Share

Rehat

last update Last Updated: 2021-11-20 20:53:05

Setelah Faisal membersihkan tubuh, dia membereskan alat alat yang dia gunakan sebelumnya. Gadis yang di selamatkan Faisal sedang mengamati apa yang dikerjakan oleh pemuda tersebut.

[kruyuk! Kruyuk!]

Suara itu terdengar di saat keheningan menyelimuti keduanya. Lalu Faisal segera meraih tas miliknya dan mengeluarkan Paket makanan yang dibeli olehnya dengan stamina Potion.

"Ayo Makan! Aku tidak memiliki banyak, tapi setidaknya ini bisa mengenyangkan perut laparmu. Lalu stamina Potion itu akan membuat tubuhmu lebih baik." Tawar Faisal.

Sang Gadis ragu ragu menyambut tawaran tersebut. Namun karena perutnya memang lapar, jadi dia tetap mengambil makanan yang disuguhkan Faisal.

Pelan-pelan Gadis itu menyuapi dirinya sendiri meski wajahnya, masih menampakkan rasa trauma akibat perbuatan para Goblin pada dirinya.

Makanan pun habis, gadis itu akhirnya mulai membuka suara.

"Terima kasih karena telah menyelamatkan diriku dari gua Goblin itu." Ucapnya. 

"Tidak masalah," balas Faisal.

Setelah percakapan itu, keheningan kembali melanda ruangan tersebut. Faisal bukan menyenangi keheningan, namun dia tidak mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain.

"Apa kau akan menyerahkan diriku pada pihak Padepokan?" Tanya Gadis itu.

"Iya, kau akan lebih aman di sana." Jawab Faisal.

"Kau sendiri, bagaimana?" Tanya Gadis tersebut.

"Aku akan mengambil Quest lagi, untuk mengumpulkan pengalaman!" Jawab Faisal.

Saat mendengar jawaban itu, tangan gadis tersebut menggenggam erat baju miliknya. Lalu dia berkata dengan lantang.

"Izinkan aku ikut denganmu!" Ucap sang gadis.

"Iya, kau akan ikut denganku ke Padepokan." Balas Faisal.

Hati sang Gadis begitu berbunga ketika mendengar jawaban tersebut. Namun itu tidak berlangsung lama, sebab Faisal melanjutkan.

"Setelah itu kita berpisah," tambahnya.

"Eh!" Respon si Gadis.

Faisal menaikkan alis ketika mendengar respon si gadis. Jadi dia bertanya.

"Apa ada yang salah?"

"Aku bilang ingin ikut denganku, berarti saat kau menjalankan Quest. Aku juga akan-"

"Kalau itu tidak bisa," potong Faisal.

"Kenapa gak bisa?" Tanya gadis itu meninggikan suara.

"Karena kita belum mengenal satu sama lain." Jawab Faisal.

"Kalau begitu, perkenalkan namaku Ratna! Siapa namamu?" Tanyanya.

"Hm, Faisal." jawabnya datar.

"Nah karena kita sudah saling mengenal maka-"

"Itu juga belum cukup," Potong Faisal.

Ratna menggertakan gigi, saat ucapannya dipotong lagi oleh penyelamatnya itu. 

"Tidak peduli, pokoknya aku akan ikut denganmu. Titik!" Tegas Ratna sambil bersedekap dan menatap Faisal.

Mendapati tatapan dan jawaban Ratna, entah mengapa dirinya merasa akan ada bahaya jika dia mencoba membantah ucapan gadis tersebut.

'Peribahasa itu benar, jangan pernah membantah seorang gadis yang sudah memiliki niat kuat dalam dirinya.' Batin Faisal.

"Ba-baiklah, kau boleh ikut denganku!" Balas Faisal.

"Oke, berarti sudah diputuskan aku akan ikut denganmu!" Ucap Ratna dengan semangat.

Faisal mengangguk saat Ratna mengatakan itu. Setelahnya mereka beristirahat untuk menunggu datangnya hari esok.

Pagi datang dengan cepat, langit yang semula gelap kini berganti cerah. Faisal kini sedang berpamitan dengan kepala desa.

"Karena urusanku sudah selesai, maka aku akan kembali ke Padepokan." Ucap Faisal.

