Beranda / Thriller / Petaka Reuni / 6. Pinjam Uang

Share

6. Pinjam Uang

Penulis: JParty
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-24 16:16:55

Bab 6 

"Kalau teman-teman kamu nggak ada yang mau bantu, bawa aja tuh barisan sepatu sama tas bermerek kamu ke pegadaian! Gadaiin tuh sana!" ucap Bagas.

Kirana sebenarnya sudah sangat lelah dihakimi. Namun, dia memilih mengalah jika dengan meluapkan segala kekesalannya, kakaknya itu bisa menolongnya.

"Mana bisa gadaiin yang kayak gitu? Harapan aku cuma kamu, Kak. Kita ini saudara. Meski nggak satu darah, tapi kita dibesarin dari kecil. Kita punya orang tua yang sama, lebih tepatnya orang tua kamu yang udah adopsi aku," keluh Kirana lemah.

"Iya, tahu. Tapi kan yang punya utang banyak itu kamu, bukan Kakak.

Sahutan kakaknya itu sangat menohok sampai Kirana tidak tahu harus berkata apa lagi. Ia menarik napas sambil menatap langit-langit rumah mereka. 

Ponsel gadis itu tiba-tiba berdering. Seorang teman semasa SMA menghubunginya.

"Na, ikut aku reuni, yuk!" ajak gadis dari seberang ponsel itu. 

"Reuni?" tanya Kirana dari tempat tidur sambil menahan napas. 

"Iya, aku mau ngadain reuni temen-temen kita aja. Kan besok aku ulang tahun," tutur Sandra. 

Terbersit pemikiran gila Kirana mengenai utang kartu kredit yang harus dia lunasi. Sandra merupakan publik figur yang tengah naik daun bersama Aris. Dia lantas membuang rasa gengsi di dirinya untuk meminjam uang pada Sandra.

Jantung Kirana sedikit berdebar. Akan tetapi, gadis itu tahu kalau dia harus menyampaikan maksudnya. Mungkin saja Sandra bisa membantunya.

"Umm … Sandra … Aku mau minta tolong, bisa?" tanya Kirana yang akhirnya memberanikan diri.

"Mau minta tolong apa?" tanya Sandra.

"Aku boleh nggak pinjam uang sama kamu?" kata Kirana akhirnya. la berkata dengan malu-malu. 

"Pinjam uang, berapa?" 

"Kalau bisa, aku mau pinjam uang kamu lima belas juta. Aku nggak maksa sih kalau kamu nggak bisa ya udah nggak apa-apa." Kirana yakin kalau Sandra pasti akan menolaknya. Namun, di luar dugaan, Sandra malah langsung mengiyakan. 

"Oke, aku pinjemin."

Kirana langsung merasa bersyukur di balik sikap menyebalkan Sandra yang sebenarnya, ternyata temannya itu masih bersimpati padanya.

"Tapi, Na ... aku juga mau minta tolong," ujar Sandra setelah mengiyakan permintaan Kirana. 

"Mau minta tolong apa?" tanya Kirana dengan hati-hati.

"Temenin aku ke villa pas reuni besok. Kamu yang nyetir ya soalnya aku capek, bisa kan? Masalahnya manajer aku sakit. Kamu bisa kan nyopirin aku?"

"Emang reuninya jam berapa?" tanya Kirana.

"Jam delapan malam lah. Soalnya aku udah buat janjinya jam segitu. Nanti di villa sekalian aku kasih uangnya. Mau kan?" tanya Sandra memastikan.

Karena Kirana butuh uang, gadis itu terpaksa menyanggupi permintaan tersebut. Setelah memutuskan sambungan telepon, ia langsung meminta izin pada Bagas. Terserah mau diomeli apa diacuhkan, yang jelas ini jalan satu-satunya demi mendapatkan uang.

***

Malam itu, Kirana mengganti pakaiannya. Tidak lupa juga dia mengenakan jaketnya yang paling tebal. Di musim hujan seperti sekarang area menuju ke Desa Villa yang berada di dataran tinggi pasti sangat dingin. Kirana tidak mau tubuhnya menggigil.

