Siapa Tante Ela, Rokhimah nenek Salsa dan Balkan…? Dapat di baca di Pewaris Tunggal sekuel I yaa.
“Gitu dyehh…nenekku bilang kakek kamu itu hyper, makanya dia tak sanggup jadi simpanannya, ngeri katanya, making love kayak minum obat!” cetus Madam Salsa blakan-blakan, kembali tawanya berderai mengisahkan masa lalu neneknya tanpa malu-malu.Siapakah neneknya Salsa ini…tak pernah Brandi duga, kalau si nenek Salsa ini justru kemenakan Dato Hasim Zailani, kakeknya sendiri.Terjadi skandal asmara diam-diam si kakeknya Brandi tersebut dengan wanita bernama Rohimah, saat neneknya si Salsa ini masih remaja dan kakek Dato Hasim Zailani lagi matang-matangnya di usia 40 tahunan.Itulah rahasia kenapa Dato Hasim Zailani…tak pernah bisa marah dengan Rohimah…karena ada skandal asmara panas antara paman dan ponakan..!Dan walaupun berlangsung singkat, tapi menimbulkan luka bagi Rohimah, apalagi saat tahu Dato Hasim Zailani menikahi wanita yang stratanya jauh di bawah dia, hamil pula.Itu pula salah satu alasan, Dato Hasim Zailani rela serahkan warisan milik istrinya buat Rohimah juga Balkan, dua
Tubuh Salsa terlonjak-lonjak di sofa kamar hotel bintang 5, Brandi benar-benar tunjukan gaya bercinta yang lain dari yang lain.Erika, Yeni dan Marcia saja sampai bilang Brandi ini mirip kerbau ngamuk, kalau sudah begini.Entah kenapa, Brandi agaknya tak punya bakat romantis, dia ibarat mobil, langsung tancap gas, super car perkasanya sukses aduk-aduk perabotan berumput tebal milik Salsa.Kali ini Salsa si wanita blasteran merasakan keperkasaan keturunan Hasim Zailani ini, yang jauh lebih ganas dibandingkan Brandon dan Topan…dan kelak dengan Aldot Hasim Zailani.“Gilaaa…dasar turunan onta Arab,” seloroh Salsa, saat tubuhnya terus-terusan kena gempur rudal supersonic istimewa ini.Bukan hanya satu gaya, tapi semua gaya di praktekan Brandi termasuk gaya gendong favoritnya. Sehingga Salsa sampai tak bisa lagi berkata-kata, hanya lenguhan keras dari mulutnya, sehingga hebohlah mereka bercinta.Sampai kering banjir di perabotannya, barulah si supersonic ini muntahkan lahar panasnya, hingga
“Baru pacar, bukan istri kan? Jadi Alice masih bisa bebas bersama siapapun,” sahut Brandi kalem, tapi dia mulai waspada, sikapnya yang sengaja 'cari' masalah memanga di sengaja.Brandi ingin bikin masalah, untuk pancing musuh-musuhnya muncul keluar...!!“Oooo….kamu menantang?” lalu pria ini beri kode pada dua orang tersebut, dua pria berbadan tegap ini dan berkulit gelap mendekati Brandi, lalu salah seorang langsung layangkan pukulan ke wajah Brandi.Alice Chen sampai menutup wajahnya, ngeri dia melihat pukulan ini.Bukkkk…krakkk! Terdengar suara pukulan yang sangat keras. Tapi bukan Brandi yang terjengkang, tapi di pengawal ini.Brandi yang tak mau jadi sansak hidup menghindar ke samping, lalu tinjunya yang keras dan selalu di latihnya sejak di sempurnakan Henry, papa angkatnya di Prancis. melayang tepat kena hidung si pria ini.Saking keras pukulan Brandi ini, hidung pria ini patah, darah langsung mengucur deras, kawannya yang melihat itu tidak tinggal diam, dia langsung serbu Brandi
