Rara adalah anak Brandon dari istri yang lain, mami Tiara, baca kisahnya di Pewaris Tunggal, sekuel I
Brandi akhirnya buka-bukaan darimana dia memiliki uang hingga, punya rumah dan mobil bagus ini, yang di taksir Aldot dan Sarah harganya tidaklah murah.Apalagi ‘mata’ polisi Aldot terlihat penasaran dengan kekayaan Brandi saat ini, di garasi saja masih ada 2 mobil mewah yang berharga di atas 3 miliaran per biji.Adiknya ini tahu, seorang aparat apalagi militer, kalau tidak berbisnis, tak mungkin punya harta waaah. Kalaupun korupsi di mana jalannya? Brandi tak punya jabatan apapun, selain jadi agen.Apalagi kompleks perumahan ini rata-rata rumahnya berharga di atas 25 miliaran.Sarah seperti di duga langsung rebahan di paha Abang-nya ini, saat mereka santai di ruangann tengah rumah ini.Aldot langsung angkat jempol dan bilang saudaranya ini jenius, sengaja 'amankan' emas dan uang yang di temukan di pedalaman Papua.“Buat apa di setor ke negara, nggak jelas juga selama ini uang-uang atau emas-emas sitaan itu,” ceplos Aldot tertawa.“Kalau kalian mau, aku bagi rata tu harta!” kata Brandi
Besoknya, Brandon menahan kekecewaan hatinya, kedatangannya terlambat, Brandi sudah sejak pagi ke Bandara Soetta dan terbang langsung ke London, dengan pesawat penerbangan komersil jam 11 siang.Brandon sengaja tak mau menelpon Brandi, ingat pesan Sarah yang katakan Brandi bilang belum siap bertemu dengan dirinya dan tak mau jelaskan alasannya ke Sarah dan Aldot.“Maaf tuan, mas Brandi tak nitip pesan apa-apa. Oh ya, kemarin rumah ini ramai betul, kedua adik-adiknya yang tampan dan cantik kayak bidadari ngumpul di sini, eh tuan ini siapa yaa, kayak pernah lihat?” kata ART rumah Brandi sambil menatap Brandon yang duduk di sofa ruang tamu, sambil menatap foto Brandi dalam seragam militer, foto ini yang kemarin Sarah perlihatkan.Dalam hati Brandon pun akui, Brandi dengan pakaian dinasnya ini terlihat bak fotocopi dirinya. "Kenapa aku baru sadar sekarang yaa, padahal aku sudah berkali-kali bertemu dengannya," batin Brandon.“Aku Brandon Hasim Zailani, papa mereka bertiga, ya sudah aku pul
Apartemen berlantai 30 ini sangat mewah, namun Brandi dengan penampilannya yang styles, jas tanpa dasi, tetap percaya diri dan datang ke sini.Brandi pun lapor dengan penjaga di lobby ini, untuk menemui Salsa.“Maaf tuan Brandi, nona Salsa tidak ada di apartemennya, sejak kemarin dia belum pulang,” kata si sekuriti ini.Brandi pun bimbang, akan datang lain hari, ataukah menunggu. Tapi baru saja berbalik ingin pulang, masuklah ke lobby seorang wanita cantik dengan rambut tergerai melewati bahu, kenakan kacamata hitam lebar dan baru turun dari sebuah mobil supercar yang mewah dan di parkirnya di lobby apartemen ini.Wanita ini kenakan dres mahal, yang agak terbuka di bagian dada, dengan belahan hingga ke pahanya, di padu heel nya yang serasi dengan kaki jenjangnya, benar-benar wanita berkelas dan pastinya selalu lakukan perawatan mahal. “Jhon segera parkirkan mobilku,” kata si wanita cantik ini sambil serahkan kunci dan selembar uang pecahan 10 pondnsterling, yang diterima si sekuriti