Saat keluar kamar, Kirana mendapati sang kakak sudah tidak ada di ruang tengah. Biasanya Kak Bagas akan menonton tv di jam jam saat itu. Ruang tengah mereka kosong. Kirana lalu beranjak menuju kamar kakaknya yang pintunya terbuka.

Kamar Bagas juga kosong. Begitu pula dengan kamar mandi. Kirana tidak menemukan sosok kakaknya di segala penjuru rumah. Kemudian, dia teringat kalau itu hari minggu. Jadwal sang kakak bermain futsal.

Kirana akhirnya mengunci pintu rumahnya lalu menyelipkan kuncinya di bawah keset samping pot bunga. Sambil menunggu kedatangan Sandra yang akan menjemput, dia memandangi halaman rumahnya yang dipenuhi dedaunan dan patahan ranting.

Kirana sendiri lupa kapan terakhir kali ia menyapu halaman tersebut. Dia merasa tidak melakukan hal itu semenjak dirinya menjadi artis. Gadis itu seolah memusuhi peralatan kebersihan.

Bagi Kirana, menyapu bukanlah pekerjaan seorang artis. la terlalu malas dan gengsi melakukan hal tersebut. Selama ini Kak Bagas lah yang menjadi petugas kebersihan di rumah mereka kecuali halaman. Pria itu tidak mau membersihkan halaman.

Melihat betapa kotornya tempat tersebut, Kirana jadi menghela napas. Mungkin sudah waktunya ia berubah. la berjanji akan mulai membersihkan rumahnya, la akan merawat tanaman-tanaman hias peninggalan almarhumah ibunya.

Kirana tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya ke arah langit. Malam itu langit sangat gelap. Tidak ada satu bintang pun yang terlihat. Memasuki musim penghujan, kawasan sekitar rumahnya menjadi sering diguyur hujan. Beruntung dirinya tidak tinggal di pemukiman rawan banjir. Kirana masih memandangi langit saat Honda Jazz warna merah milik Sandra tiba.

"Hai, Na! Sorry ya aku telat. Nih, kuncinya. Badan aku capek semua. Tadi aku habis syuting iklan multivitamin bareng artis Korea," tutur Sandra penuh kesombongan yang seolah mengejek Kirana yang sepi job.

Kirana hanya tersenyum getir menanggapi. Lalu, dia menggantikan Sandra menyetir mobil dari rumahnya menuju kawasan Desa Villa. Malam sudah menunjukkan pukul delapan saat mereka memasuki jalan tol. Sekilas, Kirana menoleh pada Sandra yang tengah terlelap. Temannya itu meminta dia membangunkannya begitu mereka tiba di villa tujuan. Bahkan saat tidur pun, wajah lelah Sandra tetap memesona.

Kirana melihat wajah Sandra yang mulus terawat. Timbul rasa iri di hatinya. Bukan sedikit, tapi banyak rasa iri yang membuncah. Saat dirinya terlilit utang, Sandra justru masih sanggup melakukan perawatan kulit dengan biaya jutaan. Alisnya pun seperti sudah disulam.

Jika dibandingkan dirinya, sebagai sesama artis bisa dibilang nasib Sandra berkali lipat lebih beruntung. Di tengah persaingan kemunculan artis-artis baru, Sandra masih sering tampil di TV. Selain itu, gadis itu yang mantan model majalah bergengsi masih mendapat tawaran membintangi iklan. Baik media cetak maupun elektronik. Beda dengan dirinya yang justru tenggelam pada usia dua puluh lima tahun,

Kalau ada yang bilang kebetulan-kebetulan hanya terjadi di drama Korea, bagi Kirana itu tidak benar. Kebetulan bisa menimpa siapa pun juga dan di mana pun. Itu juga yang terjadi pada mereka berdua. Semua karena takdir Kirana dan Sandra sudah saling mengenal sebelum keduanya memasuki industri hiburan tanah air. Mereka merupakan teman semasa SMA.

Pukul 21.30 mereka tiba di Desa Villa yang dimaksud. Terlihat dua buah mobil warna merah dan hitam yang lebih dulu diparkir di sana. Ada juga motor vespa mati yang sepertinya Kirana kenal.

