Lailah Latifah mengincar untuk merendahkan Amanda Santika karena mereka berasal dari sekolah yang sama. Mereka magang di perusahaan yang sama dan diterima di waktu yang bersamaan. Mereka juga menyukai orang yang sama.
Artinya kemanapun mereka menjadi pusat perhatian, orang-orang akan membandingkannya. Baik di sekolah atau di perusahaan, tetapi Amanda Santika lebih unggul daripada Lailah Latifah. Inilah mengapa Lailah Latifah sangat membenci Amanda Santika.Namun, alasan utamanya sebenarnya adalah Raiden. Lailah Latifah sangat mencintai Raiden ketika mereka masih di sekolah. Dia bahkan mengaku pada Raiden, tapi sayangnya dia ditolak.Amanda Santika tidak mengetahui hal ini karena dia hanya menatap Raiden dan yang lainnya tidak penting.Di kehidupan sebelumnya, Amanda Santika dijatuhkan harga dirinya oleh Lailah Latifah ketika dia sampai di perusahaan. Kejadian malam sebelumnya sudah mengguncangnya.“Apakah kalian yakin jika wanita yang berada di foto itu adalah diriku?” tanya Amanda Santika membela dirinya.“Ya, kami yakin wanita yang ada di foto ini adalah kamu!” jawab salah satu karyawan memperkeruh suasana.Amanda Santika berusaha tetap tersenyum dan tenang menghadapinya lalu berkata, “Bisa saja wanita yang berada di foto itu hanya mirip denganku”Amanda Santika terus menjelaskan dirinya sendiri, tetapi tidak ada yang mau mendengarkannya. Pada akhirnya, gambaran inilah yang mengirimnya ke jurang yang dalam. Demikian pula, Lailah Latifah juga yang menghasilkan gambar ini di kehidupan sebelumnya.Saat itu, Amanda Santika berada di ambang kehancuran. Dia membiarkan dirinya ditegur dan dihajar.Namun, kali ini, Amanda Santika bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia tidak akan dibawa ke jalan yang salah ini lagi. Dia memutuskan untuk mengubah nasibnya karena dia diberi kesempatan kedua kembali ke masa lalu. Dia perlu menjadi lebih baik tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk calon anaknya.Ketika Lailah Latifah menunjukkan gambar itu, orang lain kembali sadar.Para karyawan wanita itu memandang Amanda Santika dengan sarkasme dan penghinaan dengan berkata, “Bukankah dia bilang dia bukan pelacur? Lalu bagaimana dengan gambar ini? Apa yang bisa dia katakan sekarang?”“Seseorang tidak boleh menilai buku dari sampulnya. Amanda Santika menampilkan dirinya secara normal sebagai gadis yang baik. Tapi dia sebenarnya adalah wanita mesum yang tidak memiliki harga diri. Dia adalah seorang pelacur, dan dia bahkan akan menerima klien yang paling jelek demi uang,” ucap karyawan wanita lainnya.“Aku tidak menyangka wanita secantik dia melakukan perbuatan tercela ini,” pekik salah satu karyawan pria sambil menatap tajam ke arah Amanda Santika.Namun, sebagian besar pikiran wanita ini diwarnai oleh rasa cemburu.Reaksi para pria agak berbeda. Meskipun ekspresi mereka juga dipenuhi dengan rasa jijik, pasti ada alasan yang mendasarinya.“Karena Amanda Santika bersedia menghadapi pria jelek seperti itu, dia akan dengan senang hati menjual jasanya kepada pria normal seperti kita!” ucap para karyawan pria berbisik tetapi terdengar oleh Amanda Santika.Maulana, yang berdiri di samping Amanda Santika, matanya berbinar. Dia telah melihat banyak keindahan dalam hidupnya. Amanda Santika hanya bisa dianggap biasa di matanya.