"Berhati-hatilah saat kembali ke sana dan terima kasih, karena sudah menyelesaikan masalah goblin di desa ini. Juga aku meminta maaf jika-"

"Kau tidak perlu khawatir, sudah menjadi tugas seorang pendekar. Untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa ditangani orang biasa." Potong Faisal.

Kepala desa mengangguk ketika mendengar jawaban Faisal, dia merasa beruntung karena pendekar yang datang adalah Pemuda tersebut.

"Sekali lagi aku ucapkan terima kasih dan ini ada sedikit oleh-oleh, sebagai bekal dalam perjalanan." Ucap kepala desa sambil menyerahkan sebuah bungkusan.

"Kau tidak perlu repot-repot!" Balas Faisal.

"Tidak apa-apa, tolong ambillah anggap sebagai tambahan bayaran dirimu!" ucap Kepala desa.

"kalau kau memaksa, aku terima. kalau begitu, kami berangkat." Balas Faisal.

"Gadis manis! semoga kau juga baik-baik saja!" Ucap Kepala desa.

Ratna mengangguk sambil tersenyum, saat dirinya didoakan kepala desa itu.

"Aku juga berterima kasih atas pakaian yang kau berikan dan juga karena diijinkan istirahat di sini." Ucap Ratna.

"sama-sama!"

Setelah ketiga berbincang akhirnya mereka berpisah. Dalam perjalanan, Ratna sesekali ber senandung ria sedangkan Faisal hanya diam membisu.

Saat tiba di kota, matahari sudah berada di ujung barat. Langit yang tadi indah seperti laut, kini berubah warna menjadi jingga.

Namun kesibukan di pondok Padepokan tidaklah surut, bahkan saat ini merupakan waktu paling sibuk. Karena para Pendekar baru saja kembali dari menjalankan Quest dan akan melaporkan hasil dari Quest yang mereka kerjakan

Setelah mengantri cukup lama, akhirnya giliran untuk Faisal melaporkan hasil Quest miliknya datang.

"Kau pendekar Pemula yang mengambil Quest [Hunter Giant Rat]?" Tanya Tari dengan senyum.

"Iya, kau benar! Aku yang kemarin mengambil Quest itu." jawab Faisal.

"Kalau begitu tolong ceritakan, apa yang terjadi selama menjalankan Quest tersebut?" Tanya Tari

Beruntungnya Faisal sudah memberitahu Ratna, untuk tidak ikut bicara saat dia melaporkan hasil Quest.

"Ada sekitar 4 ekor Giant Rat dan beberapa anak mereka di tempat tersebut. Aku sudah membasmi nya dan kepala desa juga membenarkan." Jelas Faisal.

"Apa hanya itu saja yang kau temukan?" Tanya Tari.

"Iya, itu saja yang kutemukan! Apa laporannya masih belum meyakinkan?" Tanya balik Faisal.

"Tentu saja tidak, itu sudah cukup. sekarang aku akan menyerahkan kompensasinya, Tolong tunggu sebentar!" Jawab Tari

Tari segera beranjak untuk mengambil imbalan, yang diberikan oleh pemberi Quest. Setelah itu, dia menyerahkan pada Faisal.

"Ini adalah bayaran dari pemberi Quest, selamat atas keberhasilan Quest pertamamu!" Ucap Tari.

"Terima kasih," jawab Faisal sambil mengambil hadiahnya.

Pendekar muda itupun melenggang dari sana, Tari menghela napas setelah menyelesaikan tugasnya.

Faisal adalah Pendekar terakhir yang dia tangani. Tidak pernah dia sangka kalau pemuda itu kembali dengan selamat, serta tidak tercium bau tak sedap darinya.

Biasanya para Pendekar pemula yang mengambil Quest Giant Rat, memiliki bau anyir karena harus masuk gorong-gorong untuk membasminya.

'Itu tidak penting, asalkan Pendekar pulang dengan selamat itu sudah cukup.' Ucapnya dalam hati.

Lalu matanya mengikuti langkah Pendekar pemula itu berjalan dan terpaku sebab dia menghampiri seorang gadis muda yang duduk di sana.