Dengan hati-hati, Kirana membangunkan Sandra. Gadis di sampingnya itu terlalu pulas. Kirana sampai berulang kali memanggil namanya sampai akhirnya Sandra terbangun menggeliat. Sepasang matanya mengerjap lalu menurunkan kaca mobil. Memandangi bangunan berlantai dua yang ada di depan mereka

"Udah sampai, ya?" tanya Sandra akhirnya

"Iya, kita udah sampai. Ini bukan tempatnya?" tanya Kirana menoleh ke arahnya sambil tersenyum.

"Benar, kok. Ternyata mereka juga sudah sampai," sahut Sandra.

*****

Bersambung...

Bab terkait

  • Petaka Reuni   7. Petaka Reuni

    Bab 7"Kalau gitu aku tunggu di mobil aja, ya?" ucap Kirana karena merasa canggung kalau harus ikut masuk ke villa.Tempat itu terlihat sepi. Di halamannya yang ditumbuhi beberapa pohon pinus, tidak ada tanda-tanda diadakannya pesta barbeque. Padahal hujan sudah berhenti. Kalau ada acara yang diadakan Sandra dengan teman-teman lainnya kan rasanya kurang lengkap tanpa pesta barbeque.Apalagi udara di sana sangat menusuk dan terasa dingin ke tulang sumsum. Kirana sampai menaikkan resleting jaketnya hingga sebatas leher. Dia bahkan memeluk tubuhnya sendiri untuk mengurangi hawa dingin. Sambil menghela napas. Kirana mengikuti permintaan Sandra dengan berat hati. la mulai bingung memikirkan bagaimana dirinya akan pulang.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-30
  • Petaka Reuni   8. Salah

    Bab 8"Asal kamu tahu ya, Na, uang lima belas juta sih kecil buat aku. Tapi kalau ada orang lain yang tahu terus nyebarin gosip ini gimana? Kirana Ayu, artis yang jatuh bangkrut sampai nekat meminjam uang dari artis Sandra Ruwina yang jadi kekasih mantannya, gimana? Apalagi berita itu bukan berita gosip tapi berita fakta. Kamu siap buat hadapin pemberitaan itu?" tantang Sandra.Tangan Kirana mengepal. Sorot matanya tajam penuh kemarahan.Kirana merasa hatinya bagai cermin yang jatuh retak lalu makin hancur menjadi serpihan kaca kala semakin diinjak. Dia menyesal dan tidak berdaya karena uang. Kalau saja dia tahu semuanya akan begini, tentu saja Kirana tidak akan pernah meminta bantuan Sandra.Gadis

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-01
  • Petaka Reuni   9. Dendam Masa Lalu

    Bab 9"Na, kamu tuh pengecut tau nggak!"Mendengar teriakan Sandra yang membentaknya, bukan hanya Kirana yang langsung diam. Tapi seisi kelas juga. Mereka menoleh ke arah Sandra. Kirana yang tersadar, akhirnya mengerjap la melihat Sandra keluar dari kelas dan melihat punggung sahabatnya itu berbelok meninggalkan kelas menuju ke kelas yang dihuni dua Aris dan Haris.Merasa tidak terima, Kirana langsung mengejarnya. Dari jendela, Kirana bisa melihat anak-anak mengerumuni Haris sambil meledek dan bertepuk tangan. Kemudian, Kirana mendengar suara Sandra berteriak, "Stop, Ris! Jangan makan kuenya!"Teriakan Sandra sangat keras. Seketika, suara ledekan dan canda teman-teman sekelas Haris terhenti. Suara

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • Petaka Reuni   10. Aris Terbunuh

    Bab 10Begitu keluar dari toilet, Kirana memesan segelas teh manis panas dan juga semangkuk mie rebus. Dia sengaja meminta pelayan rumah makan untuk menambahkan irisan-irisan cabai rawit. Kirana berharap pedasnya cabai akan menghilangkan rasa sakit di hati juga kepalanya.Namun, gadis itu malah kehilangan selera makan. Tangannya hanya mengaduk aduk uraian mie rebus itu dengan garpu tanpa berselera menyuap ke mulutnya. Tangannya mengepal gagang garpu dengan geram.Kirana malah membayangkan garpu tersebut menusuk nusuk perut Aris hingga usus-ususnya beruraian keluar. Darah segar langsung muncrat membasahi. Dia bahkan membayangkan hal menjijikkan itu sampai perutnya terasa mualKirana akhirnya meraih teh manis la

