Share

Misi Pertama

last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-13 17:52:00

Jalan yang diperlukan untuk sampai ke tempat misi membutuhkan waktu setengah hari. Tak ayal, Faisal sampai pada tempat misi sudah hampir gelap.

Itu adalah sebuah desa dengan beberapa rumah penduduk sederhana. Mayoritas desa kecil seperti ini tidak memiliki penjaga, kecuali penduduk sekitar yang berinisiatif mengadakan ronda.

Faisal kemudian bertanya pada seorang penduduk.

"Maaf, apa kalian tahu rumah kepala desa?" Tanyanya.

"Oh, kau seorang pendekar ya. Rumah kepala desa ada di tengah desa, dari sini kau terus saja nanti ada pertigaan beloklah ke arah kanan. Dari situ jalan beberapa langkah dan kau akan menemukan rumah kepala desa." Jawab penduduk desa.

Faisal mengangguk saat mendengar jawaban itu. "Terima kasih telah memberi tahu," setelah itu dia melangkah menuju arah yang ditunjukkan.

Setelah sampai di rumah kepala desa, Faisal disambut oleh seorang pria tua dengan pakaian khas pedesaan lengkap dengan topi caping bertengger di kepalanya.

"Ah, ada keperluan apa kau kemari anak muda?" Tanya Kepala desa yang melihat kedatangan Faisal.

"Saya kemari untuk menjalankan Quest yang anda pasang untuk mengatasi permasalahan Tikus Liar." Jawab Faisal sambil menunjukkan ID Pendekarnya.

"Oh seorang Pendekar dari Padepokan! Silahkan masuk untuk beristirahat sejenak," ucap Kepala desa.

Faisal segera masuk karena sudah diperintah, tidak enak rasanya jika menolak tawaran kepala desa tersebut.

"Tolong tunggu sebentar!" Pintanya.

Sang kepala desa lalu masuk ke dalam ruangan belakang, ketika muncul dia membawa nampan berisi teko tanah liat, dua buah cangkir bambu dan beberapa camilan.

"Kau pasti lelah berjalan seharian kemari, setidaknya terima jamuan dariku ini!" Ucap Kepala desa menawarkan hidangan tersebut.

"Anda tidak perlu repot-repot seperti ini, yang ingin aku tanyakan adalah sarang Tikus Liar itu berada?" Balas Faisal tegas.

Saat mendengar pertanyaan itu, Kepala desa nampak salah tingkah dan Faisal yang melihat sikapnya bertanya.

"Anda kenapa, Kepala desa?"

"Iya, memang kami memasang ke dalam Padepokan kalau masalahnya adalah Tikus Liar. Tapi sesungguhnya monster yang menggangu kami adalah Goblin!" Ucap Kepala desa dengan nada takut.

"Jadi permasalahan kalian adalah Goblin bukan Tikus Liar? Apa yang membuat kalian melakukan hal tersebut?" Tanya Faisal.

"Kebanyakan Pendekar tidak mau mengambil Quest Goblin karena mereka merepotkan. Tapi Quest Tikus Liar kadang ada yang ingin mengambilnya, Karena itulah saya mengajukannya dengan masalah Tikus Liar dan akan menerangkan hal sebenarnya pada Pendekar yang akan mengambilnya. Aku juga tidak memaksa dirimu untuk melakukannya!" Jawab Kepala desa.

Faisal kini bingung dengan sikap yang harus dia ambil untuk menanggapi jawaban kepala desa ini. Namun dia tidak ingin pulang begitu saja dengan tangan hampa.

"Aku akan menjalankan Quest ini, namun sebagai tambahan bayaran. Aku memerlukan beberapa alat tambahan, apa kau bersedia!" Balas Faisal.

"Tentu saja, sebutkan saja alat yang kau perlukan. Nanti aku akan memberikannya!" Ucap Kepala desa.

"Kalau begitu, aku ingin anda menyiapkan beberapa obor dan juga minyak tanah untuk kugunakan, apa itu bisa disiapkan sekarang juga?" Pinta dan tanya Faisal.