“Apakah benar wanita ini telah melakukan pekerjaan kotor diluar sana? Ah... Aku tak tahu,” ucap Maulana di dalam hatinya sambil sesekali mengusap lehernya karena dia bingung ingin berbuat apa.Namun, yang membuat Maulana tertarik adalah pada Amanda Santika adalah tampaknya di dalamnya memiliki kombinasi kemurnian dan kekejaman dalam dirinya.Bibir Maulana membentuk senyuman untuk menunjukkan ketertarikan pada Amanda Santika. Dia menangkap perubahan sikap orang banyak terhadap Amanda Santika saat mereka berubah dari meremehkan menjadi terkejut.Dengan pemahamannya tentang sifat manusia, Maulana yakin wanita ini bukanlah orang yang mudah bersikap baik.Namun, masih ada sesuatu yang mengganggunya. Amanda Santika seharusnya hanya menjadi pekerja kecil di perusahaan ini. Dia tidak penting, jadi mengapa seluruh perusahaan memusuhi dia? Apakah ada cerita di baliknya?Maulana ingin tahu bagaimana wanita itu akan menghadapi apa yang disebut sebagai bukti baru ini.“Aku penasaran apa yang akan dikatakan wanita ini ketika dia melihat bukti foto ini yang sepertinya sangat sulit untuk menyangkalnya,” ucap Maulana di dalam hatinya sambil melirik ke wajah Amanda Santika dan menunggu apa yang dia akan katakan.Sekarang Amanda Santika tidak menyangkal apapun. Sebaliknya, dia menatap Lailah Latifah dengan senyum tipis di wajahnya lalu berkata, "Lailah Latifah, apakah kamu menguntit kemana aku pergi? Kalau tidak, mengapa kamu memiliki begitu banyak fotoku di ponselmu? Dengan ini kamu bisa dipidana sebagai perbuatan tidak menyenangkan."Lailah Latifah sudah menyiapkan jawabannya. Dia kebetulan berada di hotel ketika dia tak sengaja bertemu. Namun, Amanda Santika tidak memberinya kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya lalu Amanda Santika berkata, "Oh, aku tahu. Kamu pasti iri padaku. Aku mendengar dari Raiden bahwa kamu mengaku mencintainya, Bukan?"Wajah Lailah Latifah langsung memutih pucat begitu Amanda Santika mengungkapkan informasi ini. Yang lain memandang Lailah Latifah dengan ekspresi aneh. Sebenarnya semua karyawan tidak mengetahui hal itu.“Aku baru tahu jika Lailah Latifah menyukai Manajer Raiden,” ucap salah satu karyawan mencibir Lailah LatifahLailah Latifah panik dan mencoba menjelaskan dirinya sendiri, "Kamu... kamu berbicara omong kosong! Dia berbohong!"Semua orang yang menonton saling bertatapan satu sama lain. Mereka menilai Lailah Latifah yang berbohong dan Amanda Santika yang berkata benar.Lailah Latifah memang menyukai Manajer Raiden, tetapi hal itu tidak bisa diungkapkan karena dia tahu bahwa putri ketua perusahaan Grup Solusi Sinergi juga menyukai Manajer Raiden. Wanita itu adalah Wayan, dia sangat cemburu dan kejam bagi siapa saja yang mendekati Manajer Raiden. Jika Wayan mengetahui Lailah Latifah menyukai Manajer Raiden, hidupnya akan berakhir!Amanda Santika tertawa kecil lalu berkata, "Kafetaria sisi jalan. Apakah itu menarik untukmu?"Begitu Amanda Santika mengatakan itu, pupil mata Lailah Latifah mengecil. Wajahnya yang pucat menjadi semakin putih pucat, dan dia tidak bisa menahan diri untuk mundur setengah langkah.Semua orang memperhatikan perilaku Lailah Latifah yang tidak