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07
  • Petaka Reuni   11. Nenek Sihir

    Bab 11Pagi itu, Kirana keluar kamar masih dengan pakaian tidurnya. Hal yang tak biasa dia lakukan terjadi. Dia mengambil sapu ijuk dan mulai menyapu seluruh lantai rumah. Saat melewati pintu kamar kakaknya yang masih tertutup, Kirana memutuskan untuk menunda menyapu kamar Bagas karena mengira pria itu masih tidur."Pasti Kak Bagas masih tidur."Selesai menyapu, Kirana mengambil kain pel dan juga mengisi air hingga seperempat ember. Dia membersihkan lantainya. Setelah itu, Kirana bergegas mencuci baju. Ternyata cairan sabun cuci miliknya habis. Dengan dengusan sebal dia kembali ke kamar untuk mengambil uang."Hadeh … kenapa pakai habis segala sih tuh sabun," keluhnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Petaka Reuni   12. Mencari Kerja

    Bab 12Dengan hati-hati, Kirana berkata pada kakaknya yang sedang menyantap masakan buatannya dengan lahap. Gadis itu memberanikan diri sambil tersenyum yakin dan penuh percaya diri."Kak Bagas, aku mau nyari kerja," ucap Kirana.Seketika itu juga Bagas menghentikan kunyahan nasinya. Dia lalu menatap Kirana sambil mengangkat alis. Adik cantiknya itu balas menatapnya sambil menggagguk-angguk."Kamu mau cari kerja?""lya, Kak. Aku mau nyari kerja. Kalau nggak gini, bisa-bisa aku beneran jadi babak belur dihajar sama debt collector," kata Kirana meyakinkan kakaknya.Bayangan debt collector yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • Petaka Reuni   1. Awal Mula

    Bab 1Rumah bertipe 27 dengan cat hijau muda itu tampak dipenuhi daun kering yang berserakan karena terus dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.Daun-daun tersebut berasal dari pohon mangga di depan rumah yang daunnya berguguran di setiap musim panas itu. Daun kering itu terus menumpuk, bahkan sebagian yang berada di dasar juga mulai lembab dan membusuk.Bangunan yang tampak seperti rumah kosong itu sebenarnya berpenghuni. Hanya saja jika orang tidak tahu saat melintas pasti mengira rumah kosong.Sebenarnya, ada dua orang manusia yang tinggal di sana. Kakak beradik itu awalnya tinggal di rumah besar. Hanya saja setelah kedua orang tuanya mengalami kecelakaan mobil, keluarga Wijaya harus mengalami kebangkrutan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Petaka Reuni   2. Tetangga Nyinyir

    Bab 2Pagi itu, Kirana mencuci mukanya lalu keluar kamar masih dengan pakaian tidur. Gadis itu mengambil sapu ijuk dan mulai menyapu seluruh lantai rumah. Saat melewati pintu kamar Bagas yang masih tertutup, dia memutuskan untuk menunda menyapu kamar sang kakak."Kak Bagas pasti masih tidur," gumamnya.Kirana yang selesai menyapu lalu mengambil kain pel dan juga mengisi air hingga seperempat ember. Dia tuangkan cairan pembersih lantai yang hampir habis. Namun, tak cukup untuk membuat campuran cairan pembersih untuk satu rumah.Kirana kembali ke kamar untuk mengambil uang. Gadis itu lalu pergi ke warung Bu Sari yang berjarak beberapa belas meter dari rumahnya untuk membeli cairan pel kemasan sachet. Langk