'Siapa wanita yang bersamanya itu?' Ucapnya dalam diam.

"Bagaimana? Apa kau sudah selesai melaporkan hasil Questnya?" Tanya Ratna.

Pada pertanyaan itu Faisal mengangguk dan membalas.

"Iya sudah selesai, malam ini kau akan menginap di penginapan Padepokan."

Pondok Padepokan memiliki tiga lantai dimana pengaturannya sebagai berikut. Lantai pertama adalah Tempat penerimaan Quest dan Toko pandai besi serta Bar.

Lantai kedua adalah tempat penginapan para Pendekar dan bersambung dengan tempat pengangkatan peringkat Pendekar.

Lantai tiga adalah tempat kantor administrasi. Dimana semua dokumen Quest yang sudah diselesaikan para Pendekar, akan di kumpulkan untuk dikirimkan ke pusat Ibukota sebagai Arsip Kerajaan.

"Lalu kau sendiri?" Tanya Ratna.

"Aku bisa mengurus diriku sendiri!" Balas Faisal.

Related chapters

  • Petualangan di benua kekacauan   Persiapan

    "Tidak bisa seperti itu, kalau aku tidur di penginapan kau juga harus ada di sana!" Ucap Ratna. "Aku ada urusan, jadi jangan mempersulit diriku. Besok kau juga akan mendaftar sebagai Pendekar." Jawab Faisal seraya beranjak dari hadapan Ratna. Gadis itu menggembungkan pipi ketika Faisal mengacuhkan dirinya. Lalu dia melangkah menuju lantai kedua untuk memesan kamar. Faisal memberikan 3 koin emas padanya sebagai pegangan. Itu setara dengan 300 koin silver. Kurs mata uang adalah sebagai berikut. 1 koin emas setara dengan 100 Silver, lalu 1 koin silver setara dengan 100 Koin Bronze. 'Dia itu kenapa memberikan banyak uang pada orang asing.' batinnya. Setelah memesan kamar, dia turun ke bawah untuk membeli makanan. Karena sadar kalau uangnya berasal dari orang lain, Ratna membeli makanan yang paling sesuai untuk dirinya. Sedangkan Faisal sendiri, sedang berada di tempat pandai besi Rogo. "Oh, k

    Last Updated : 2021-11-21
  • Petualangan di benua kekacauan   Hal tidak terduga

    "Tembak arah depan!" Perintah Faisal. "Baik!" Jawab Ratna. Ratna melesatkan anak panah yang sedari tadi dia tahan. Sasarannya yaitu seekor tikus raksasa, monster tersebut mati saat anak panah itu menancap di kepalanya. Kemudian jatuh seperti karung yang dilempar. "Kerja bagus!" Puji Faisal. Modal penerang mereka adalah sebuah lilin yang dilindungi oleh kaca. Kemudian pemuda itu mendekat dan memastikan kematian Giant Rat. Setelah dirasa aman, dia menyuruh Ratna untuk mendekat. "Kemarilah, sekarang sudah aman!" Ucap Faisal. "Baik, lalu aku ucapkan terima kasih atas pujiannya." Ucap Ratna sambil mendekat Faisal tidak menjawab, pemuda itu kembali memeriksa gorong-gorong yang mereka masuki. Tempat mereka berada adalah area pembuangan di bawah kota. Setelah mendapat izin dari pengawas kota, keduanya langsung

    Last Updated : 2021-12-07
  • Petualangan di benua kekacauan   Hal tidak terduga 2

    Ratna segera melakukan serangan, setelah mendengar ucapan Faisal itu. Semangat bertarungnya kini telah kembali. Lalu Faisal meliak-liuk diantara kaki Black Tarantula yang mencoba untuk menyerang.Panah Ratna membuat monster itu menatap dirinya. Ketika Black Tarantula mencoba menyerang, Faisal memukul wajahnya untuk membuatnya fokus pada dirinya."Jangan pernah mengalihkan pandangan, lawanmu adalah diriku!" Ucapnya dengan mata tajam.Black Tarantula kembali mengalihkan tatapannya pada pendekar yang telah menyerang. Ratna juga tidak ingin kalah, dia terus memberikan serangan.Saat panahnya mengenai Black Tarantula yang membuat monster itu akan menyerangnya. Di situ Faisal akan beraksi agar fokusnya teralihkan.Faisal mengayunkan pedangnya ke arah monster tersebut, membuat kaki Black Tarantula putus dan mengeluarkan darah.Laba-laba hitam itu berteriak ker