“Asal kamu tahu Brandi, keluarga Brandon Hasim Zailani punya musuh sengit yang ada kaitannya dengan keluarga kalian sendiri,” ceplos Madam Salsa mulai buka-bukaan.Brandi pun mulai penasaran, kini dia yakin Madam Salsa ini pasti punya banyak informasi berharga buatnya.“Apa sebabnya Madam…kalau tak keberatan tolong jelaskan?” pancing Brandi, sambil menatap wajah Madam Salsa yang glowig dan seolah masih berusia 20 tahunan, berkat perawatan rutin di salon mahal.“Hmm…aku jadi heran kamu sampai tak tahu soal ini? Jangan-jangan kamu ini bukan…anaknya Brandon Hasim Zailani!” Madam Salsa mulai curiga dengan Brandi, karena Brandi yang ngaku anak Brandon Hasim Zailani, justru tak tahu masalah keluarganya."Ini sangat aneh," batin Madam Salsa.Sesaat Brandi baru nyadar, wanita di depannya ini bukan wanita sembarangan, terlihat atitudenya sangat terjaga dan agaknya tahu persis kehidupan keluarga ayah kandungnya.Dan pastinya Madam Salsa tahu persis siapa keluarga ayah kandungnya ini.“Karena…aku
Brandi merasa dirinya di buntuti sejak keluar dari apartemen Madam Salsa, tapi dia sama sekali tak takut, Brandi justru seolah sengaja umpankan dirinya.“Hmm...apakah ini yang di maksud Madam Salsa, aku jadi sasaran untuk di habisi?” batin Brandi, sambil jalankan mobil sewaannya dengan santai.Sengaja tidak terburu-buru, karena dia penasaran, siapa musuhnya saat ini, apakah dari keluarga Emir Thamrin yang berambisi ingin kuasai harta warisan mendiang suami ibundanya, ataukah dari musuh ayah kandungnya, Datu Hamuk Cs. Begitu berada di jalanan sepi…!Tratt…tratt..tratt…! Brandi tentu kaget bukan kepalang, tak menyangka para penguntitnya malah menembak dirinya.Tembakan dari senapan otomatis menerjang mobil Brandi, bodi mobil ini berlubang sana sini.Brandi terpaksa keluar dari mobilnya dan melompat keluar sambil bergulingan di aspal. Hampir saja tembakan yang menembus mobilnya ini mengenainya.Lalu Brandi balas memberondong mobil pelakunya, namun mobil ini tancap gas, karena merasa gag
Paginya…!“Anda keluar, langsung menghadap ke komandan?” terdengar panggilan si polwan tadi malam, yang membuka pintu sel dan mengeluarkan Brandi dari tahanan.Brandi pun mengangguk dan mengikuti pangkah polisi wanita ini, luka akibat serempatan peluru sudah agak mendingan, setelah di obati salah satu polisi tadi malam.Brandi juag di beri obat pereda rasa sakit, sehingga bahunya tak begitu berasa nyiut-nyiut lagi.“Anda ini…seorang agen yaa?” tanya si polwan ini, sambil menatap wajah Brandi, seakan ingin selidiki siapa pria tampan berbody kokoh ini.“Begitulah…aku dalam hal ini korban, bukan pelaku, jadi kalian menangkapku salah alamat!” sahut Brandi dan melirik ke polwan tersebut, seakan menyindir kelakuan para polisi London.Tapi Brandi pun akui dalam hati, walaupun rambutnya di ikat dan pakai seragam, tak menutupi kecantikan si polwan bule ini.“Pantas, tadi komandan bilang Anda akan dilepaskan hari ini!” katanya seakan tak merasa salah sudah mengamankan Brandi hingga satu malam di
“Gitu dyehh…nenekku bilang kakek kamu itu hyper, makanya dia tak sanggup jadi simpanannya, ngeri katanya, making love kayak minum obat!” cetus Madam Salsa blakan-blakan, kembali tawanya berderai mengisahkan masa lalu neneknya tanpa malu-malu.Siapakah neneknya Salsa ini…tak pernah Brandi duga, kalau si nenek Salsa ini justru kemenakan Dato Hasim Zailani, kakeknya sendiri.Terjadi skandal asmara diam-diam si kakeknya Brandi tersebut dengan wanita bernama Rohimah, saat neneknya si Salsa ini masih remaja dan kakek Dato Hasim Zailani lagi matang-matangnya di usia 40 tahunan.Itulah rahasia kenapa Dato Hasim Zailani…tak pernah bisa marah dengan Rohimah…karena ada skandal asmara panas antara paman dan ponakan..!Dan walaupun berlangsung singkat, tapi menimbulkan luka bagi Rohimah, apalagi saat tahu Dato Hasim Zailani menikahi wanita yang stratanya jauh di bawah dia, hamil pula.Itu pula salah satu alasan, Dato Hasim Zailani rela serahkan warisan milik istrinya buat Rohimah juga Balkan, dua