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15

Bab terbaru

  • Petaka Reuni   12. Mencari Kerja

    Bab 12Dengan hati-hati, Kirana berkata pada kakaknya yang sedang menyantap masakan buatannya dengan lahap. Gadis itu memberanikan diri sambil tersenyum yakin dan penuh percaya diri."Kak Bagas, aku mau nyari kerja," ucap Kirana.Seketika itu juga Bagas menghentikan kunyahan nasinya. Dia lalu menatap Kirana sambil mengangkat alis. Adik cantiknya itu balas menatapnya sambil menggagguk-angguk."Kamu mau cari kerja?""lya, Kak. Aku mau nyari kerja. Kalau nggak gini, bisa-bisa aku beneran jadi babak belur dihajar sama debt collector," kata Kirana meyakinkan kakaknya.Bayangan debt collector yang

  • Petaka Reuni   11. Nenek Sihir

    Bab 11Pagi itu, Kirana keluar kamar masih dengan pakaian tidurnya. Hal yang tak biasa dia lakukan terjadi. Dia mengambil sapu ijuk dan mulai menyapu seluruh lantai rumah. Saat melewati pintu kamar kakaknya yang masih tertutup, Kirana memutuskan untuk menunda menyapu kamar Bagas karena mengira pria itu masih tidur."Pasti Kak Bagas masih tidur."Selesai menyapu, Kirana mengambil kain pel dan juga mengisi air hingga seperempat ember. Dia membersihkan lantainya. Setelah itu, Kirana bergegas mencuci baju. Ternyata cairan sabun cuci miliknya habis. Dengan dengusan sebal dia kembali ke kamar untuk mengambil uang."Hadeh … kenapa pakai habis segala sih tuh sabun," keluhnya.

  • Petaka Reuni   10. Aris Terbunuh

    Bab 10Begitu keluar dari toilet, Kirana memesan segelas teh manis panas dan juga semangkuk mie rebus. Dia sengaja meminta pelayan rumah makan untuk menambahkan irisan-irisan cabai rawit. Kirana berharap pedasnya cabai akan menghilangkan rasa sakit di hati juga kepalanya.Namun, gadis itu malah kehilangan selera makan. Tangannya hanya mengaduk aduk uraian mie rebus itu dengan garpu tanpa berselera menyuap ke mulutnya. Tangannya mengepal gagang garpu dengan geram.Kirana malah membayangkan garpu tersebut menusuk nusuk perut Aris hingga usus-ususnya beruraian keluar. Darah segar langsung muncrat membasahi. Dia bahkan membayangkan hal menjijikkan itu sampai perutnya terasa mualKirana akhirnya meraih teh manis la

  • Petaka Reuni   9. Dendam Masa Lalu

    Bab 9"Na, kamu tuh pengecut tau nggak!"Mendengar teriakan Sandra yang membentaknya, bukan hanya Kirana yang langsung diam. Tapi seisi kelas juga. Mereka menoleh ke arah Sandra. Kirana yang tersadar, akhirnya mengerjap la melihat Sandra keluar dari kelas dan melihat punggung sahabatnya itu berbelok meninggalkan kelas menuju ke kelas yang dihuni dua Aris dan Haris.Merasa tidak terima, Kirana langsung mengejarnya. Dari jendela, Kirana bisa melihat anak-anak mengerumuni Haris sambil meledek dan bertepuk tangan. Kemudian, Kirana mendengar suara Sandra berteriak, "Stop, Ris! Jangan makan kuenya!"Teriakan Sandra sangat keras. Seketika, suara ledekan dan canda teman-teman sekelas Haris terhenti. Suara

  • Petaka Reuni   8. Salah

    Bab 8"Asal kamu tahu ya, Na, uang lima belas juta sih kecil buat aku. Tapi kalau ada orang lain yang tahu terus nyebarin gosip ini gimana? Kirana Ayu, artis yang jatuh bangkrut sampai nekat meminjam uang dari artis Sandra Ruwina yang jadi kekasih mantannya, gimana? Apalagi berita itu bukan berita gosip tapi berita fakta. Kamu siap buat hadapin pemberitaan itu?" tantang Sandra.Tangan Kirana mengepal. Sorot matanya tajam penuh kemarahan.Kirana merasa hatinya bagai cermin yang jatuh retak lalu makin hancur menjadi serpihan kaca kala semakin diinjak. Dia menyesal dan tidak berdaya karena uang. Kalau saja dia tahu semuanya akan begini, tentu saja Kirana tidak akan pernah meminta bantuan Sandra.Gadis