“Brandi….kok kamu dari tadi aku lihat seperti tak tenang begitu?” pancing Alice, matanya menatap wajah Brandi yang terlihat agak beda.“Nggak apa-apa tenang saja!” sahut Brandi cepat, lalu minum wine-nya.Tapi biarpun berkata begitu, bibir dan mata Brandi seakan beri isyarat pada Alice, kalau dua bule yang duduk berjauhan dan kadang menatap keduanya saat ini, dengan pandangan tajam. Saat Brandi balik menatap tajam, si bule ini terlihat salting, tapi saat Brandi melirik ke temannya, orang tersebut sudah ngilang di kegelapan malam dan tempat ini semakin ramai saja dengan wisatawan dari mana-mana.Sehingga Brandi otomatis kehilangan jejak!“Brandi…kamu ini…aparat yang sedang menyamarkah?” tanya Alice lagi, melihat gaya Brandi yang aneh ini.Brandi terdiam sesaat, lalu dia menggeleng dan bilang dirinya hanyalah seorang pengusaha dari Indonesia.“Hmm…pengusaha, mirip sih, apalagi kamu nginap di hotel yang sama denganku, walaupun tongkrongan kamu lebih mirip aparat,” cetus Alice yang tetap
Ponsel Alice Chen bergetar, gadis cantik ini langsung beri kode agar Brandi jangan bicara. Brandi pun mengangguk dan Alice lalu menerima telpon ini di depan Brandi.“Alice kamu di mana?” terdengar suara di seberang telpon.“Aku di hotel Bang, kenapa Bang?” tanya Alice."Baguslah, si James sudah di kirim ke akhirat, kamu aman sekarang, berani sekali tu orang main ancam dengan kamu!” terdengar itu lagi, seakan puas sudah bikin orang yang ingin sakiti adiknya ini tewas.Alice saling pandang dengan Brandi, karena hotel ini sepi, Brandi pun dengar apa yang di bicarakan Alice dengan seorang pria yang dia panggil Abang.Lalu pria ini pesan agar Alice mulai kini hati-hati dan jangan sembarangan kenal dengan pria manapun. Llau klik telponpun di tutup.“Abang kamu Alice yang barusan bicara?” tanya Brandi, Alice pun mengangguk.“Brandi…kamu jangan kaget, Abangku itu seorang mafia…!” sahut Alice apa adanya, gadis cantik ini menata wajah Brandi, apakah pemuda ini kaget.Alice juga bilang, Brandi ja
“Siapa kalian dan mau apa mengikuti mobil kami,” tanya Brandi dingin, sambil acungkan pistolnya ke arah orang ini.Acungan pistol ini membuat nyali si pria bule ini menciut seketika, apalagi pistol ini juga yang sudah bikin rekannya di baik setiran kini berada di antara hidup dan mati. “K-kami diperintahkan Mr M,” kata orang ini jujur, karena dia tak punya pilihan lain lagi, selain mengaku apa adanya.Tapi tangannya perlahan bergerak ke arah pinggang. Brandi yang waspada sejak tadi langsung bertindak.Sekali tendang orang ini langsung terjengkang dan pistol yang mau di cabutnya gagal, karena Brandi lebih cepat bereaksi dan orang ini pun pingsan seketika.Brandi tak menggubris lagi, dia lalu berbalik ke mobil di mana Alice masih menunggunya dengan wajah cemas.“Kita pergi Alice..?” sahut Brandi, Alice pun mengangguk dan mobil ini kembali meluncur di jalanan raya.Kini mereka sudah sampai di sebuah kafe, dan Brandi akhirnya minta maaf dan mengaku kalau dia sebenarnya seorang agen, bukan
"Jadi kamu termenung saat kita mula bertemu itu, kamu habis bertengkar dengan si James?” pancing Brandi, sambil menatap wajah Alice.“Yah begitulah, James itu sebenarnya seorang mafia juga, aku memang mencintai dia, tapi dianya malah selingkuh,” aku Alice apa adanya, sekaligus bongkar penyebab dia dan James putus.Alice agaknya masih agak syok dengan kematian mantan kekasihnya, di tangan anak buah Abang se ayahnya tersebut. Dia terlihat sering termenung dan seolah tenggelam dengan pikirannya sendiri, Brandi yang tahu soal ini, karena diapun bukan pemuda lugu, hanya mendiamkan saja ulah Alice ini. Dengan apa adanya Alice juga bilang, James dan Tom selama ini bersaing perebutkan sebuah wilayah. Itulah yang membuat mereka bermusuhan dan imbasnya mengangguu hubungan Alice dan James yang sudah terjalin hapir 1,5 tahunan.Kini nasi sudah jadi bubur, James tewas karena berani main ancam pada Alice dan pastinya Tom tak terima, adiknya di ancam-ancam mau di bunuh pula.Inilah sebabnya, Tom p
