Selamat datang di karya terbaru MN Rohmadi PEWARIS NAGA MAJAPAHIT, selamat membaca semoga terhibur. Jangan lupa like dan beri komentar dan beri lima bintang, agar penulis bisa berkarya dengan lebih baik lagi.
Bab 7. PENGHINAAN DUA WANITA CANTIK Sementara itu Jaka yang ada di dalam taksi tampak tersenyum masam mengingat perlakuan orang tua Intan kepadanya. Sebelumnya dia memang sudah menolak untuk masuk kedalam Mansion keluarga Warsito yang terlihat begitu megah, karena dia yang sudah terbiasa akan hinaan dari orang-orang yang lebih kaya darinya sudah menyadari apa yang akan terjadi pada dirinya jika masuk kedalam rumah yang begitu mewah. Dan kenyataan ini benar-benar terjadi, membuat Jaka hanya bisa menghela nafas berat mengingat kejadian pahit di rumah Intan. Akhirnya taksi yang dinaiki Jaka sampai juga di gang yang menuju kontrakannya, setelah membayar ongkos taksi Jaka keluar dengan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada sopir taksi. Kontrakan Jaka terletak dalam sebuah gang, maklumlah Jaka hanya mampu menyewa rumah di tempat ini yang harga sewanya cukup murah, yaitu satu juta rupiah satu bulannya dengan kamar mandi didalam dan listrik membayar sendiri.
Bab 8. PERMINTAAN MAAF Pedagang bubur ayam tampak tersenyum masam melihat tingkah laku kedua wanita cantik ini. “Ternyata kecantikan tidak bisa membuat kedua wanita ini bersikap baik kepada orang lain, tapi kecantikannya malah di gunakan untuk menghina orang lain. Sepertinya mereka belum mendapat karma dari apa yang mereka ucapkan,” gumam pedagang bubur ayam sambil mencuci mangkuk kotor di tangannya. Tentu saja pedagang bubur ayam tidak berani menghentikan perkataan kedua wanita cantik itu yang menghina Jaka, karena dia juga orang kecil dan sedang berdagang, jadi tidak elok jika membuat keributan di tempat kerjanya. Jaka yang pergi meninggalkan lapak bubur ayam, segera berjalan dengan cepat menuju rumah kontrakannya. Jaka sudah kebal dengan segala ejekan dari orang-orang disekitarnya sehingga dia sama sekali tidak marah, yang bisa dilakukannya hanyalah menahan semua emosinya dalam hati. Waktu berjalan dengan cepat, saat ini Jaka sudah berangkat kuliah sepe
Bab 9. ISABELLA “Apa? Kaos polos seperti ini saja harganya lima ratus ribu rupiah? Tulisannya juga cuma sebuah simbol kecil, benar-benar mahal pakaian di tempat ini.”Jaka menghela nafas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya setelah melihat harga yang tercantum pada setiap pakaian pria yang di pajang. Sebenarnya harga yang tercantum di setiap pakaian yang dipajang sangatlah wajar, karena pakaian yang di jual di Mall ini merupakan barang kelas menengah keatas. Berbeda dengan pakaian yang dikenakan Jaka yang dibeli dengan harga murah di pasar tradisional yang ada di desanya, yang dibuka dua kali dalam satu minggu. Jaka melihat kearah pakaian yang dikenakannya, senyumnya tampak masam setelah melihat pakaian yang dikenakannya. “Ternyata pakaianku sangatlah jelek dan sepertinya tidak pantas di pakai di tempat seperti ini,” gumam Jaka setelah melihat pakaian yang dikenakannya dari atas hingga bawah dan melihat sepatunya yang sudah butut. Rasa malu seketika