    Last Updated : 2021-12-09
  • Petualangan di benua kekacauan   Hari Libur Ratna

    Ratna sama sekali tidak mengerti apa yang akan dia lakukan hari ini, karena Faisal memutuskan untuk mengambil libur. Jadi dia pergi ke taman kota untuk mengembalikan semangatnya. "Apa yang harus kulakukan ya?" Gumam Ratna. Kota tempat Padepokan ini, berada di wilayah perbatasan dari kerajaan. Maksud dari perbatasan adalah wilayah yang berada di zona kuning dari sebuah kerajaan. Penentuan zona untuk sebuah wilayah, diukur sebanyak apa Quest yang diajukan oleh para penduduk dan seberapa seing monster muncul. Semakin banyak Quest yang diterima sebuah Padepokan, maka semakin tinggi tingkat bahayanya. Zona merah adalah wilayah dimana banyak terdapat monster dan para penduduk kesulitan untuk tinggal di sana. Biasanya yang menghuni adalah para tentara kerajaan untuk mengamati dan mengikis para monster. Zona kuning adalah wilayah netral dimana beberapa penduduk bisa tinggal dan

    Last Updated : 2021-12-09
  • Petualangan di benua kekacauan   Misi Ketiga

    "Hei kenapa kita mengambil Quest Giant Rat lagi?" Tanya Ratna."Sudah kubilang kalau aku akan mengambil Quest ini terus menerus. Apa kau mengeluh?" Jawab Faisal."Hah terserah, jadi dimana tujuan kita saat ini?" Tanya Ratna dengan semangat."Tempat Questnya sebentar lagi terlihat, itu ada di daerah pertambangan. Sekelompok penambang merasa terganggu karena kemunculan Giant Rat yang katanya mencuri makanan mereka." Jawab Faisal.Ratna memegang dagu setelah mendengar jawaban Faisal."Jadi tempat kita selanjutnya adalah penambangan. Lalu ada apa kau memberikan busur dan anak panah baru ini? Padahal aku masih bisa membelinya!" Ucap Ratna."Itu sebagai cadangan kalau kau kehabisan anak panah. Lagipula aku sudah menerapkan hal khusus pada anak panah itu." Balas Faisal."Hal khusus seperti apa?" Tanya Ratna."Lebih baik kau

    Last Updated : 2021-12-11
  • Petualangan di benua kekacauan   Misi dimulai

    Nyala api itu menerangi gelapnya gua Kiskendo yang merupakan tempat bersejarah yang tertulis dalam kakawin terkenal. Sang penyair menggunakan kata-kata yang puitis dan inspiratif untuk menjelaskan apa yang terjadi pada saat itu. Kini tempat ini sudah menjadi ladang pekerja untuk menghasilkan uang demi segenggam nasi. Para warga berbondong-bondong berdatangan supaya bisa bekerja di tempat ini. Kerajaan juga sebagian besar mendapatkan pendapatan dari tempat ini selain dari Guild Perdagangan yang mendominasi pelabuhan dan wilayah darat. Setelah lama monster bos dungeon ini di taklukan, entah bagaimana tiba-tiba muncul monster yang mengganggu pekerja di tempat ini. Laporan yang diterima Faisal dan Ratna saat ini adalah sekelompok monster yang mereka yakini adalah Giant Rat sudah mnyerang dan memutilasi para pekerja. Seseosok bayangan muncul dan Faisal memberi perintah. “Lepaskan serangan!” Ta

