"Tidak bisa seperti itu, kalau aku tidur di penginapan kau juga harus ada di sana!" Ucap Ratna.
"Aku ada urusan, jadi jangan mempersulit diriku. Besok kau juga akan mendaftar sebagai Pendekar." Jawab Faisal seraya beranjak dari hadapan Ratna.Gadis itu menggembungkan pipi ketika Faisal mengacuhkan dirinya. Lalu dia melangkah menuju lantai kedua untuk memesan kamar.Faisal memberikan 3 koin emas padanya sebagai pegangan. Itu setara dengan 300 koin silver.Kurs mata uang adalah sebagai berikut. 1 koin emas setara dengan 100 Silver, lalu 1 koin silver setara dengan 100 Koin Bronze.'Dia itu kenapa memberikan banyak uang pada orang asing.' batinnya.Setelah memesan kamar, dia turun ke bawah untuk membeli makanan. Karena sadar kalau uangnya berasal dari orang lain, Ratna membeli makanan yang paling sesuai untuk dirinya.Sedangkan Faisal sendiri, sedang berada di tempat pandai besi Rogo."Oh, kau sudah kembali?" sambut Rogo."Iya, aku kemari untuk mengambil pesanan baju rantai. Apa sudah siap?" tanya Faisal."Oh, pesananmu sudah siap. Silahkan di periksa!" Jawab Rogo seraya mengambil baju rantai pesanan Faisal.Pendekar muda itu memeriksa baju rantai yang di buat Rogo. Baju Rantai itu akan membuatnya aman dari gigitan tikus ataupun sayatan pedang para perampok jika dia dihadang di jalan."Aku terima, lalu apa kau punya Zirah kulit untuk perempuan dan sebuah busur lengkap dengan anak panahnya?" Tanya Faisal."Wah sekarang kau sudah ada rekan ya. Apalagi seorang gadis!" Canda Rogo"Itu belum pasti, aku ingin memastikan apa dia sanggup melakukannya atau tidak melakukannya." Jawab Faisal."Mah terserahlah, Busur dan Zirah kulit untuk perempuan ya, tunggu sebentar!" jawab Rogo.Pandai besi itu menuju ruangannya dan kembali dengan membawa sehuah kotak, di dalamnya terdapat busur lengkap dengan anak panahnya."Ini yang bisa kutawarkan, coba di periksa!" Ucap Rogo meletakkan barang-barang tersebut di atas meja.Faisal mengamati barang-barang tersebut dan mengangguk seraya berkata."Baiklah aku terima! Berapa banyak biaya yang harus ku keluarkan untuk semuanya ini?" Tanya Faisal."Untuk harga aku menawarkan 4 koin emas dan 47 Koin Silver. Bagaimana?" Jawab Rogo.Faisal tanpa ragu menyerahkan 5 koin emas sambil berkata." Sisanya kau bisa tambah dengan barang yang sesuai.""Hm, tunggu sebentar!" jawab Rogo sambil mengobrak-abrik kotak di sekitarnya. Lalu dia menarik sebuah jubah hijau dari kotak tersebut."Mungkin ini cocok, sebuah jubah berguna untuk kamuflase dan melindungi diri dari cuaca panas." Ucapnya sambil menawarkan jubah tersebut."Baiklah aku terima semuanya, Terima kasih." Ucap Faisal seraya mengambil barang-barang yang dibelinya"Sama-sama, senang berbisnis denganmu!" Jawab Rogo dengan ramah.Sebelum beranjak Faisal meminta."Apa aku boleh istirahat di sini, khusus malam ini saja!" Pinta Faisal."Ah, kalau untuk malam ini tidak apa-apa. Tapi besok pastikan kau memesan kamar penginapan lebih cepat." Jawab Rogo."Iya, besok aku akan melakukannya." jawab Faisal.Setelah itu, Pendekar muda tersebut mengistirahatkan tubuhnya di sudut toko pandai besi. Menutup mata dan membiarkan pikirannya melupakan apa yang terjadi hari ini.Pagi datang dengan sinar menyilaukan. Faisal sudah siap untuk mengambil Quest baru dan menemani Ratna mendaftar sebagai Pendekar.
