuat wajah Kiara merona. "Aku su-sudah makan" Kiara menjawab dengan canggung. Ia merasakan sofa di sisinya sedikit bergoyang yang ia tau Keith duduk di sebelahnya. Namun Kiara tak mau menatap Keith di saat wajahnya memerah begini. Terlalu lama keduanya terdiam dan membuat Kiara tak nyaman, gadis itu segera putar otak untuk berbicara pada Keith agar suasana canggung ini tak berangsur lama. "Keith ... Aku mau pulang" ketika Kiara menatap Keith dan lansung bicara, betapa terkejutnya dia saat Keith ternyata tengah memandangnya dengan senyum lebar di bibir. "A-aaku--" Kiara tak bisa lagi berkata saat Keith mendekatkan wajah padanya, dia sampai harus memejamkan mata

    Last Updated : 2022-02-15
  • Possessive Husband   Bab 11 - Pernikahan

    Tiba di hari yang dijadwalkan.Ya, pernikahan Kiara juga Keith.Semalaman Kiara sudah menangis hingga kedua matanya bengkak. Dirinya masih dalam perasaan labilnya karena tak siap untuk hari esok.Mamahnya bahkan harus mengkompres matanya agar tidak bengkak.Bahkan sudah sejak pagi buta rumah Kiara sangat ramai karena banyak orang-orang panggilan Keith yang mengatur pesta serta untuk merias dirinya datang.Pesan dari Keith juga sering sekali memenuhi ponselnya yang terus menanyakan kesiapannya dan mengatakan bahwa sebentar lagi mereka akan menjadi suami istri.Kiara tak bisa memasang raut senangnya, dia tertekan dan berbicara pada Mamahnya pun percuma.Wanita itu hanya mengatakan bahwa ia akan bahagia bila menikah dengan Keith dan tak memikirkan risiko serta ketidaknyamanan dia saat nanti datang ke sekolah dan bertemu Keith.Atau rasa bersalahnya pada teman-temannya karena Kiara harus menyembunyikan hal ini dari mereka.S

    Last Updated : 2022-02-16

Latest chapter

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 12

    Special Kiara Pov *** Gelap ... Sunyi ... Dan terasa sangat hampa. Aku tidak pernah menyangka jika aku terjebak dalam kegelapan yang tidak ada ujungnya. Semuanya terasa aneh dan menyeramkan untukku. Berlari kemanapun kakiku melangkah aku tidak bisa menemukan cahaya atau seseorang. "Kiara ... Kapan kamu akan bangun? Aku membutuhkanmu Kleo dan putri kita juga begitu ..." Keith! Itu suara Keith! Aku bisa mendengarnya namun aku tak bisa melihatnya dan merasakan kehadirannya! "Keith! Kamu di mana?!" Aku berteriak memanggilnya namun tidak ada jawaban, aku hanya bisa mendengar suara Keith yang terus bercerita seolah aku mendengarnya namun dia tak bisa mendengar suaraku. "Cepatlah sadar Kiara, jangan pernah pergi tinggalkan kami!" Sadar? Kenapa Keith berharap aku sadar? Memang aku sedang dimana? Jantungku berdebar dengaan kuat, hari berganti hari tak lagi aku rasa. Aku terus ketakutan berada di ruang gelap ini. Sampai entah aku menunggu berapa lama, aku mulai merasakan

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 11

    Special Keith's Pov***Aku tidak pernah merasakan kehancuran di dalam hidupku sebelumnnya.Hanya saja, saat melihat Kiara terbaring koma di ranjang pesakitan sudah benar-benar merengut sebagian kewarasanku. Aku sungguh takut kehilangan dia, aku takut tidak bisa lagi melihat wajahnya ketika bangun tidur, aku takut tidak ada yang menyambutku pulang bekerja dengan pelukan hangat lagi setiap harinya. Sungguh ketakutanku membuatku terus bermimpi buruk setelah melihat sendiri bagaimana detik-detik istri tercintaku ingin pergi. Mimpi itu selalu menggangguku sehingga aku selalu mengalami panik berlebih.Contohnya seperti malam ini, aku kembali bangun di tengah malam ketika mimpi mengerikan itu datang lagi, Kiara yang bersimbah darah dan meninggal tepat di depan mataku."Tidak!! Kiara sayang jangan pergi!!" aku mengigau dengan keringat yang membanjiri wajahku. Rasanya sangat berat saat akan membuka kedua mata. Saat merasakan usapan di kening dan tepukan ringan di pipi barulah aku berhasi