Brandi kini sudah berada di klub malam yang disebutkan Alice, dia melihat tempat ini tidak ada yang aneh.Para tamu makin malam makin rame saja, tempat ini sangat komplet, ada tarian streptease nya, di mana wanitanya campuran, ada bule dan juga berkulit gelap, bahkan berwajah Asia, juga ada tempat dugem, plus karaoke.Tempat ini juga bukan klub biasa, hanya orang-orang berkantong tebal yang bisa bersantai di sini, klub ini memang membidik tamu kelas menengah atas.Brandi bahkan hampir di tolak masuk, karena dia bukan member, tapi di penjaga tamu berikan syarat, Brandi bisa masuk dengan mendaftar sebagai member.Setelah mendaftar dan bayar 1000 poundsterling Inggris, atau lebih 20 juta rupiah, kurs saat ini, Brandi pun bisa melenggang masuk.Brandi tak sadar, kedatangannya sudah di ketahui Tom, melalu CCTV yang di lihat langsung oleh pria ini di ruang kerjanya yang mewah.Dia mengamati Brandi yang terlihat enjoy menikmati tempat ini, sambil melihat tarian erotis di panggung khusus denga
Setelah menunjukan barang di maksud, puluhan orang mulai angkuti barang-barang yang jadi incaran mereka.Di peti-peti yang di angkut ini tertulis perangkat lunak Kanah Industries Ltd. Barang-barang bernilai jutaan dolar amerika ini sedianya akan di kirim ke penerimanya di Mesir dan Jordania.Mahyudin yang saat itu sedang cebok di toilet, sama sekali tak tahu telah terjadi perompakan di kapal mereka.“Duehh gara-gara banyak makan sambel jadi gini akibatnya, perutku jadi mules,” batin Mahyudin.Begitu dia keluar toilet, remaja tanggung ini kaget bukan main saat mendengar bentakan-bentakan dan sebagian barang-barang di kapal ini di angkuti puluhan pria bermasker bak ninja itu.“Waah gawat, ternyata benar kata ayah angkat, para bajak laut beraksi,” batinnya dan langsung bersembunyi.Di usia 15 tahunan, Mahyudin bukanlah remaja tanggung penakut, justru ia terkenal sangat pemberani.Dia lalu mendekati salah satu perompak yang terlihat sedang mengawasi para penumpang dengan senjata terkokang
Waktu melesat bak anak panah…Hari ini genap 8 tahun Mahyudin menjadi ABK kapal milik Kapten sekaligus Nakhoda Purnomo.Usianya pun ini sudah 15 tahun, andai dia sekolah umum, Mahyudin harusnya sudah lulus sekolah menengah pertama dan masuk sekolah menengah atas.Biarpun tak pernah injak bangku sekolah, tapi soal kemampuan otaknya, remaja tanggung ini miliki kepintaran di atas rata-rat. Tubuhnya makin tinggi saja, kalau tak berbincang dengan anak pendiam ini, semuanya pasti mengira anak ini seorang pemuda, minimal 20 tahunan, tubuhnya sudah hampir 178 centimeteran tingginya.Makan dan minum teratur, juga istirahat yang cukup saban hari, membuat tubuh Mahyudin berkembang dengan sangat baik.Satu hal yang membuat semua ABK dan juga pastinya Purnomo kagum, semakin remaja, wajah Mahyudin yang cool dan jarang banyak bicara ini semakin tampan.Wajahnya juga mulai keluar bulu-bulu halus…tanda brewokan, termasuk di lengan, dada dan kakinya. Sehingga dugaan Purnomo dan ABK lainnya kalau Mahyu