Keduanya bertemu di Bar untuk sarapan dan Ratna terkejut, dengan banyaknya barang yang di bawa Faisal."Untuk apa semua barang yang kau bawa ini?" Tanya Ratna."Ini semua untuk dirimu. Aku mengambil Peran sebagai penyerang meski Classku adalah Scout. Lalu Peran yang akan kau ambil adalah pendukung garis belakang." Jawab Faisal.Faisal mengetahui Classnya berkat ID Pendekar yang diberikan Tari, saat pertama kali dirinya mendaftar sebagai Pendekar.Penentuan Class sendiri sebenarnya hanya metode, agar orang tersebut bisa fokus pada tugasnya dalam menjalankan Quest. Serta memberi informasi bagi mereka yang ingin merekrut dirinya.Class itu sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan. Untuk pemula itu di sebut sebagai Class Anom, lalu Class lanjutan dari itu adalah Class Veteran.
Class berbeda dengan peringkat Pendekar. Meski Class memiliki Tingkat juga namun keduanya tidak sama.Singkatnya, Class hanya menunjukkan status mereka ketika berkontribusi pada pertarungan saat menjalankan Quest.Sedangkan Peringkat Pendekar adalah status mereka, yang menunjukkan seberapa besar kontribusi yang dilakukan seorang Pendekar pada kerajaan atau pada dunia.Untuk penentuan Class sendiri ada dua. Pertama sang Pendekar sendiri yang menentukan Class apa yang dia anggap sesuai untuk dirinya.Lalu yang kedua seperti Faisal, yang di tentukan Classnya oleh Pondok Padepokan karena tidak menentukannya sendiri."Kau ini terlalu menghamburkan banyak uang. Setidaknya biarkan aku juga ikut saat kau membelikan sesuatu untukku." Balas Ratna seraya menurunkan bahu.'Dia benar-benar keterlaluan memperlakukan seorang gadis.' batin Ratna."Kalau tidak suka, aku akan mengembalikannya pada Pandai Besi!" ucap Faisal."Aku tidak bilang akan menolaknya, lain kali kalau mau beli apa-apa untukku kau harus melibatkan diriku juga." Jawab Ratna sedikit meninggi."Baiklah, lain kali tidak akan aku ulangi. Lalu apa kau sudah siap untuk mendaftar menjadi Pendekar?" Tanya Faisal."Aku siap!" Balas Ratna."Kalau begitu, ikuti aku!" Perintah Faisal seraya melangkah meninggalkan Ratna.Saat melihat kedatangan Faisal wajah Tari begitu ceria. Dia berharap semoga kali ini, Pemuda tersebut akan mengambil Quest Giant Rat lagi."Selamat datang! Apa kau akan mengambil Quest?" sambut dan tanya Tari.Dari samping rekannya tersenyum tipis, saat melihat Tari begitu bersemangat menyambut Pendekar muda tersebut.'Jarang sekali melihatnya begitu bersemangat, menyambut Pendekar seperti itu.' batin Sinta."Iya aku memang ingin mengambil Quest lagi tapi sebelum itu. Ada satu orang yang ingin mendaftar dan bergabung denganku apa kau bisa membantu?" Tanya Faisal sambil menyuruh Ratna muncul.Tari segera melirik Gadis yang dibawa Faisal.'Bukankah dia yang kemarin ikut bersamanya.' Batin Tari."Ah tentu saja bisa, Nona tinggal mengisi formulir pendaftaran dulu!" ucap Tari sambil menyerahkan formulir pendaftaran.Ratna menerima Formulir tersebut dan berkata."Baik, akan aku isi!"Dibawah intruksi Faisal, Gadis itu mengisi semua kolom yang ada di formulir pendaftaran. Saat tiba pada kolom Class, tanpa ragu pendekar muda itu menyarankan."Isilah dengan Archer, karena kau akan menggunakan panah nanti." Ucapnya tenang"Baik," jawab Ratna.Setelah menyelesaikannya, Ratna kemudian menyerahkan kembali formulir pendaftaran itu pada Tari untuk direvisi.Seperti sebelumnya, Tari menyalin biodata Ratna di kertas Formulir ke