"Tentu saja, tapi boleh aku bertanya sesuatu?" Ucap Kepala desa gugup

"Boleh, tanyakan saja!" Balas Faisal.

"Apa kau mencoba menyerang mereka malam ini juga?" Tanya Kepala desa.

"Benar," jawab Faisal tegas.

"Bukankah berbahaya jika menyerang sekarang, kau baru sampai!" Ucap Kepala desa dengan cemas.

"Tidak usah mencemaskan diriku, sebaiknya anda siapkan saja barang yang kupinta dan aku akan memberantas Goblin itu. Agar tidak merisaukan penduduk desa ini lagi, Jawab Faisal.

Setelah berkata seperti itu, Pendekar muda itu memeriksa barang barang yang sudah dibelinya.

Kepala desa juga segera pergi untuk mendapatkan obor dan minyak tanah, yang dibutuhkan Faisal untuk membunuh para Goblin.

Niat dirinya hanya memburu para Tikus Liar, tapi ternyata malah para Goblin yang menjadi Quest pertamanya.

"Semoga saja, misi ini bisa kuselesaikan!" Gumam Faisal.

Setelah beberapa Waktu Kepala desa kembali, membawa Obor dan Beberapa botol minyak tanah sambil berkata.

"Hanya ini yang kudapatkan untuk menambal harga misi yang kuberikan pada Resepsionis Padepokan. Apa ini cukup?" Tanya Kepala desa.

Faisal melihat ada 3 buah obor dan 2 botol minyak tanah yang disiapkan Kepala desa.

"Itu sudah cukup terima kasih bantuannya, kalau begitu aku pamit untuk memburu mereka. Oh iya, Dimana letak sarang mereka?" Tanya Faisal sebelum berangkat menjalankan Questnya.

"Mereka membuat Dungeon di lereng gunung itu, entah berapa luasnya yang jelas jumlah yang mencuri makanan kami ada 2 Goblin." Jawab Kepala desa seraya menunjuk gunung yang dimaksud.

Faisal mengikuti arah yang ditunjukkan dan mengangguk untuk mengkonfirmasi kalau dia sudah mengerti serta membalas.

"Terima kasih, kalau begitu aku berangkat!"

"Semoga kau pulang dengan selamat, Pendekar muda!" Gumam Kepala desa seraya melihat punggung pendekar itu kian mengecil.

Untuk sampai pada tempat yang menjadi sarang Goblin, membutuhkan waktu satu jam setengah. Saat sampai mulut Dungeon, bau anyir dan amis menyeruak hidung Faisal.

"Sudah berapa banyak mereka berkembang?" Gumam Faisal.

Mulut Dungeon itu penuh lumut hijau dan beberapa cairan lengket, ada juga serangga serangga kecil yang beterbangan ke sana kemari.

"Saatnya memburu para Goblin." Gumam Faisal.

Pendekar Muda itu menghidupkan obor pertamanya, lalu Dungeon yang gelap itu samar bisa dia lihat. Banya beberapa jejak langkah seperti anak kecil tercetak di sana.

Ada juga sebuah jejak benda yang di tarik dengan bercak darah mennyertai. Faisal yakin kalau jejak itu adalah seorang wanita yang sudah dipukuli para Goblin, sebelum membawanya masuk ke sarang mereka.

Langkahnya tenang dan penuh keyakinan, sebab dia sudah membuang ketakutan pada kematian. Jadi dia tidak akan gentar, pada apapun dan siapapun.

Beberapa langkah dia lalui untuk mendatangi para Goblin. Lalu dari Kegelapan Dungeon itu muncul sosok hijau seperti anak kecil menyerang Faisal.

Karena tidak menduga serangan tersebut, Faisal terkena sayat di pelipis. Pendekar muda itu mendecih, karena kelengahan yang dia lakukan.

"Humph!" Dengusnya.

Faisal menyiapkan perisai dan menunggu makhkuk kerdil hijau itu menyerang lagi. Saat monster itu kembali mencoba menyerang lagi, Faisal gunakan perisai sebagai penahan.

Goblin itu menggelayut di perisai dan mencoba menusuk leher Faisal dengan Dagger miliknya. Mengetahui tujuan Goblin tersebut, Faisal segera mendorong menuju dinding Dungeon.

