Maulana terkejut. Gadis itu mengenakan kacamata model yang menutupi separuh wajahnya. Namun, dia tahu Amanda Santika sangat cantik.
Sesaat kemudian, sudut bibir Maulana melengkung, dan dia setuju menganggukan kepalanya dengan berkata, "Baiklah, aku akan membantumu."Maulana menyeka debu dari pakaiannya dan mengikuti gadis itu ke dalam perusahaan Grup Solusi Sinergi. Mereka baru saja melangkah melewati pintu ketika dia mendengar keributan."Hei! Bukankah ini Amanda Santika? Di mana dia menemukan wajah yang pria jelek ini?""Dia melacurkan dirinya sendiri tadi malam, tapi dia datang ke perusahaan seolah-olah tidak terjadi apa- apa. Bagaimana dia akan menghadapi pacarnya Raiden?" hardik salah satu karyawan suruhan Wayan untuk mengintimidasi Amanda Santika."Benar. Manajer Raiden terlalu baik untuknya. Siapa pun bisa melihatnya. Tapi dia masih belum puas. Dia menjual dirinya kepada pria hidung belang! Dasar pelacur!" hina karyawan gadis dipenuhi rasa cemburu ketika dia mengatakan ini.“Plak!” suara sebuah tamparan mendarat padanya. Karyawan gadis itu tercengang, karyawan lain yang menonton juga terkejut.Karyawan gadis yang ditampar itu menjadi kesal. Dia menutupi separuh wajahnya dan menggeram lalu berkata, "Amanda Santika! Apakah kamu sudah gila?"Amanda Santika membalas, "Lailah Latifah, kamu tidak memberiku pilihan. Tamparan adalah satu-satunya cara untuk menutup mulut sampahmu yang selalu mengoceh itu."Maulana hanya mengangkat alisnya dengan keheranan dan berkata di dalam hatinya, “Aku pikir dia cantik dan sopan, tapi sebenarnya dia adalah seperti bom yang meledak. Ini seharusnya menjadi pertunjukan yang bagus. Aku ingin tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya.”Maulana sangat menantikannya tindakan apa yang akan dilakukan Amanda Santika selanjutnya.Lailah Latifah merasa terhina. Dia berteriak dengan nada marah, "Amanda Santika! apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Semua orang di perusahaan tahu bahwa kamu telah melacurkan dirimu kepada seorang lelaki tua. Jadi mengapa kamu bertingkah sombong dan merasa benar?"Lailah Latifah mengejek Amanda Santika. Lailah Latifah mengeluarkan ponselnya dan membuka grup obrolan perusahaan mereka.Dia menunjukkannya pada Amanda Santika dan berkata dengan nada menghina dengan berkata, "Lihat ini! Buktinya ada di sini. Apa yang ingin kamu katakan sekarang? Biar aku beritahu, foto ini tidak hanya ada di grup chat, tapi juga di komputer semua orang. Ini adalah fotomu, Amanda Santika! Kamu yang sedang pergi ke hotel dengan seorang pria hidung belang! Jadi, apa yang ingin kamu katakan untuk membela dirimu sendiri?"Lailah Latifah sangat marah. Dia akan membuat Amanda Santika membayar sepuluh kali lipat untuk tamparan itu!Amanda Santika menatap mata Lailah Latifah yang kesal dan penuh kebencian. Amanda Santika mengangkat kepalanya sedikit dan melihat sekeliling. Semua rekan kerjanya menyaksikan penghina itu, mengejek, dan menyombongkan diri.Amanda Santika membalas dengan tajam semua ucapan Lailah Latifah, "Lailah Latifah, apakah kamu sudah gila? Jika ya, pergilah ke psikolog dan berobat. Jika tidak, pada akhir kamu akan benar-benar gila, kamu tidak dapat diselamatkan lagi! Siapa saksimu? Apakah buktimu hanya berupa beberapa fotoku di lobi dan koridor hotel itu bisa menjadi acuan bahwa aku melakukan prostitusi? Apakah kamu sedang bergurau?"Bibir Maulana mulai bergerak-gerak karena tidak nyaman dengan kondisi ini. Sekarang dia mengerti mengapa gadis itu memintanya untuk berpura-pura menjadi seseorang yang bercinta satu malam.Tapi dia juga bingung. Logikanya, mengapa kehidupan pribadi seorang karyawan tetap perlu diketahui oleh seluruh perusahaan? Sekalipun gadis itu adalah seorang pelacur, apa hubungannya dengan mereka yang lain?Terlebih lagi, sebelum gadis itu tiba di perusahaan, foto dirinya di hotel sudah tersebar di seluruh perusahaan. Jika ini bukan jebakan, lalu apa itu?