sebuah lempengan besi. Setelah selesai, dia menyerahkan pada Ratna."Ini ID Pendekarmu jangan sampai hilang ya, Ratna. Sekarang kau resmi menjadi seorang Pendekar!" Ucap Tari seraya menyerahkan lempengan besi tersebut."Terima kasih!" Balas Ratna."Lalu Quest apa yang akan kau ambil, Pendekar muda?" tanya Tari dengan wajah senyum."Aku akan mengambil Quest Giant Rat lagi, apa masih ada?" jawab Faisal."Ah tentu saja, Quest itu sangat banyak dan kami kekurangan Pendekar untuk mengerjakannya." Ucap Tari bersemangat."Kalau begitu, aku ambil satu dan juga tolong Dua stamina Potion Dua Healing Potion!" Pinta Faisal."Segera akan kusiapkan!" jawab Tari.Dia meraih satu lembar kertas Quest pembasmian Giant Rat. Lalu mengambil pesanan Faisal dan berkata dengan senyum."Ini Quest yang anda pinta! Lalu ini Pesanan anda!" ucapnya seraya menyerahkannya.Faisal mengngguk dan mengambil semua, lalu memberikan uang untuk membayarnya."Terima kasih, kalau begitu kami berangkat!" ucapnya"Iya, hati-hati. Semoga kalian pulang dengan selamat!" Balas Tari sambil menaruh kepingan yang diberikan Faisal.'Semoga mereka bisa kembali dengan selamat!' Batin Tari seraya melihat punggung keduanya semakin mengecil."Tembak arah depan!" Perintah Faisal. "Baik!" Jawab Ratna. Ratna melesatkan anak panah yang sedari tadi dia tahan. Sasarannya yaitu seekor tikus raksasa, monster tersebut mati saat anak panah itu menancap di kepalanya. Kemudian jatuh seperti karung yang dilempar. "Kerja bagus!" Puji Faisal. Modal penerang mereka adalah sebuah lilin yang dilindungi oleh kaca. Kemudian pemuda itu mendekat dan memastikan kematian Giant Rat. Setelah dirasa aman, dia menyuruh Ratna untuk mendekat. "Kemarilah, sekarang sudah aman!" Ucap Faisal. "Baik, lalu aku ucapkan terima kasih atas pujiannya." Ucap Ratna sambil mendekat Faisal tidak menjawab, pemuda itu kembali memeriksa gorong-gorong yang mereka masuki. Tempat mereka berada adalah area pembuangan di bawah kota. Setelah mendapat izin dari pengawas kota, keduanya langsung
Ratna segera melakukan serangan, setelah mendengar ucapan Faisal itu. Semangat bertarungnya kini telah kembali. Lalu Faisal meliak-liuk diantara kaki Black Tarantula yang mencoba untuk menyerang.Panah Ratna membuat monster itu menatap dirinya. Ketika Black Tarantula mencoba menyerang, Faisal memukul wajahnya untuk membuatnya fokus pada dirinya."Jangan pernah mengalihkan pandangan, lawanmu adalah diriku!" Ucapnya dengan mata tajam.Black Tarantula kembali mengalihkan tatapannya pada pendekar yang telah menyerang. Ratna juga tidak ingin kalah, dia terus memberikan serangan.Saat panahnya mengenai Black Tarantula yang membuat monster itu akan menyerangnya. Di situ Faisal akan beraksi agar fokusnya teralihkan.Faisal mengayunkan pedangnya ke arah monster tersebut, membuat kaki Black Tarantula putus dan mengeluarkan darah.Laba-laba hitam itu berteriak ker
Ratna sama sekali tidak mengerti apa yang akan dia lakukan hari ini, karena Faisal memutuskan untuk mengambil libur. Jadi dia pergi ke taman kota untuk mengembalikan semangatnya. "Apa yang harus kulakukan ya?" Gumam Ratna. Kota tempat Padepokan ini, berada di wilayah perbatasan dari kerajaan. Maksud dari perbatasan adalah wilayah yang berada di zona kuning dari sebuah kerajaan. Penentuan zona untuk sebuah wilayah, diukur sebanyak apa Quest yang diajukan oleh para penduduk dan seberapa seing monster muncul. Semakin banyak Quest yang diterima sebuah Padepokan, maka semakin tinggi tingkat bahayanya. Zona merah adalah wilayah dimana banyak terdapat monster dan para penduduk kesulitan untuk tinggal di sana. Biasanya yang menghuni adalah para tentara kerajaan untuk mengamati dan mengikis para monster. Zona kuning adalah wilayah netral dimana beberapa penduduk bisa tinggal dan