"Grrorrb," ringis Goblin itu sambil mengeliat-liat.

"Matilah!" Ucap Faisal dingin seraya menujuk kepala Goblin itu dengan pedang miliknya.

Goblin itu tampak kejang-kejang sebelum akhirnya terkulai.

Saat Faisal melemahkan dorongan, mayat Goblin itu tergeletak di tanah dengan kepala penuh darah.

"Gorrb Goorb!" Suara seperti itu terdengar beberapa kali setelah Faisal membunuh satu Goblin. kemudian muncul dari kegelapan tiga Goblin dengan berbagai senjata mengepung dirinya.

"Ternyata, yang satu tadi hanya umpan." Ucap Faisal.

Bab terkait

  • Petualangan di benua kekacauan   Misi Pertama 2

    Faisal memandang ke tiga Goblin yang ada di depannya. Memikirkan dengan mantap langkah apa yang akan dia lakukan selanjutnya.Makhluk hijau cebol ini memang lemah, namun bisa sangat berbahaya jika dia terperosok pada alur serangan mereka.Beberapa Pendekar yang kurang beruntung berakhir menemui kematian, karena meremehkan mereka sebab sombong atau alasan tidak masuk akal lainnya.Satu Goblin dengan pedang maju sambil mengayunkan pedangnya, untuk menggores tubuh sang pendekar muda. Faisal menghindari serangan Goblin tersebut dengan cekatan.Faisal melempar obor ke arah Goblin yang menyerang, membuat monster itu terhentak dan ragu untuk menyerang. Kesempatan tersebut diambil oleh sang Pendekar muda.Perisai bundar miliknya yang memiliki sisi tajam, menggorok leher sang Goblin yang terkejut hingga mengeluarkan banyak darah.Sang Goblin terpental membentur lantai, tubuh monster itu kejang-kejang sebelum

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Petualangan di benua kekacauan   Rehat

    Setelah Faisal membersihkan tubuh, dia membereskan alat alat yang dia gunakan sebelumnya. Gadis yang di selamatkan Faisal sedang mengamati apa yang dikerjakan oleh pemuda tersebut.[kruyuk! Kruyuk!]Suara itu terdengar di saat keheningan menyelimuti keduanya. Lalu Faisal segera meraih tas miliknya dan mengeluarkan Paket makanan yang dibeli olehnya dengan stamina Potion."Ayo Makan! Aku tidak memiliki banyak, tapi setidaknya ini bisa mengenyangkan perut laparmu. Lalu stamina Potion itu akan membuat tubuhmu lebih baik." Tawar Faisal.Sang Gadis ragu ragu menyambut tawaran tersebut. Namun karena perutnya memang lapar, jadi dia tetap mengambil makanan yang disuguhkan Faisal.Pelan-pelan Gadis itu menyuapi dirinya sendiri meski wajahnya, masih menampakkan rasa trauma akibat perbuatan para Goblin pada dirinya.Makanan pun habis, gadis itu akhirnya mulai membuka suara."Terima kasih karena telah meny

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Petualangan di benua kekacauan   Persiapan

    "Tidak bisa seperti itu, kalau aku tidur di penginapan kau juga harus ada di sana!" Ucap Ratna. "Aku ada urusan, jadi jangan mempersulit diriku. Besok kau juga akan mendaftar sebagai Pendekar." Jawab Faisal seraya beranjak dari hadapan Ratna. Gadis itu menggembungkan pipi ketika Faisal mengacuhkan dirinya. Lalu dia melangkah menuju lantai kedua untuk memesan kamar. Faisal memberikan 3 koin emas padanya sebagai pegangan. Itu setara dengan 300 koin silver. Kurs mata uang adalah sebagai berikut. 1 koin emas setara dengan 100 Silver, lalu 1 koin silver setara dengan 100 Koin Bronze. 'Dia itu kenapa memberikan banyak uang pada orang asing.' batinnya. Setelah memesan kamar, dia turun ke bawah untuk membeli makanan. Karena sadar kalau uangnya berasal dari orang lain, Ratna membeli makanan yang paling sesuai untuk dirinya. Sedangkan Faisal sendiri, sedang berada di tempat pandai besi Rogo. "Oh, k