    Last Updated : 2022-01-02
  • Petualangan di benua kekacauan   Bentrokan

    Monster yang tidak diketahui namanya oleh Faisal terus mengejar dengan senjata teracung. Sementara itu tanda-tanda yang buat Faisal di dinding gua sudah nampak.“Dari sinilah kalian akan kukubur!” Ucapnya.Saat ada tanda pertama dia melompat dan berbalik menantang musuh, melihat itu para pengejar semakin geram dan berlari lebih kuat. Tanpa mereka duga kaki mereka tersandung sesuatu, membuat mereka jatuh saling bertindihan.Saat itu terjadi lesatan anak panah meluncur dan menusuk tubuh mereka yang terbaring di lantai Dungeon. Faisal juga ikut memberikan serangan dengan menusuk mereka menggunakan pedang.Teriakan-teriakan mereka menggema di dalam Dungeon. Namun dua petualang itu tidak mengendurkan serangan mereka, sebab jika mereka menghentikannya karena simpati maka situasinya akan berbalik.‘Aku tidak percaya akan benar-benar menjalankan rencana ini,’ batin Ratna seraya terus melepaskan an

    Last Updated : 2022-01-04
  • Petualangan di benua kekacauan   Setelah bentrok

    "Jadi bagaimana? Apa monster Giant Ratnya sudah dibunuh?" Tanya pemimpin tambang.Tanpa ragu Faisal memberikan jawaban."Tentu saja, tapi kami belum sempat membereskan mayatnya!""Itu tidak masalah, asalkan mereka sudah mati maka para penambang akan kusuruh membereskannya." Balas sang pemimpin."Baiklah kalau begitu, kami pamit!" Ucap Faisal."Sebelumnya, tolong terima beberapa kantung ini!" Pinta pemimpin.Dia menyerahkan dua kantung yang terisi penuh, saat kantung itu beralih tangan Faisal bisa merasakan kalau isinya pasti banyak karena terasa berat dan berbunyi gemericik yang kuat."Untuk apa ini?" Tanya Faisal.Sang pemimpin tambang dengan pelan mendekati mereka dan berbisik."Aku sudah tahu kalau mereka bukanlah Giant Rat, namun aku kebingungan untuk mendeskripsikan monster seperti apa mereka

    Last Updated : 2022-01-04

Latest chapter

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 69

    Di bawah langit malam yang gelap, lapangan terbentang luas dengan rumput hijau yang lembut bergoyang ditiup angin sepoi-sepoi. Cahaya remang-remang bulan purnama menerangi sebagian lapangan, menciptakan bayangan yang panjang di tanah. Beberapa bintang bersinar terang di langit gelap, menambah kesan magis dan tenang di sekitar lapangan.Di antara indahnya pemandangan tersebut dua orang berbeda ras saling menatap satu sama lain dengan niat membunuh yang kuat sementara itu sekelompok orang menjauh untuk mengamati jalannya pertarungan. Belum ada tanda-tanda di antara keduanya untuk melakukan serangan pertama lalu sebuah seruan muncul dari mulut toga "Aku akan menjadi orang pertama yang benar!" Ucapnya seraya menghunuskan pedang."Ayo kita mulai balas!" Raegull sambil menghunuskan pedang juga. Toga, dengan tatapan tajam dan pedang yang berkilat, menatap lawannya dengan penuh tantangan. Sedangkan Raegull, yang penuh keangkuhan, tersenyum sinis sambil mengangkat pedangnya dengan sikap ang

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 68

    Bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya sosok yang dinantikan oleh Raegull pun muncul. Wajah yang nampak lesu dan tak bergairah, begitu gembira karena melihat orang yang telah menantangnya datang dengan niat membunuh yang kuat."Bagus bagus sekali, aku sudah menantikan dirimu, wahai Toga! Darahku sudah mendidih untuk beradu pedang dengan dirimu sampai mati," ucapnya dengan semangat dalam hati.Sementara itu, Faisal melirik ke arah toga. "Apa dia yang akan menjadi lawan bertarungmu?," ucapnya.Toga hanya memberi senyuman, "ya, dialah Raegull monster yang telah aku tantang untuk bertarung sampai mati denganku," ucapnya dengan semangat.Di sela-sela percakapan mereka, sebenarnya Faisal mengintai sekeliling untuk mewaspadai adanya para iblis tikus yang bersembunyi."Kalian semua, jangan turunkan kewaspadaan. Aku memiliki firasat yang buruk."Upacara tarung sampai mati ibaratkan sebuah hal yang suci dan sakral. Tidak hanya kaum manusia saja yang mengetahui begitu sakralnya upacara i