"Hei kenapa kita mengambil Quest Giant Rat lagi?" Tanya Ratna."Sudah kubilang kalau aku akan mengambil Quest ini terus menerus. Apa kau mengeluh?" Jawab Faisal."Hah terserah, jadi dimana tujuan kita saat ini?" Tanya Ratna dengan semangat."Tempat Questnya sebentar lagi terlihat, itu ada di daerah pertambangan. Sekelompok penambang merasa terganggu karena kemunculan Giant Rat yang katanya mencuri makanan mereka." Jawab Faisal.Ratna memegang dagu setelah mendengar jawaban Faisal."Jadi tempat kita selanjutnya adalah penambangan. Lalu ada apa kau memberikan busur dan anak panah baru ini? Padahal aku masih bisa membelinya!" Ucap Ratna."Itu sebagai cadangan kalau kau kehabisan anak panah. Lagipula aku sudah menerapkan hal khusus pada anak panah itu." Balas Faisal."Hal khusus seperti apa?" Tanya Ratna."Lebih baik kau
Nyala api itu menerangi gelapnya gua Kiskendo yang merupakan tempat bersejarah yang tertulis dalam kakawin terkenal. Sang penyair menggunakan kata-kata yang puitis dan inspiratif untuk menjelaskan apa yang terjadi pada saat itu. Kini tempat ini sudah menjadi ladang pekerja untuk menghasilkan uang demi segenggam nasi. Para warga berbondong-bondong berdatangan supaya bisa bekerja di tempat ini. Kerajaan juga sebagian besar mendapatkan pendapatan dari tempat ini selain dari Guild Perdagangan yang mendominasi pelabuhan dan wilayah darat. Setelah lama monster bos dungeon ini di taklukan, entah bagaimana tiba-tiba muncul monster yang mengganggu pekerja di tempat ini. Laporan yang diterima Faisal dan Ratna saat ini adalah sekelompok monster yang mereka yakini adalah Giant Rat sudah mnyerang dan memutilasi para pekerja. Seseosok bayangan muncul dan Faisal memberi perintah. “Lepaskan serangan!” Ta
Monster yang tidak diketahui namanya oleh Faisal terus mengejar dengan senjata teracung. Sementara itu tanda-tanda yang buat Faisal di dinding gua sudah nampak.“Dari sinilah kalian akan kukubur!” Ucapnya.Saat ada tanda pertama dia melompat dan berbalik menantang musuh, melihat itu para pengejar semakin geram dan berlari lebih kuat. Tanpa mereka duga kaki mereka tersandung sesuatu, membuat mereka jatuh saling bertindihan.Saat itu terjadi lesatan anak panah meluncur dan menusuk tubuh mereka yang terbaring di lantai Dungeon. Faisal juga ikut memberikan serangan dengan menusuk mereka menggunakan pedang.Teriakan-teriakan mereka menggema di dalam Dungeon. Namun dua petualang itu tidak mengendurkan serangan mereka, sebab jika mereka menghentikannya karena simpati maka situasinya akan berbalik.‘Aku tidak percaya akan benar-benar menjalankan rencana ini,’ batin Ratna seraya terus melepaskan an
"Jadi bagaimana? Apa monster Giant Ratnya sudah dibunuh?" Tanya pemimpin tambang.Tanpa ragu Faisal memberikan jawaban."Tentu saja, tapi kami belum sempat membereskan mayatnya!""Itu tidak masalah, asalkan mereka sudah mati maka para penambang akan kusuruh membereskannya." Balas sang pemimpin."Baiklah kalau begitu, kami pamit!" Ucap Faisal."Sebelumnya, tolong terima beberapa kantung ini!" Pinta pemimpin.Dia menyerahkan dua kantung yang terisi penuh, saat kantung itu beralih tangan Faisal bisa merasakan kalau isinya pasti banyak karena terasa berat dan berbunyi gemericik yang kuat."Untuk apa ini?" Tanya Faisal.Sang pemimpin tambang dengan pelan mendekati mereka dan berbisik."Aku sudah tahu kalau mereka bukanlah Giant Rat, namun aku kebingungan untuk mendeskripsikan monster seperti apa mereka