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • Petualangan di benua kekacauan   Hal tidak terduga

    "Tembak arah depan!" Perintah Faisal. "Baik!" Jawab Ratna. Ratna melesatkan anak panah yang sedari tadi dia tahan. Sasarannya yaitu seekor tikus raksasa, monster tersebut mati saat anak panah itu menancap di kepalanya. Kemudian jatuh seperti karung yang dilempar. "Kerja bagus!" Puji Faisal. Modal penerang mereka adalah sebuah lilin yang dilindungi oleh kaca. Kemudian pemuda itu mendekat dan memastikan kematian Giant Rat. Setelah dirasa aman, dia menyuruh Ratna untuk mendekat. "Kemarilah, sekarang sudah aman!" Ucap Faisal. "Baik, lalu aku ucapkan terima kasih atas pujiannya." Ucap Ratna sambil mendekat Faisal tidak menjawab, pemuda itu kembali memeriksa gorong-gorong yang mereka masuki. Tempat mereka berada adalah area pembuangan di bawah kota. Setelah mendapat izin dari pengawas kota, keduanya langsung

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • Petualangan di benua kekacauan   Hal tidak terduga 2

    Ratna segera melakukan serangan, setelah mendengar ucapan Faisal itu. Semangat bertarungnya kini telah kembali. Lalu Faisal meliak-liuk diantara kaki Black Tarantula yang mencoba untuk menyerang.Panah Ratna membuat monster itu menatap dirinya. Ketika Black Tarantula mencoba menyerang, Faisal memukul wajahnya untuk membuatnya fokus pada dirinya."Jangan pernah mengalihkan pandangan, lawanmu adalah diriku!" Ucapnya dengan mata tajam.Black Tarantula kembali mengalihkan tatapannya pada pendekar yang telah menyerang. Ratna juga tidak ingin kalah, dia terus memberikan serangan.Saat panahnya mengenai Black Tarantula yang membuat monster itu akan menyerangnya. Di situ Faisal akan beraksi agar fokusnya teralihkan.Faisal mengayunkan pedangnya ke arah monster tersebut, membuat kaki Black Tarantula putus dan mengeluarkan darah.Laba-laba hitam itu berteriak ker

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Petualangan di benua kekacauan   Hari Libur Ratna

    Ratna sama sekali tidak mengerti apa yang akan dia lakukan hari ini, karena Faisal memutuskan untuk mengambil libur. Jadi dia pergi ke taman kota untuk mengembalikan semangatnya. "Apa yang harus kulakukan ya?" Gumam Ratna. Kota tempat Padepokan ini, berada di wilayah perbatasan dari kerajaan. Maksud dari perbatasan adalah wilayah yang berada di zona kuning dari sebuah kerajaan. Penentuan zona untuk sebuah wilayah, diukur sebanyak apa Quest yang diajukan oleh para penduduk dan seberapa seing monster muncul. Semakin banyak Quest yang diterima sebuah Padepokan, maka semakin tinggi tingkat bahayanya. Zona merah adalah wilayah dimana banyak terdapat monster dan para penduduk kesulitan untuk tinggal di sana. Biasanya yang menghuni adalah para tentara kerajaan untuk mengamati dan mengikis para monster. Zona kuning adalah wilayah netral dimana beberapa penduduk bisa tinggal dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Petualangan di benua kekacauan   Misi Ketiga

    "Hei kenapa kita mengambil Quest Giant Rat lagi?" Tanya Ratna."Sudah kubilang kalau aku akan mengambil Quest ini terus menerus. Apa kau mengeluh?" Jawab Faisal."Hah terserah, jadi dimana tujuan kita saat ini?" Tanya Ratna dengan semangat."Tempat Questnya sebentar lagi terlihat, itu ada di daerah pertambangan. Sekelompok penambang merasa terganggu karena kemunculan Giant Rat yang katanya mencuri makanan mereka." Jawab Faisal.Ratna memegang dagu setelah mendengar jawaban Faisal."Jadi tempat kita selanjutnya adalah penambangan. Lalu ada apa kau memberikan busur dan anak panah baru ini? Padahal aku masih bisa membelinya!" Ucap Ratna."Itu sebagai cadangan kalau kau kehabisan anak panah. Lagipula aku sudah menerapkan hal khusus pada anak panah itu." Balas Faisal."Hal khusus seperti apa?" Tanya Ratna."Lebih baik kau