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 10

    Kiara membuka perlahan kedua matanya dan mengerang pelan. Merasakan rasa sakit di perut, tangan Kiara mengusap perutnya dan merasakan keanehan di sana. Ia merasakan perutnya lebih keras dari biasanya, jantungnya berdebar kuat menduga apa yang terjadi pada dirinya. "Kiara sayang, kamu sudah bangun? Apa yang kamu rasakan?" Kiara menoleh pada pintu dan melihat Keith yang datang membawakan nampan berisikan makanan dan air untuknya. Keith masih dengan pakaian kantornya namun dasinya sudah tak dipakai juga tiga kancing atas kemejanya yang sudah terbuka, penampilan Keith pun sedikit berantakan namun Kiara bisa melihat ada sebuah sinar bahagia di kedua mata Keith. "Aku kenapa" tak menjawab tanya Keith padanya, Kiara justru menanyakan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Keith berjalan makin dekat dan meletakan nampan tersebut di atas nakas di samping ranjang sebelum duduk di sisi tubuh Kiara. Tangan Keith menjangkau satu tangan Kiara dan digenggamnya erat. "Kamu berhasil ... Kita berd

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 9

    "Jadi sebelumnya kamu sama Jane memang pernah berkirim pesan?" tanya Kiara dengan tatapan menyelidiknya pada Keith. Pria yang ditanya hanya memberi cengirannya dan mengangguk tanpa rasa bersalah. "Saat itu aku pikir kamu masih memendam benci pada Jane. Aku mau menjagamu sayang, jangan salah paham ya?"Kiara mendengus pelan dan bersidekap jemarinya menarik pelan pipi Keith dengan penuh rasa gemas."Alasan!" ujarnya yang justru mendapat tawa geli Keith."Sudah yuk, ikut aku, kita kencan" ajak Keith pada istrinya."Kleo bagaimana? Dia di rumah sendiri!""Jangan khawatir, sebelum aku kesini Mamah dan Papah mu datang dan mereka mengajak Kleo keluar. Jadi kita punya waktu berdua sampai malam nanti"Kedua mata Kiara berbinar mendengar kalimat akhir Keith."Benarkah?!""Ya, kita akan berkencan satu hari ini! Kita habiskan waktu ini berdua saja"Kiara memeluk lengan Keith dengan senyum yang mengambang lebar di bibir."Iya aku mau!!"Keduanya pun meninggalkan area restoran dan mencari tempat l

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 8

    Jane terkekeh geli dan menepuk pelan punggung tangan Kiara yang raut wajahnya berubah sendu setelah mendengar kalimatnya barusan. "Jangan dipikirkan, meski aku mencintai Keith kita tidak akan pernah bisa bersama. Aku tau bagaimana besarnya cinta Keith padamu!" Kiara mendesahkan pelan napasnya, "bukan itu yang aku khawatirkan! Apa selama ini kamu tersiksa karena perasaan cinta itu melekat di hatimu?" Senyum di bibir Jane perlahan menghilang dan jujur saja Jane mengiyakan pertanyaan Kiara di hatinya. "Tersiksa sih tidak, namun karena perasaan itu aku justru susah menerima kehadiran pria lain di hidupku. Hanya suamiku pria paling sabar yang mau menunggu aku siap menerimanya sampai akhirnya aku menikah dengannya" "Apa kamu mencintai suamimu?" "Aku sayang padanya, jika dikatakan cinta mungkin belum pasti. Aku masih ragu dengan perasaanku sendiri" Kegiatan keduanya terinterupsi saat dering ponsel Jane berbunyi. Wanita itu nampak sangat serius menjawab telepon yang masuk ke dalam pons