“Sekarang aku mengerti mengapa wanita ini meminta bantuan aku untuk menjadi pria yang bercinta satu malam dengannya. Sepertinya wanita ini sedang dijebak seseorang,” ucap Maulana di dalam hatinya mulai mengerti dengan kondisi yang dilihatnya.Seseorang sedang merencanakan untuk melawan gadis itu. Konspirasi yang lebih besar sedang terjadi.Wajah Lailah Latifah menjadi merah membara karena merasa jengkel lalu berkata, "Amanda Santika! Betapa tidak tahu malunya kamu? Semua orang di perusahaan tahu betapa pelitnya kamu. Setiap kali kami mengundangmu ke restoran mewah, kamu akan menangis karena mahalnya makanan itu. Semua karyawan di sini telah melihatmu berada di hotel, pasti kamu sedang melacur di sana untuk klien yang meminta layanan kamu!"Amanda Santika berkata dengan tenang dan dingin, "Lailah Latifah, otakmu benar-benar perlu diperiksa secepatnya ke psikolog. Hanya karena aku ada di hotel, tapi siapa bilang aku yang membayar?"Semua karyawan yang menonton pertengkaran ini tercengang saat Amanda Santika mengatakan itu.Amanda Santika yang mereka tahu adalah seorang pendiam dan pemalu, jadi siapakah wanita yang mendominasi dan sombong ini?Lailah Latifah sangat marah hingga wajahnya memerah sejadi-jadinya. Dia tidak menyangka Amanda Santika begitu tidak tahu malu. Saat dia hendak membalas, Amanda Santika melepas kacamata modelnya dan meletakkannya di rambut hitam panjang halusnya.Semua karyawan yang menonton kembali tercengang. Amanda Santika menyembunyikan penampilannya di balik kacamata modelnya. Semua orang baru mengetahui bahwa wajah asli Amanda Santika sangat cantik dan memancarkan aura yang menawan.Kesan semua orang terhadap Amanda Santika adalah dia pendiam dan pemalu. Itu karena dahulu Amanda Santika selalu ingin terburu-buru untuk pulang daripada berinteraksi dengan karyawan lainnya.Tapi sekarang pandangan karyawan terhadap Amanda Santika telah berubah.Amanda Santika memiliki kulit yang cerah dan lembut, mulut berwarna merah ceri yang menggoda, dan hidung kecil yang indah. Namun, yang menarik perhatian orang adalah sepasang matanya yang besar dan indah. Mereka ditutupi bulu mata yang panjang. Bulu matanya sangat lentik yang membuat iri orang yang melihatnya. Amanda Santika adalah lambang kecantikan yang didambakan oleh semua pria.Amanda Santika berkata, "Seseorang mengundangku ke hotel, dan aku pergi menemuinya. Selain itu, aku tidak bermaksud menyombongkan diri, tapi dengan penampilanku, menurutmu apakah aku perlu merendahkan diriku untuk menjadi seorang pelacur?"Beberapa karyawan pria di antara kerumunan itu menggelengkan kepala melihat kecantikan luar biasa Amanda Santika dan berkata, "Tentu saja tidak. Demi kecantikan yang sangat indah, pasti seorang pria akan menyerahkan segalanya untuk mendapatkan dirimu, Amanda!"Lailah Latifah tercengang oleh perubahan Amanda Santika, tapi dia tersadar kembali. Kecemburuan dan kebencian terlihat di matanya.Dia mengertakkan gigi dan berpikir sendiri lalu berkata di dalam hatinya, “Aku tahu itu! Wanita malam ini pandai menyembunyikan sesuatu dan tidak menonjolkan diri. Ternyata dia sangat licik. Pasti dia merayu pria di depan umum. Dasar otak mesum!”Lailah Latifah mengutuk Amanda Santika di dalam hatinya."Jadi, kamu mengaku berada di hotel! Kamu memang pelacur!"Lailah Latifah langsung mendengar kata-kata balasan dari Amanda Santika dengan berkata, "Ada Buktinya?"Lailah Latifah mengirimkan sebuah foto itu ke grup perusahaan. Segera semua orang melihatnya.Pada foto itu terlihat jelas koridor remang-remang hotel dan ada seorang pria paruh baya masuk ke kamar hotel sambil menggendong seorang wanita. Semua karyawan dapat melihat dengan jelas bahwa wanita yang digendong sang pria adalah Amanda Santika.Amanda Santika memasuki kamar hotel bersamanya dan Ini adalah bukti kuat yang sulit disangkal oleh Amanda Santika.Bersambung...Lailah Latifah mengincar untuk merendahkan Amanda Santika karena mereka berasal dari sekolah yang sama. Mereka magang di