normal.Mata Lailah Latifah melotot ketakutan dan sepertinya tidak bisa berkata-kata. Ketika dia akhirnya menyadari orang lain sedang menatapnya, dia segera menenangkan diri.Dia menekan rasa panik di dalam hatinya dan berteriak kembali, "Aku tidak mengerti maksudmu! Amanda Santika, jangan ubah topik pembicaraan! Kamu telah melacurkan dirimu dengan pria lain. Bagaimana kamu bisa menghadapi Manajer Raiden? Semua orang tahu jika Manajer Raiden yang baik bagimu. Tapi kamu berselingkuh dengan pria jelek. Manajer Raiden sangat tampan. Dia pasti buta untuk mencintai orang sepertimu!"Lailah Latifah menjadi lebih gelisah. Dia terus mengumpat, "Siapa yang membuatmu iri pada Manajer Raiden? Aku memang pernah minum kopi bersamanya. Tapi kita adalah rekan kerja. Bagaimana bisa kamu memfitnah aku seperti itu?"Kata-kata Lailah Latifah tidak menyenangkan, tapi Amanda Santika hanya tersenyum santai meresponnya.Alih-alih marah, Amanda Santika tenang dan santai meresponnya dengan berkata, "Sepertinya aku telah menyinggung hal sensitif di dirimu, ya? Selain itu, aku tidak menyebutkan apa pun tentang kencan minum kopi antara kamu dan Manajer Raiden. Apakah aku harus mengatakan yang sejujurnya? Rasa bersalahmu saja sudah menjelaskan semua itu."Amanda Santika tidak menunggu jawaban Lailah Latifah. Ekspresi Amanda Santika berubah menjadi jijik dan benci lalu berkata, "Lagi pula, jika kamu sangat menyukai si brengsek itu, aku akan memberikannya padamu. Bagaimana? Apakah kamu suka dengan keputusanku?"Pada saat itu, Raiden dan Wayan keluar dari lift. Mereka mendengar kalimat terakhir Amanda Santika dan bergegas menghampirinya.Bersambung...“Raiden si Brengsek!” pekik Amanda Santika dan semua orang tercengang dengan pilihan kata-kata Amanda Santika.Semua orang tahu bahwa Amanda Santika dan Manajer Raiden adalah berpacaran. Raiden memperlakukan Amanda Santika dengan sangat baik, meskipun Amanda Santika tidak begitu menarik. Hal itu membuat para wanita di perusahaan itu iri dan cemburu. Raiden sangat teliti dalam cara dia menyatakan cintanya pada Amanda Santika.“Kenapa Amanda Santika mengucap hal itu? Bukankah dia bersama Raiden berpacaran?” tanya salah satu karyawan wanita secara berbisik kepada temannya namun tetap terdengar oleh Amanda Santika. “Entah aku juga tidak tahu,” sahut teman karyawan wanita tersebut.Di tempat kerja, Raiden tidak bisa menjaga Amanda Santika di sisinya, jadi dia meminta teman-temannya untuk menjaga Amanda Santika dengan baik. Dia akan dengan sabar mengajarinya jika dia memiliki sesuatu yang dia tidak mengerti.Di luar jam kerja, Raiden juga selalu perhatian pada Amanda Santika. Amanda Santik
Walaupun Raiden dan Wayan menjebak Amanda Santika dengan pria itu, Raiden sangat marah atas pengkhianatan tersebut ketika dia melihat kemerahan di leher Amanda Santika. Raiden sangat marah sampai dia menampar Amanda Santika! Rasanya Amanda Santika benar-benar mengkhianatinya.Kemarahan Raiden menutupi pikiran jernihnya. Telapak tangannya mengayun dengan cepat ke arah pipi Amanda Santika. Maulana secara spontan menghentikan tangan Raiden untuk menampar pipi Amanda Santika yang kedua kalinya. "Siapa kamu?" Raiden bertanya dengan memasang ekspresi marah dan tatapan tajam yang mengintimidasi ketika seorang pria menghentikannya. Dia belum pernah melihat pria itu sebelumnya, jadi Raiden merasa kebingungan melihat wajah Maulana. Setiap orang yang melihat Maulana pasti terpesona karena penampilannya yang menawan dan sikapnya membela wanita yang luar biasa.“Mungkinkah dia adalah klien perusahaan ini?” ucap Raiden di dalam hatinya dan menahan diri untuk tidak melampiaskan rasa marah karena di