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Petualangan di benua kekacauan   Misi dimulai

    Nyala api itu menerangi gelapnya gua Kiskendo yang merupakan tempat bersejarah yang tertulis dalam kakawin terkenal. Sang penyair menggunakan kata-kata yang puitis dan inspiratif untuk menjelaskan apa yang terjadi pada saat itu. Kini tempat ini sudah menjadi ladang pekerja untuk menghasilkan uang demi segenggam nasi. Para warga berbondong-bondong berdatangan supaya bisa bekerja di tempat ini. Kerajaan juga sebagian besar mendapatkan pendapatan dari tempat ini selain dari Guild Perdagangan yang mendominasi pelabuhan dan wilayah darat. Setelah lama monster bos dungeon ini di taklukan, entah bagaimana tiba-tiba muncul monster yang mengganggu pekerja di tempat ini. Laporan yang diterima Faisal dan Ratna saat ini adalah sekelompok monster yang mereka yakini adalah Giant Rat sudah mnyerang dan memutilasi para pekerja. Seseosok bayangan muncul dan Faisal memberi perintah. “Lepaskan serangan!” Ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02

Bab terbaru

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 69

    Di bawah langit malam yang gelap, lapangan terbentang luas dengan rumput hijau yang lembut bergoyang ditiup angin sepoi-sepoi. Cahaya remang-remang bulan purnama menerangi sebagian lapangan, menciptakan bayangan yang panjang di tanah. Beberapa bintang bersinar terang di langit gelap, menambah kesan magis dan tenang di sekitar lapangan.Di antara indahnya pemandangan tersebut dua orang berbeda ras saling menatap satu sama lain dengan niat membunuh yang kuat sementara itu sekelompok orang menjauh untuk mengamati jalannya pertarungan. Belum ada tanda-tanda di antara keduanya untuk melakukan serangan pertama lalu sebuah seruan muncul dari mulut toga "Aku akan menjadi orang pertama yang benar!" Ucapnya seraya menghunuskan pedang."Ayo kita mulai balas!" Raegull sambil menghunuskan pedang juga. Toga, dengan tatapan tajam dan pedang yang berkilat, menatap lawannya dengan penuh tantangan. Sedangkan Raegull, yang penuh keangkuhan, tersenyum sinis sambil mengangkat pedangnya dengan sikap ang

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 68

    Bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya sosok yang dinantikan oleh Raegull pun muncul. Wajah yang nampak lesu dan tak bergairah, begitu gembira karena melihat orang yang telah menantangnya datang dengan niat membunuh yang kuat."Bagus bagus sekali, aku sudah menantikan dirimu, wahai Toga! Darahku sudah mendidih untuk beradu pedang dengan dirimu sampai mati," ucapnya dengan semangat dalam hati.Sementara itu, Faisal melirik ke arah toga. "Apa dia yang akan menjadi lawan bertarungmu?," ucapnya.Toga hanya memberi senyuman, "ya, dialah Raegull monster yang telah aku tantang untuk bertarung sampai mati denganku," ucapnya dengan semangat.Di sela-sela percakapan mereka, sebenarnya Faisal mengintai sekeliling untuk mewaspadai adanya para iblis tikus yang bersembunyi."Kalian semua, jangan turunkan kewaspadaan. Aku memiliki firasat yang buruk."Upacara tarung sampai mati ibaratkan sebuah hal yang suci dan sakral. Tidak hanya kaum manusia saja yang mengetahui begitu sakralnya upacara i