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 67

    Para anggota pasukan Bhayangkara yang cekikikan langsung terdiam ketika Faisal melirik tajam ke arah mereka. Bukannya mereka takut, namun hanya menghargai karena raut wajahnya nampak memalukan itu."Sekarang aku akan meluruskannya, ucapanku saat itu hanya untuk menghiburmu. Karena saat itu, kau bertanya sesuatu yang konyol," ucap Faisal menahan malu yang teramat sangat."Heh," respon Ratna, "jadi jawaban yang kau berikan waktu itu untuk menghiburku!" Ucap Ratna dengan polos.Lepas sudah tawa orang-orang yang menyaksikan interaksi Faisal dan Ratna. Mereka seakan melepaskan sejenak beban tekanan dari rapat perencanaan untuk menarik para iblis tikus."Aku tidak pernah menduga kalau kau menemukan rekan yang sungguh sangat menyenangkan," ucap Toga."Hahaha, berkat itu kita tidak perlu terlalu kaku dalam rapat ini, kalian nampak serasi, kenapa tidak segera menjadi pasangan saja?"Ari, Tamara, dan Rui hanya bisa tersenyum kikuk ketika orang-orang berkata seperti itu pada kakak senior di part

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 66

    Keesokan paginya, semua orang yang ada di markas sementara itu menunjukkan raut kecemasan dan ketegangan, karena saat ini Faisal hendak menjelaskan rencana yang akan digunakan untuk menyergap ras Demon Rat yang telah menyerang Toga dan pasukannya.Udara di kerumunan itu begitu sesak, dan suasana juga cukup menegang. Bahkan anggota party dari Faisal sendiri tidak bertingkah konyol, sebab menyadari bahwa saat ini adalah hal penting."Kalau begitu, aku mulai saja perencanaan kita kali ini untuk menyergap Pasukan Demon Rat tersebut," ucap Faisal memulai percakapan.Kemudian Faisal mulai menjelaskan rencana-rencana yang dibuat untuk didiskusikan dengan seluruh anggota, tak lupa dia juga meminta pendapat pada pasukan Bhayangkara yang cukup mengetahui tentang strategi.Tentu saja pasukan Bhayangkara memberikan beberapa arahan dan juga perbaikan dari rencana yang telah dibuat oleh Faisal, serta menjelaskan bahwa rencana yang dibuat Faisal memiliki celah yang bisa membuat jatuh korban."Anggo

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 65

    "Sepertinya cukup sampai sini, meskipun sebentar tapi ini sangat menyenangkan," ucap Toga.Faisal memberikan senyum saat mendengar ucapan itu, karena dia tahu makna tersirat dari kata yang dilontarkan oleh rekan berlatihnya ini."Besok adalah waktu yang penting, aku harap kau bisa kembali dengan selamat. Karena belum sekalipun aku merasa menang melawanmu," ucap Faisal.Toga juga tersenyum dan membalas, "Aku juga sama, mungkin terkesan kekanak-kanakan di usiaku saat ini. Tapi, aku tidak berniat kalah darimu. Walaupun beberapa kali menang, tapi entah kenapa itu seakan tidak ada artinya sama sekali."Meskipun hanya dua hari melakukan latihan tanding, namun keduanya telah melakukan pertarungan sebanyak 10 kali. Hasilnya adalah 7 kemenangan untuk Toga dan 3 kali seri.Faisal sama sekali tidak diberikan peluang untuk merasakan kemenangan dalam 10 kali pertandingan tersebut. Meski rasio kemenangan lebih besar dari pada seri, nyatanya itu tidak membuat Toga merasa puas.Dia Malah makin bersem