Kata-kata Amanda Santika mengejutkan semua orang.Semua orang kebingungan lalu salah satu karyawan berkata, “Apa yang dia maksud dengan itu?”Maulana terkejut lalu berkata di dalam hatinya, "Apakah Raiden yang mengatur agar seorang pria tidur dengan Amanda Santika? Bagaimana mungkin?”Raiden terkejut, dan sedikit kepanikan melintas di benaknya. Ekspresinya tiba-tiba berubah, lalu dia berkata dengan wajah kaku dan keringat dingin mulai bercucuran, "Amanda Santika, omong kosong apa yang kamu bicarakan?"Kemudian wajah Raiden menjadi cerah seolah-olah ada sesuatu yang baru saja memberinya sebuah ide dan berkata, "Kamu mengatakan semua ini karena kamu marah padaku, bukan?"Amanda Santika merasa terhibur dengan kata-kata Raiden yang tidak tahu malu. Alih-alih marah, dia malah tertawa kecil lalu berkata dengan nadanya yang sombong, "Raiden, kamu dan Nona Wayan seharusnya lebih tahu apakah aku berbicara omong kosong atau tidak!"Amanda Santika tidak menunggu jawaban Raiden. Dia berbalik untu
Setelah Amanda Santika mengejutkan semua orang, dia menoleh ke arah Manajer Michael Ace. Dia melanjutkan ucapannya sambil tersenyum dingin, "Manajer Michael Ace, kamu bilang aku menggoda si pria hidung belang itu. Ternyata kamu telah bersekongkol dengannya. Manajer Michael Ace, aku punya bukti bahwa kamu dan si pria hidung belang itu yang menggoda diriku hingga membius aku sampai tak sadarkan diri!"Amanda Santika menyebut Roy Sifet sebagai ‘pria hidung belang’ karena lelaki itu tidak berbeda dengan bajingan yang selalu haus akan wanita.Setelah Raiden dan Michael Ace mendengar ucapan Amanda Santika, alis mereka bergerak ke atas karena tercengang. Namun, Raiden segera tersadar. Dia tampak sangat kecewa dan menuntut, "Amanda Santika, kamu sudah mengaku mengkhianatiku. Apakah kamu belum cukup atas pengakuan itu? Mengapa kamu menyeret orang lain, seperti Manajer Michael Ace yang tidak bersalah ke dalam masalah ini?” “Memang kamulah penyebab kerusuhan ini, Raiden,” Tepis Amanda Santika s
Wayan sangat geram dan marah ketika dia diinterogasi oleh seorang polisi. Dia menggeram, "Arrgh.... Amanda Santika, aku akan balik menuntutmu karena fitnah dan pencemaran nama baikku!"Wayan tidak menyangka keadaan akan menjadi seperti ini. Itu sepenuhnya di luar rencana mereka.Raiden juga menambahkan, "Amanda Santika, apa yang kamu tuduhkan adalah tidak benar. Ini hanya kesalahpahaman saja!" Tidak seorang pun boleh tahu tentang hubungan rahasia Raiden dengan Wayan meskipun mereka akan bertunangan. Mereka tidak dapat mengungkapkan hubungan mereka sebelum Amanda Santika ditangani karena akan merusak reputasi Wayan dan Raiden.Raiden ingin mempertahankan nama baiknya sebagai pria sempurna. Dia tidak bisa membiarkan hal ini mencoreng citra baiknya.Amanda Santika mendengarkan pertengkaran mereka, dan sudut bibirnya melengkung lalu berkata, "Kalau begitu, apa alasan kamu menyuruh orang lain untuk membiusku? Menjodohkanku dengan pria jelek itu lalu aku diperkosa olehnya? Apa yang kamu dap