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 67

    Para anggota pasukan Bhayangkara yang cekikikan langsung terdiam ketika Faisal melirik tajam ke arah mereka. Bukannya mereka takut, namun hanya menghargai karena raut wajahnya nampak memalukan itu."Sekarang aku akan meluruskannya, ucapanku saat itu hanya untuk menghiburmu. Karena saat itu, kau bertanya sesuatu yang konyol," ucap Faisal menahan malu yang teramat sangat."Heh," respon Ratna, "jadi jawaban yang kau berikan waktu itu untuk menghiburku!" Ucap Ratna dengan polos.Lepas sudah tawa orang-orang yang menyaksikan interaksi Faisal dan Ratna. Mereka seakan melepaskan sejenak beban tekanan dari rapat perencanaan untuk menarik para iblis tikus."Aku tidak pernah menduga kalau kau menemukan rekan yang sungguh sangat menyenangkan," ucap Toga."Hahaha, berkat itu kita tidak perlu terlalu kaku dalam rapat ini, kalian nampak serasi, kenapa tidak segera menjadi pasangan saja?"Ari, Tamara, dan Rui hanya bisa tersenyum kikuk ketika orang-orang berkata seperti itu pada kakak senior di part

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 66

    Keesokan paginya, semua orang yang ada di markas sementara itu menunjukkan raut kecemasan dan ketegangan, karena saat ini Faisal hendak menjelaskan rencana yang akan digunakan untuk menyergap ras Demon Rat yang telah menyerang Toga dan pasukannya.Udara di kerumunan itu begitu sesak, dan suasana juga cukup menegang. Bahkan anggota party dari Faisal sendiri tidak bertingkah konyol, sebab menyadari bahwa saat ini adalah hal penting."Kalau begitu, aku mulai saja perencanaan kita kali ini untuk menyergap Pasukan Demon Rat tersebut," ucap Faisal memulai percakapan.Kemudian Faisal mulai menjelaskan rencana-rencana yang dibuat untuk didiskusikan dengan seluruh anggota, tak lupa dia juga meminta pendapat pada pasukan Bhayangkara yang cukup mengetahui tentang strategi.Tentu saja pasukan Bhayangkara memberikan beberapa arahan dan juga perbaikan dari rencana yang telah dibuat oleh Faisal, serta menjelaskan bahwa rencana yang dibuat Faisal memiliki celah yang bisa membuat jatuh korban."Anggo

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 65

    "Sepertinya cukup sampai sini, meskipun sebentar tapi ini sangat menyenangkan," ucap Toga.Faisal memberikan senyum saat mendengar ucapan itu, karena dia tahu makna tersirat dari kata yang dilontarkan oleh rekan berlatihnya ini."Besok adalah waktu yang penting, aku harap kau bisa kembali dengan selamat. Karena belum sekalipun aku merasa menang melawanmu," ucap Faisal.Toga juga tersenyum dan membalas, "Aku juga sama, mungkin terkesan kekanak-kanakan di usiaku saat ini. Tapi, aku tidak berniat kalah darimu. Walaupun beberapa kali menang, tapi entah kenapa itu seakan tidak ada artinya sama sekali."Meskipun hanya dua hari melakukan latihan tanding, namun keduanya telah melakukan pertarungan sebanyak 10 kali. Hasilnya adalah 7 kemenangan untuk Toga dan 3 kali seri.Faisal sama sekali tidak diberikan peluang untuk merasakan kemenangan dalam 10 kali pertandingan tersebut. Meski rasio kemenangan lebih besar dari pada seri, nyatanya itu tidak membuat Toga merasa puas.Dia Malah makin bersem

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 64

    Saat Faisal dan Toga sedang sibuk berlatih pedang di tempat yang agak jauh di mana mereka membangun sebuah markas sementara yang dibuat oleh kelompok Faisal, para anggota pasukan Bhayangkara berkumpul untuk istirahat setelah tiba karena panggilan Faisal.Suasana di markas sementara dipenuhi dengan semangat dan kebersamaan, terutama ketika Tamara dan Ratna, dua anggota wanita dengan keahlian memasak yang luar biasa, mulai menyuguhkan hidangan istimewa untuk rekan-rekan mereka."Sungguh, hidangan ini luar biasa, Tamara dan Ratna! Rasanya begitu lezat," ucap seorang anggota sambil memuji masakan yang disajikan."Terima kasih banyak, kami senang bisa menyenangkan kalian dengan hidangan ini," jawab Tamara dengan senyum ramah.Para anggota Bhayangkara saling bertukar pujian dan cerita tentang hidangan yang mereka nikmati. Suasana ruangan dipenuhi dengan tawa riang dan percakapan yang hangat, menciptakan ikatan persaudaraan yang semakin kuat di antara mereka."Ratna, nasi gorengmu benar-ben

