BERSAMBUNG
5 Tahun yang lalu…!SMUN 2 Tabangin malam ini sangat meriah, malam ini merupakan malam perpisahan bagi siswa kelas 12, yang tentu saja menjadi kenangan terindah bagi semua siswa yang lulus.Karena ini adalah pintu gerbang mereka menuju kedewasaan.Seorang remaja tampan, jangkung kurus duduk termangu sambil perhatikan rekan-rekannya yang ramai bercanda ria atau berfoto-foto.Sesekali dia menarik nafas, seakan ada beban berat yang menindih hatinya. Ada rasa rendah diri dari remaja ini, karena merasa bukanlah seperti rekan-rekannya yang memiliki ekonomi lebih.Dia kurang pede karena merasa miskin, terlebih dia pernah di gampar ayah dari gadis yang sangat dia cintai, gara-gara kemiskinannya ini…! “Brandi, tadi Audrey cari kamu,” Panjul datang menemui Brandi yang duduk termangu di pojokan tenda sekolah yang sengaja dibuat untuk acara ini.Malam perpisahan SMU baginya tidak ada yang istimewa.“Cari aku…buat apa?” kata Brandi tak begitu antusias.“Alahh kamu ini, cepat temui kekasihmu sono
Brandi terbangun dari kenangan masalalunya. “Hmm…hampir 2 jam aku di sini, si Audrey yang ngaku Nikita belum juga keluar dari hotel, apa dia nginap dengan laki-laki itu?” batinnya lalu menghela nafas panjang.Walaupun sampai detik ini masih sangat sayang dengan Audrey, tapi ada juga rasa tak nyaman tahu wanita yang mirip Audrey ini nginap dengan laki-laki lain di hotel.Bahkan tadi di dalam pub terlihat sangat 'mesra' dan tak sungkan saling peluk cium!Saat itulah matanya kembali menatap tajam saat melihat ‘Nikita’ keluar dari lobby hotel. Agaknya sedang menunggu jemputan, terlihat berkali-kali menelpon, sepertinya kesal karena jemputannya terlambat.Tiba-tiba Brandi kaget, sekonyong-konyong datang sebuah MPV, lalu keluar dua laki-aki dan tanpa basa-basi, mereka memaksa Nikita masuk ke mobil tersebut.Brandi yang berada di parkiran tentu kaget bukan main, tapi dia segera tancap gas dan ikuti kemana mobil ini membawa wanita cantik ini.Brandi langsung hapali nomor polisinya, mobil MPV i
“Tunggu…kalau aku mau bekerjasama, siapakah tuan ini sebenarnya? Tentu aku pilih opsi yang pertama!” ucap Brandi tegas, sekaligus menahan langkah orang yang ingin ‘menyembelihnya’ hidup-hidup tersebut.Orang ini kembali terdiam, dia terlihat mikir-mikir sesaat dan kembali senyum sinis dn licik terhias di bibirnya.“Baiklah…kamu memang anak muda dan perwira penuh semangat dan pemberani, aku suka tipikal begini, tentu akan sangat berguna bagiku kelak. Dengar baik-baik Lettu Brandi, namaku adalah Marsekal Marko Jelantik julukanku adalah Tuan M atau Mr M, jabatanku Wakil Panglima di negeri ini.” kata orang ini tanpa tedeng aling-aling beritahu nama dan jabatannya yang sangat mentereng tanpa basa-basi. Melongolah Brandi, jadi pria di depannya ini bukan sembarangan, pangkatnya adalah bintang 4, jabatanya wakil panglima dan…berambisi jadi Presiden yang akan datang!“Ohh…maafkan saya tuan Marsekal…eh maaf Mr M, saya sebagai bawahan berani bersikap lancang pada tuan!” Brandi dengan akalnya ya
Sebuah surel bikin mata Brandi senyum, baru 1 bulan di tugaskan ke Surabaya, mendadak dia di tarik kembali ke Mabes dan akan menjadi…ajudan Wakil Kepala Panglima Marsekal Marko Jelantik alias Mr M.“Hmm…aku akan masuki dunia baru yang agaknya lebih keras dan kejam,” batin Brandi.Setelah sempat di sekap dan dibikin pingsan pengawal sang Marsekal, Brandi di bebaskan dan kini malah akan jadi tangan kanan sang bintang 4 ambisius ini.Si Marsekal ini terkesan dengan kata-kata Brandi, apalagi kini uang milik Brandi yang sempat di amankan pemuda tersebut, berhasil dirampasnya.Atau lebih tepatnya Brandi serahkan semuanya, hanya tinggal uangnya yang dulu di ambil dari bos Syamsudin dan sisa pemberian Brandon Hasim Zailani yang tersisa.Inilah bagian dari rencana Brandi yang ingin tahu sepak terjang Mr M tersebut, dia tak merasa sayang dengan uang tersebut, rasa penasarannya lebih tinggi.Brandi juga lega, Pelda Majid dan Loha ternyata tak di apa-apakan, namun dia sudah beri peringatan kedua s
