Share

Bab 94. Para Pendekar Berkumpul.

"Jika Pendekar Pedang Sulur Naga masih hidup, tentu ada kabar beritanya. Kuharap dia telah mati," gumam Senayudha tidak suka ada pendekar lebih sakti dari ayahnya. Mendengar itu Dewa Jari Maut terkekeh senang. Anaknya itu memang buruk perangainya, tetapi dia sangat pandai menyenangkan hati ayahnya. Senayudha pun menyambung tawa ayahnya dengan tawa keras pula.

"Konon, dia tinggal di sebuah pulau yang sangat jauh dari tempat ini. Sejak peristiwa memalukan yang dia timpakan padaku, musuh besar ayah itu tidak pernah datang lagi ke sini," ujar Dewa Jari Maut mengingat bagaimana lima jari kanannya ditebas pedang yang memancarkan pamor putih kehijauan itu.

"Kita habiskan malam ini dengan minum tuak terbaik," ujarnya.

Dia tidak ingin mengenang peristiwa menyakitkan itu. Dirinya yang berjuluk Dewa Jari Maut langsung menjadi bahan olokan di dunia persilatan. Harga dirinya jatuh tak bersisa. Setiap bertemu pendekar yang mengenalnya, mereka pasti menantang dirinya b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status