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 63

    Di sebuah lapangan yang luas dan terbuka, Faisal dan Toga berdiri menghadap satu sama lain dengan pedang mereka yang bersinar terkena sinar matahari yang hangat. Mereka saling menatap dengan mata penuh tekad, siap untuk memulai pertarungan yang akan menguji kemampuan dan keberanian mereka."Apa kau sudah siap, Faisal?' tanya Toga"aku sudah siap, kau bisa mulai menyerang kapanpun Tuhan toga!" Balas Faisal dengan antusias. Dengan gerakan yang lincah dan penuh keanggunan, Faisal dan Toga mulai melancarkan serangan-serangan mereka. Suara gemerincing pedang yang bersentuhan mengisi udara, menciptakan melodi duel yang menegangkan namun indah. Mereka bergerak dengan kecepatan yang memukau, saling bertabrakan dengan kekuatan yang sama hebatnya, menciptakan tarian pertarungan yang mempesona.Setiap gerakan mereka penuh dengan keahlian dan ketangguhan, menggambarkan keindahan dan kekuatan dalam setiap serangan dan pertahanan. Faisal, dengan pengalaman dan keberanian seorang ksatria, menunjuk

  • Petualangan di benua kekacauan   Chapter 62

    Saat party Faisal dan juga party dibuat terkejut dengan pertanyaan Ruri, di tempat lain terjadi sedikit keributan PT sebab sang raja Demon Rat mendengar kabar Kalau perwira angkatan bersenjata miliknya melepaskan beberapa orang dari gerombolan yang dia sergap. Langsung saja Dia memanggil orang yang bersangkutan, kini dia memandang dengan kesal dan meminta penjelasan. Atas perbuatan sang perwira angkatan bersenjata miliknya. "Apa maksudmu dengan membiarkan beberapa di antara mereka selamat?" tanya Raja Demon Rat dengan suara membahana. Sementara itu, pelaku yang dimaksud sang raja Demon Rat sedang menundukkan kepalanya, namun wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas perbuatan yang telah dia lakukan. Karena dari beberapa orang yang telah dia bebaskan itu, ada satu orang yang cukup berani untuk melakukan tarung sampai mati dengan dirinya, tentu itu membuat Dara Ksatria di dalam dirinya mendidih untuk merasakan seperti apa kekuatan dari orang tersebut." "Cepat berik

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 61

    "Kalau sudah seperti ini, maka tinggal menyiapkan rencana untuk menyerangmereka kembali," ucap Faisal setelah berpikir dengan matang. "Yosh, aku sangat bersemangat kali ini. Tidak akan kubiarkan mereka lari," ucap Rui. "Jangan lupakan diriku, kawan," balas Ari sambil menepuk pundak dari rekannya itu. "Kuharap kau tidak merepotkanku kali ini," balas Rui. "Mau taruhan siapa yang paling banyak membunuh dari mereka?" balas Ari. "Sepertinya itu ide yang bagus," tambah Rui. Keduanya asyik beradu argumentasi dan begitu bersemangat, karena akan memburu para demon Rat lagi. mereka bersumpah kalau kali ini tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. "Semangat itu boleh, tapi jangan ceroboh." Ucap seorang Pendeta "Lalu bisa-bisanya kalian melupakan diriku. Aku juga ingin berkontribusi dalam penumpasan kali ini," ucap Tamara sembari tersenyum. Sementara itu, Toga dan rekannya hanya sweatdrop ketika melihat tingkah ketika bocah yang malah bersemangat untuk mengal

DMCA.com Protection Status