Selama jadi ajudan Mr M, Brandi jadi kenal tokoh-tokoh besar di negeri ini. Termasuk sang Panglima Jenderal Ape Surawan.“Sebentar lagi Jenderal Ape Surawan akan pensiun, tapi sainganku untuk jadi panglima cukup berat Brandi,” cetus Mr M, saat sarapan pagi dan kali ini entah kenapa sengaja minta ditemani Brandi di meja makan mewahnya.Saat pertama ke sini, Brandi sudah geleng-geleng kepala melihat kemewahan rumah sang Wakil Panglima ini, selain besar juga di garasiya mobil-mobil berharga mahal berjejer.Brandi hitung ada 10 buah mobil berbagai merek nangkring di sana.Anehnya, Brandi tak pernah melihat anak dan istri sang marsekal ini. Padahal setahuku dari cerita ajudan yang lain, anak Mr M ada dua, yang satu kuliah dan satunya masih SMU, istrinya saat ini adalah bini kedua, karena istri pertama meninggal dunia, kemana mereka? pikir Brandi.Termasuk saat ini, ketika dia menemani sarapan pagi di ruang makan mewah ini. “Kenapa begitu Marsekal, kan secara hirarki marsekal-lah yang haru
“Hei ajudan, segera transfer 10 miliar ke rekeningku, jangan pakai lama, nih nomor rekeningnya!” kata si nyonyah cantik ini ketus, sambil iringi suaminya ke kamar.Brandi pun langsung beri hormat dan minta izin ke meja, untuk lakukan transfer sesuai keinginan si nyonyah ini.Tertera nama Fujianti Arhop, tanpa banyak basa-basi Brandi pun transfer seseuai keinginan si nyonyah ini.“Brandi, kamu pantau pemilihan ketum parpol itu, aku hari ini ada pertemuan penting dengan Panglima dan beberapa Anggota Dewan!” Kemudian Mr M berangkat dengan ajudan lainnya, meninggalkan Brandi dan si nyonyah cantik yang juga bersiap mau jalan.“Siap marsekal,” sahut Brandi dengan gaya hormat.Brandi yang saat ini berpakaian seragam militernya, tentu saja terlihat gagah dan pastinya menampilkan lekak-lekuk tubuh atletisnya.“Ehemm…kamu tinggi juga ya pangkatnya, sudah Letnan Satu, rajin banget ya nge-gym? Eh berapa usiamu?” tiba-tiba si Nyonyah Fujianti Arshop Jelantik sudah berada di dekat Brandi, bau parfum
“Iya Brandi, awalnya kan Sarmawi janji mau beri 100 juta per ketua kabupaten dan 150 juta buat ketua propinsi. Ternyata dia hanya kasih 50 juta dan 75 juta.""Nah saingannya yang di paling kiri itu justru sudah depe 25 juta dan sudah nambah 75 lagi tadi malam saat pemilihan, kalau yang satunya di tengah itu, hanya berani ngasih 30 juta dan sudah dipastikan keok!” bisik Lea lagi panjang lebar, sambil nunjuk ke saingannya Sarmawi.Lea juga mengatakan blak-blakan, Sarmawi sengaja begitu, karena dia ingin mengangkangi uang bantuan dari sponsor, termasuk uang dari Mr M yang diberikan Brandi ke Sarmawi sebelumnya.Pembicaraan mereka terpotong, karena MC sebutkan, segera lakukan penghitungan suara, karena pemilihan secara tertutup sudah selesai.Ketegangan makin terasa dan peserta mulai ribut, ketika kejar-kejaran suara terus terjadi antara ke 3 calon ketum ini.Setiap kali keluar nama yang mereka jagokan, suara riuh membahana di ruangan ini. Terutama suara Sarmawi dan saingannya yang duduk d
Brandi kini duduk termenung di rumah Mr M, dia benar-benar tak menyangka, Mr M ternyata sengaja merekrutnya jadi ajudan karena ada misi khusus.Itu semua terbongkar secara tak sengaja pasca kehebohan dua munaslub parpol, ketika dua jagoan Mr M keok secara telak di pemilihan Ketum.Mr M yang sedang galau dan stress lalu sengaja ajak Brandi ke sebuah karaoke eksklusife, ingin lepas kesuntukan saat ini.“Aku ingin mabuk, temani aku, kita tak usah bawa ajudan lain, juga pengawal, cukup kamu saja.” kata Mr M, Brandi otomatis langsung mengiyakan. Mr M pun boking dua LC cantik dan diminta mabuk duluan, lalu Mr M tertawa-tawa kesenangan, melihat dua wanita cantik ini mulai hilang kesadaran setelah minum sepuasnya.Bahkan dengan cueknya dia ciumi dan gerayangi sepuasnya.Ketika mulai mabuk itulah Mr M mulai menceracau omongannya, yang didengarkan saja oleh Brandi. Tanpa 'berani' menyela ataupun bertanya, justru dari sinilah semuanya terbongkar tak sengaja...?Ternyata selama ini, jati dirinya