Share

Bab 15: Sekamar

"Kenapa masih berdiri di sana?" tanya om Arga, begitu melihat aku hanya diam di depan pintu kamar nya.

"Om, a-aku... Apa tidak masalah aku tidur di kamar om Arga?" Tanya ku terbata-bata.

Membuat om Arga mengernyit bingung. "Apakah suami istri berada dalam satu kamar merupakan sebuah kesalahan?" tanya nya kemudian.

"Bukan begitu maksud ku. Aku tau, om Arga pasti terpaksa menikahi ku, karena permintaan terakhir papa. Aku tidak ingin jika sampa om Arga merasa terbebani dengan pernikahan ini," jawab ku.

"Jangan menyimpulkan sesuatu yang belum pasti kebenaran nya,"

"Om Arga tidak merasa keberatan dengan pernikahan ini," tanya ku lagi, yang di balas gelengen oleh Arga.

"Akan merasa terbebani jika kita tidak mencoba untuk menerima nya," jawab om Arga.

"Jadi om Arga menerima aku sebagai istri mu?"

"Memang nya kapan saya pernah menolak kamu?" tanya om Arga menatap dingin ke arah ku.

"Hehehe, kirain," jawab ku berusaha tersenyum semanis mungkin.

Melihat tatapan dingin yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status