Share

Bab 192. Rumah Sementara

Evan mengerutkan alis, merasa aneh dengan respon anak-anak tersebut. Mereka seakan tak senang saat dirinya menyebut pemilik panti asuhan.

"Bos bilang jangan pernah sebut dia pemilik panti asuhan," ucap seorang anak yang terlihat paling besar di antara yang lain.

"Memang kenapa?" Evan semakin tertarik dengan ucapan anak itu.

Namun, anak-anak kecil itu malah saling pandang, seakan ragu untuk menjelaskan semuanya secara detail. Sampai akhirnya Evan berusaha meyakinkan mereka.

"Tenang saja, aku akan menjaga rahasia ini untuk kalian," ujar Evan.

"Janji?"

"Ya, aku janji. Katakan saja!"

Anak kecil itu pun menarik napas dalam. "Bos bilang kalau sampai orang-orang tahu soal panti asuhan, dia akan menyiksa dan mengurung kami."

Evan mengepalkan tangan, kesal dengan fakta yang diucapkan anak-anak itu. Ternyata, selain memakan dana dari para donatur, si penjahat juga mempekerjakan anak-anak yatim demi meraup banyak keuntungan. Meski begitu, dengan liciknya dia malah masih berusaha menjaga nama bai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status