Bab 10. TAWARAN KERJA MENGGIURKAN Isabella kembali tersenyum mendengar pertanyaan Jaka, kemudian menatap Jaka dengan tatapan sendu dan matanya memerah menahan nafsunya yang mulai naik keubun-ubun setelah berdekatan dengan Jaka. Fantasi Isabella sudah mengembara kemana-mana membayangkan apa yang akan terjadi jika dia bisa menaklukkan Jaka dan bisa bermain di atas tempat tidur dengannya. “Pekerjaan yang tante tawarkan sangat mudah dan menyenangkan, jika kamu menerima tawaran ini tante bisa membelikan sepeda motor, baju bagus dan uang yang banyak.” Isabella berkata dengan senyuman penuh dengan kegembiraan menghiasi wajahnya. Jaka yang mendengar tawaran Isabella menatapnya dengan ekspresi bodoh, dalam hati dia tidak mengerti. Pekerjaan apa yang akan di berikan wanita di depannya, masa iya ada pekerjaan yang mudah dan menyenangkan dengan bayaran yang cukup menggiurkan bagi Jaka yang masih lugu ini. Otak Jaka terus bekerja memikirkan pekerjaan apa
Bab 11. TANTE GIRANG “Lihat tuh, ada tante Girang yang baru saja menemukan mangsanya.” “Iya, lihat juga tuh. Pria itu memang ganteng. Tapi lihat pakaian yang dikenakannya terlihat sangat jelek.” “Benar sekali, pantas saja pria itu mau dengan tante Girang itu setelah melihat pakaian yang dikenakannya.” “Maklumlah jaman sekarang sudah banyak yang meninggalkan norma-norma yang diajarkan agama.” “Memang benar, jaman ini memang jaman edan kalau tak edan tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya.” Darko yang sedang berjalan dengan Isabella, entah mengapa bisa mendengar bisikan pengunjung Mall yang sedang membicarakan dirinya. Awalnya Jaka tidak menyadari kalau yang sedang mereka bicarakan adalah dirinya, akan tetapi setelah mendengar tentang pria yang memakai pakaian jelek barulah dia tahu siapa yang sedang menjadi bahan pergunjingan. Saat itu juga Jaka tahu kalau yang sedang mereka bicarakan adalah dirinya, perlahan dia memandang ke sekeliling
Bab 12. LEGENDA TANAH JAWA Tak lama kemudian Jaka sudah dalam sikap duduk bersila sambil memejamkan matanya, pernafasannya terlihat sangat halus, matanya terpejam. Seakan tubuh Jaka bukan miliknya lagi, dia hanya boneka yang menuruti apa perintah pemiliknya tanpa mampu membantah sedikitpun. Setelah Jaka dalam kondisi fokus dalam semedinya, tiba-tiba sebuah cahaya keemasan memasuki tubuhnya melalui ubun-ubunnya. Cahaya keemasan ini sendiri berasal dari mulut Prabu Antaboga yang sedang membuka matanya dan memindahkan semua kemampuannya yang sangat hebat kedalam tubuh Jaka seperti air bah yang memasuki jurang tanpa dasar di tubuh Jaka. Jaka tidak tahu entah berapa lama dia dalam kondisi semedi, hingga akhirnya dia muncul kembali di hutan yang ada di gunung Kelud dalam keadaan tak sadarkan diri dengan tubuh bersih tanpa ada luka sedikitpun. Jaka tidak tahu kalau dia berada di dalam gua pertapaan Prabu Antaboga selama tujuh hari lamanya. Tim SAR ya
Bab 13. BRONDONG GANTENG Kembali ke Jaka pada saat ini yang tidak menyadari kemampuan dirinya dan berasal darimana kemampuan ini. Saat ini pendengaran Jaka sangatlah kuat, saat ini dia bisa mendengar dengan jelas setiap bisikan pengunjung Mall dalam jarak seratus meter dengan begitu mudahnya. Jaka sebenarnya merasa risih digandeng tangannya oleh tante Isabella, tapi meskipun merasa risih dia masih diam saja karena menganggap Isabella sebagai ibunya. Maklumlah usia Isabella memang lebih tua dua puluh lima tahun daripada Jaka, sehingga Jaka menganggapnya sebagai tantenya saja. Mungkin saking lugu dan kurang berpengalamannya Jaka sehingga dia merasa biasa saja berjalan berdampingan dengan Isabella. “Jaka, coba kamu pakai baju ini.”Isabella berkata sambil menyerahkan kemeja lengan pendek dan celana panjang kain kepada kepada Jaka sambil tersenyum. Jaka merasa bingung disuruh mencoba pakaian baru oleh Isabella, dia tidak langsung pergi ke ruang ganti mes
