Share

Bab 194. Pria Tua Menyebalkan

"Memangnya kenapa, Pak?" Evan pun menjadi sedikit heran.

"Saya merasa sedikit ragu dengan bukti ini."

"Ragu? Apa buktinya masih kurang?"

Candra terdiam sejenak. Dari sorot matanya tersirat perasaan ragu. Namun entah apa yang diragukannya sampai terlalu banyak berpikir seperti itu.

"Kalau ada yang kurang katakan saja! Saya hanya ingin menjatuhkan orang sejahat Candra!" Evan tak ingin melewatkan kerjasama tersebut dan dengan gigih berusaha meyakinkan Candra.

"Aku tidak yakin, hanya saja perbuatan Anwar sudah melebihi batas, dia sampai menggunakan anggaran yang seharusnya untuk panti asuhan. Kupikir dia hanya curang soal pemilihan suara, tapi siapa sangka jika perbuatannya sudah sejauh ini," terang Candra.

"Bukan hanya itu saja, anak buahnya yang sekaligus pemilik panti asuhan itu juga mempekerjakan anak-anak panti hanya demi kepentingannya sendiri," ucap Evan.

Candra mengepalkan tangannya dengan wajah merah padam penuh amarah. Evan telah berhasil menyulut emosi pria tua itu, karena dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status