Setelah dua hari perjalanan mereka akhirnya sampai di Padepokan, seperti biasanya tempat ini selalu ramai oleh para Pendekar yang ingin mengambil Quest.Beberapa warga juga tampak memenuhi meja Konter untuk memberikan Quest yang merupakan sumber penghidupan dari para Pendekar."Sepertinya kita datang di waktu yag kurang tepat," ucap Ratna getir saat melihat begitu banyak orang yang mengantri."Kalau begitu, lebih baik kita mengisi perut sambil menunggu kerumunan ini berkurang." Tawar Faisal.Ratna dengan cepat mengangguk karena perutnya memang keroncongan. Saat mereka hendak keluar membeli makan siang.Ratna melihat seorang anak laki-laki yang tidak asing, bocah itu sedang memberikan arahan pada teman separtynya. Saat Ratna memperhatikan lebih teliti, dia mengenali bocah laki-laki tersebut."Bukankah itu Rui?" Ucapnya.
Di bawah langit malam yang gelap, lapangan terbentang luas dengan rumput hijau yang lembut bergoyang ditiup angin sepoi-sepoi. Cahaya remang-remang bulan purnama menerangi sebagian lapangan, menciptakan bayangan yang panjang di tanah. Beberapa bintang bersinar terang di langit gelap, menambah kesan magis dan tenang di sekitar lapangan.Di antara indahnya pemandangan tersebut dua orang berbeda ras saling menatap satu sama lain dengan niat membunuh yang kuat sementara itu sekelompok orang menjauh untuk mengamati jalannya pertarungan. Belum ada tanda-tanda di antara keduanya untuk melakukan serangan pertama lalu sebuah seruan muncul dari mulut toga "Aku akan menjadi orang pertama yang benar!" Ucapnya seraya menghunuskan pedang."Ayo kita mulai balas!" Raegull sambil menghunuskan pedang juga. Toga, dengan tatapan tajam dan pedang yang berkilat, menatap lawannya dengan penuh tantangan. Sedangkan Raegull, yang penuh keangkuhan, tersenyum sinis sambil mengangkat pedangnya dengan sikap ang
Bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya sosok yang dinantikan oleh Raegull pun muncul. Wajah yang nampak lesu dan tak bergairah, begitu gembira karena melihat orang yang telah menantangnya datang dengan niat membunuh yang kuat."Bagus bagus sekali, aku sudah menantikan dirimu, wahai Toga! Darahku sudah mendidih untuk beradu pedang dengan dirimu sampai mati," ucapnya dengan semangat dalam hati.Sementara itu, Faisal melirik ke arah toga. "Apa dia yang akan menjadi lawan bertarungmu?," ucapnya.Toga hanya memberi senyuman, "ya, dialah Raegull monster yang telah aku tantang untuk bertarung sampai mati denganku," ucapnya dengan semangat.Di sela-sela percakapan mereka, sebenarnya Faisal mengintai sekeliling untuk mewaspadai adanya para iblis tikus yang bersembunyi."Kalian semua, jangan turunkan kewaspadaan. Aku memiliki firasat yang buruk."Upacara tarung sampai mati ibaratkan sebuah hal yang suci dan sakral. Tidak hanya kaum manusia saja yang mengetahui begitu sakralnya upacara i