Bab 14. MASIH PERJAKA Isabella sebagai wanita berpengalaman yang sudah sering bermain dengan banyak pria muda sangat senang melihat sikap Jaka yang tampak gugup saat di dekatinya. “Tante, sebaiknya tante jangan terlalu dekat duduknya dengan saya.” “Kenapa? Memangnya saya tidak boleh duduk berdekatan denganmu?” “Bukan begitu tante, hanya saja saya merasa tidak nyaman kalau ada orang yang melihat saya duduk terlalu dekat dengan tante.” “Hi hi hi hi… kamu jangan khawatir, di rumah ini tidak ada orang lain. Hanya kita berdua saja yang ada di rumah ini.” “Tapi…?” Jaka merasa serba salah mendengar jawaban Isabella. Isabella semakin senang melihat sikap Jaka yang terlihat gugup, dengan sikap Jaka yang terlihat gugup, Isabella langsung tahu kalau Jaka masih perjaka dan belum pernah berhubungan intim dengan wanita. Keperjakaan seorang pemuda merupakan vitamin bagi Isabella yang pengejar nafsu setan untuk meremajakan kulitnya yang sudah mulai berker
Bab 145. ANITA TEMAN SEMASA SMA “Apakah orang yang kamu ceritakan itu, pria dan sopirnya yang tertabrak mobil SUV putih di jalan dekat jembatan layang?” kata Jaka sambil menatap wajah cantik Intan yang duduk di depannya. “Ternyata kamu tahu juga tentang kecelakaan itu?” “Tentu saja tahu, kan sekarang apapun yang terjadi di mana-mana akan cepat masuk ke berita online,” kata Jaka Kelud diplomatis. Tentu saja Jaka Kelud membuat alasan ini untuk menghindari kecurigaan Intan, kalau dia menceritakan pengalamannya secara jujur, kalau yang menolong pria itu adalah dia, maka kemungkinan besar Intan malah akan menuduhnya yang menabrak mobilnya, alih-alih memuji dirinya. Hal ini tentu saja tidak dikehendaki Jaka Kelud. Setelah berbicara mengenai suami dari wanita yang bertemu dengan mereka di lobi Cafe, akhirnya pesanan mereka dihidangkan diatas meja. Mereka makan dalam diam, menikmati makan malamnya, hingga tak lama kemudian diatas meja yang terlihat hanya piring
Bab 144. KENANGAN SEORANG WANITA PARUH BAYA Pemilik sepasang mata ini adalah seorang wanita paruh baya yang sebelumnya pernah melihat Jaka Kelud di Cafe Bintang saat sedang berkumpul bersama teman sosialitanya. “Bukankah ini pemuda yang sebelumnya pernah saya lihat di Cafe? Jadi pemuda ini namanya adalah Jaka Kelud .” “Ternyata pemuda ini adalah seorang mahasiswa yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional.” “Tapi yang membuat saya heran, kenapa wajahnya sangat mirip dengan wajah mas Rustam semasa masih muda? Apakah… apakah… jangan-jangan dia adalah Rangga Buwono anakku yang hanyut di sungai dua puluh tahun yang lalu? Tapi namanya Jaka kelud, itu bukan seperti nama anakku? Sebenarnya apa yang terjadi pada dunia ini? Apakah mas Rustam punya saudara di kampung selain yang pernah saya kenal? Ataukah mas Rustam diam-diam bermain api di belakangmu dan berselingkuh dengan wanita lain?” Wanita paruh baya yang mempunyai wajah cant