perusahaan yang sama dan diterima di waktu yang bersamaan. Mereka juga menyukai orang yang sama. Artinya kemanapun mereka menjadi pusat perhatian, orang-orang akan membandingkannya. Baik di sekolah atau di perusahaan, tetapi Amanda Santika lebih unggul daripada Lailah Latifah. Inilah mengapa Lailah Latifah sangat membenci Amanda Santika.Namun, alasan utamanya sebenarnya adalah Raiden. Lailah Latifah sangat mencintai Raiden ketika mereka masih di sekolah. Dia bahkan mengaku pada Raiden, tapi sayangnya dia ditolak.Amanda Santika tidak mengetahui hal ini karena dia hanya menatap Raiden dan yang lainnya tidak penting.Di kehidupan sebelumnya, Amanda Santika dijatuhkan harga dirinya oleh Lailah Latifah ketika dia sampai di perusahaan. Kejadian malam sebelumnya sudah mengguncangnya.“Apakah kalian yakin jika wanita yang berada di foto itu adalah diriku?” tanya Amanda S
“Raiden si Brengsek!” pekik Amanda Santika dan semua orang tercengang dengan pilihan kata-kata Amanda Santika.Semua orang tahu bahwa Amanda Santika dan Manajer Raiden adalah berpacaran. Raiden memperlakukan Amanda Santika dengan sangat baik, meskipun Amanda Santika tidak begitu menarik. Hal itu membuat para wanita di perusahaan itu iri dan cemburu. Raiden sangat teliti dalam cara dia menyatakan cintanya pada Amanda Santika.“Kenapa Amanda Santika mengucap hal itu? Bukankah dia bersama Raiden berpacaran?” tanya salah satu karyawan wanita secara berbisik kepada temannya namun tetap terdengar oleh Amanda Santika. “Entah aku juga tidak tahu,” sahut teman karyawan wanita tersebut.Di tempat kerja, Raiden tidak bisa menjaga Amanda Santika di sisinya, jadi dia meminta teman-temannya untuk menjaga Amanda Santika dengan baik. Dia akan dengan sabar mengajarinya jika dia memiliki sesuatu yang dia tidak mengerti.Di luar jam kerja, Raiden juga selalu perhatian pada Amanda Santika. Amanda Santik
Walaupun Raiden dan Wayan menjebak Amanda Santika dengan pria itu, Raiden sangat marah atas pengkhianatan tersebut ketika dia melihat kemerahan di leher Amanda Santika. Raiden sangat marah sampai dia menampar Amanda Santika! Rasanya Amanda Santika benar-benar mengkhianatinya.Kemarahan Raiden menutupi pikiran jernihnya. Telapak tangannya mengayun dengan cepat ke arah pipi Amanda Santika. Maulana secara spontan menghentikan tangan Raiden untuk menampar pipi Amanda Santika yang kedua kalinya. "Siapa kamu?" Raiden bertanya dengan memasang ekspresi marah dan tatapan tajam yang mengintimidasi ketika seorang pria menghentikannya. Dia belum pernah melihat pria itu sebelumnya, jadi Raiden merasa kebingungan melihat wajah Maulana. Setiap orang yang melihat Maulana pasti terpesona karena penampilannya yang menawan dan sikapnya membela wanita yang luar biasa.“Mungkinkah dia adalah klien perusahaan ini?” ucap Raiden di dalam hatinya dan menahan diri untuk tidak melampiaskan rasa marah karena di
Kata-kata Amanda Santika mengejutkan semua orang.Semua orang kebingungan lalu salah satu karyawan berkata, “Apa yang dia maksud dengan itu?”Maulana terkejut lalu berkata di dalam hatinya, "Apakah Raiden yang mengatur agar seorang pria tidur dengan Amanda Santika? Bagaimana mungkin?”Raiden terkejut, dan sedikit kepanikan melintas di benaknya. Ekspresinya tiba-tiba berubah, lalu dia berkata dengan wajah kaku dan keringat dingin mulai bercucuran, "Amanda Santika, omong kosong apa yang kamu bicarakan?"Kemudian wajah Raiden menjadi cerah seolah-olah ada sesuatu yang baru saja memberinya sebuah ide dan berkata, "Kamu mengatakan semua ini karena kamu marah padaku, bukan?"Amanda Santika merasa terhibur dengan kata-kata Raiden yang tidak tahu malu. Alih-alih marah, dia malah tertawa kecil lalu berkata dengan nadanya yang sombong, "Raiden, kamu dan Nona Wayan seharusnya lebih tahu apakah aku berbicara omong kosong atau tidak!"Amanda Santika tidak menunggu jawaban Raiden. Dia berbalik untu