  • Petaka Reuni   7. Petaka Reuni

    Bab 7"Kalau gitu aku tunggu di mobil aja, ya?" ucap Kirana karena merasa canggung kalau harus ikut masuk ke villa.Tempat itu terlihat sepi. Di halamannya yang ditumbuhi beberapa pohon pinus, tidak ada tanda-tanda diadakannya pesta barbeque. Padahal hujan sudah berhenti. Kalau ada acara yang diadakan Sandra dengan teman-teman lainnya kan rasanya kurang lengkap tanpa pesta barbeque.Apalagi udara di sana sangat menusuk dan terasa dingin ke tulang sumsum. Kirana sampai menaikkan resleting jaketnya hingga sebatas leher. Dia bahkan memeluk tubuhnya sendiri untuk mengurangi hawa dingin. Sambil menghela napas. Kirana mengikuti permintaan Sandra dengan berat hati. la mulai bingung memikirkan bagaimana dirinya akan pulang.

  • Petaka Reuni   6. Pinjam Uang

    Bab 6"Kalau teman-teman kamu nggak ada yang mau bantu, bawa aja tuh barisan sepatu sama tas bermerek kamu ke pegadaian! Gadaiin tuh sana!" ucap Bagas.Kirana sebenarnya sudah sangat lelah dihakimi. Namun, dia memilih mengalah jika dengan meluapkan segala kekesalannya, kakaknya itu bisa menolongnya."Mana bisa gadaiin yang kayak gitu? Harapan aku cuma kamu, Kak. Kita ini saudara. Meski nggak satu darah, tapi kita dibesarin dari kecil. Kita punya orang tua yang sama, lebih tepatnya orang tua kamu yang udah adopsi aku," keluh Kirana lemah."Iya, tahu. Tapi kan yang punya utang banyak itu kamu, bukan Kakak.Sahutan kakaknya itu sangat menohok sampai Kira

  • Petaka Reuni   5. Utang

    Bab 5"Ini nyangkut keuangan keluargaku, Ris. Ayahku kerja keras buat diriin kedai itu! Terus kamu mau ngancurin usaha ayahku gitu aja? Tolong hati kamu juga dipake! Jangan cuma gara-gara keserakahan uang atau dendam, kamu sampai tega ngancurin usaha orang!" tegur Haris.Sebisa mungkin ia menahan diri agar tidak berteriak. la tidak ingin menarik perhatian. Apalagi kalau orang-orang sampai tahu kedatangannya mencari Aris karena kedai martabak miliknya kalah saing. Haris ingin menyelesaikan masalah dengan cara yang berkelas, bukan dengan adu jotos. Apalagi mereka juga saling kenal. la berharap bicara baik-baik akan membuat Aris paham dengan kegelisahannya. Tapi, ternyata sia-sia. Aris tetaplah seseorang yang tidak mau mengalah."Terus?" Aris menatap Haris sambil menggeleng gel

  • Petaka Reuni   4. Haris VS Aris

    Bab 4Hujan deras yang mengguyur kawasan kota dan sekitarnya itu membuat wajah Haris semakin muram. Dia sudah menekuk wajahnya sedari tadi. Dari meja kasir ia bisa melihat ekspresi ibunya yang terlihat tidak bersemangat. Ekspresi yang sama juga diperlihatkan ayahnya. Merasa tidak tahan melihat kemuraman dua orang paling berharga dalam hidupnya, Haris beranjak keluar.Dari teras Martabak Laris, jelas pemandangan yang ada di seberang jalan dari sela-sela lalu lintas kendaraan dan barisan rinai hujan itu membuatnya muak. Sebuah kafe yang bangunan dan catnya masih baru, resmi dibuka satu minggu yang lalu. Haris membaca tulisan yang dicetak besar-besar pada sebuah baliho dan tertulis "Kafe Aris".Terlihat kendaraan memenuhi parkiran kafe tersebut. Mulai dari sepeda motor hi

DMCA.com Protection Status