Tubuh Salsa terlonjak-lonjak di sofa kamar hotel bintang 5, Brandi benar-benar tunjukan gaya bercinta yang lain dari yang lain.Erika, Yeni dan Marcia saja sampai bilang Brandi ini mirip kerbau ngamuk, kalau sudah begini.Entah kenapa, Brandi agaknya tak punya bakat romantis, dia ibarat mobil, langsung tancap gas, super car perkasanya sukses aduk-aduk perabotan berumput tebal milik Salsa.Kali ini Salsa si wanita blasteran merasakan keperkasaan keturunan Hasim Zailani ini, yang jauh lebih ganas dibandingkan Brandon dan Topan…dan kelak dengan Aldot Hasim Zailani.“Gilaaa…dasar turunan onta Arab,” seloroh Salsa, saat tubuhnya terus-terusan kena gempur rudal supersonic istimewa ini.Bukan hanya satu gaya, tapi semua gaya di praktekan Brandi termasuk gaya gendong favoritnya. Sehingga Salsa sampai tak bisa lagi berkata-kata, hanya lenguhan keras dari mulutnya, sehingga hebohlah mereka bercinta.Sampai kering banjir di perabotannya, barulah si supersonic ini muntahkan lahar panasnya, hingga
5 bulanan kemudian, Chulbuy naik ke kelas 12, yang artinya dialah kini sang bos genk di SMUN 2 Batupecah, karena Daeng Cs lulus.Tapi Chulbuy tidak seganas ‘Daeng’ palaki teman-temannya, se ikhlasnya saja, sehingga dia pun makin di segani dan di hormati semuanya, tak ada yang merasa di rampok oleh si bos genk baru ini.Tubuh Chulbuy pun kini makin berisi, walaupun tidak berotot macam binaraga. Namun Chulbuy tetap pertahankan diri tak mau jatuh cinta dengan siswa cewek, karena dia lebih suka wanita yang dewasa macam Nova atau Chika.Padahal tak sedikit siswi-siswi cantik yang nitip salam dengannya, tapi Chulbuy tak pernah menanggapinya, sampai ada gosip…Chulbul penyuka sesama tongkat.Padahal diam-diam dia sedang suka dengan seorang wanita dewasa, yang juga guru di sekolah ini.Bahkan banyak siswa laki-laki yang sengaja bikin masalah, harapannya bisa di bina oleh si Guru BK yang jadi bahan gosip siswa pria, karena guru BK ini cakep!“Gila lohh, siapa yang nge-gosip begitu, sialan amirr
Lalu Chika makin blingsatan, saat calon remaja bangor ini bermain di hutannya yang berumput tipis dan berwarna pink ini dan agak sempit lubang calon bayinya keluar.“Kayak perawan ajeee ka, bagus banget punya kaka?” ceplos Chulbuy polos, hingga Chika terkekeh.“Iya donk, kamu beruntung bisa menikmati apem kakak…arggghhh….!” suara lembut Chika makin membuat Chulbuy semangat, suara Chika beda dengan Nova yang kadang heboh saat bercinta. Tanpa sadar Chika melenguh saat klimaks yang pertama melanda, dan kini dia tak tahan lagi, karena Chulbuy dengan lahap telan semuanya.“Gileee…kamu emank hebat, masukin sekarang, pelan-pelan saja, punyamu gede banget sih!” bisik Chika tanpa malu-malu lagi.Mata Chika makin terbeliak, pemandangan ini bikin Chulbuy makin semangat dan pelan tapi pasti, akhirnya menyatulah tubuh keduanya.Kalau dengan Nova dulu murni nafsu, dengan Chika beda, ada getar-getar sayang melanda hatinya.Walaupun bagi Chika, Chulbuy hanyalah sekedar lampiaskan rasa penasaran, seb