Bab 143. IDOLA GEN Z Pada Ronde kedua, barulah Jaka mulai mengincar kelemahan lawannya. Kali ini dia melakukan gerakan bantingan yang sangat cepat dengan cara menangkap pukulan Tagumi dan membantingnya dengan kecepatan yang tidak diduga-duga sebelumnya. Pukulan Tagumi sebenarnya sangat cepat, dan kembali dengan cepat pula ke posisi awalnya. Akan tetapi kecepatan pukulan Tagumi, masih terlalu lambat bagi Jaka Kelud. Sehingga dia bisa dengan cepat menangkap tangan Tagumi dan membantingnya mengikuti luncuran tenaga pukulannya. Bugh….!Suara berdebam menggema di arena pertandingan ketika tubuh Tagumi jatuh terbanting dengan telak. Sebenarnya bantingan Jaka Kelud tidak terlalu keras dalam pikirannya, akan tetapi kenyataannya berbeda bagi lawannya. Begitu tubuhnya terbanting ke atas matras, secara kebetulan tulang punggungnya terkilir, sehingga Tagumi terkapar tidak berdaya. “Satu… dua… tiga… sepuluh…” Wasit menghitung dengan cepat ke arah Ta
Bab 142. MONSTER TURNAMEN Darah menyembur dari mulut Ronaldo, setelah terkena tendangan Legendaris Jaka Kelud. Begitu terkena tendangan, tulang rusuknya patah membuat kesombongannya langsung di bungkam. Tim Official dari Amerika langsung emosi melihat Ronaldo kalah dengan telak menghadapi peserta dari Indonesia. Kemenangan Jaka dan Hendra Putra, membuat Indonesia bisa mengikuti babak selanjutnya. Hari berikutnya Jaka dan Hendra Putra tidak ada jadwal bertanding, akan tetapi mereka tetap mengikuti setiap pertandingan yang menghadirkan tim dari Indonesia. Kali ini ada dua peserta dari Indonesia yang giliran tanding, yaitu Rubiman dan Bas Wahyu. Kedua peserta ini berasal dari provinsi Riau dan provinsi Kalimantan barat. Jaka tampak bersemangat melihat penampilan mereka berdua, apalagi dengan penampilan Rubiman yang merupakan pesilat tangguh yang menguasai Silat harimau Minang. Rubiman menang angka melawan peserta dari negara Afrika, sedangkan Ba
Bab 141. TENDANGAN LEGENDARIS Jaka menghindari setiap serangan Chao Phraya dengan sangat mudah, tubuhnya meliuk-liuk seperti pohon bambu yang tertiup angin. Para penonton langsung berdecak kagum melihat begitu luwes nya tubuh Jaka Kelud menghindari setiap serangan dari atlet Muay Thai ini. Chao Phraya yang begitu semangat menyerang Jaka Kelud dan semua serangannya tidak ada yang mengenai sasaran, terlihat semakin emosi. Wajah Chao Phraya memerah, keringat sebesar kacang kedelai mulai menghiasi wajahnya dan nafasnya mulai memburu, saking semangatnya untuk segera mengalahkan Jaka kelud. Para penonton bersorak memberi semangat kepada Jaka Kelud, bahkan ada yang berteriak meminta Jaka Kelud untuk segera membalas serangan lawannya. “Jaka, cepat beraksi, hajar lawanmu!” “Jaka jangan diam saja!” Mendengar teriakan para penonton, Jaka mulai terpancing untuk melakukan serangan balasan. Tatapan mata Jaka yang sedari tadi tampak santai, mulai terli
Bab 140. MELAWAN CHAO PHRAYA ATLET MUAY THAI Senyum Jaka seketika mengembang, ketika melihat mobil yang dikendarai Ridwan memasuki terowongan. Dan kebetulan juga jalanan sepi dan hanya ada mobil Ridwan yang memasuki terowongan itu. Tubuh Jaka yang sedang melayang di langit segera menukik seperti pesawat tempur yang akan menjatuhkan Bom ke sasarannya. Bummm…! Begitu memasuki terowongan dan tepat berada di belakang mobil Ridwan, tangan Jaka bergerak mengibas. Seketika mobil Ridwan yang sudah oleng jalannya, akibat pengemudinya dalam keadaan mabuk langsung terangkat. Kemudian Jaka mengibas dengan kuat hingga mobil Ridwan meluncur dengan cepat menabrak dinding terowongan dan menimbulkan suara dentuman yang sangat keras, menggema di dalam terowongan. Dalam sekejap mobil yang dikemudikan Ridwan langsung ringsek, berubah menjadi besi gepeng, setelah terkena kibasan tangan Jaka Kelud yang dipenuhi energi Prana yang sangat kuat. Tubuh Ridwan ya
