Share

93. Lebih Baik Mati

Sepulang dari rumah sakit, Vania langsung pulang ke rumah dan berbaring di atas kasur sambil merenungkan saran Davi. 

Vania dilanda kebimbangan. Dari pada memikirkan itu, sebaiknya Vania beristirahat sebentar karena beberapa hari ini dirinya memang kurang tidur. Namun kala Vania ingin melelapkan diri, tangis Ryan samar-samar terdengar.

‘’Ck, apa dia tidak bisa mengurus bayi?’’ Padahal dirinya pun belum tentu mampu.

Terpaksa Vania bangun dan mengecek ke kamar sebelah. 

‘’Ryan, tenang ya sayang. Jangan nangis terus,’’ ucap Valerie menenangkan Ryan dalam gendongan. ‘’Mau apa, Nak? Mimik?’’

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status