“Kenapa sih kak tadi tiba-tiba keluar dari sebuah mobil?” tanya Chulbuy sambil pasang celana panjang dan baju kaosnya.“Ohh itu…lelaki yang itu kurang ajar betul, main raba dan cium saja, mana mulutnya bau alkohol dan jigung lagi, eh jijai banget aku sama cowok begituan! Ganteng-ganteng mulutnya bau,” sungut Chika yang malah rebahan di kasur harum milik Chulbuy.Chulbuy tertawa kecil dan kini bikinkan kopi hitam buat Chika, setelah tadi dia panaskan airnya. Lagi-lagi ia ingat pesan Daeng, kakaknya ini seorang playgirl!Tapi kalau hati sudah suka..?“Ngopi dulu ka, biar seger,” Chulbuy serahkan satu gelas buat si cantik imut ini, yang langsung di seruput Chika perlahan.Chika senyum manis melihat perhatian Chulbuy padanya.“Enak juga kopi bikinan kamu, eh kos kamu biar kecil, bikin betah, suka aku cowok yang rapi, beda banget dengan kamar si Daeng, mana bau rokok dan berantakan lagi, untung saja ada ART yang bersihin saban hari!” ceplos Chika dan…ambil rokok dari alam tasnya, lalu deng
“Kan kamu ikutan nanam saham saat ngidam, hampir tiap hari kamu siramin, makanya, lihat cantik bukan bayinya, kulitnya juga terang kayak kulit kamu?” bisik Nova terkekeh, saat pamit dengan Chulbuy, sebelum berangkat ke Bandung bersama suaminya, 1,5 bulan usai melahirkanSekaligus tak lagi kos di sana, karena Pramono di pindahkan kerja oleh kantor batubara-nya ke Sumatera.Sepi lah hati Chulbuy, tak ada lagi wanita cantik dan manis berbody montok yang selalu beri dia kenikmatan dan kasih sayang, serta ‘mengaturnya’ cara berpakaian yang rapi dan pas di badannya.Kini…dia mulai suka lagi dengan wanita yang lebih tua, yakni Chika, tentu saja Chika jauh lebih cantik dari Nova dan usianya pun masih 22 tahunan.Mahasiswa fakultas hukum ini membuat Chulbuy mulai kenal arti jatuh cinta!Padahal Daeng bilang, kakaknya playgirl, banyak kekasihnya dan mudah gonta-ganti kekasih!“Awas ntar keciwi hi-hi-hi!” ejek Daeng, yang tahu si Chulbuy suka dengan Chika ini tapi dia biarkan saja.Inilah juga y
Daeng tertawa kecil melihat Chulbuy yang sering curi-curi pandang dengan kakaknya yang wajahnya agak imut ini dan kulitnya putih bening karena rajin di rawat.“Chul, kamu jangan ikutan si Daeng, ni anak sukanya brantem, dia katanya bos genk di sekolah kalian,” cetus Chika, yang tak merasa terganggu dengan tatapan Chulbuy, bahkan dia seolah menikmati, baginya makin banyak yang kagum makin bagus.“Ahhh kaka, biasa aje kale anak cowok berantem, daripada kaka yang suka banget gonta-ganti pacar,” ejek Daeng, hingga mata Chika yang agak sipit melotot menatap adiknya.Tak lama kemudian datang seorang pria setengah tua berseragam polisi berpangkat Kombes dan seorang wanita STW, inilah ayah dan ibu Daeng Lopa serta Chika.Si tante STW ini heran melihat ke dua anaknya asyik makan dan ada seorang remaja tampan jangkung yang sobek baju sekolahya, Daeng sendiri sudah ganti baju biasa.“Ini siapa Dae, kenapa bajunya sobek gitu?” tanya ibunya si Daeng ini, penampilannya yang fashionable dan masih ca
Begitu sebuah jurus menerjangnya, Chulbuy dengan kemarahan meluap memapaki jurus ini dengan jurus yang sama.Plakkk…krakkk!Wadidauuuwww…..! Lengan musuhnya ini retak dan patah.Musuh Chulbuy bergulingan kesakitan, tapi remaja yang sedang marah besar ini buru-buru menunduk, lalu kakinya menyapu sekuatnya ke kaki orang yang tiba-tiba menendangnya.Krakkk…satu kaki musuhnya kembali patah, karena satu kakinya sedang melayang menendang Chulbuy.Di saat yang sama, datang lagi dua serangan dan meninju punggung Chulbuy, lalu secara refleks, Chulbuy lakukan tendangan berputar.Bukkkk…salah satu musuhnya kembali terkapar, rahangnya telak kena tendangan Chulbuy.4 orang sisa kini manahan diri, melihat 6 rekannya kini bergelimpangan di tanah. Di saat yang sama 3 orang lainnya ditaklukan Daeng.Srattt….dua pelajar musuh Chulbuy dan Daeng cabut belatinya dari pinggang.Chulbuy dan Daeng saling pandang, tapi Daeng kaget saat Chulbuy dengan wajah memerah menahan kemarahan maju satu tindak, tidak gen