Setelah Amanda Santika mengejutkan semua orang, dia menoleh ke arah Manajer Michael Ace. Dia melanjutkan ucapannya sambil tersenyum dingin, "Manajer Michael Ace, kamu bilang aku menggoda si pria hidung belang itu. Ternyata kamu telah bersekongkol dengannya. Manajer Michael Ace, aku punya bukti bahwa kamu dan si pria hidung belang itu yang menggoda diriku hingga membius aku sampai tak sadarkan diri!"Amanda Santika menyebut Roy Sifet sebagai ‘pria hidung belang’ karena lelaki itu tidak berbeda dengan bajingan yang selalu haus akan wanita.Setelah Raiden dan Michael Ace mendengar ucapan Amanda Santika, alis mereka bergerak ke atas karena tercengang. Namun, Raiden segera tersadar. Dia tampak sangat kecewa dan menuntut, "Amanda Santika, kamu sudah mengaku mengkhianatiku. Apakah kamu belum cukup atas pengakuan itu? Mengapa kamu menyeret orang lain, seperti Manajer Michael Ace yang tidak bersalah ke dalam masalah ini?” “Memang kamulah penyebab kerusuhan ini, Raiden,” Tepis Amanda Santika s
Wayan sangat geram dan marah ketika dia diinterogasi oleh seorang polisi. Dia menggeram, "Arrgh.... Amanda Santika, aku akan balik menuntutmu karena fitnah dan pencemaran nama baikku!"Wayan tidak menyangka keadaan akan menjadi seperti ini. Itu sepenuhnya di luar rencana mereka.Raiden juga menambahkan, "Amanda Santika, apa yang kamu tuduhkan adalah tidak benar. Ini hanya kesalahpahaman saja!" Tidak seorang pun boleh tahu tentang hubungan rahasia Raiden dengan Wayan meskipun mereka akan bertunangan. Mereka tidak dapat mengungkapkan hubungan mereka sebelum Amanda Santika ditangani karena akan merusak reputasi Wayan dan Raiden.Raiden ingin mempertahankan nama baiknya sebagai pria sempurna. Dia tidak bisa membiarkan hal ini mencoreng citra baiknya.Amanda Santika mendengarkan pertengkaran mereka, dan sudut bibirnya melengkung lalu berkata, "Kalau begitu, apa alasan kamu menyuruh orang lain untuk membiusku? Menjodohkanku dengan pria jelek itu lalu aku diperkosa olehnya? Apa yang kamu dap
Saat Tuan Muda Maulana menyadari bahwa Wayan telah mengenalinya, hal pertama yang dia lakukan adalah menoleh ke arah Amanda Santika. Dia ingin tahu bagaimana reaksi gadis itu ketika dia mengetahui bahwa dia adalah Tuan Muda Maulana yang terkenal sebagai pengusaha sukses di kota ini.“Aku ingin tahu apa ekspresi wanita ini ketika dia tahu siapa aku sebenarnya,” ucap Maulana di dalam hatinya sambil melirik ke arah Amanda Santika dan menunggu responnya. Hasilnya cukup mengecewakannya, Amanda Santika hanya menatapnya dengan tatapan kebingungan.Orang biasa yang tidak memiliki latar belakang penting apa pun seperti Amanda Santika tidak tahu apa-apa tentang orang-orang konglomerat kelas atas di kota ini. Amanda Santika hanya memandang Maulana dengan ekspresi kebingungan seperti tidak percaya. Lalu dia berbalik untuk melihat Wayan sebelum kembali ke Maulana.Tuan Muda Maulana mengerutkan bibirnya dan memperlihatkan senyuman jahat ke arah Wayan lalu berkata, "Nona Wayan, apakah kamu ingin me
Melihat ekspresi bingung Amanda Santika, Maulana mengangkat alisnya dan tersenyum manis lalu berkata, "Jangan terlalu bingung, kamu adalah gadis ‘granat’ milikku!"Amanda Santika memiliki sifat yang disukai Maulana. Namun, karena Tuan Muda Maulana ada di sisinya, Amanda Santika tidak ingin berdebat dengannya. Tapi itu tidak berarti dia bisa memanggilnya apapun yang dia mau.Amanda Santika menarik otot wajahnya lalu tersenyum hangat tapi palsu dan kemudian dia berkata, "Haruskah saya berterima kasih kepada Tuan Muda Maulana karena telah mewariskan nama panggilan ini kepada saya?"Namun di dalam hatinya Amanda Santika berkelit, “Gadis ‘granat’, apa yang membuatnya memanggil diriku dengan panggilan itu?”Jika Amanda Santika memiliki kepribadian yang meledak-ledak, dia tidak akan mudah tertipu begitu parah oleh Raiden di kehidupan sebelumnya. Dia tidak akan kehilangan nama baiknya dan bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri.Amanda Santika melirik Maulana dengan curiga. Dia menarik seor