Kini Mahyudin sudah berusia 7 tahun, tapi perawakannya bak anak berusia 10-12 tahunan, karena tubuhnya agak tinggi. Kulitnya yang dulu terang kini sudah berubah agak sawo matang.Selama 1,5 bulanan ia ikut berlayar dengan kapal besar ini, makanan terjamin, sehingga tubuhnya juga mulai agak berisi.Pakaianya sudah di belikan Purnomo saat kapal ini bersandar di pelabuhan yang disinggahi.Bajunya kini pas di badannya, tak lagi kedodoran, juga sepatunya. Walaupun harganya murah, tapi Mahyudin sangat senang. Bahkan tak sungkan dia panggil Purnomo dengan sebutan ‘ayah angkat’."Gak kalah juga aku dengan om-om ABK lainnya," batin Mahyudin senyum-senyum sendiri di cermin.Purnomo sudah tahu riwayat Mahyudin, dengan jujur anak ini sebutkan semua, juga tujuannya kenapa mau ke Kecamatan Cicangi, lalu ke Kelurahan Cicangki di Sukabumi, yang uniknya malah tak tahu di mana itu Cicangki…!Melihat kerajinan dan juga semangat anak ini, Purnomo lama-lama menjadi suka dan walaupun selama ini tidak perna
Plakk…seorang ABK menepuk dahinya setelah kapal ini sudah berlayar selama 4 hari dan kapal ini justru sudah berlayar menuju ke Malaysia dan akan langsung ke China.Kapal ini memang 70 persen angkut barang dan 30 persen bawa penumpang, sehingga tak pernah lama bersandar di satu pelabuhan.Selalu berlayar hingga ke luar negeri dan baru beristiharat setelah muter dan balik lagi ke Pelabuhan Tanjung Priok, dengan jangka waktu hingga 1 atau 2 bulanan. “Kamu kenapa Suryo,” tegur si kapten kapal.“Maaf kapten, saya lupa ada seorang anak yang kita kurung di ruangan, gara-gara dulu ketahuan mau curi dompet penumpang lain,” sahut Suryo.“Astagaaaa…cepat keluarkan, kalau mati jadi masalah kita semua, bisa masuk penjara kita,” tegur si kapten kapal, Suryo pun langsung buru-buru ke ruangan di mana Mahyudin di sekap.Suryo lega, anak yang di kurung ini tidak apa-apa, malah Mahyudin nyengir saja sambil asek makan makanan kaleng yang terdapat di ruangan ini.Suryo makin geleng-geleng kepala, Mahyu
Mahyudin benar-benar kalut, dia pun terus berjalan semakin jauh di dek kapal untuk mencari orang yang mau berbaik hati menolongnya.Tak pernah dia sadari, kakaknya pingsan dan ada penumpang lain yang lalu melaporkan hal ini ke awak kapal.Dua orang ABK kapal datang dan membawa tubuh kurus Risna ke ruang perawatan, nyawa Risa tertolong dan setelah di obati dan di beri makan, Risna pun ketiduran, tanpa tahu apa yang terjadi dengan adiknya.Saat itulah Mahyudin yang sudah habis akal, karena semua orang tak mau menolongnya, ia pun mulai nekat.Ketika itu dia melihat seorang penumpang sedang enak-enakan ketiduran, dompetnya terlihat tersembul keluar separu dari kantong belakang celananya.Mahyudin melihat kiri dan kanan, lalu perlahan-lahan dia mendekat dan…tangan kecilnya pelan-pelan menarik dompet itu.“Heii kamu maling ya, plakkk!”Tubuh kurus dan kecil Mahyudin terjengkang, sakitnya bukan main, matanya langsung melihat banyak kunang-kunang, pukulan berikutnya menghantam dirinya.Selain
Risna akhirnya ajak Mahyudin untuk tetap berangkat ke Pelabuhan Triksakti, seminggu setelah Bibi Bainah di makamkan di TPU desa itu.Kedua anak kecil yang baru kali ini jalan tanpa di dampingi Bibi Bainah nekat saja pergi. Risna mengaku selalu teringat Bibi Bainah kalau mereka terus berada di sini. Keduanya sudah sepakat akan kembali ke kampung halaman ibu mereka.“Kita akan tanya-tanya nanti sesampainya di Jawa Barat, di mana Cicangi itu berada” kata Risna besarkan hati adiknya, Mahyudin mengangguk.Dengan bekal uang 2,5 juta hasil tabungan mereka selama ini yang dikumpulkan Bibi Bainah, kedua anak kecil ini saling berpelukan sambil ketiduran dalam sebuah travel yang membawa mereka ke Pelabuhan Triksakti.“Heiiii kalian bangun ini sudah sampai, tuh loket nya di sana kalau kalian ingin beli tiket pulang ke Jawa,” kata si sopir travel ini.Risna bangun dan memanggul tasnya, Mahyudin juga panggul tas lusuhnya, dia hanya kenakan sepatu butut, juga kakaknya. Mereka hanya bawa bekal beru