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 64

    Saat Faisal dan Toga sedang sibuk berlatih pedang di tempat yang agak jauh di mana mereka membangun sebuah markas sementara yang dibuat oleh kelompok Faisal, para anggota pasukan Bhayangkara berkumpul untuk istirahat setelah tiba karena panggilan Faisal.Suasana di markas sementara dipenuhi dengan semangat dan kebersamaan, terutama ketika Tamara dan Ratna, dua anggota wanita dengan keahlian memasak yang luar biasa, mulai menyuguhkan hidangan istimewa untuk rekan-rekan mereka."Sungguh, hidangan ini luar biasa, Tamara dan Ratna! Rasanya begitu lezat," ucap seorang anggota sambil memuji masakan yang disajikan."Terima kasih banyak, kami senang bisa menyenangkan kalian dengan hidangan ini," jawab Tamara dengan senyum ramah.Para anggota Bhayangkara saling bertukar pujian dan cerita tentang hidangan yang mereka nikmati. Suasana ruangan dipenuhi dengan tawa riang dan percakapan yang hangat, menciptakan ikatan persaudaraan yang semakin kuat di antara mereka."Ratna, nasi gorengmu benar-ben

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 63

    Di sebuah lapangan yang luas dan terbuka, Faisal dan Toga berdiri menghadap satu sama lain dengan pedang mereka yang bersinar terkena sinar matahari yang hangat. Mereka saling menatap dengan mata penuh tekad, siap untuk memulai pertarungan yang akan menguji kemampuan dan keberanian mereka."Apa kau sudah siap, Faisal?' tanya Toga"aku sudah siap, kau bisa mulai menyerang kapanpun Tuhan toga!" Balas Faisal dengan antusias. Dengan gerakan yang lincah dan penuh keanggunan, Faisal dan Toga mulai melancarkan serangan-serangan mereka. Suara gemerincing pedang yang bersentuhan mengisi udara, menciptakan melodi duel yang menegangkan namun indah. Mereka bergerak dengan kecepatan yang memukau, saling bertabrakan dengan kekuatan yang sama hebatnya, menciptakan tarian pertarungan yang mempesona.Setiap gerakan mereka penuh dengan keahlian dan ketangguhan, menggambarkan keindahan dan kekuatan dalam setiap serangan dan pertahanan. Faisal, dengan pengalaman dan keberanian seorang ksatria, menunjuk

  • Petualangan di benua kekacauan   Chapter 62

    Saat party Faisal dan juga party dibuat terkejut dengan pertanyaan Ruri, di tempat lain terjadi sedikit keributan PT sebab sang raja Demon Rat mendengar kabar Kalau perwira angkatan bersenjata miliknya melepaskan beberapa orang dari gerombolan yang dia sergap. Langsung saja Dia memanggil orang yang bersangkutan, kini dia memandang dengan kesal dan meminta penjelasan. Atas perbuatan sang perwira angkatan bersenjata miliknya. "Apa maksudmu dengan membiarkan beberapa di antara mereka selamat?" tanya Raja Demon Rat dengan suara membahana. Sementara itu, pelaku yang dimaksud sang raja Demon Rat sedang menundukkan kepalanya, namun wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas perbuatan yang telah dia lakukan. Karena dari beberapa orang yang telah dia bebaskan itu, ada satu orang yang cukup berani untuk melakukan tarung sampai mati dengan dirinya, tentu itu membuat Dara Ksatria di dalam dirinya mendidih untuk merasakan seperti apa kekuatan dari orang tersebut." "Cepat berik

  • Petualangan di benua kekacauan   Bab 61

    "Kalau sudah seperti ini, maka tinggal menyiapkan rencana untuk menyerangmereka kembali," ucap Faisal setelah berpikir dengan matang. "Yosh, aku sangat bersemangat kali ini. Tidak akan kubiarkan mereka lari," ucap Rui. "Jangan lupakan diriku, kawan," balas Ari sambil menepuk pundak dari rekannya itu. "Kuharap kau tidak merepotkanku kali ini," balas Rui. "Mau taruhan siapa yang paling banyak membunuh dari mereka?" balas Ari. "Sepertinya itu ide yang bagus," tambah Rui. Keduanya asyik beradu argumentasi dan begitu bersemangat, karena akan memburu para demon Rat lagi. mereka bersumpah kalau kali ini tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. "Semangat itu boleh, tapi jangan ceroboh." Ucap seorang Pendeta "Lalu bisa-bisanya kalian melupakan diriku. Aku juga ingin berkontribusi dalam penumpasan kali ini," ucap Tamara sembari tersenyum. Sementara itu, Toga dan rekannya hanya sweatdrop ketika melihat tingkah ketika bocah yang malah bersemangat untuk mengal

DMCA.com Protection Status