Para anggota pasukan Bhayangkara yang cekikikan langsung terdiam ketika Faisal melirik tajam ke arah mereka. Bukannya mereka takut, namun hanya menghargai karena raut wajahnya nampak memalukan itu."Sekarang aku akan meluruskannya, ucapanku saat itu hanya untuk menghiburmu. Karena saat itu, kau bertanya sesuatu yang konyol," ucap Faisal menahan malu yang teramat sangat."Heh," respon Ratna, "jadi jawaban yang kau berikan waktu itu untuk menghiburku!" Ucap Ratna dengan polos.Lepas sudah tawa orang-orang yang menyaksikan interaksi Faisal dan Ratna. Mereka seakan melepaskan sejenak beban tekanan dari rapat perencanaan untuk menarik para iblis tikus."Aku tidak pernah menduga kalau kau menemukan rekan yang sungguh sangat menyenangkan," ucap Toga."Hahaha, berkat itu kita tidak perlu terlalu kaku dalam rapat ini, kalian nampak serasi, kenapa tidak segera menjadi pasangan saja?"Ari, Tamara, dan Rui hanya bisa tersenyum kikuk ketika orang-orang berkata seperti itu pada kakak senior di part
Keesokan paginya, semua orang yang ada di markas sementara itu menunjukkan raut kecemasan dan ketegangan, karena saat ini Faisal hendak menjelaskan rencana yang akan digunakan untuk menyergap ras Demon Rat yang telah menyerang Toga dan pasukannya.Udara di kerumunan itu begitu sesak, dan suasana juga cukup menegang. Bahkan anggota party dari Faisal sendiri tidak bertingkah konyol, sebab menyadari bahwa saat ini adalah hal penting."Kalau begitu, aku mulai saja perencanaan kita kali ini untuk menyergap Pasukan Demon Rat tersebut," ucap Faisal memulai percakapan.Kemudian Faisal mulai menjelaskan rencana-rencana yang dibuat untuk didiskusikan dengan seluruh anggota, tak lupa dia juga meminta pendapat pada pasukan Bhayangkara yang cukup mengetahui tentang strategi.Tentu saja pasukan Bhayangkara memberikan beberapa arahan dan juga perbaikan dari rencana yang telah dibuat oleh Faisal, serta menjelaskan bahwa rencana yang dibuat Faisal memiliki celah yang bisa membuat jatuh korban."Anggo
"Sepertinya cukup sampai sini, meskipun sebentar tapi ini sangat menyenangkan," ucap Toga.Faisal memberikan senyum saat mendengar ucapan itu, karena dia tahu makna tersirat dari kata yang dilontarkan oleh rekan berlatihnya ini."Besok adalah waktu yang penting, aku harap kau bisa kembali dengan selamat. Karena belum sekalipun aku merasa menang melawanmu," ucap Faisal.Toga juga tersenyum dan membalas, "Aku juga sama, mungkin terkesan kekanak-kanakan di usiaku saat ini. Tapi, aku tidak berniat kalah darimu. Walaupun beberapa kali menang, tapi entah kenapa itu seakan tidak ada artinya sama sekali."Meskipun hanya dua hari melakukan latihan tanding, namun keduanya telah melakukan pertarungan sebanyak 10 kali. Hasilnya adalah 7 kemenangan untuk Toga dan 3 kali seri.Faisal sama sekali tidak diberikan peluang untuk merasakan kemenangan dalam 10 kali pertandingan tersebut. Meski rasio kemenangan lebih besar dari pada seri, nyatanya itu tidak membuat Toga merasa puas.Dia Malah makin bersem
Saat Faisal dan Toga sedang sibuk berlatih pedang di tempat yang agak jauh di mana mereka membangun sebuah markas sementara yang dibuat oleh kelompok Faisal, para anggota pasukan Bhayangkara berkumpul untuk istirahat setelah tiba karena panggilan Faisal.Suasana di markas sementara dipenuhi dengan semangat dan kebersamaan, terutama ketika Tamara dan Ratna, dua anggota wanita dengan keahlian memasak yang luar biasa, mulai menyuguhkan hidangan istimewa untuk rekan-rekan mereka."Sungguh, hidangan ini luar biasa, Tamara dan Ratna! Rasanya begitu lezat," ucap seorang anggota sambil memuji masakan yang disajikan."Terima kasih banyak, kami senang bisa menyenangkan kalian dengan hidangan ini," jawab Tamara dengan senyum ramah.Para anggota Bhayangkara saling bertukar pujian dan cerita tentang hidangan yang mereka nikmati. Suasana ruangan dipenuhi dengan tawa riang dan percakapan yang hangat, menciptakan ikatan persaudaraan yang semakin kuat di antara mereka."Ratna, nasi gorengmu benar-ben