Seorang anak lelaki kecil kurus hanya bisa memunguti jualannya yang berhamburan di tanah, jualan gorengannya baru saja di hamburkan anak-anak nakal yang suka membully-nya.Anehnya, tidak ada tangisan ataupun keluhan dari bibirnya yang merah bak perempuan ini. Hanya matanya tajam menatap anak-anak nakal yang menjauh sambil terus olok-olok dirinya.“Dasar anak yatim piatu, nggak sekolah lagi, dekill pulaaaa…!” olok anak-anak nakal yang usianya di atas dirinya, sambil joget-joget.Semua jualannya yang baru laku beberapa potong terpaksa dia masukan ke kantong kresek. Dia pun berlalu dan tak menggubris olok-olokan itu, jalannya tetap ditegap-tegapkan.Makin di tertawakan saja kelakuannya.Namun anak kecil berusia 6 tahun ini tak peduli, dia tetap jalan menyusuri jalan kampung dan akhirnya tiba di rumah gubuk reot-nya.“Di bully lagi ya Din? Makanya bibi bilang jangan lewat sana, cari jalan lain yang aman, kan sayang jadinya jualan rugi,” tegur bibi-nya sambil menatap wajah anaknya ini.“Bi…
“J-jadi…sebenarnya…papaku dan paman Park Hyung?”“Iya Widya…kalian ini keturunan aku di masa lalu dengan Park Hymin, nenek buyutmu!” sahut Hagu sambil menahan senyum, geli sendiri…kini sang cucut justru jadi istrinya di dunia masa depan.“Ihh…artinya aku ini cucut buyut nenek Park Hymin dan Abang donk?” ceplos Widya menahan tawa, lucu sekali baginya.Aneh bagi-nya, masa Abang angkat sekaligus suaminya saat ini adalah kakek buyutnya sendiri, tapi di masa lalu...? Sulit dipercaya, batin Widya. “Jangan tertawa sayang, asal kamu tahu, wajahmu itu 100 persen pek keteplek wajah nenek buyutmu, Park Hymin!”Widya Min Hoo atau kini Widya Hasim Zailani kontan berhenti tertawa.“Hadeuhh sayang, coba cerita yang jelas, biar aku nggak makin puyeng!” ceplos Widy, kini wajahnya berubah serius.Akhirnya Hagu pun ceritakan semua pengalamannya, yang di awali dengan kedatangan roh Datuk Hasm Zailani yang mengajaknya ke alam masalalu, untuk menolong anaknya, Dean Hasim Zailani.Kemudian terjadilah skanda
“Iya sayang, inilah papa kamu itu, ayoo beri salam buat papa!” sahut Widya kalem. Melihat sikap Widya ini, Hagu makin terkejut dua kali.Terkejut pertama, Winnie si bocil cantik ini adalah anaknya, terkejut kedua, sikap Widya pek keteplek Park Hymin di masalalu, yang memang kalem dan selalu senyum!Padahal Widya yang dia kenal selama ini adalah gadis lincah dan bersemangat, tapi kini Widya berubah 180 derajat!Tanpa sadar Hagu berjongkok dan menatap lekat-lekat wajah Winnie, yang di tatap bukannya takut malah mendekati dirinya.“Papa…kenapa sih baru sekarang muncul, huhh seballll!” cetus Winnie, sikapnya yang marah dan merajuk membuat Hagu menahan tawa, lucu dan kelakuannya persis sama seperti Widya dahulu.Sifat manja dan suak merajuk yang bikin Hagu selalu kangen dan kini menurun ke Winnie.Hagu langsung mendekap erat anaknya ini dan si anak pun sama, pelukan ini luluhkan kemarahannya.“Mulai saat ini kita tak akan berpisah lagi sayang,” Hagu lalu gendong dan menciumi pipi montok Win