Share

Putra Sang Presdir

Perang dingin antara aku dan Lois masih berlanjut hingga esok pagi saat aku sudah bersiap akan berangkat bekerja. Biasanya, Lois akan menyiapkan sarapan kecil untukku, tapi tidak dengan kali ini.

Dia acuh dan lebih suka memetik senar gitarnya berulang kali dengan memperhatikan cord yang terpampang di ponsel. Dan aku hanya bisa menghela nafas panjang.

“Marah sama siapa? Dilampiasin ke siapa?” gerutuku sambil memperhatikan penampilan di depan kaca cermin rias.

“Bodoh amat lah!”

Kemudian aku menyambar tas kerja lalu keluar dari kamar. Benar saja, dia masih asyik memetik senar gitar dari kunci salah satu lagu yang tidak kuketahui dengan melakukan sambungan video call.

Senyumnya ketika diajak berbicara dengan lawan bicara pun terkembang lembut.

Rily kah yang menghubungi?

Begitu aku memasuki ruang tamu sambil menenteng tas kerja, dia mendongak menatapku sekilas lalu kembali tersenyum pada layar ponselnya.

“Nanti aku telfon lagi. Bye.”

Kemudian Lois mengambil headset nirkabel yang te
Juniarth

enjoy reading ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
pasti lois tau si ly ketemuan sama ishak n mengingkari janji nya..udah lois tinggalin aja lah ..g tau terima kasih banget.
goodnovel comment avatar
Pendatang Baru
lanjut thor kayaknya ngantung banget ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status