Share

Bab 136. Setelah Kepergian Sang Guru

"Kau tidak ingin aku temani?" Sekar Pandan diam. Dia tidak tahu cara menjelaskan pada gurunya ini. Melihat sikap gadis remaja di depannya kebingungan, Asta Renggo tersenyum.

"Baiklah. Mungkin kau masih ingin di sini karena belum ingin pergi. Aku akan menunggumu di bawah pohon itu." Pemuda tampan dengan jambang lebat itu menarik kudanya menuju pohon besar.

Sekar Pandan berlari mengejar, kuda tunggangannya ditinggal begitu saja. Gadis itu mencoba menjelaskan pada Asta Renggo. "Kau memintaku berangkat sendirian?" Wajah tampan itu keheranan.

Sekar Pandan mengangguk pelan.

"Bagaimana denganmu? Kau akan mencari pedangmu sendiri? Rimba persilatan cukup berbahaya untuk gadis sepertimu."

Sekar Pandan sedikit tersinggung dengan kata-kata Asta Renggo. Wajahnya mendongak, dadanya dibusungkan. Dia seperti ingin menantang siapa saja yang berniat menghalanginya. Tangan kecil berkulit kuning langsat itu segera membuat gerakan isyarat bahwa dia berani me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status