Share

Bab 193. Rayuan Maut

Evan langsung membelokkan mobilnya ke arah taman kota. Di sana banyak makanan kesukaan Alana yang selama ini sudah hampir jarang mereka beli.

Perlahan Evan menyusuri jalan, di mana para pedagang menjajakan dagangannya. Satu persatu makanan itu ia beli, berharap Alana akan menyukainya.

Setelah selesai membeli semua makanan kesukaan Alana, Evan pun langsung pergi menuju toko bunga langganannya, membeli sebuah buket bunga mawar merah yang sangat cantik.

"Semoga saja semua ini berhasil," gumam Evan.

Setelah persiapan sempurna, Evan langsung meluncur ke rumah dengan harapan Alana akan luluh dengan semua usahanya.

Perjalanan yang terasa panjang pun akhirnya berakhir saat Evan sudah berada di depan gerbang. Ia pun buru-buru masuk ke rumah.

Tatapan para pelayan yang kagum, membuat Evan merasa malu. Apalagi, sekilas ia bisa mendengar para pelayannya saat sedang saling berbisik.

"Bu Alana sangat beruntung. Andai saja ada laki-laki seperti Pak Evan, aku pasti akan mengejarnya."

"Kalau ada pun di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status