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 7

    "Jadi ada apa memanggilku kemari?" tanya Kiara lansung pada intinya, tak menanyakan kabar serta pertanyaan basa-basi lainnya pada Jane yang terlihat sibuk menenangkan balita di gendongannya karena terlihat mulai tak nyaman. "Seperti yang sudah ku tulis di pesan itu, aku mau meminta maaf padamu. Sungguh bertahun-tahun lamanya setelah apa yang menimpamu membuat hidupku terasa tak tenang" Kening Kiara berkerut dalam, "mengapa kamu sampai memikirkannya? Bukankah seharusnya kamu kesal padaku karena membuatmu terusir dari perusahaan Keith?" Bibir Jane menyunggingkan senyum kecut dan kepala wanita itu mengangguk "iya. Jika persoalan itu tentu aku masih kesal padamu, namun tentu aku sudah melupakannya dan mengikhlaskannya. tapi bukan itu yang menggangguku"Kiara mengangguk mengerti, bibirnya tersungging senyum tipis. "Apa kamu mau pesan minum dulu?" Kiara mengangguk pelan "boleh" Jane memanggil seorang pelayan untuk memesankan minuman untuk dirinya dan Kiara. Selagi menunggu pesanannya

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 6

    Sudah berjalan hampir 5 bulan setelah hari ulang tahun Kiara.Wanita satu anak itu kembali menjalani kehidupan rumah tangganya dengan seperti biasa.Dan semenjak pemeriksaan 4 bulan lalu, dan masih dinyatakan bahwa Kiara belum juga hamil membuat Kiara menyerah untuk konsul pada dokter kandungan.Kiara berbicara pada Keith, jika memang dia masih diberikan kehamilan biar menjadi kejutan untuknya dan Keith.Sejak itu pula Kiara tak lagi berharap lebih ketika memeriksakan dirinya pada dokter kandungan dan menanyakan apa rahimnya telah terisi sosok mungil.Menjadi ibu satu anak juga lumayan menguras tenaganya, meski Kiara tak melakukan pekerjaan berat seperti mencuci dan membersihkan rumah namun memasak yang memang dilakukan Kiara dan melayani Keith serta mengajak bermain Kleo berhasil menguras banyak tenaganya.Namun Kiara juga menikmati itu semua. Baginya tak ada yang lebih penting dari keluarga.Saat tengah melakukan kegiatan berkebun yang dibantu Kleo, kegiatannya yang Kiara terhenti k

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 5

    Keith yang saat itu baru pulang dari kantornya melihat seseorang pria yang tengah bermasalah dengan kendaraannya tepat di depan gerbang perumahannya. Sudah ada seseorang sekuriti yang tengah membantu pria muda tersebut melihat ke dalam kap mobilnya yang menurut Keith ada sedikit masalah. Karena penasaran, Keith turun dan menghampiri pria muda yang sepertinya keturunan bangsa eropa tersebut. "Apa terjadi masalah?" Keith turun dari mobilnya dan menghampiri si sekuriti yang lansung mengenalnya dan memberinya hormat. "Pak Keith, mobil pemuda ini mogok, dan saya tengah mencari apa yang salah dengan mesinnya" Keith mengangguk pelan dan mengerti "memang di mana rumahmu?" tanyanya pada si pria muda tersebut."Blok D nomor A39" Keith tak menyangka jika pria ini bisa lancar berbicara bahasanya, dan mendengar alamat yang disebutkan membuat kening Keith berkerut, karena dia tau jelas rumah siapa yang pria tersebut maksud. "Rumah Oma Nadia?" tanya Keith yang mendapat delikan kaget pria it

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 4

    Setelah pulang dari rumah Nenek Kara, Kiara masuk ke dalam kamarnya dan mendudukan dirinya di atas ranjang. Tadi sekilas ia berbicara pada Oma Nadia, Nenek Kara ya g mengenalkan Aiden padanya. Pria itu rupanya anak bungsu dari Oma Nadia, Oma Nadia juga cerita jika Aiden baru menyelesaikan studi S1nya di Australia dan kini tengah berlibur di negara ini. Dan sialnya Kiara harus melihat tatapan menggoda Aiden untuknya. Bahkan di depan Ibu pria itu, masih bisa-bisanya Aiden mengatakan menyukainya. Meski Oma Nadia sudah memperingati Aiden bawa Kiara wanita beristri dan memiliki satu orang putra, tak menyurutkan senyuman Aiden dan godaan kecilnya untuk Kiara yang justru membuat Kiara tak nyaman dan lansung saja dia pamit pulang. Meski Kleo masih mau bermain dengan Kara dan tak bisa Kiara ajak pulang bersama, Kiara mengkhawatirkan Kleo, jika pria itu mencuci otak anaknya. Tidak! Kiara tak boleh berpikir begitu, di rumah itu ada Oma Nadia yang pasti akan menjaga Kleo. Tetap saja, Kiar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status