Di sebuah lapangan yang luas dan terbuka, Faisal dan Toga berdiri menghadap satu sama lain dengan pedang mereka yang bersinar terkena sinar matahari yang hangat. Mereka saling menatap dengan mata penuh tekad, siap untuk memulai pertarungan yang akan menguji kemampuan dan keberanian mereka."Apa kau sudah siap, Faisal?' tanya Toga"aku sudah siap, kau bisa mulai menyerang kapanpun Tuhan toga!" Balas Faisal dengan antusias. Dengan gerakan yang lincah dan penuh keanggunan, Faisal dan Toga mulai melancarkan serangan-serangan mereka. Suara gemerincing pedang yang bersentuhan mengisi udara, menciptakan melodi duel yang menegangkan namun indah. Mereka bergerak dengan kecepatan yang memukau, saling bertabrakan dengan kekuatan yang sama hebatnya, menciptakan tarian pertarungan yang mempesona.Setiap gerakan mereka penuh dengan keahlian dan ketangguhan, menggambarkan keindahan dan kekuatan dalam setiap serangan dan pertahanan. Faisal, dengan pengalaman dan keberanian seorang ksatria, menunjuk
Saat party Faisal dan juga party dibuat terkejut dengan pertanyaan Ruri, di tempat lain terjadi sedikit keributan PT sebab sang raja Demon Rat mendengar kabar Kalau perwira angkatan bersenjata miliknya melepaskan beberapa orang dari gerombolan yang dia sergap. Langsung saja Dia memanggil orang yang bersangkutan, kini dia memandang dengan kesal dan meminta penjelasan. Atas perbuatan sang perwira angkatan bersenjata miliknya. "Apa maksudmu dengan membiarkan beberapa di antara mereka selamat?" tanya Raja Demon Rat dengan suara membahana. Sementara itu, pelaku yang dimaksud sang raja Demon Rat sedang menundukkan kepalanya, namun wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas perbuatan yang telah dia lakukan. Karena dari beberapa orang yang telah dia bebaskan itu, ada satu orang yang cukup berani untuk melakukan tarung sampai mati dengan dirinya, tentu itu membuat Dara Ksatria di dalam dirinya mendidih untuk merasakan seperti apa kekuatan dari orang tersebut." "Cepat berik
"Kalau sudah seperti ini, maka tinggal menyiapkan rencana untuk menyerangmereka kembali," ucap Faisal setelah berpikir dengan matang. "Yosh, aku sangat bersemangat kali ini. Tidak akan kubiarkan mereka lari," ucap Rui. "Jangan lupakan diriku, kawan," balas Ari sambil menepuk pundak dari rekannya itu. "Kuharap kau tidak merepotkanku kali ini," balas Rui. "Mau taruhan siapa yang paling banyak membunuh dari mereka?" balas Ari. "Sepertinya itu ide yang bagus," tambah Rui. Keduanya asyik beradu argumentasi dan begitu bersemangat, karena akan memburu para demon Rat lagi. mereka bersumpah kalau kali ini tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. "Semangat itu boleh, tapi jangan ceroboh." Ucap seorang Pendeta "Lalu bisa-bisanya kalian melupakan diriku. Aku juga ingin berkontribusi dalam penumpasan kali ini," ucap Tamara sembari tersenyum. Sementara itu, Toga dan rekannya hanya sweatdrop ketika melihat tingkah ketika bocah yang malah bersemangat untuk mengal