Bab 139. MENGIKUTI RIDWAN Kemudian Jaka segera mengetik sesuatu di laptopnya, tak lama kemudian di layar laptopnya muncul penampakan peta denah lokasi tempat tinggal Ridwan, sesuai dengan nomor telepon yang baru saja di hack Jaka Kelud. “Hmmm… ternyata rumahmu cukup bagus juga. Baiklah, saya akan memberimu pelajaran yang tidak bisa dilupakan, agar kamu tidak macam-macam lagi kepadaku.” Jaka menutup layar laptopnya setelah mengetahui alamat rumah Ridwan, Jaka segera menyeruput kopi hitamnya perlahan untuk menikmati sensasinya. Akhirnya waktu yang di tunggunya pun tiba, yaitu tengah malam untuk melaksanakan misinya. Begitu waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, sosok Jaka terbang melayang keluar dari lantai tiga rumahnya, melesat seperti kelelawar membelah gelapnya malam. Begitu cepatnya tubuh Jaka melesat menuju arah yang sudah di tentukan dalam benaknya, tak lama kemudian sosok hitam sudah berdiri di atas sebuah bangunan mewah sesuai dengan
Bab 138. MENGHACK PONSEL BANG SAPTO DAN RIDWAN Sementara itu mahasiswa yang keluar dari gedung Olah raga dengan ekspresi jelek, sudah sampai di depan markas tentara bayaran Hitam. “Loh, ada apa nih? Kenapa kantornya diberi garis Polisi?” mahasiswa itu berkata sambil mengernyitkan dahinya melihat pemandangan yang tidak diharapkan. Pandangannya menyebar ke segala penjuru, dia bisa melihat kalau di setiap sudut jalan ada anggota Polisi yang memakai seragam maupun memakai pakaian sipil sedang berkumpul. “Apa sebenarnya yang terjadi dengan kantor Bang Sapto? Kenapa saya bisa tidak tahu?” Mahasiswa itu tidak jadi menghentikan kendaraannya, dia terus berjalan dengan pelan sambil mengamati situasi perusahaan penyedia petugas keamanan, tempat bang Sapto berkantor. Setelah cukup jauh meninggalkan markas tentara bayaran yang di jaga Polisi, mahasiswa itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Kemudian dia keluar dari mobil menuju warung rokok untuk membe
Bab 137. MENANG DENGAN MUDAH Semua penonton terdiam untuk sesaat dengan rahang jatuh, melihat betapa kuatnya tendangan yang dilakukan Jaka Kelud. Akhirnya keheningan itu berakhir dan berganti dengan sorak sorai kemenangan dari penonton yang berasal dari kota Jakarta. “Bravo… hidup Jaka, hidup Jaka, hidup Jakarta….!Sorak sorai penonton yang memuja kekuatan Jaka Kelud menciutkan para peserta dari wilayah lain. Mereka bertanya-tanya, ‘siapakah peserta bernama Jaka Kelud ini? Bagaimana bisa dia mempunyai tenaga yang begitu kuat, sekali tendangannya bisa membuat lawannya terlempar hingga dua puluh meter dan jatuh menabrak para penonton di tribun.’ Setelah kemenangan ini, Jaka merupakan lawan yang sangat diwaspadai oleh para peserta Turnamen Beladiri Bebas tingkat Nasional. Turnamen Beladiri Bebas yang diselenggarakan antar mahasiswa seluruh dunia ini, tentu saja berbeda dengan pertarungan bebas seperti MMA maupun pertandingan bebas bawah tanah