Semenjak hari ini, tak ada yang tahu, saban malam Chulbuy nginap di kamar kos Nova dan mereka makin kecanduan bercinta.Nova ternyata ngaku ‘ngidam’ ingin bercinta setiap hari dan suaminya tak bisa memenuhi keinginannya yang nyeleneh ini.Tapi semuanya bisa di berikan Chulbuy dan bikin Novia tak benar-benar puas dengan Chulbuy, yang makin hari makin perkasa saja dan kadang suka menggendong tubuhnya sambil bercinta.“Kamu ternyata sudah bisa memenuhi itu, makasih yahh sayang, debay ku ini nakal banget, maunya pingin di sodok mulu lubang keluarnya,” bisik Nova terkekeh, ketika mereka kembali bercinta di kos ini dengan gaya gendong.Soal gaya, jangan di tanya lagi, gaya duduk, berdiri, bahkan nungging pun sudah biasa mereka lakukan. Bahkan sambil mandi di toilet kecil pun sempat-sempatnya keduanya lanjutkan percintaan panas ini.Tapi gaya gendong paling di sukai Chulbuy, juga pastinya Novia, sebab sambil memeluk erat tubuh Chulbuy, si ibu muda ini merasakan sensasi aneh, ketika pelepasan
Tiba-tiba Nova bangkit dan menarik kepala Chulbuy dan cappp…tepat mulut remaja ini berada di lubang yang keluarkan cairan bening tadi.“Kamu lumat yaa anggap ini es krim,” bisik Nova tak tahan lagi, gemes melihat kelakuan Chulbuy yang masih terkesima dengan pemandangan indah ini.Chulbuy pun mulai membuka mulutnya, rasanya aneh, baunya juga aneh, tapi Chulbuy malah suka.Perlahan suara mendesis terdengar dari mulut Nova, saat Chulbuy yang diajari Nova mulai menguaskan lidahnya dan malah menelan air bening berasa aneh tadi.Nova mulai bersikap seolah cacing kepanasan, pantatnya menggeliat dan mengimbang gerakan mulut Chulbuy yang makin lama makin mahir menguaskan lidahnya.Nova langsung katup mulutnya dengan tangannya, saat dia mulai klimaks yang pertama. Mulut Chulbuy belepotan jadinya, tapi dia tetap dengan telaten melumat es krim yang meleleh ini.“Gilaaa…enak bangett shayyy….teruskan sayang,” ceracau Nova dan makin bersemangatlah Chulbuy menguas hutan rapi ini.Tak lama, tubuh Nova
“Temani aku makan rujak yaa, kamu nggak sibuk bukan?” Nova mulai hamparkan dua piring rujak di lantai, dekat dapur yang tak seberapa luas.Kos ini memang kecil, hanya ruang tidur, dapur kecil dan toilet, sedangkan milik Chulbuy malah lebih kecil lagi, dapur berada di belakang dan WC nya juga di belakang, bergabung dengan penghuni kos yang berada di paling pojok dan kos Chulbuy di tengah-tengah, antara kos Nova dan penghuni ujung kiri.Tapi penghuni pojok kiri dari depan ini seminggu paling 2X ada di kos, karena dia kerja di kebun sawit dan tak begitu akrab dengan Chulbuy juga Nova. Selain rujak, Nova juga sediakan susu jahe, minuman yang jarang-jarang Chulbuy nikmati, karena dia lebih suka kopi hitam.“Makasih yaa kamu sudah belikan rujak, juga bantu pasangkan lampu,” Nova mulai berbasa-basi sambil mencomot buah rujak dan memakannya perlahan.Nova duduk bersila dan mata nakal Chulbuy sering ‘sengaja’ menatap daster Nova yang agak tertarik sampai paha, hingga bulu-bulu di kaki Nova bi