Saat Tuan Muda Maulana menyadari bahwa Wayan telah mengenalinya, hal pertama yang dia lakukan adalah menoleh ke arah Amanda Santika. Dia ingin tahu bagaimana reaksi gadis itu ketika dia mengetahui bahwa dia adalah Tuan Muda Maulana yang terkenal sebagai pengusaha sukses di kota ini.“Aku ingin tahu apa ekspresi wanita ini ketika dia tahu siapa aku sebenarnya,” ucap Maulana di dalam hatinya sambil melirik ke arah Amanda Santika dan menunggu responnya. Hasilnya cukup mengecewakannya, Amanda Santika hanya menatapnya dengan tatapan kebingungan.Orang biasa yang tidak memiliki latar belakang penting apa pun seperti Amanda Santika tidak tahu apa-apa tentang orang-orang konglomerat kelas atas di kota ini. Amanda Santika hanya memandang Maulana dengan ekspresi kebingungan seperti tidak percaya. Lalu dia berbalik untuk melihat Wayan sebelum kembali ke Maulana.Tuan Muda Maulana mengerutkan bibirnya dan memperlihatkan senyuman jahat ke arah Wayan lalu berkata, "Nona Wayan, apakah kamu ingin me
Melihat ekspresi bingung Amanda Santika, Maulana mengangkat alisnya dan tersenyum manis lalu berkata, "Jangan terlalu bingung, kamu adalah gadis ‘granat’ milikku!"Amanda Santika memiliki sifat yang disukai Maulana. Namun, karena Tuan Muda Maulana ada di sisinya, Amanda Santika tidak ingin berdebat dengannya. Tapi itu tidak berarti dia bisa memanggilnya apapun yang dia mau.Amanda Santika menarik otot wajahnya lalu tersenyum hangat tapi palsu dan kemudian dia berkata, "Haruskah saya berterima kasih kepada Tuan Muda Maulana karena telah mewariskan nama panggilan ini kepada saya?"Namun di dalam hatinya Amanda Santika berkelit, “Gadis ‘granat’, apa yang membuatnya memanggil diriku dengan panggilan itu?”Jika Amanda Santika memiliki kepribadian yang meledak-ledak, dia tidak akan mudah tertipu begitu parah oleh Raiden di kehidupan sebelumnya. Dia tidak akan kehilangan nama baiknya dan bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri.Amanda Santika melirik Maulana dengan curiga. Dia menarik seor
Saat kata-kata itu keluar dari mulut Wayan Indriyani, suasana menjadi tegang. Banyak karyawan yang menonton bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Semua orang memandang pria yang dibawa oleh Amanda Santika dengan tercengang seolah-olah tidak percaya.Ini berarti pria itu benar-benar Tuan Maulana Ibrahim, seorang konglomerat muda paling berpengaruh di Kota ini. Selain latar belakangnya seorang konglomerat, Maulana Ibrahim juga sangat tampan dan memiliki tubuh sempurna yang dapat menyaingi model pria. Selain itu, dia baru berusia 28 tahun. Bahkan di usianya yang masih muda, Maulana Ibrahim sudah menjadi pengusaha ulung di Kota ini. Dia adalah orang terkaya di Kota ini dan bahkan masuk dalam peringkat kekayaan global. Tuan Muda Maulana adalah impian setiap sosialita di Kota ini.Maulana Ibrahim memiliki reputasi sebagai seorang penggoda wanita, tapi dia bukan orang yang kasar.Semua pasangan wanitanya bersedia menjadi teman. Saat mereka bersama Tuan Muda Maulana, mereka akan diper